Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

17 Oktober 2011

Melihat Inovasi Percetakan ABUD Print

Pakai Tinta Sublimasi, Percetakan Lengkap
Cisaat -- Sukabumi  bukan  hanya  terkenal  dengan  keindahan wisata  alam dan kulinernya  saja. Namun ternyata Sukabumi pun memiliki segudang kreasi dibidang busana. Coba tengok ke arah Cisaat Sukabumi tepatnya  di Jl. Raya  Raya Pasar Cisaat ada Abud Print. Ini merupakan  tempat produk-produk sablon yang menggunakan teknologi  IT yang pertama di Sukabumi yang lengkap.
Nama Abud Print diambil  dari nama sang pemiliknya yakni Nanan Husnandar ( 46 ) yang akrab di sapa ” Abud “. Dia adalah mantan supervisor di salah satu perusahaan rokok ternama di Sukabumi, yang sejak 6 bulan silam mendirikan “Inovasi Abud Print”.
Disini semuanya sudah serba lengkap mulai dari mesin-mesin pres sampai dengan bahan baku sudah tersedia. Dan yang paling penting abud print menggunakan tinta sublimasi yang belum pernah ada di Sukabumi. “Jadi hasilnya ga pernah luntur, karena kita selalu berusaha untuk menyediakan produk dengan nilai terbaik dari segi kualitas dan harga,”katanya kepada Radar Sukabumi.
Abud Print punya maksud untuk membantu menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Kabupaten Sukabumi. Karena dengan menyediakan peluang untuk usaha dengan modal kecil seperti ini, maka banyak pengusaha-pengusaha baru yang muncul dan membentuk usaha-usaha kecil yang akan berkembang pesat, menjadi perusahaan-perusahaan tingkat menengah dan besar. “Yang pada akhirnya, perusahaan-perusahaan itu bisa menyediakan lapangan kerja yang besar pula,”ujarnya.
Usaha di bidang percetakan  atau suvenir ini  meliputi cetak photo, gambar sesuai keinginan konsumen, barang-barang kenangan. “Semua ini akan selalu hidup karena di jaman apapun perusahaan tetap perlu untuk promosi, bahkan di zaman krisis ekonomipun, malah perusahaan perlu untuk lebih berpromosi untuk menarik pelanggan-pelanggan baru,”imbuhnya.
Dengan pengoperasian yang mudah dengan margin keuntungan yang tinggi, peluang usaha yang di gagas Nanan Husnandar ini menghasilkan banyak konsumen, yang merasa puas mengingat Kwalitas yang di taburi inovasi baru. Serta waktu yang relatif cepat yakni untuk sepotong baju Nanang hanya butuh waktu 15 menit saja. Disini tersedia berbagai macam jenis dan corak ada yang  berbahan  dari kain, Metal, Kayu,dan kulit. “Saya berprinsip pekerjaan ini memerlukan banyak ide-ide baru untuk memuaskan para konsumen dilengkapi dengan waktu pembuatan dengan sangat cepat,”terangnya.
Abud  Print selalu memegang prinsip untuk menjual produk yang berkualitas. Oleh karena itu Nanang selalu menggunakan tinta yang belum pernah ada di Kota dan Kabupaten Sukabumi. Sebab, tinta sublimasinya ciptaan dirinya sendiri. “Kalau dibandingkan dari segi harga dan kualitas, tinta ini bisa mengalahkan tinta sublimasi dari manapun apalagi di seluruh percetakan di Sukabumi ini tak satupun memilikinya,”tegasnya.
Abud  Print memiliki mesin-mesin dan bahan baku langsung dari ide idenya. Sehingga kualitas dan harga adalah dua kriteria yang paling penting dalam menjalankan bisnis. Dan para pelanggannya berdatangan dari berbagai kota termasuk Jakarta.(*)

