Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

31 Januari 2011

Pelanggan PDAM Nunggak Rp. 13 Milyar



CIKOLE--Banyaknya pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Tita Bumi Wibawa (PDAM TBW) Kota Sukabumi  yang tidak membayar, mengakibatkan membengkaknya tunggakan yang mencapai Rp13 Miliar. Ungkapan ini disampaikan Kabag Hubungan Pelanggan PDAM TBW, Asep Apipudin di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Akibat tunggakan pelanggan hingga mencapai belasan milyar itu maka dengan kepemimpinan yang baru, yakni Helmi Soetikno melakukan tindakan tegas dengan mencabut lebih dari 700 pelanggan yang menunggak. "Kami melakukan pencabutan itu atas dasar peraturan perusahaan," tandas Asep kepada Radar Sukabumi. Ia juga menyebutkan dengan banyaknya pencabutan itu selain memperingan hutang perusahaan juga meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan yang membayar.  Pencabutan itu juga dilakukan sudah sejak lama. Dalam peraturan lebih dari dua bulan pelanggan tidak membayar, maka perusahaan melakukan penutupan sementara. "Jika setelah satu bulan tidak membayar, maka dilakukan pencabutan total," ujarnya.
Senada dikatakan Anggota Satgas PDAM TBW, Dian AF dirinya mengaku yang sering melakukan pencabutan itu bahkan kerap sekali terdapat yang menunggak sudah melebihi waktu. "Bahkan yang dicabut itu menunggak lebih dari enam bulan," katanya.
Sedangkan Direktur Utama, Helmi Soetikno mengatakan, ia bermaksud dengan pencabutan itu agar bisa menutupi hutang perusahaan. Dan juga mengaku memiliki target 2.500 pemasang baru untuk pelangga dalam satu tahun. "Sehingga dalam empat taun kelak saya memimpin di sini berharap menambah 10 ribu pelanggan baru," harapnya.
Selain itu, juga mengaku akan melakukan dialog dengan masyarakat untuk meningkata kualitas pelayanan perusahaannya. "Meski nantinya akan menerima kritikan pedas, saya pasti akan menerima pada dialog nanti," pungkasnya.(ryl)   

Meriahnya BAF Customers Gathering 2011

Radar Sukabumi-- Untuk terus melekat dengan nasabah, Bussan Auto Finance (BAF) menggelar Customer Gathering 2011 di Supermall Sukabumi, Sabtu (29/1). Acara ini diikuti 100 customer se-Sukabumi yang sudah dua tahun menjadi nasabah BAF. Hadir pada acara hangat tersebut, Branch Head Sukabumi, Rhony Tanisya. Juga para karyawan dan dealer BAF se-Sukabumi. Gathering ini begitu memperlihatkan suasana keakraban antara pihak BAF dengan customer. "Kami menyelenggarakan ini karena kami begitu peduli kepada customer yang setia terhadap BAF. Kegiatan ini memang diselenggarakan untuk lebih mendekatkan kami dengan customer,"kata Rhony kepada Radar Sukabumi.
Pada waktu itu, acara dikemas sedemikian meriah. Karena diselingi oleh games-games menarik di mana peserta yang menang akan mendapatkan doorprize menarik dari BAF. Semua peserta dengan senang hati mengikuti games yang diberikan. Sementara itu, Chif Surveyor Cabang Sukabumi, Irvan Praka Wijaya mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya berhenti di sini."Ke depannya kita akan merutinkan kegiatan semacam ini dengan mengajak dealer-dealer untuk memeriahkannya. Kita yakin kegiatan ini merupakan kegiatan yang positif yang akan terus memperkuat komunikasi dan kehangatan antara BAF, dealer, dan customer kami,"optimisnya.
Sementara itu, kegiatan diakhiri dengan makan bersama di Es Teller 77 antara pihak BAF, dealer, dan customer. (dit)

