Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

13 Agustus 2011

Pemkot Buka Posko Pengaduan THR

Cikole – Pemkot Sukabumi melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Penanggulangan Bencana (Dinsostek PB) membuka posko pengaduan Tunjangan Hari Raya (THR) yang kerap dikeluhkan karyawan perusahaan di Kota Sukabumi. Posko ini untuk menampung pengaduan THR ini berlokasi di Kantor Dinsostek PB di Jalan Ciaul Pasir No 126 Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole Kota Sukabumi.
Berkenaan dengan memasuki lebaran Dinsostek PB melakukan himbaun serta sosialisasi kepada seluruh perusahaan untuk memberikan THR kepada pekerja atau karyawan selambat-lambatnya H-7 berdasarkan Peraturan menteri tenaga kerja No. 04 Tahun 1994.
Pelaksana Tugas (Plt) Bidang Tenaga Kerja Dinsostek PB, Agus Andriansyah mengatakan untuk menanggulangi kecurangan dalam pelayanan terkait THR pihaknya telah membuka posko pengaduan selam 24 jam, yang nantinya atas pengaduan tersebut Dinsostek PB menindak lanjuti seperti permasalahan besaran nominal dan waktu dibagikannya THR. “Posko pengaduan tersebut yang nantinya akan kami tindak lanjuti jika ada perusahaan yang melanggar aturan pemberian THR yang tidak sesuai surat edaran,” ujarnya.
Adapun mekanisme pemberian THR telah ditentukan sebagaimana  menurut Permenaker No: Per-04/MEN/1994 Pasal 3 ayat (1) dan (2) yaitu besaran THR bagi pekerja yang telah memiliki massa kerja satu tahun terus menerus maka di berikan uang THR sebesar satu bulan upah kerja sedangkan untuk pekerja yang mempunyai massa kerja dibawah 12 bulan dan sekurang-kurangnya tiga bulan maka perhitungan uang THR yaitu massa kerja dibagi 12 dikali satu bulan upah (Masa kerja bulan/12) x 1 (satu) bulan upah. “Mekanisme tersebut berdasarkan permanen dan jika ada yang melanggar akan kami tindak,” tegasnya
Apabila nilai THR tersebut tertuang dalam perjanjian kerja Peraturan Perusahaan perjanjian Kerja Bersama atau kebiasaan yang telah dilakukan lebih besar dari ketentuan di atas maka THR yang dibayarkan harus sama dengan perjanjian kerja Peraturan perusahaan perjanjian kerja bersama atau kebiasaan yang telah dilakukan tersebut.
Untuk waktu pembayaran THR diharapkan selambat-lambatnya tujuh hari sebelum merayakan hari raya keagamaan. Pembayaran tepat waktu tersebut akan sangat berarti bagi pekerja dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan selama hari raya. “Saya berharap perusahaan bisa menaati aturan tersebut demi kenyamanan pekerja,” harapnya.(rp10)

Elegannya Gamis Modern

Cikole – Dunia fashion selalu mengalami perkembangan yang demikian cepat, tak terkecuali fashion untuk kaum hawa. Belakangan, model baju untuk Muslimah kian beragam. Pada Ramadan ini model baju Muslimah yang tengah digandrungi yaitu gamis modern. Modelnya yang elegan membuat banyak digemari oleh kaum muslimah.
Salah satu peminat model gamis modern ini adalah Nurlaela (18) yang mengaku senang dengan gamis ini karena modelnya yang elegan sehingga membuatnya terlihat anggun saat memakainya. “Modelnya sederhana gak terlalu banyak corak selain itu kesan muslimahnya tidak hilang, sehingga terlihat anggun saat memakainya,” ujar dara yang sering dipanggil Lela ini.
Bulan Ramadan, baju muslimah selalu menjadi pemburuan masyarakat khususnya kaum hawa. Tidak heran jika ramadan ini banyak yang menjual baju muslim dengan berbagai motif yang sedang trend saat ini.
Dirinyapun menuturkan, kalau pakaian muslim ini sangat gampang didapat. Hampir semua toko menjajakan pakaian tersebut. Kualitasnya pun beragam, ada yang kualitas tinggi (mahal), sedang, bahkan ada yang menawarkan kualitas sederhana. Tapi, tetap tidak mempengaruhi keasrian pakaian yang memang melekat bagi kalangan muslim ini. “Kita bisa pilih, tergantung berapa bajet yang kita miliki. Tapi jangan khawatir, walaupun kualitas sederhana tapi tidak mengurangi gaya pakaian sendiri,” sambung Mahasiswi STIKES Sukabumi semester pertama ini.
Kisaran hargapun relatif terjangkau, untuk mendapatkan pakaian ini, tidak akan menggocek uang lebih dari RP200 rubu. Sehingga, siapapun bisa mendapatkan dengan mudah sekaligus terjangkau.(rp4)