Laporan : Hendi Subrata-Sukabumi

Waspadai Penipuan Berkedok BRI

Sukabumi – Penipuan dengan mencatut nama BRI kembali terjadi. Kali ini, dilakukan oleh seseorang bernama Rizki yang mengaku pegawai Bank BRI Unit Cisaat Sukabumi. “Si pelaku mendatangi calon korban, dengan iming-iming bahwa korban akan mendapatkan pinjaman kredit secara cepat dan sesuai dengan permintaan,” kata Kepala BRI Unit Cisaat, Ede Kuswandi saat ditemui Radar Sukabumi di Kantor BRI Unit Cisaat Sukabumi. 
Untuk melancarkan aksinya, Ede Kuswandi menjelaskan si pelaku meminta korban untuk menyerahkan sejumlah uang muka dan sertifikat tanah/ surat kepemilikan rumah. “Jika kreditnya ingin segera cair, si pelaku yang mengaku pegawai kami meminta uang sekitar Rp 200-250 ribu dan sertifikat tanah kepada si korban. Otomatis si korbanpun percaya tipu daya si pelaku. Tak tanggung-tanggung berdasarkan keterangan dari si korban, pelaku ini menegaskan berulang kali jika tidak percaya datang saja ke BRI Unit Cisaat tempat dirinya bekerja,”ujarnya. 
Orang nomor satu di lingkungan BRI Unit Cisaat ini mengetahui informasi adanya penipuan tersebut dari informasi anak buahnya yakni Sutan Batara yang sedang bertugas ke lapangan. Sutan Batara sendiri merupakan satu-satunya Mantri BRI Unit Cisaat, yang tugasnya mendatangi (melakukan survey,red) nasabah yang hendak mengajukan pinjaman uang atau kredit. Tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2011, saat itu petugas BRI Unit Cisaat Sutan Batara mendatangi calon kreditur yang tinggal di Cijagung Panineungan RT 31/8 Kadudampit bernama Sunaningsih. Dalam perjalanannya, Sutan bertemu dengan salah seorang nasabah BRI Unit Cisaat yang telah mendapatkan kredit sebelumnya. Nasabah ini menanyakan kepada Sutan apakah mantri BRI Unit Cisaat ganti lagi dan kenapa tetangganya yaitu Sunaningsih yang ingin mendapatkan kredit dimintai sejumlah uang Rp 220 ribu dan menyerahkan foto copy sertifikat tanah segala, sementara dirinya tidak dimintai apa-apa sebelum proses kredit di setujui. 
Mendengar hal itu, sontak Sutan pun heran dan menyatakan bahwa orang yang dimaksud bukanlah petugas BRI Unit Cisaat akan tetapi oknum yang mengaku-ngaku karyawan BRI Unit Cisaat. Hingga waktu pencairan yang telah ditetapkan, kata Kepala BRI Unit Cisaat, pelaku yang merupakan oknum karyawan BRI tersebut tidak kunjung datang. Namun berhasil menggondol uang korban senilai Rp 220 ribu dan foto copy sertifikat tanah. 
“Kami minta masyarakat tetap waspada, karena oknum atau pegawai bank gadungan tersebut tentu masih berkeliaran mencari korban lain dalam menjalankan aksi penipuannya. Jika ada petugas yang mengaku pegawai BRI, saya sarankan tanya dulu identitasnya, kalau curiga kami harap warga segera lapor polisi terdekat,”tegas Ede Kuswandi. Menurutnya, BRI Unit Cisaat selalu memberikan kemudahan pinjaman uang tanpa jaminan sebelum pencairan. “Jika pada saat pencairan kreditur keluar uang untuk motocopi dan membuat surat keterangan dari aparat muspika setempat itu sih normatif. Artinya biaya tersebut merupakan kewajiban kreditur. Yang jelas persyaratan yang harus dilengkapi kreditur yang hendak meminjam uang ke BRI diantaranya fotocopy KTP, kartu keluarga dan surat keterangan usaha dari desa/kecamatan setempat. Jangan sekali-kali percaya oknum yang tidak bertanggung jawab, jika mau mengajukan kredit datanglah langsung ke kantor kami dan petugas kami siap melayani anda,”terangnya. 
Sementara itu, untuk mencegah penipuan sejenis kembali terjadi, Manager Bisnis Micro BRI Cabang Sukabumi, Surya Priatna saat ditemui Radar Sukabumi di ruang kerjanya menegaskan, bahwa pihaknya tidak pernah meminta uang muka ataupun surat-surat kepemilikan rumah kepada nasabahnya yang akan meminjam uang (kreditur). BRI Cabang Sukabumi juga telah menyebarluaskan informasi hati-hati terhadap penipuan tersebut kepada seluruh kantor unitnya hingga pemasangan spanduk berisi himbauan agar lebih hati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BRI. 
“Dulu kejadian ini pernah terjadi di BRI Unit Sukaraja. Dan untuk menghindari korban selanjutnya, para nasabah aktif maupun masyarakat lain yang hendak mengajukan kredit agar jangan mudah percaya, terhadap bujuk rayu orang yang tidak dikenal. Karena bisa jadi orang itu adalah oknum yang mengaku-ngaku petugas BRI. Sekali lagi jangan berhubungan ke pihak lain, jika ingin mengajukan kredit datanglah langsung ke BRI terdekat. Selain prosesnya mudah, petugas kami pun tidak memungut uang muka,”pinta Manager Bisnis Micro BRI Cabang Sukabumi, Surya Priatna.(sri)