Jangan Sembarang Pasang Kawat Gigi

Radar Sukabumi -- Belakangan di Kota Sukabumi marak tukang gigi yang menawarkan jasa pemasangan behel/bracket dengan harga murah sekitar Rp 200 ribu. Inipun dapat dijumpai di iklan gigi juga bisa dipanggil ke rumah.
Jasa pemasangan ini seiring dengan trend bracket gigi kawula muda yang lagi in. Gaya hidup menunjukan status sosial pemakainya. Sudah tentu pemasangan behel gigi oleh tukang gigi tidak dapat dibenarkan baik dari segi izin maupun kompetensinya. Tukang gigi hanya diperbolehkan membuat gigi tiruan lepasan itupun bagi tukang gigi yang punya izin dari instansi berwenang.
Pemasangan bracket/behel gigi sendiri menjadi kewenangan dokter gigi spesialis orthodonthi/spesialis meratakan gigi. Dokter gigi diperbolehkan memasang bracket untuk kasus-kasus tertentu saja.
Dampak pemasangan bracket oleh tukang gigi banyak sekali. Di samping dari segi ekonomi merugikan masyarakat (walau murah tapi tidak ada hasilnya). Yang lebih menghawatirkan gigi yang dipasang bracket oleh tukang gigi bukan jadi bagus tapi malah berantakan. Karena pemasangan bracket gigi perlu persiapan dan analisa serta perencanaan yang matang.
Perlu rotngen gigi keseluruhan, perlu dibuatkan model rahang gigi yang akan dibracket dan yang penting perlu analisa yang tentunya tidak semua orang bisa melakukan.
Oleh karena itu jangan pasang bracket/behel gigi pada tukang gigi atau pada orang sama sekali tidak punya kompetensi atau kemampuan. Sebaiknya konsultasi ke dokter gigi baik di puskesmas atau rumah sakit atau dokter gigi praktik perorangan di Kota atau di Kabupaten Sukabimi yang jumlahnya cukup banyak.
Praktik pasang kawat gigi ilegal dapat membahayakan pasien. Bila bukan pada ahlinya justru menyebabkan kerusakan syaraf dan sendi rahang. Fungsi utama pemasangan kawat, untuk merapikan gigi bukan sebagai gaya hidup.
Bila gigi telah rapi akan berpengaruh pada fungsi mengunyah, mudah dibersihkan, berbicara dan terakhir penampilan terlihat bagus. Sedang pemilik izin praktik pemasangan kawat gigi hanya diberikan pada dokter gigi spesialis orthodontik. Bila ada dokter gigi biasa dan ahli gigi yang membuka praktik pemasangan kawat gigi, itu bisa dibilang ilegal. Dokter-dokter yang membuka praktik pemasangan kawat gigi ilegal biasanya menggunakan bahan-bahan dari Cina yang diragukan keamanannya. Spesialis orthodontik selalu mengutamakan keselamatan pasien yang ingin memasang kawat gigi, standar aman menggunakan alat, dan bahan dari Jerman. (rp3)
 