Mukena Artis Banyak DIburu

Cikole – Nuansa ramadan begitu terasa di beberapa pusat perbelanjaan di Kota sukabumi yang diramikan penjual busana muslim, terutama mukena. Di pusat keramaian Kota Sukabumi lantai dasar Super Mall Jl. Ahmad Yani Kota Sukabumi, seorang pedagang pakaian, Dadang Supriatna menjelaskan tahun ini dirinya menjual mukena dengan harga bervariasi mulai Rp60 ribu sampai Rp300 ribu, tergantung bahan dan modelnya.
Seperti model yang sering dipakai artis itu lebih mahal apalagi dari bahan yang digunakannya pun bagus yaitu sutra. “Untuk harga variatif tapi kebanyakan pembeli lebih senang motif yang elegan yang sering dipakai artis,” ujarnya.
Menurut Dadang mukena dagangannya itu Ia datangkan dari Jakarta. Untuk masalah stok jika di hari biasa di tokonya berkisar 20-30 lembar tapi saat Ramadan ini dia berani menstok 70-80 potong mukena karena pengalaman beberapa tahun lalu jelang lebaran dalam satu hari bisa terjual 5-6 helai pakaian muslim. “Mendekati lebaran H-10 lonjakan pembeli baru tinggi sehingga stok pun kami siapkan,” tandasnya.
Hal serupa juga disebutkan pedagang lainnya di Supermall, Yudhi. Geliat penjualan pakaian dan perlengkapan salat meningkat dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Seperti penjualan mukena tersebut jika biasanya dalam satu hari itu hanya satu kini mencapai 5 perhari.
Salah seorang pembeli Ratna Agisela (23) saat ditemui Radar Sukabumi dirinya mengaku bulan ramadan kali ini dirinya sudah mempersiapkan busana salat mukena untuk menjelang lebaran agar mendekati lebaran nanti tidak repot dan pasti harganya pun naik. “Harga mendekati lebaran pasti naik apalagi pilihan motifnya pun jadi kurang,” ujarnya.
Ratna pun merasa bingung dalam memilih mukena yang biasanya dengan warna putih kini busana salat atau mukena tidak hanya berwarna putih saja dengan beberapa motif ada juga mukena aneka warna yang cukup menarik mukena dengan dilengkapi dengan tas kecil dan biasanya diperuntukkan bagi para pemudik yang sedang melakukan perjalanan serta ada juga mukena yang biasa digunkan artis seperti Krisdayanti, Marsanda dan Sahrini.(rp10)

11 Agustus 2011

Pengusaha Batako Kelimpungan

Cicurug - Beberapa jenis usaha mengalami penurunan pendapatan saat memasuki bulan ramadan. Salah satunya usaha bata tanah atau yang disebut batako. Pengusaha batako yang banyak terdapat di Kampung Benteng Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug mengeluh sepinya order.
Hampir semua pemilik modal menjalankan usaha ini dan ratusan warga di sana menjadi buruh cetak batako. Menurut para pengusaha, setiap memasuki bulan ramadan hingga sepekan Idul fitri, permintaan kerap menurun. Bahkan, pedagang sama sekali tidak menerima order. “Pada bulan ini terasa sulit sekali menjual satu rit batako. Biasanya pada bulan-bulan biasa pembeli sangat ramai padahal bulan ini sangat banyak kebutuhan menjelang hari raya,” ungkap Ujeh, salah seorang pengusaha.
Tidak ada usaha lain yang dapat dijalani Ujeh dan pengusaha lainnya. Sebab usaha ini sudah lekat dan menjadi tradisi di kampungnya. “Kalau tidak produksi saya tidak dapat membeli bahan, seperti tanah dan kapur. Selain itu tidak dapat memberikan gaji buruh. Saat ini buruh dan pengusaha sedang butuh,” ujarnya.
Dirinya menjelaskan, harga sebuah bata beragam sesuai dengan jenisnya, untuk pres mesin Rp900, cetak pres Rp450, dan cetak tangan Rp300. Tidak adanya batako yang terjual membuat puluhan ribu batako menumpuk di pabriknya.
“Kondisi ini akan merugikan pengusaha sebab batako akan memutih dan rusak karena terlalu lama terjemur matahari. Tentu saja ini merugikan,” ulasnya.
Dampaknya, ratusan buruh cetak batako harus menganggur. Kalau sudah demikian, sebagian buruh akan berpindah prodesi menjadi pedagang makanan, tukang ojek dan bekerja dipasar. Kadang tidak bekerja sama sekali. “Ya kalau sudah sepi begini terpaksa menggungur total selama dua minggu menjelang hariraya, padahal waktu tersebut sedang butuh-butuhnya uang untuk mencukupi segala kebutuhan,” tandas Ojang salah seorang buruh cetak. (dri)