10 Oktober 2011

Bank Mandiri Bangun School Banking

Sukabumi – Bank Mandiri menggelar program edukasi di 198 sekolah serta 14 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Program tersebut diikuti oleh 19.800 siswa SD, SMP dan SMA serta 7500 mahasiswa. Selain mengadakan edukasi, Bank Mandiri juga mendirikan school banking di SD dan sekolah lanjutan, untuk memperluas pengetahuan dan wawasan pelajar di bidang perbankan.
Program Mandiri Edukasi merupakan sebuah program besutan Bank Mandiri sebagai kegiatan yang bertujuan untuk berbagi pengalaman antara Bank Mandiri dan pelajar serta mahasiswa mengenai kepemimpinan.
Di wilayah Sukabumi, Bank Mandiri membidik SMK Negeri 2 Kota Sukabumi dalam pengembangkan Program Mandiri Edukasi lewat school banking.
Direktur Bank Mandiri, Abdul Rachman melalui Kepala Unit Kerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Sukabumi Sudirman, Ahmad Susilo mengatakan Mandiri Edukasi merupakan program yang dilakukan untuk mempertegas komitmen Bank Mandiri terhadap peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.
“Seluruh jajaran direksi dan lebih dari seribu pegawai Bank Mandiri di seluruh Indonesia, secara serentak turun langsung memberikan edukasi di perguruan tinggi( PT) dan sekolah-sekolah untuk memperkaya pengetahuan mahasiswa dan siswa tentang perbankan dan kepemimpinan,”ujar Ahmad Susilo saat ditemui Radar Sukabumi disela-sela kegiatan Mandiri Edukasi di SMK Negeri (SMKN) 2 Kota Sukabumi, Jalan Pelabuhan II Cipoho Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi (7/10). Acara tersebut juga dihadiri Kepala SMKN 2 Kota Sukabumi Suharno Sarwono, perwakilan pelajar dari semua jurusan dan para guru serta jajaran direksi Bank Mandiri Cabang Sukabumi Sudirman. Dihadapan peserta, Kepala Unit Kerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Sukabumi Sudirman, Ahmad Susilo tak lupa mempresentasikan program Mandiri Edukasi 2011 tentang Kesungguhan Mandiri Mencerdaskan Anak Negeri, pengenalan uang, peranan dan fungsi perbankan. Dilanjutkan CSO Bank Mandiri Cabang Sukabumi Sudirman, Giriani Garwita yang memberikan informasi tentang manfaat menabung dan CSA Bank Mandiri Cabang Sukabumi Sudirman, Ruhiyat tentang e-banking serta pemberian doorprize berupa tabungan masing-masing Rp 100 ribu untuk 10 pemenang.
Langkah tersebut menurut pria murah senyum ini, merupakan bukti keseriusan Bank Mandiri untuk meningkatkan pengetahuan dan karakter generasi penerus bangsa. Selain Mandiri Edukasi, para peserta juga mengikuti program school banking di sekolah dasar dan lanjutan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan pelajar di bidang perbankan.
“Program ini merupakan salah satu grand strategy dari program Bina Lingkungan di bidang pendidikan,”imbuhnya.
Terkait pendirian school banking, Bank Mandiri mengalokasikan Rp3,6 miliar untuk membangun ruangan, penyediaan komputer, dan buku-buku perbankan serta untuk pelatihan para siswa tentang mini banking.
“Pendirian school banking ini merupakan upaya untuk menciptakan sumber daya berkualitas yang dapat membawa industri perbankan Indonesia menjadi pemain utama di dunia internasional,”tuturnya.
Sementara itu, peserta bisa mendapatkan beasiswa Mandiri Prestasi sebesar Rp18,88 miliar bagi 360 mahasiswa dari 18 perguruan tinggi untuk menyelesaikan pendidikan selama empat tahun. Selain itu, Bank Mandiri membantu pengadaan buku perpustakaan untuk 98 sekolah senilai total Rp490 juta.
Mandiri pun turut serta memperbaiki sarana pendidikan di beberapa perguruan tinggi.”Dana bina lingkungan secara nasional yang telah disalurkan Bank Mandiri pada tahun 2011 sampai September sebesar Rp73.543 miliar untuk berbagai kegiatan,”tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Kota Sukabumi Suharno Sarwono menyambut baik program Mandiri Edukasi yang melibatkan sekolah yang dipimpinnya saat ini. “Kami sangat senang atas kepercayaan yang diberikan Bank Mandiri. Sebab, banyak keuntungan yang dirasakan langsung oleh para pelajar disini maupun bapak dan ibu gurunya. Dengan Mandiri Edukasi, kini kami memiliki tempat prakerin dan On Job Training (OJT), mendapatkan bantuan fisik maupun non fisik hingga perekrutan tenaga kerja. Dari banyak perusahaan yang telah bekerjasama dengan kami, baru Bank Mandiri lah yang  paling komplit memberikan bantuannya kepada sekolah ini,”pungkasnya sambil mendoakan Bank Mandiri agar makin sukses.(sri)