Target PAD Kab. Sukabumi Naik 25 Persen

Radar Sukabumi --Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Sukabumi optimis target Pendapatan Asli Daerah tahun ini bisa tercapai bahkan over target seperti capaian tahun-tahun sebelumnya. Caranya dengan memaksimalkan sistem 'jemput bola' yang dalam tiga tahun terakhir ternyata terbukti jitu mendongkrak pencapaian target PAD. Pada tahun ini target PAD naik 25 persen, dari Rp96 miliar menjadi 120 miliar.
Selama kurun waktu tiga tahun berturut-turut (2008, 2009 dan 2010) capaian PAD Kabupaten Sukabumi selalu over (melebihi) target. Capaian 'hatrick' itu menjadi pelecut semangat DPPKAD untuk bisa mengulang prestasi yang sama di tahun 2011
 "Pak bupati memberi apresiasi serta ucapan selamat atas capaian ini. Namun kesuksesan ini bupati harapkan tidak menjadi kepuasan sesaat karena masih banyak yang harus dicapai tahun ini," ujar Kepala Bidang (Kabid) PAD DPPKAD Kabupaten Sukabumi, Tatang Pujantara kepada Radar Sukabumi, kemarin. 
 Berdasarkan data yang diperoleh, target PAD tahun 2008 sebesar Rp 73 miliar dengan realisasi sebesar Rp 87 miliar (118 persen). Target tahun 2009 sebesar Rp 79 miliar dengan realisasi Rp 80 miliar (101 persen). Untuk tahun 2010, realisasi PAD sebesar 98 miliar dari target Rp 95 miliar (102 persen).
 "Capaian PAD Kabupaten Sukabumi merupakan kontribusi dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta lain-lain pendapatan yang sah," terangnya.
 Dengan pencapaian PAD yang selalu melebihi target tersebut, (selain mendapat apresiasi dari pimpinan daerah) juga mendapat "penghargaan" dari pemerintah pusat dengan dikucurkannya Dana Intensif Daerah (DID). Tahun lalu Pemkab Sukabumi memperoleh DID sebesar Rp 18,7 miliar. Namun, untuk tahun ini dana intensif tersebut belum ada.
 "Jika dilihat dari indikator (pencapaian PAD melebihi target) Kabupaten Sukabumi sudah memenuhi syarat untuk kembali memperoleh DID," tandasnya.
 Oleh karena itulah, untuk memaksimalkan penerimaan PAD tahun 2011 ini, pihak DPPKAD berupaya keras dengan melakukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi. "Kita akan ofensif dengan melakukan sistem jemput bola bagi objek pajak (OP) maupun SKPD Incomer (penerima)," tandasnya.(frd)  
 