Tambang Emas Illegal Cigaru Disegel

Palabuhanratu – Kalangan dewan hanya bisa prihatin atas tewasnya kakak beradik di tambang emas ilegal di Blok Putaran, Cigaru, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan. Ketua DPRD kabupaten Sukabumi, Badri Suhendi pun tak bisa mendesak pemkab untuk menutup galian ilegal yang menewaskan Nuryadin (23) dan Febi Lesmana (19) warga  Kp. Ciletuh RT 35/RT 08, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan itu.
Badri meminta, pemerintah dan unsur-unsur yang berkepentingan agar  mengantisipasi terulang kembali kejadian serupa. “Saya harap pemerintah segera mengambil tindakan. Minimal jangan sampai penambang jadi  korban lagi,” kata Badri.
Menurut Badri, tambang rakyat itu tak memenuhi standar penambangan makanya rentan peristiwa maut ini terulang lagi. “Saya minta penambang bekerja sesuai protap penambangan  untuk keselamatan. Jangan sampai untuk mencari nafkah sementara keselamatan jiwa terabaikan,” imbuhnya.
Dia turut belasungkawa atas tewasnya   korban tambang emas itu. Dia juga menghimbau penambang agar mengikuti arahan pemerintah. “Bila ada masalah seperti ini, harusnya pemilik izin yang mengurusnya. Tapi karena ilegal tak ada yang bisa disalahkan,” pintanya.
Di tempat terpisah, dua korban Nuryadin (23) dan Febi Lesmana (19) dimakamkan di tempat pemakamam umum (TPU) Pasawahan, Kecamatan Simpenan  Selasa (9/8) sore.
Sedangkan, Ketua badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dede Kusdinar terlihat dilokasi saat pemakaman korban. dan  memberikan santunan pada keluarga korban.
Sementara itu, Kapolsek Simpenan Enan Sumpena mengaku pihaknya sudah melakukan  penyidikan pada kasus ini. “Hasil keterangan saksi dan dokter puskesmas korban meninggal karena menghirup gas beracun,” bebernya.
Setelah kejadian, dia memerintahkan anggotanya untuk menyegel lokasi lubang tabang emas ilegal itu.(ryl)

10 Agustus 2011

Pusat Kaligrafi Pertama Di Indonesia Diresmikan Di Sukabumi

Gunungpuyuh – Walikota Sukabumi, Muslikh Abdussyukur resmikan Gedung Pusat Studi Kaligrafi dan Perpustakaan Lemka (Pustaka) di Pesantren Kaligrafi Al-Quran Lemaka di Jalan Bhineka Kaya Kelurahan Keramat Kecamatan Gunung Puyuh, kemarin.
Pesantren kaligrafi pertama di indonesia ini, menyediakan perlengkapan buku yang memuat segala bentuk yang berkaitan dengan dunia kaligrafi dan peradaban Islam. “Pesantren Kaligrafi Lemka ini memang salah satu pusat stady pertama di Indonesia. Makanya, tidak ada salahnya pihak pemerintah baik pusat, provinsi ataupun daerah untuk lebih meningkatkan perhatian terhadap Pustaka ini,” ujar Muslikh kepada Radar Sukabumi usai peresmian Pustaka, kemarin.
Selain itu Muslikh juga menjelaskan, kalau Lemka ini menjadi salah satu kebanggaan bagi Kota Sukabumi termasuk Provinsi Jawa Barat karena berhasil menelurkan alumni yang bisa menjuarai perlombaan-perlombaan tingkat nasional bahkan internasional.
Pustaka sendiri dibentuk agar menjadi tempat referensi bagi masyarakat umum khususnya warga Kota Sukabumi. Dalam pustaka sendiri, terdapat beragam buku seperti artikel, kaidah kaligrafi, sejarah kaligrafi, filosofi kaligrafi, buku, skripsi, cerpen, makalah, novel, jurnal dan sumber-sumber kepustakaan lainnya.
Sementara itu, Pimpinan Pesantren Kaligrafi Lenmak, Didin Sirojudin mengatakan kegiatan tersebut bukan hanya peresmian Gedung Pustaka. Tapi, ini menjadi ajang pendidikan dan latihan bagi para peserta didik baru tahun ajaran 2011-2012. “Memang, ini adalah salah satu pesanten Kaligrafi pertama di Indonesia. Sehingga, bagi mereka yang mau mencari referensi untuk skripsi dan lainnya tidak kesulitan lagi,” ujarnya.
Rencananya, Pustaka sendiri akan dijadikan perpustakaan umum yang bisa diakses oleh semua pihak. Kelebihan yang nanti ditawarkan, para pembaca bisa mendapatkan suasana asri alam. Karena, rencananya tempat baca akan dibuat menjulur ke sawah dekat pesantren. “Sehingga, tidak ada kesan bosan dan lain sebagainya. Makanya kita akan bikin seperti di alam bebas,” sambungnya.
Sementara itu, jumlah santri tahun ini sekitar 81 santri dari 21 provinsi yang ada di Indonesia. Rata-rata, mereka adalah utusan kota/kabupaten dari masing-masing provinsinya.(rp4)