8 Oktober 2011

Perrsatuan Pensiunan BRI Sukabumi Serius Perjuangkan Kesejahteraan

Sukabumi – Memperjuangkan tingkat kesejahteran khususnya bagi para pensiunan sebuah lembaga  keuangan bukanlah perkara mudah. Begitupun yang dirasakan para pengurus yang tergabung dalam Persatuan Pensiunan (PP) BRI Cabang Sukabumi.
Ketua Persatuan Pensiunan (PP) BRI Cabang Sukabumi Pepe Syafei didampingi Ketua Panitia HUT PPBRI Cabang Sukabumi H Ce Mulyana SA  menyatakan pihaknya sangat serius memperjuangkan hak-hak para pensiunan khususnya para pensiunan yang tergabung dalam organisasi PPBRI Cabang Sukabumi. Dibutuhkan waktu lama dan keaktifan untuk itu.
“Dalam setiap pertemuan baik yang diselenggarakan di tingkat internal, Komda, Pengurus Besar (PB)PPBRI, Munas PPBRI, dinas/ instansi hingga Pemerintah Daerah (Pemda), kami selalu aktif menyampaikan semua aspirasi anggota,memberikan masukan-masukan hingga lobying guna peningkatan kesejahteraan ini. Tentunya sesuai dengan prosedur karena kami sangat menghormati dan taat hukum. Artinya tidak sampai ke arah yang anarkis, kita hindari hal itu  karena pada akhirnya akan merugikan semua pihak,”katanya kepada Radar Sukabumi yang ditemui disela-sela peringatan HUT PPBRI ke-42 di Hotel Edelweis Kota Sukabumi (5/10). Turut hadir dalam kegiatan tersebut Komda PPBRI Bandung H MD Kusnadi, Sesepuh PPBRI Jabar Rd.H Sumirat, Pimca BRI Sukabumi M Syafri Rozi, Penasehat PPBRI Sukabumi Mustanna Nawi, Ketua Panitia HUT PPBRI Sukabumi H Ce Mulyana SA, Ketua PPBRI Cianjur Rd.H Gunawan Natakusuma dan para anggota PPBRI Sukabumi.
Menurutnya, para pensiunan punya hak untuk menikmati kesejahteraan. Karena mereka telah berjuang dalam mengembangkan serta menyukseskan perusahaan sewaktu dirinya masih bertugas di lembaga perbankan plat merah yakni BRI. “Kita harus akui kinerja mereka. Sebab tidak mungkin lembaga ini berkembang pesat tanpa perjuangan para pendahulunya,”tegasnya.
Perjuangan tersebut lanjut pria yang juga menjabat sebagai Koordinator PPBRI Wilayah I  yang membawahi Cianjur, Cibadak dan Sukabumi ini akhirnya membuahkan hasil. “Alhamdulillah setelah perjuangan yang lama ini, kini ada perubahan yang cukup signifikan,”tuturnya.
Ia menjelaskan 10 tahun yang lalu, tidak sedikit anggotanya yang mendapatkan uang pensiunan  antara Rp 100-250 ribu, padahal anggotanya tersebut adalah seorang janda yang harus menghidupi empat anaknya. Namun saat ini, setelah diperjuangkan dengan alot oleh pengurus PPBRI dana pensiunan yang mereka terima naik 5 kali lipat dari pensiuanan awal. “Namanya manusia apalagi dengan banyaknya kebutuhan tentunya tidak akan merasa puas, namun kita semua patut mensyukuri keberhasilan ini. Alhamdulillah pensiunan yang mereka terima kini naik 5 kali lipat dibanding 10 tahun lalu, ya minimal para pensiunan ini mendapatkan haknya diatas 1 jutaan tidak ratusan ribu lagi. Meski demikian kami akan selalu memperjuangkan terus hak-hak mereka,”tegasnya.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah memperjuangkan hak-hak para anggotanya dibidang kesehatan. PPBRI Cabang Sukabumi kini telah menjalin kerjasama dengan empat rumah sakit yang ada di Sukabumi yakni RSUD R Syamsudin, RSI Assyifa, Beta Medika dan Hermina. “Jadi ketika anggota PPBRI Cabang Sukabumi yang jumlahnya 130 orang ini sakit, maka mereka bisa menikmati layanan kesehatan hingga sembuh secara gratis. Mulai dari obat, visit dokter hingga operasi gratis cukup dengan surat keterangan dari PPBRI Cabang Sukabumi. Nanti pihak rumah sakit yang menagihnya kepada kami dan kami akan mengklaimkannya ke PPBRI Pusat untuk melunasinya. Kemudahan seperti ini hanya bisa dinikmati dan berlaku di PPBRI Sukabumi saja. Ini merupakan angin segar bagi anggota kami dan sudah banyak yang merasakan manfaat ini,”tutur Pepe yang sudah tiga periode berturut-turut terpilih menjadi Ketua PPBRI Sukabumi.
Ketua Panitia HUT PPBRI Cabang Sukabumi H Ce Mulyana SA mengatakan dukungan lain juga datang dari BRI Kanca Sukabumi. Menurutnya Pimca BRI Cabang Sukabumi M Syafri Rozi sangat peduli akan berjalannya roda organisasi PPBRI Sukabumi. “Kami sangat senang, Pimca BRI Sukabumi ini begitu care dan selalu membantu meringankan beban kami, ia juga mengakui bahwa dirinya tidak akan sukses seperti sekarang kalau tidak ada perjuangan dari para pendahulunya. Seperti keberlangsungan acara HUT ini hingga memfasilitasi kami untuk touring dan lain sebagainya. Kami berharap hal ini juga ditiru oleh yang lainnya. Dan tentunya manfaat pensiun terus mengalami kenaikan,”ujarnya.
Sementara itu, Pimca BRI Cabang Sukabumi M Syafri Rozi menyatakan semangat juang dari para anggota PPBRI Sukabumi ini patut ditiru oleh seluruh karyawan-karyawati BRI Kanca Sukabumi.”Kita patut mencontoh semangat dan perjuangan anggota PPBRI Sukabumi. Usia bukanlah halangan bagi kita untuk memberikan yang terbaik terutama bagi perusahaan. Perlu diketahui kami tidak akan sukses seperti saat ini kalau tidak ada perjuangan orang terdahulu yakni anggota PPBRI ini, untuk itu kami akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik kami bagi kelangsungan organisasi ini,”tegasnya.(sri)