Jamsostek Bayar Santunan Kecelakaan Kerja

Radar Sukabumi -- PT Jamsostek (Persero) Cabang Sukabumi dibawah kepemimpinan Iwan Hermawan menyerahkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kepada salah satu karyawan PT Wijaya Karya TBK, Juli Priana yang mengalami kecelakaan pada tanggal 18 Desember 2010 pukul 17.30 WIB.
Santunan JKK sebesar Rp 88.800.000 ini diserahkan langsung Kepala Kantor PT Jamsostek (Persero) Cabang Sukabumi Iwan Hermawan bersama Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Ridwan disaksikan para jajaran dari ke dua instansi tersebut kepada ayah kandung korban, Kuswandi (56) selaku ahli waris almarhum yang didampingi Manager Safety PT Wijaya Karya TBK,  Kusmedi di Kantor Cabang PT Jamsostek (Persero) Sukabumi Jalan Suryakencana No. 68 Kota Sukabumi, kemarin.
"Almarhumah anak yang baik. Saya sangat kehilangan dia," ujar ayah kandung korban Kuswandi (56) asal Cilacap Jawa Tengah tersedu disaksikan Manager Safety PT Wijaya Karya TBK,  Kusmedi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi (Grup Jawa Pos), kecelakaan terjadi saat korban sudah menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang Welder pada proyek Civil Work Area Main Building and Water Supply System di PLTU Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Saat itu korban tengah berjalan namun tidak mengetahui kalau tempat yang dipijaknya tersebut merupakan tempat dimana galian pondasi PLTU sedalam 12 meter tersebut berada. Hingga akhirnya korban terperosok ke dalam galian tersebut. Korbanpun langsung dilarikan ke RSUD Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, namun sayang saat diperjalanan nyawa korban tidak bisa tertolong.
Almarhum Juli Priana terdaftar sebagai peserta program Jamsostek Kacab Sukabumi pada sektor  Jasa Konstruksi, dan gaji terakhir almarhum yang dilaporkan pada saat kecelakaan terjadi sebesar Rp 60 ribu/ hari.
" Santunan ini diharapkan dapat digunakan ahli waris. Inilah manfaat jika pekerja tercatat sebagai peserta Jamsostek," ujar Kepala Kantor PT Jamsostek (Persero) Cabang Sukabumi Iwan Hermawan.
Begitu terjadi kecelakaan kerja dan korban meninggal, lanjut pria ramah ini  ahli waris akan menerima santunan yang ke depannya bisa digunakan untuk kelangsungan hidup atau digunakan untuk kepentingan lain oleh keluarga yang ditinggalkan.
"Sebab, yang namanya makhluk hidup di dunia tidak pernah mengetahui bila manusia itu mati. Dengan menjadi peserta jamsostek, semua bisa tertanggulangi dan diatasi, terutama untuk keluarga yang ditinggalkan," jelasnya.
Selanjutnya, orang nomor satu di PT Jamsostek (Persero) Cabang Sukabumi ini merinci jumlah santunan yang diberikan sebesar Rp 88.800.000 tersebut terdiri dari 60 persen dikali 80 bulan dikali gajinya sebesar Rp 1.800.000. Jadi totalnya Rp 86.400.000  ditambah biaya pemakaman Rp 2 juta dan biaya pengangkutan darat Rp 400 ribu. Kepada ahli waris diberikan pula santunan berkala setiap bulan sebesar Rp 200.000 selama 24 bulan.
Selama periode Januari hingga Desember 2010. PT Jamsostek (Persero) Cabang Sukabumi yang membawahi Kota dan Kabupaten Sukabumi serta  Kabupaten Cianjur ini telah membayarkan klaim
kepesertaan jasa konstruksi khusus Kabupaten Sukabumi sebesar Rp 119.606.642 dengan 19 kasus kecelakaan kerja. Jumlah tersebut terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 105.806.642 dan Jaminan Kematian (JKM) sebesar 13.800.000. Dengan jumlah kepesertaan perusahaan di sektor jasa konstruksi sebanyak 1.675 buah dan penerimaan iuran selama kurun waktu 2010 sebesar Rp 514.126.753,33.
sementara itu, Kepala  Disnakertrans Kabupaten Sukabumi Ridwan mengharapkan para Kontraktor turut serta berperan dengan mendaftarkan proyeknya ke PT Jamsostek (Persero) dimana saja. Supaya jika terjadi kecelakaan kerja, maka semuanya menjadi tanggung jawab PT Jamsostek Persero.
" Dari data yang ada, masih ada para Kontraktor belum memahami tentang Jamsostek ini. Yang umumnya berdasarkan issue dimasyarakat, misalnya prosesnya berbelit-belit,lama dan sebagainya. Sebenarnya hal itu tidak ada, justru pelayanan Jamsostek semakin cepat dan baik. Jika memang benar-benar terjadi kecelakaan kerja dan ada bukti-bukti kuat yang menyertakan maka hendaknya ahli waris menghubungi PT Jamsostek(Persero)," imbaunya.
Bila ternyata Perusahaan yang memperkerjakan belum mengikuti pendaftaran Jamsostek, maka lanjut Ridwan perusahaan tersebutlah harus membayar dan menyantuni sendiri pekerjaannya. Sehingga nantinya diteruskan ke Dinas Tenaga Kerja setempat yang akan menanganinya sampai ke pengadilan.
" Inilah gunanya program Jamsostek bagi perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerjanya. Meski demikian, kami harap pihak Jamsostek terus melakukan sosialisasi ke berbagai perusahaan maupun dinas. Sebaliknya, bagi perusahaan yang tetap nakal atau tidak mau mengikutkan pekerjanya ke Jamsostek maka sanksi pidana menantinya, " pungkasnya. (sri)