CSR Untuk Fakir Miskin Masih Minim

Cikole - Srikandi Demokrat DPR RI Ingrid Kansil menyesalkan banyak perusahaan khususnya pabrik-pabrik garmen dan elekronik yang ada di Sukabumi tidak menyalurkan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR). Padahal dalam UU Penanganan Fakir Miskin jelas diatur kewajiban setiap perusahaan, BUMN dan instansi terkait lainnya untuk memberikan CSR sebesar-besarnya untuk penanggulangan fakir miskin. 
“Dulu kita masih memahami alasan mereka tidak menyalurkan CSR lantaran tidak ada regulasi yang jelas. Tapi setelah diketuk palu UU Fakir Miskin ini maka tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk tidak menyerahkan CSR-nya pada masyarakat,” tegas Ingrid kepada Radar Sukabumi usai silaturahmi sekaligus pengajian di Masjid Tijanul Anwar Kecamatan Cikole Kota Sukabumi, kemarin. Kegiatan yang dihadiri oleh Ketua PKK Kota Sukabumi Isye Muslikh dan sejumlah pejabat dan unsur muspida tersebut diisi dengan siraman rohani oleh Ustadz Jaka Tingkir dan pemberian sumbangan untuk Yayasan Budi Nurani sebesar Rp 30 juta, sumbangan untuk Masjid Aridhoiah Sukabumi Rp 10 juta, santunan anak yatim dan pemberian Alqur’an kepada sejumlah DKM Kota Sukabumi. 
Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) ini juga mengingatkan pemerintah setempat untuk serius melaksanakan UU Penanganan Fakir Miskin di lapangan agar penanganan fakir miskin bernasib sama seperti UU Sistem Jaminan Sosial Negara. “Agar hal demikian tidak terjadi lagi, maka kami dari Komisi VIII DPR akan terus melakukan fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-undang Penanganan Fakir Miskin ini di seluruh daerah di Indonesia. Terutama sosialisasi dan koordinasi yang dilakukan pemerintah pusat dengan daerah, terkait implementasinya,”katanya yang juga menjelaskan saat Komisi VIII DPR melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara, ternyata, pemerintah daerah setempat belum tahu tentang disahkannya UU Fakir Miskin ini. Bahkan, pemda setempat juga tidak mengetahui ada 19 kementerian terkait yang memiliki dana sosial untuk penganangan fakir miskin. Padahal lanjut perempuan yang juga istri Menteri Koperasi dan UKM Syarief Hasan ini, dana yang digunakan dalam penanggulangan kemiskinan yang kemudian dikoordinasikan oleh Kementerian Sosial selaku leading sector seluruh kementrian cukup besar, yakni mencapai Rp 82 triliun. Belum lagi, ada dana tambahan yang berasal dan dana hibah, dana yang disisihkan dari perseroan (CSR), zakat, infaq, shadaqoh dan dana yang tidak mengikat lainnya. 
“Tentunya, dana yang besar ini harus benar-benar diimplementasikan secara serius oleh pemerintah. Di sinilah kami di DPR mengajak semua pihak untuk mengawasi pelaksanaan dari legislasi yang akan segera dilaksanakan oleh pemerintah. Kalau belum ada action yang baik, DPR akan siap untuk mengingatkannya,”tegasnya lagi. 
Saat ditanya bentuk pengawasan seperti apakah yang akan dilakukan DPR khususnya Komisi VIII? Inggrid mengatakan pihaknya akan mengecek data base dan seberapa banyak masyarakat yang telah menerima manfaat dari penanggulangan fakir miskin setiap tahunnya. “Ini penting dilakukan untuk mengukur seberapa jauh program ini bisa berjalan dengan baik,”ujarnya yang juga mengatakan bahwa dalam undang-undang sudah diputuskan kalau pelaksana adalah 19 kementerian yang diketuai oleh Menteri Sosial.(sri)