KPP Pratama Sukabumi Sisir Sentra Bisnis dan Pemukiman

Sukabumi – Menjelang pelaksanaan program Sensus Pajak Nasional (SPN) 2011, para petugas dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sukabumi disebar ke  pusat bisnis seperti mall dan pasar serta kawasan pemukiman.
Seperti yang terjadi di Super Mall Sukabumi, Jum’at (30/9), Di pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jalan A Yani Kota Sukabumi ini terlihat lain dari biasanya. Mereka melakukan Pekan Simpatik SPN 2011 melalui pemberian informasi langsung SPN, penyebaran brosur pada masyarakat, hingga mendatangi para wajib pajak (WP).  Petugas dibagi menjadi dua kelompok, ada yang bertugas menyebarkan brosur dan sebagian lagi memberikan layanan informasi seputar SPN 2011 di sebuah stand yang sengaja dipersiapkan di sudut sebelah kanan mall tersebut. Dengan senyum dan keramahan yang diberikan, tak ayal para pengunjung dan wajib pajak yang ada di areal mall ini menyambut baik kehadiran mereka.
Sebelumnya dalam surat himbauan tentang pelaksanaan kewajiban perpajakan, Kepala KPP Pratama Sukabumi, Syaiful Anwar mengatakan dengan menganut sistem self assessment, para WP diberi kepercayaan penuh untuk melaksanakan kewajiban perpajakan dengan cara menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terhutang. Maka para WP yang telah memenuhi syarat diwajibkan mendaftarkan dirinya ke KPP Pratama Sukabumi untuk memiliki NPWP. Mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan) Pajak Penghasilan dan membayar angsuran pajak terhutang paling lambat tanggan 15 bulan berikutnya dan melaporkan Surat Pembetitahuan Masa (SPT masa) paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya. Untuk itu, dalam kaitannya dengan SPN 2011, pihaknya berharap masyarakat tidak perlu takut dengan sensus ini.
“Bapak dan Ibu tidak perlu takut jika nanti ada dari petugas kami yang datang ke rumah. Karena tujuan utama dari sensus ini adalah untuk updating data. Para petugas kami telah dibekali dengan prosedur dan kode etik, jadi kalau terjadi hal-hal diluar prosedur dan etika, bapak ibu bisa langsung melaporkannya ke kantor kami,” jelas pria yang dikenal supel dan murah senyum itu kepada Radar Sukabumi.
Ditemui disela-sela Pekan Simpatik SPN di Super Mall Sukabumi,  Sekretaris Tim SPN 2011 KPP Pratama Sukabumi Harmini Cahyadi didampingi Penanggung jawab  Tim Edukasi dan Penyuluhan KPP Pratama Sukabumi Setya Syahbudin  mengatakan Pekan Simpatik SPN di Sukabumi dilakukan selama empat hari dari tanggal 30 September-5 Oktober 2011 dengan menerjunkan 20 tim masing-masing 3 orang. Mereka bertugas menyisir kawasan-kawasan sentra bisnis misalnya mendatangi pertokoan, mall-mall ,pasar dan pemukiman yang telah ditentukan. Tempat-tempat itu merupakan sebagian lokasi yang akan dilaksanakan SPN 2011.
“Berdasarkan rencana kerja KPP Pratama Sukabumi, SPN 2011 akan dilaksanakan dari tanggal 3 Oktober-30 November 2011 dengan menerjunkan 30 petugas yang terbagi dalam 15 tim. Selama dua bulan itulah kami mentargetkan dapat mensensus 6.559 WP baik orang pribadi dan badan yang berada di lokasi sentra bisnis, high rise building atau kantor bertingkat dan kawasan pemukiman. Dan  dari jumlah tersebut minimal 4 ribu WP terjaring dalam SPN ini,”tegasnya yang juga mengaku bahwa seluruh petugas yang diterjunkan dalan SPN 2011 itu bukanlah tenaga honorer baru akan tetapi semuanya adalah pegawai di lingkungan KPP Pratama Sukabumi yang telah mengikuti Bintek di Kanwil DJP Jabar I.(sri)