Geliat Bisnis Lukisan Kota Sukabumi

Radar Sukabumi -- Seni merupakan keindahan bagi yang menikmatinya. Curahan ekspresi jiwa adalah kepuasan bathin. Demikian halnya yang dialami para seniman muda metropolis. Mereka menganggap bahwa harga dari hasil karyanya bukan segalanya. Sesuatu yang terpenting bagi mereka adalah kepuasan jiwa dalam berekspresi. Sekelompok pelaku seni yang tergabung dalam Komunitas Perintis Kota Sukabumi, mengaku bahwa aktifitas yang dilakoni pada awalnya semata-mata hanyalah hobi. Sebagian dari mereka adalah aliran realis, dengan lukisan poto sebagai bentuk karyanya. "Aktivitas yang kami lakoni berawal dari hobi. Dengan hasil lukisan yang kami buat, ahli seni menyebut karya kami beraliran realis," tutur salah seorang seniman, Abdi Isme (30), sarjana lulusan Universitas Mercubuana Jakarta ini, kepada Radar Sukabumi kemarin sore.
Abdi yang sekarang masih lajang, mulai menekuni seni lukis poto tersebut semenjak usia tujuh belas tahun. Kepiawaiannya didapatkan secara alamiah. "Secara otodidak, kami bisa melukis poto ini," ujarnya sembari menggoreskan kwasnya di atas kertas. Dirinya mampu membuat sebuah lukisan pada ukuran kertas 30cm x 40cm, dalam waktu sehari. Bahkan dengan durasi 10 menit, dirinya mampu membuat sebuah gambar sketsa atau pun karikatur. Untuk lukisan poto, seharga Rp150 ribu biasa orang membayarnya. Lukisan poto hasil karya mereka mampu terlihat asli bak pemiliknya."Dengan karkul dan konte, dengan goresan hitamnya insya Allah lukisan orang yang kami buat akan sama persis dengan pemilik foto," jelas teman Abdi yang bernama Aris.(rp2)

Promo Ramayana Paling Murah

Radar Sukabumi -- Untuk memberikan pelayanan terbaik di awal tahun 2011, Ramayana kembali mengelar berbagai program yang menawarkan harga terbaik bagi warga Sukabumi. Diantara program yang ditawarkan adalah program paling murah, belanja berhadiah langsung, bersih abis, diskon imlek besar-besaran, diskon sandal sepatu terheboh.
Manajer Pemasaran Ramayana Sukabumi, Jamidi mengatakan harga terbaik bagi warga Sukabumi terus diberikan oleh Ramayana untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan kenyamanan, agar setiap warga Sukabumi dapat berbelanja di supermarket ini. Sebab, hanya dengan tawaran diskon yang besar dari 20 hingga 70 persen diharapkan Ramayanan menjadi pilihan terbaik bagi warga Sukabumi dalam memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Setiap bulannya kami selalu memberikan diskon khusus, bagi barang tertentu dan di akhir bulan ini yang paling banyak promonya," ujarnya kepada Radar Sukabumi.
Toko yang beralamat di Jalan Jalan Tipar Gede tersebut. Dalam memberikan panawaran harga khusus untuk awal tahun dan menyambut imlek, telah dilakukan dengan promo memberikan pamplet, menyiapkan poster dan sejumlah papan pengumuman khusus di tempat penjualan barang yang diberikan diskon.
"Kami ingin lebih dekat lagi dengan warga Sukabumi, sehingga selalu memberikan penawaran harga yang fantastik. Selain itu juga program promo paling murah ini adalah bagian yang khusus kami berikan hanya untuk warga Sukabumi dan Cianjur," jelasnya.
Promo paling murah yang menawarkan harga khusus untuk sejumlah barang seperti Rinso anti noda dengan harga Rp12.300 dengan maksimal pembelian tiga pices (bungkus, red), Minyak Goreng Saniakemasan dua liter Rp21.750, Ponds Facial Foam 100 gram dengan harga Rp14.875, Liang Teh Herbal Tea Can 330 Mililiter Cap Panda dengan harga Rp4.050 dengan membeli dua gratis satu dan Jeruk Lokam seharga Rp 6.575 perkilonya setelah diskon 25 persen.
"Kami tawarkan harga termurah bagi para komsemen Ramayana yang memang ingin menghemat uanganya. Selain itu juga kami masih menyiapkn gencaran promo yang selanjutnya yang tentunya akan membuat betah para pelanggan. Sebab kami selalu membuat bombastik harga yang menawan bagi sejumlah pelanggan Ramayana," tuturnya.
Sementara itu seorang pengunjung yang telah berbelanja di Ramayana Sukabumi, Elis Yulianti  merasa senang dengan banyaknya program promo yang ditawarkan oleh Ramayana. Selain itu harga yang ditawarkan setelah dihitung dan dibandingkan dengan pasar swalayan maupun supermarket yang lainnya Ramayana bisa lebih menghemat uang belanja.
"Harganya lebih murah terus ada diskon yang membuat saya merasa nyaman berbelanja di Ramayana," pungkasnya. (ali)