9 Agustus 2011

Omzet Penjualan Kerudung Rabbani Naik

Sukabumi —Bulan Ramadan 1432 H ini tentu membawa membawa keberkahan bagi setiap orang. Banyak pedagang kerudung yang mengalami kenaikan omzet pada bulan puasa tahun ini, tak terkecuali outlet penjualan kerudung yang banyak dikunjungi konsumen pada bulan puasa.Salah satunya toko perlengkapan busana muslim Rabbani yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No. 125 C Sukabumi, yang mulai kebanjiran pengunjung setiap harinya. pembeli kebanyakan dartang mulaI dari orang dewasa sampai dengan anak-anak. 
Menurut SM Rabbani, Tera Astria mengatakan, di Ramadan ini menjadi berkah tersendiri untuk usahanya, saat ini kenaikan omzet yang dialaminya mengalami kenaikan hingga 100 persen untuk penjualan kerudung saja dari penghasilan Rp 2 juta per hari namun stelah bulan ramadan penghasilannya kini bisa mencapai lebih dari Rp 6 juta dalam satu hari. “Untuk bulan ramadan ini kita memang lagi banyak-banyaknya pengunjung. Biasanya pengunjung yang datang yang membeli kerudung mulai dari orang dewasa hingga kerudung anak-anak yang dicari di sini” ujar Tera di tempat tokonya di Jalan Ahmad Yani No. 125 C. Sukabumi kemarin, Rabu (3/8)”. 
Tera menuturkan, tokonya mulai ramai dipadati pengunjung terhitung semenjak menjelag bulan puasa para pembeli sudah ramai dsikunjungi pra pembeli. ” Penjualan saat ini lumayan cukup ramai, mtapi biasanya seperti pengalaman-pengalaman tahun kemarin kalau sudah masuk ke hari-hari mau lebaran bisa lebih membludak,” katanya. Menurut Terra produk-produk yng di jual di tokonya memiliki kualitas-kualitas unggul yng terbaik dan memilki model yang jarang yang di jual ditempat-tempat lain. 
Hal tersebut juga diakui oleh salah satu pengunjung Dewi (40) beralamat di Jalan Baros yang sudah menjadi langgananan di toko tersebut memang sudah berlangganan membeli kerudung di Rabbani karena kualitas barang yang baik dan model-modelnya yang jarang di jual di pasaran. “Biasanya saya kalau beli kerudung memang disini karena nyaman dipake, udah gitu harganya juga cukup terjangkau juga, udah gitu kan barangnya awet bisa dipake sampai lebaran juga”. kata Dewi yang ditemui saat sedang membeli kerudung. 
Sama halnya dengan Rabbani para pedagang kerudung lainnya pun. Misalnya Asep yang sehari-hari berjualan kerudung di Pasar Ramadan mengungkapkan, saat ini penjualannya mulai banyak dikunjungi pembeli sehingga omsetnya bisa naik hingga 50 persen sehingga pendapatannya pun naik tidak seperti hari-hari biasanya “ 
Memang untuk saat ini masih belum terllu banyak pembeli yang datang tapi untuk kenaikan omset alhamdulilah untuk saat ini ada peningkatan dari hari-hari sebelum Ramadan.” Asep juga berharap semoga kenaikan omzet ini tidak haya terjadi di bulan puasa saja tetapi di harti-hari biasanya pun bisa ramai pembeli.(pkl1)

Pedagang Es Cendol Marak Di Bulan Puasa

Sukabumi – Tidak legkap rasanya jika berbuka puasa tanpa merasakan kesegaran dari es cendol yang cara menghidangkannya dituangkan ke dalam gelas lalu dicampur dengan sirup gula merah dan santan lalu tambahkan es batu. Ternyata di pinggir Jalan Pasundan Kecamatan Warudoyong di pusat Kota Sukabumi begitu marak penjual es cendol Salah satunya penjualnya Asep Supriyadi (24). Warga Cianjur yang sengaja mengadu nasib di Sukabumi ini mengaku baru Ramadan kali ini ia berjualan es cendol. 
“Alhamdulilah selalu habis. Ya, mudah-mudahan cukup untuk kebutuhan lebaran nanti, ” akunya. Berapa harga yang ditawarkan? Ia menyebutkan, cukup murah. Hanya Rp 6ribu per kantong atau gelasnya. “Sehari di bulan suci Ramadan alhamdulillah bisa mengantongi Rp90 ribu-Rp100 ribu,”ucapnya. 
Sedangkan seorang pembeli Herman (39) warga Cipoho Gg Satria mengatakan es cendol yang dibelinya menjadi menu pembuka di saat buka shaum.”Seger rasanya jika waktu berbuka langsung menyeruput segelas es cendol,”katanya.(rp18)