Suksesnya Pengrajin Perak Sukabumi

Kota Sukabumi bukan hanya terkenal  dengan  wisata  kulinernya  saja. Namun  kota  yang  dijuluki Kota  Moci  inipun  kaya  akan  aneka ragam  kerajinan  tangan. Salah satunya pengrajin Perak Bumi.
Bila Anda  dan keluarga berwisata  ke Kota Sukabumi tidak ada salahnya untuk singgah  sejenak  ke Perak Bumi yang berlokasi di Jalan  Otista Kota Sukabumi. Tepatnya diseberang rel Kerata api Sukabumi- Bandung inilah terdapat tempat  pembuatan sekaligus pemasaran aksesoris  khas Kota Sukabumi  yang  berbahan  baku perak yang dikelola langsung oleh Dasep S Mustakim (48).
Hampir setiap saat tempat ini selalu ramai pengunjung. Disini banyak yang menunggu pesanan berbagai macam bentuk dan corak aksesoris ini. Tidak hanya konsumen yang datang dari pelosok saja, bahkan orang tuanya pun banyak yang menyukainya. Terlihat sejumlah remaja semua usia menghampiri tempat dimana Dasep menyalurkan keahliannya tersebut.
Owner Perak Bumi, Dasep S MUstakim (48) mengaku tak menyangka jika  usahanya dibidang  perak ini sukses seperti sekarang. Awalnya kegiatannya itu bermula dari keisengan. Namun  seiring berjalanannya  waktu  produk kerajinan tangannya ini bisa tembus ke pasaran lokal ,nasional hingga internasional . Bukan hanya pasar di Jakarta, Bandung  dan Bogor saja, tapi karyanya ini sampai nembus ke Malaysia dan Singapura.
“Kami senang karya kami bisa disenangi orang. Karya kami ini sudah langganan meraih berbagai macam penghargaan. Berulang kali karya kami diikutsertakan sebagai peserta di setiap pameran baik yang diselenggarakan Pemkot Sukabumi lewat Diskoperindag ataupun ditingkat nasional, seperti pameran Smesco dan  Koperatif di Bandung,”ujarnya kepada Radar Sukabumi.
Februari  2006 lalu menjadi langkah awal Dasep  memulai bisnisnya di bidang kerajinan tangan ini dengan  nama Perak Bumi yang  artinya  Perak  Sukabumi. Awalnya  dia  berharap  dengan kegiatan ini dia ingin menyatukan seluruh pengrajin  perak yang ada di Kota Sukabumi dalam sebuah  wadah. Sehingga para pengunjung dan  penyuka  aksesoris tidak  perlu sulit mencarinya.
“Bahkan  hal ini bisa  menaikan  Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi,”terangnya.
Berbagai macam bentuk dan corak bisa dihasilkan Dasep. Mulai dari gelang, cincin dan kalung serta  berbagai macam aksesoris lainnya. Tidak itu saja, harga yang ditawarkan sangat  terjangkau.
“Harganya sangat terjangkau alias murah. Untuk 1 gramnya Rp 25 ribu,”bebernya.
Saking banyaknya order dan pesanan dari berbagai daerah, Dasep mengaku kewalahan. Karena  menurutnya kekurangan tenaga atau karyawan. “Kita sekarang lagi kerepotan. Masalahnya  banyaknya pesanan konsumen, tapi tenaga kita kekurangan. Sehingga banyak pesanan yang kita tolak,”tuturnya.
Saat ditanya masalah  keutungan  yang diperoleh  dari  karyanya tersebut, Dasep mengaku  bahwa keuntungan bersih yang diterima sekitar Rp 5 juta/hari. Kini usahanya mulai  berkembang ke aksesoris. Tak tanggung tanggung Dasep sekarang membuka cabang baru di Gg. Harapan Jl. A Yani Kota Sukabumi dan  di depan Tiga Dara (samping Ramayana Sukabumi,red) bernama  “Atu Asesoris”. “Jadi sekarang bagi penyuka aksesoris berbahan perak dijamin ga bakalan susah nyari lagi. Saya ucapkan banyak terimakasih pada Pemkot Sukabumi terlebih kepada Diskoperindag. Namun ada yang belum terlaksana karena dari  dulu saya ingin punya lahan untuk menampung  seluruh  pengarajin  perak se-Kota Sukabumi atau pasar kerajinan  perak satu atap seperti di Rawa Besi Jakarta. Saya harap ada bantuan untuk memfasilitasi pelatihan. Untuk menciptakan pengrajin perak yang  baru,”pungkasnya. (*)