30 Januari 2011

Bakrie Tuntaskan Proyek Tol Ciawi-Sukabumi pada 2014

BANDUNG (bisnis-jabar.com): PT Bakrie Toll Road menargetkan penyelesaian beberapa proyek tol pada 2014, masing-masing Pejagan-Pemalang seksi I dan II, Batang-Semarang seksi V, dan Ciawi-Sukabumi seksi I.
Dirut Bakrie Toll Road Harya Hidayat mengemukakan saat ini pengerjaan proyek tol tersebut sedang tahap pembebasan lahan yang dikerjakan bersama pemerintah pusat dan daerah melalui Tim Pembebasan Tanah (TPT) dan Panitia Pengadaan Tanah (P2T) di masing-masing proyek tol.
Pembebasan lahan pada ruas Pejagan-Pemalang seksi I sepanjang 14 km sudah mencapai 75%. Sedangkan pada seksi II sepanjang 7 km mencapai 35%. Ruas tol seksi I dan II ini akan menempuh jalur Pejagan-Tegal.
Sedangkan pada seksi V pada ruas Batang-Semarang, yaitu Semarang-Ungaran (10 km) baru mencapai 5% dan pembebasan lahan seksi I Ciawi-Cijeruk (14 km) pada ruas Ciawi-Sukabumi mencapai 10%.
“Kami menargetkan proses pembebasan lahan seluruhnya rampung pada 2011 dan berlanjut pada pembangunan konstruksi pada 2012, dan proyek tol tersebut selesai pada 2014,” katanya.
Panjang tol Pejagan-Pemalang total 57 km, terbagi empat seksi. Panjang total Batang-Semarang (75 km), terbagi lima seksi. Tol Ciawi-Sukabumi (54 km), terbagi empat seksi.
Dia mengemukakan tujuan utama penyelesaian proyek-proyek tersebut karena realisasinya sudah sangat mendesak.
“Kemacetan lalu lintas di kawasan-kawasan tersebut sudah sedemikian parah seperti di Lido Sukabumi,” katanya.
Di sisi lain, tol yang dibandung itu akan tersambung dengan tol yang telah ada sebelumnya.
Tol Pejagan-Tegal akan melanjutkan Kanci-Pejagan. Tol seksi I Ciawi-Sukabumi merupakan ekstensi tol Jagorawi. Serta, Tol Semarang-Ungaran perpanjangan tol Semarang-Solo.
Harya optimistis realisasi proyek sesuai jadwal mengingat proses pembebasan lahan di masing-masing proyek yang berjalan lancar.
Di sisi lain, hingga saat ini sindikasi perbankan nasional yang mendanai ketiga proyek tersebut masih berkomitmen untuk menyokong dana pembangunan.