Bank Mandiri Sudirman Gelontorkan CSR Rp 25 Juta

Sukabumi – PT Bank Mandiri (Persero) Pusat Jakarta melalui PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Sukabumi Sudirman menyerahkan dana corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan senilai Rp 25.350.000 di aula Bank Mandiri Cabang Sukabumi Sudirman, Jumat (15/8). Bantuan diserahkan langsung Kepala Unit Kerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Sukabumi Sudirman, Ahmad Susilo kepada Pengrajin Nirwana Gebog Art Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi,Iwan Nirwana (35) disaksikan Branch Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Sukabumi A.Yani, Sudarmoyo dan keluarga besar Bank Mandiri Cabang Sukabumi. 
Program CSR Bank Mandiri Cabang Sukabumi Sudirman yang disalurkan tersebut berupa bantuan pengadaan peralatan Kerajinan Gedebog Pisang berupa kompresor Rp 2.5 juta, serut profil Rp 2.8 juta, serut biasa Rp 2.5 juta, mesin bubut Rp 4.3 juta, bor duduk Rp 1.5 juta, hampelas Rp 3 juta, kayu mahoni Rp 3 juta, kayu jati Rp 4.9 juta, tripleks Rp 500 ribu dan lem/aibon Rp 350 ribu. Ahmad Susilo berharap CSR atau bantuan kemitraan dan bina lingkungan dapat meningkatkan kreatifitas masyarakat yang berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. 
Implementasi program CSR Bank Mandiri di tahun 2011 dilaksanakan melalui tiga pilar utama. Pertama pembentukan komunitas mandiri melalui pelaksanaan program Mandiri Bersama Mandiri yang bertujuan membina kelompokmasyarakat secara terintegrasi dalam hal kapasitas, infrastruktur, kapabilitas dan akses. Kedua, kemandirian edukasi dan kewirausahaan dicapai dengan melaksanakan program Wirausaha Mandiri dan Mandiri Peduli Pendidikan yang bertujuan menciptakan pemimpin masa depan yang siap dengan persaingan global. Ketiga, penyediaan fasilitas ramah lingkungan melalui pelaksanaan enam program pilar utama seperti penyediaan sarana penunjang pengadaan air bersih, pengembangan energi terbarukan, penanaman pohon pada lahan kritis, penanaman dan pemeliharaan tumbuhan bakau, pengadaan taman kota dan pengembangan ekowisata. 
”Kami harus memastikan bahwa kehadiran Bank Mandiri di masyarakat bisa dirasakan manfaatnya. Ini sangat penting, karena masyarakat yang telah menjadikan Bank Mandiri terbesar di Indonesia,”tuturnya yang juga menjelaskan dua tahun terakhir pihaknya telah menyalurkan CSR kepada 200 anak yatim piatu, bantuan peralatan pendidikan kepada dua sekolah tinglat SLTA di Kota Sukabumi masing-masing senilai Rp 2 juta dan penanaman seribu pohon di Cibadak Sukabumi. 
Sementara itu, Pengrajin Nirwana Gebog Art Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi Iwan Nirwana (35) mengucapkan terimakasih kepada Bank Mandiri Cabang Sukabumi Sudirman yang begitu peduli kepadanya. “Baru kali ini ada perbankan yang begitu peduli kepada saya sebagai seorang pekerja seni. Bantuan ini akan kami pergunakan sebaik mungkin dan mudah- mudahan segala kebaikan yang telah diberikan ini menjadikan Bank Mandiri Cabang Sukabumi Sudirman makin sukses dan banyak nasabahnya,”- pungkasnya.(sri)