Ingin Bangun Pasar Perak Bumi Satu Atap, Harap Dibantu Pemda
Keutungan  yang diperoleh  dari pembuatan perak ini cukup fantastis. Pengelolanya bisa meraih keuntungan bersih sekitar Rp 5 juta/hari. Tak hanya itu, usahanya mulai berkembang dengan membuka cabang baru.
Berbagai macam bentuk, corak dan ragam asesoris yang dihasilkan pengrajin asal Kota Sukabumi Perak Bumi sudah tidak diragukan lagi. Terlebih buah karya putra Sukabumi ini mampu menuju pasar Asia mulai dari Malaysia hingga Singapura. Apalagi pasar domestik sepertinya sudah jadi santapan sehari hari.
Hampir tiap hari para penggemar asesoris berbahan baku perak ini terus membanjiri lokasi kerajinan perak yang berlokasi di Jalan Otista Kota Sukabumi.
Dalam perjalanannya, Dasep Mustaqim (48) melihat antusiasme para pecinta perak di Sukabumi cukup tinggi. Lantas dirinya memberanikan diri untuk membuat pusat kerajinan yang ia namakan Perak Bumi.
Dasep pun memiliki cita-cita untuk makin menggencarkan pemasaran produk yang berasal dari perak ini. “Saya ingin menggabungkan seluruh pengrajin perak yang ada di Kota Sukabumi yang kini keberadaannya terpencar pencar. Ada yang di Pasar Pelita, Cisaat hingga Kota Paris,”ujarnya kepada Radar Sukabumi.
Konsep yang dicita-citakannya tersebut tiada lain untuk memanjakan penyuka aksesoris perak. “Saya ingin membangun Pasar Perak Bumi Satu Atap. Artinya seluruh pengrajin aksesoris perak mulai dari penggosok,pengrajin dan para tukang krum berkumpul bersama disebuah tempat pemasaran. Sehingga para penyuka aksesoris ini bisa dengan mudah mencari dan mebeli produk perak yang merupakan khas Kota Sukabumi. Bahkan jika pasar ini benar benar terwujud bisa menaikkan PAD,”katanya.
Para  pengrajin perak di Kota Sukabumi ini mencapai 70 orang lebih yang keberadaannya terpisah pisah. Semuanya tersebar di bebagai sudut Kota Sukabumi. “Mayoritas yang diharapkan para pengrajin ini bisa dibantu Pemerintah Kota Sukabumi maupun pusat dalam hal pendanaan. Guna mempertahankan produk perak yang merupakan salah satu khas Kota Moci,”imbuhnya.
Laporan : Hendi Subrata- Radar Sukabumi

Peternak Ikan Kelimpungan

Cisaat - Para peternak ikan tahun ini harus banyak-banyak bersabar. Kesulitan air untuk bisa membudidayakan ikannya dengan sempurna menjadi kendala mereka menjalankan usahanya. Tak ayal, sejumlah peternak ikan di Pasar Ikan Cibaraja Cisaat menanggung rugi yang tak sedikit.
Dalam sehari, mereka semestinya mengganti air dalam satu bak berukuran tiga meter. Kini mereka terpaksa menggantinya satu minggu sekali karena ketakutan kehabisan pasokan air.
Pengusaha ikan koi, Baban (51) mengungkapkan, dia kini menerima kerugian karena ikan hiasnya yang tidak bisa berkembang dan terkena penyakit kulit. Karena lamanya air yang tertampung di bak itu besar kemungkinan, banyak bakteri yang merusak kulit ikan hias.
“Dari 100 persen pasti saya rugi 30 persen, karena ikan yang belum layak jual,” beber nya kepada radar kemarin.
Satu suara dengan Baban, petani ikan NIla Maman (50) mengatakan, ikannya sulit berkembang dan rentan sekali cepat mati. “Kalaupun ada yang besarnya lebih dari 500 gram itu di jualnya mahal, mencapai Rp20 ribu dari harga normalnya Rp15 ribu,” ulasnya.
Ikan-ikan yang dibudidayakan di Pasar Ikan Cibaraja, menggunakan air Sungai Cinulang yang terus-terusan surut. Jadi mereka harus pintar mensiasati air dan menampung nya untuk di bagikan di 25 kolam ikan. Setiap seminggu baru air itu di alirkan.
Para petani ikan di Pasar ikan Cibaraja, sangat mengharapkan ada nya bantuan jet pump untuk menyedot air di sumur desa Cibaraja kemudian, di aliri ke bak para petani ikan yang kurang lebih ada 20 petani yang menggantungkan hidupnya di pasar ikan ini.(cr1)

Tarif Retribusi Pasar Kota Akan naik 100%

Cikole - Kabar buruk bagi pedagang pasar di Kota Sukabumi. Dalam waktu dekat, retribusi pasar hampir pasti akan
naik 100 persen, menyusul pembahasan retribusi pasar oleh panitia khusus yang membahas lima raperda retribusi.
Jika selama ini Rp500, maka nantinya retribusi pasar menjadi Rp1.000. “Ini baru rencana, belum ada kepastian naik atau tidaknya. Tapi, melihat kondisi kemungkinan besar akan ada kenaikan,” ujar Wakil Ketua Pansus Raperda Retribusi, Dedy R Wijaya kepada wartawan usai rapat pansus, kemarin (6/10).
Menurut Dedy, kenaikan sendiri dianggap wajar melihat Kota Sukabumi masih yang terkecil dalam penerapan retribusi pasar. “Daerah lain sudah pada naik. Seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur dan lainnya. Bahkan di Cianjur dan Kabupaten Sukabumi retribusinya mencapai Rp 4.000,” sambungnya.
Bukan itu saja, dari kalangan pedagang sendiri banyak yang sudah membayar Rp 1.000 padahal seharusnya Rp 500. Hal ini juga yang membuat pihak pansus mengatakan kenaikan ini masih dalam taraf normal. “Kita juga akan kembali memanggil setiap SKPD terkait untuk mematangkan rencana ini,” terangnya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kebocoran Pendapatan Asli Daerah dari retribusi, pihak pansus menawarkan beberapa konsep di antaranya menawarkan pihak ketiga untuk mengelolanya. Mereka beralasan, ketika hal ini ditangani pihak ketiga, akan memaksimalkan PAD yang ditargetkan pemerintah. Bukan hanya itu, tingkat kebocoran PAD pun peluangnya lebih kecil.
Sementara itu, menurut Anggota Pansus, Bayu Waluya kenaikan retribusi pasar ini dibarengi dengan fasilitas yang memadai bagi para pedagang. “Saya secara pribadi tidak keberatan jika ada kenaikan retribusi. Asalkan, fasilitasnya pun diperhatikan,” ujar Bayu.
Misalnya, akses jalan akan lebih diperhatikan sehingga lalu lintas pedagang lebih baik, sehingga mereka nyaman dalam menjalankan aktifitas jual beli di pasar. “Jangan sampai retribusi naik, tapi pedagang maupun pembeli malah mengeluh dengan kondisi pasar yang becek,” jelasnya.(rp4)