27 Januari 2011

Alokasi APBD Kota Nol Persen

Pengerjaan Baru 25 Persen
Radar Sukabumi -- Terminal type A yang letaknya di Lingkar Selatan (Lingsel), Kelurahan Sudajayahilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi belum dapat dioperasikan. Hal ini sehubungan pembangunan infrastruktur di areal tanah seluas 5,8Ha tersebut belum rampung. Mengenai pelaksanaan pembangunan, sampai saat ini belum dapat dilanjutkan. Padahal progres fisiknya baru mencapai 25 persen. Terminal tersebut nantinya akan mampu menampung 200 unit bus dari 23 jurusan, baik Angkutan Kota dalam Propinsi (AKP) maupun Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP). Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, Andri Setiawan, salah satu penghambat penerusan pembangunan terminal Lingkar Selatan (Lingsel) Type A adalah belum selesainya pembangunan Jalan Lingkar Selatan Kota Sukabumi. Kondisi pembangunan jalan yang tembus melalui Limusnunggal, Selakaso, Cibeureum, Baros sampai wilayah Lembursitu tersebut, baru dalam tahap pembentukan. "Salah satu pemghambatnya  yaitu masih belum terselesaikannya Jalan Lingkar Selatan, yang sampai saat ini baru tahap pembentukan. Kalau sudah selesai, Pemerintah Kota, Propinsi bahkan Pusat, insya Allah akan consent membantu," kata Andri kepada Radar Sukabumi, ketika ditemui di kantornya, sore kemarin. Andri juga menambahkan bahwa penghambat lainnya yaitu alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Sukabumi yang sampai sekarang masih 0 persen. Dengan demikian, target waktu untuk penyelesaian pembangunan tidak dapat diprediksi. "Alokasi APBD II sampai detik ini masih 0 %, mungkin kalau Jalan Lingkar Selatan telah dibangun, kita bisa mengajukan bantuan ke provinsi bahkan pusat,"tambahnya. Meski pembangunan belum rampung, Dishub berupaya untuk menjaga keutuhan infrastruktur yang ada. Pihak Dishub pun akan mengadakan program pemeliharaan dan perawatan, termasuk menjaga keamanan terminal type A tersebut. "Untuk memelihara infrastruktur yang ada, kami akan mengadakan penjagaan agar aset yang ada tidak rusak. Termasuk pihak kami pun selalu menutup pintu terminal yang belum ada gerbangnya itu, ketika malam hari," pungkas Andri. (rp2)

Pembangunan PLTU Sudah 77 Persen

Radar Sukabumi -- Proyek percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) II Jabar di Palabuhanratu terus digeber. Itu tak lain karena PLTU berbahan batu bara menargetkan akhir tahun ini minimal bisa beroperasi satu unit pembangkit listrik 'steam drum' berkapasitas 350 Mega Watt (MW).
 "Progress pembangunan PLTU sampai saat ini sudah sekitar 77 persen. Mudah-mudahan satu unit bisa beroperasi akhir tahun ini," ujar Manager PLN proyek PLTU II Jabar, Budi Widi Asmoro saat ditemui Radar Sukabumi di ruang kerjanya, kemarin.
 Ia mengatakan keseluruhan pembangunan proyek PLTU ini ditargetkan bisa selesai sekitar Juli 2012 mendatang. Meskipun jika ditilik dari target awal pembangunan mengalami keterlambatan. Karena, target awal saat dibangun Agustus 2007 silam, semua unit pembangkit bisa beroperasi sekitar pertengahan 2010 lalu.
 "Sebelumnya kita mengalami kendala dalam hal finansial dan persoalan tanah (pembebasan lahan). Kini persoalan itu sudah teratasi. Hanya, cuaca ekstrim dan sering turun hujan menjadi kendala kami saat ini," terangnya.
 Apabila PLTU Palabuhanratu sudah beroperasi 100 persen bisa dipastikan pasokan listrik untuk Jawa dan Bali terpenuhi. Ini juga akan mengantisipasi jika harus melakukan pemadaman listrik bergilir.
 Sekadar diketahui, PLTU Palabuhanratu merupakan PLTU terbesar di Jawa Barat sebagai pemasok dan cadangan listrik untuk pulau Jawa dan Bali dan juga bisa dijadikan cadangan listrik untuk seluruh pulau yang ada di Indonesia. "Semoga pembangunan PLTU Palabuhanratu ini bisa berjalan dengan lancar dan tepat waktu, karena pembangunan ini hasilnya nanti bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat," katanya.
 Dalam waktu dekat, pihak PLTU juga akan mendatangkan alat berat kembali dengan berat mencapai 200 ton lebih yakni Transformator Step Up 150 KV. Trafo sebanyak dua unit itu akan didistribusikan dari Jakarta (berasal dari Cina) melalui jalur transportasi laut. Jika melalui darat, konstruksi jembatan tidak bisa menahan dan dikhawatirkan akan merusak. 
 "Pengiriman trafo tidak melalui dermaga Palabuhanratu (karena tidak mampu menampung alat dengan kapasitas hingga 200 ton) melainkan melalui dermaga PLTU. Meskipun kedalaman kolam dermaga baru dua meter (target pengerukan minus 9 meter), namun sudah bisa dilalui kapal pengangkut alat berat tersebut," pungkasnya.(frd)

