25 Januari 2012

UMKM Harus Fokus Garap Pasar Dalam Negeri

JAKARTA - Usaha mikro kecil menengah diharapkan fokus pada pemasaran dalam negeri, karena pasarnya luas dan membuat cepat naik kelas. Hermawan Kertajaya, pakar marketing pendiri Markplus, mengungkapkan pasar dalam negeri ini harus dijaga karena kalau hanya mengandalkan pasar ekspor bisnis bisa terganggu. Ekspor bisa hilang dengan krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat yang masih berlanjut. Pasar dalam negri pada 2012 jauh lebih prospektif. 
Berbicara pada seminar Strategi Kreatif Dalam Menghadapi Peluang Bisnis 2012 di Gedung Astra, Sunter,Rabu 25 Januari 2012, Hermawan mengatakan UMKM harus kreatif dan inovatif dalam menggarap pasar dalam negri ini. "Dengan pasar domestik yang ditopang perekonomian yang kuat, peluang UMKM untuk naik kelas mengembangkan usaha sangat besar," ujarnya. Syaratnya, sambungnya, harus fokus pada bidang usahanya masing-masing ibaratnya makan, tidur, mimpi (eat, sleep and dream ) dengan target-target yang ingin dicapai sehingga mampu bersaing di pasar dalam negeri. Pada tahun ini pasar dalam negri permintaannya kuat sehingga akan menggerakkan mesin perekonomian. Hal ini di topang pula pertumbuhan positif perekonomian di Asia sebesar 7,5%. "Di Asia, ibarat seorang gadis, maka Indonesia menjadi pretty women. Sementara itu tahun ini Turki, India, Meksiko, Brasil, dan Indonesia juga tetap berjaya perekonomiannya menjadi kekuatan baru," jelasnya dihadapan sedikitnya 300 peserta dari kalangan UMKM binaan YDBA. 
Ketua Pengurus YDBA FX Sri Martono mengatakan seminar ini membahas isu-isu terkini dengan strategimarkating karena perdagangan bebas membuat persaingan di dunia usaha jadi ketat bukan hanya pada usaha besar tapi juga UMKM. "Seminar ini sekaligus merupakan program pengembangan ethos kewirausahaan YDBA. Terkait program 2012, kami ingin UMKM binaan naik kelas dan menjadi mandiri," katanya. Untuk mewujudkan UMKM Mandiri program utamanya yaitu peningkatan etos kewirausahaan, peningkatan quality,cost, delivery & inovation (QCDI) dan services, management, peningkatan akses pasar, akses pembiayaan, peningkatan Astra Green Company serta CSR. (Bisnis Indonesia)

0 komentar:

Posting Komentar