Disperindag Kota Akan Stabilkan Harga Selama Ramadhan

Sukabumi – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Kota Sukabumi akan menggelar Bazar Murah Ramadan di tiap kecamatan. Rencananya, kegiatan untuk menyetabilkan harga di pasaran ini akan mulai dilaksanakan pada pekan kedua Ramadan 1432 Hijriah. “Dalam bazar murah Ramadan itu akan digelar di semua kecamatan di Kota Sukabumi. Masing-masing tiap kecamatan akan digelar bazar murah selama dua hari,” kata Kepala Bidang Perdagangan Diskopridag Kota Sukabumi, Wawan Darmawan kepada Radar Sukabumi. 
Disebutkan Wawan, tujuan bazar ini agar masyarakat dapat menikmati harga-harga sembako yang relatif murah. Di samping itu, dalam bazar tersebut akan dijajakan produksi UKM. “Untuk sekarang kan sejumlah harga sembako masih relatif stabil. Adapun ada kenaikan masih dalam batas kewajaran sehingga belum diperlukan operasi pasar (OP). Kendati demikian, bazar murah akan tetap dilaksanakan,” jelasnya. 
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Diskopridag Kota Sukabumi, Enjen Ismail menambahkan, pihaknya akan memperketat pengawasan barang dan jasa di lapangan. Upaya ini untuk mengantisipasi beredarnya barang atau makanan kadaluarsa dan tidak layak konsumsi. “Memang sejauh ini dari hasil pengawasan belum ditemukan peredaran makanan atau minuman tak layak konsumsi. Namun, pada Ramadan ini dan Lebaran nanti pengawasannya akan diperketat,” tegasnya. 
Menyinggung mengantisipasi munculnya spekulan, kata Enjen, pihaknya juga akan memperketat pengawasan jalur distribusi. “Jangan sampai pada Ramadan dan Lebaran ini ada oknum atau spekulan yang memanfaatkan situasi,” tandasnya.(sri)

Bazaar Ramadhan Digelar Di 7 Kecamatan

Lembursitu – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopperindag) Kota Sukabumi, bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi, mengadakan Pasar Murah dan Bazaar Sembako Ramadan, di setiap Kecamatan se-Kota Sukabumi. Kegiatan Pasar Murah dan Bazar tersebut baru dimulai, kemarin (8/8) di Kelurahan/Kecamatan Lembursitu. 
Dalam kegiatan tersebut, berbagai macam prodak disuguhkan. Mulai dari kebutuhan sembako dan oleh-oleh asli sukabumi. Kegiatan sendiri, dibuka langsung Walikota Sukabumi, Muslikh Abdussyukur. Seperti dikatakan Kepala Diskopperindag Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad pasar murah dan Bazar Sembako Ramadan tersebut, dilaksanakan secara rutin setiap tahun sekali, di setiap Kecamatan se-Kota Sukabumi. 
Adapun maksud dan tujuannya, dalam rangka upaya merealisasikan aspirasi warga masyarakat, yang menghendaki agar di setiap Kecamatan di Kota Sukabumi dilaksanakan Pasar Murah dan Bazaar Sembako Ramadhan. “Ini sebagai bentuk perhatian pemerintah derah untuk membantu, sekaligus meringankan beban warga masyarakat, khususnya warga masyarakat yang kurang mampu,” ujar Dudi Farhul Jawad. 
Dijelaskannya, Pasar Murah dan Bazaar Sembako Ramadhan tersebut, dilaksanakan per kecamatan. Di setiap Kecamatan, masing-masing melaksanakan selama 2 hari. Diharapkan dengan pasar murah ini mampu meredam gejolak harga sembako sekaligus membantu warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan sembako selama ramadan. 
Sementara itu, menurut Lurah Lembursitu, Rosidin, kegiatan ini sangat membantu masyarakat terutama di daerahnya. “Masyarakat di sini sangat terbantu sekali dengan program ini. Apalagi, dari segi harga sembako yang dijual, di bawah harga pasar,” ujarnya. Selain itu, Rosidin berharap kalau kegiatan ini tidak hanya dilakukan dua hari ini saja. Tapi, bisa berkelanjutan, sehingga bisa mengakomodir UKM yang ada di daerahnya tersebut. “Kalau kagiatan ini rutin dilaksanakan, saya yakin bisa bersaing dengan pasar modern yang selama ini merajai Kota Sukabumi,” sambungnya.(rp4)