Kemarau, Harga Beras dan Cabai Naik

Sukabumi – Musim kemarau yang melanda Kota Sukabumi saat ini berimbas pada kenaikan sejumlah harga kebutuhan bahan pokok. Seperti yang terjadi di sejumlah pasar Kota Sukabumi. Berdasarkan pantauan Radar Sukabumi di lapangan kemarin, sembako yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan diantaranya jenis komoditi cabe  merah semula Rp 10 ribu/Kg naik menjadi Rp  16 ribu/Kg. 
Demikian juga beras mengalamilonjakan harga. Untuk jenis beras Kelas I dari Rp.6.700/Kg kini menjadi Rp.7 ribu/Kg  sedangkan  untuk  beras Kelas II semula Rp 6.200/Kg  sekarang Rp 6.600/Kg dan daging ayam broiler semula Rp.18 ribu/Kg menjadi Rp 24 ribu/Kg. Sedangkan harga sembako lainnya yang mengalami penurunan harga terjadi pada gula pasir semula Rp 10ribu/Kg turun menjadi Rp 9.500/Kg, minyak goreng semula Rp 10 ribu/Kg sekarang  Rp 9ribu/Kg dan telur ayam semula  Rp 18ribu/kg menjadi Rp 14 ribu/Kg.
Saat dikonfirmasi mengenai kenaikan harga ini, sejumlah pedagang di pasar Kota Sukabumi mengku bahwa kenaikan sebagian harga sembako ini disebabkan stok barang yang menipis akibat  musim kemarau. Seperti cabe dan  beras. “Stok bahan pokok semuanya  masih cukup. Hanya saja di beberapa  jenis komoditi menipis karena kemarau,”kata Ai Nurlela(38 ), seorang pedagang di Pasar Gudang Kota Sukabumi.
Senada juga dikatakan Aning Koswara(27). Pedagang daging ayam ini mengeluhkan akibat naiknya harga ini menjadikan banyak kawan-kawannya sesama pedagang ayam terpaksa libur. “Tidak sedikit teman kami sesama pedagang ayam disini tidak berjualan. Karena barangnya  jarang dan cenderung  berubah harganya. Kami harap harga kembali stabil lagi,”ujarnya.
Salah seorang konsumen Iar Sumiati (30) saat ditemui Radar Sukabumi di Pasar Gudang juga mengeluh. “Kenaikan sebagian  harga ini sangat berimbas pada daya beli kami selaku konsumen. Biasanya dengan Rp10 ribu saya bisa mendapatkan satu kilo cabai, nah sekarang terpaksa  saya menguranginya hanya bisa membeli setengah kilo saja untuk mengirit. Saya harap Pemkot Sukabumi melalui dinas terkait segera mengatasi kondisi ini agar segera turun kembali,”tuturnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi yang  diwakili Sekretarisnya Achmad  Rizali saat dikonfirmasi  Radar Sukabumi di ruang kerjanya kemarin, membenarkan adanya kenaikan sejumlah harga sembako di pasar Kota Sukabumi.
“Memang benar di pasaran terjadi kenaikan harga beberapa komoditi. Kami selalu melakukan  pengecekan harga sembako di pasaran,”ucapnya.
Menurutnya, Pemkot Sukabumi melalui Diskoperindag  tidak bisa menentukan Harga Eceran  Tertentu (HET). “Kami tidak bisa menentukan HET untuk sembako ini. Karena wewenang Diskoperindag  hanya sebatas memantau harga saja. Hanya jika terjadi kenaikan sembako  jenis beras, Diskoperindag secepatnya akan melakukan operasi pasar ke sejumlah kecamatan  yang ada  di Kota Sukabumi. Dengan senantiasa berkoordiansi dengan semua unsur mulai dari para pelaku usaha termasuk dengan Bulog Sub Drive Cianjur. Agar bisa menekan angka  kenaikan harga sehingga bisa meringankan beban masyarakat apalagi di musim kemarau seperti sekarang,”(cr.2)