Kelas Bisnis DPD PKS Kabupaten Sukabumi Diwisuda

Sukabumi – Luar biasa! Itulah yang diucapkan Bupati Sukabumi, Sukmawijaya usai menghadiri acara wisuda Kelas Bisnis yang digelar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Sukabumi, kemarin. Bupati menambahkan kelas bisnis merupakan terobosan baru bagi mereka yang ingin maju dalam dunia kewirausahaan. “Apalagi saya melihat pemberi materi dalam kelas bisnis ini adalah para pengusaha sukses. Artinya pengalaman mereka dalam memberi wawasan keilmuan di bidang wirausaha sangat mumpuni,”akunya kepada Radar Sukabumi sembari menyeru agar masyarakat umum yang ingin menambah wawasan di bidang bisnis dapat mengikuti pelatihan kelas bisnis DPD PKS Kabupaten Sukabumi. 
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Wisuda Kelas Bisnis, Usep Warsono mengatakan, jumlah mahasiswa yang diwisuda sebanyak 30 orang. “Mereka terdiri dari 25 wisudawan dan lima wisudawati,”sebutnya. Pada acara wisuda tersebut dihadiri tokoh-tokoh pengusaha dan profesional di Kabupaten Sukabumi. Selain bupati, mereka di antaranya adalah Ketua Bidang Perekonomian Masyarakat DPW PKS Jawa Barat, Abdul Hadi, lalu Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman, pemilik Meubel Rumah Q-Ta yang juga pengusaha gaek, H Mukhlis Yusuf, Ketua Bidang Pendidikan Yayasan Adzkia Kabupaten Sukanbumi, Priyo Indrianto, Direktur Al Himmah, DR Asep Burhanudin, dan lain sebagainya.Mereka juga terlibat menjadi pemateri di kelas bisnis tersebut. 
Usep menambahkan, ke-30 mahasiswa yang diwisuda adalah angkatan I dan II. Mereka rata-rata pemilik usaha kecil menengah, seperti UKM cor logam, makanan dan minuman ringan, mainan, dan lain sebagainya. “Kelas bisnis ini dibagi dua, yakni Abdurrahman Bin Auf dan Utsman Bin Affan. Ketika belajar, setiap mahasiswa dibekali wawasan strategi pengembangan usaha, perluasan jaringan pemasaran, cara-cara memajukan produk, memanajemen atau mengelola keuangan yang baik, dan masih banyak lagi,”tutur pria yang juga menjabat Ketua Bidang Usaha dan Perekonomian Masyarakat DPD PKS Kabupaten Sukabumi ini. 
Ia berharap out put dari kelas bisnis tersebut diharapkan para wisudawan yang telah memperoleh sertifikat kelulusan dapat mengaplikasikan ilmu yang diberikan, sehingga berdaya hasil yang lebih baik dalam memajukan usahanya.”Ke depan kurang lebih dua bulan lagi, kami juga membuka pendaftaran mahasiswa baru. Dan ini terbuka untuk umum. Untuk semua kalangan. Untuk siapa saja yang ingin berkembang dan maju dalam dunia kewirausahaan,”ajak pria ramah ini. (dit)

8 Agustus 2011

Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Sukabumi [Jurnal Sukabumi] -- Inovasi olahan mie ayam hadir di Sukabumi dengan konsep berbeda. Mie ayam satu ini mencoba meyakinkan konsumennya dengan label Warna-warni Alami, Sehat dan Bergizi atau biasa disebut "WASEGI". Produk mie yang sudah mendapatkan sertifikasi Dinas Kesehatan ini, untuk sementara hanya bisa dinikmati di Foodcourt YOGYA Dept Store lantai III Jalan RE Martadinata Kota Sukabumi.
Mie ayam WASEGI lahir dari pengalaman sepasang suami-isteri Endud Badrudin dan Rita Krniati Nurriah. Mereka sempat gusar menghadapi kebiasaan anaknya yang senang mengkonsumsi sejenis mie. Setiap disodori makanan lain, buah hati kesayangan Ny. Rita ini selalu menolak.
Untuk mensiasatinya, Endud tetap memberikan anaknya makanan mie. Hanya saja, mie yang diberikannya telah dimodifikasi agar tidak berdampak terhadap kesehatan anaknya. Salah satunya, membuat mie yang menghindari kandungan zat kimia dan pengawet makanan. "Mie ayam WASEGI terbuat dari bahan-bahan alami.  Kami menghindari penggunaan zat pengawet maupun boraks. Bahkan zat pewarna mie kami peroleh dari bahan alami seperti sayuran dan umbi-umbian," kata Rita.
Rita menyajikan menu mie ayam WASEGI dalam beberapa warna berbeda. Mie ayam berwarna hijau diperoleh dari sayuran cesim (sawi). Sedangkan mie ayam warna orange diperoleh dari campuran wortel. Adapun mie ayam berwarna ungu dari cairan biey umbi kayu. "Mie ayam yang kami buat ada beberapa konsep penyajian. Ada mie ayam telor, mie ayam ceker, mie ayam bakso dan mie ayam spesial mantap. Terakhir kami juga menawarkan mie ayam rasa keju," kata Rita.
Yang bikin ngiler menyantap mie ayam sehat warna-warni ini bukan hanya kelezatannya. Tetapi harganya pun terjangkau. Untuk satu porsi mie ayam bakso dan ceker dibandrol Rp. 10.000,- sedangkan mie ayam spesial muantap dihargai Rp. 14.000,- per porsi. Sajian mie ayam ini biasanya ditemani kulit pangsit goreng rasa sayuran dan cheese stik (stik keju) warna-warni yang berasal dari sayuran pula.
Ditulis : Rojab Asy'ari