Harga Cabai Mulai Turun

Radar Sukabumi -- Harga cabai merah di pasar tradisional di Kota Sukabumi mulai mengalami penurunan. Bahkan di beberapa kios sayur mayur di Pasar Gudang dan Tipar, harga cabai merah turun cukup signifikan. Harga cabai merah yang sepekan sebelumnya mencapai Rp 55 ribu/Kg hingga Rp 60 ribu/kg, turun dengan kisaran Rp40 ribu/kg. Diprediksi harga cabai akan terus mengalami penurunan seiring melimpahnya komoditi cabai di pasar-pasar tradisional di Kota Sukabumi. Begitupun harga cabai rawit mengalami kondisi serupa. Walaupun penurunan tidak signifikan, namun penurunan harga yang sebelumnya kisaran Rp70ribu/kg kini menjadi Rp40 ribu untuk cabai rawit merah dan Rp20 ribu/kg untuk cabai rawit hijau itu, cukup melegakan warga. Mereka menyambut gembira adanya penurunan harga. Diharapkan harga cabai yang sebelumnya sempat melonjak tajam dapat terus mengalami penurunan hingga harga normal.
“Kami sangat berharap harga cabai terus turun. Terus terang kami menyambut gembira mulai turunnya harga sayur mayur termasuk harga cabai. Beberapa hari lalu, kami sempat bingung dengan meroketnya harga cabe di pasaran. Diharapkan penurunan cabe hingga beberapa bulan mendatang,” ujar pedagang cabai di Pasar Gudang, muhtar (57), kemarin. (rp3)

BSM Sediakan Program Goes to School

Radar Sukabumi -- Untuk meningkatkan jumlah pengguna program layanan keuangan syariah dalam bidang pembiayaan. Bank Syariah Mandiri (BSM) Sukabumi kini mulai menggencarkan sejumlah layanan produk bagi sejumlah sekolah. Kepala Cabang BSM Sukabumi, Deddy Suryadi Darmawan mengatakan, program layanan sekolah ini mulai dibuka di Sukabumi semenjak pertengahan Januari. Dengan layanan yang disediakan diantaranya, study tour for children, BSM Pelangi dan Pick Up Money Service. Yang diperuntukan khusus bagi setiuap sekolah yang ingin mengunakan layanan pembiayaan BSM untuk setipa program sekolah ataupun kebutuhan keluarga warga Sukabumi di bidang Pendidikan.
    Hal senada juga diungkapkan Team Funding BSM Sukabumi, Hana Lestari Rahayu mengatakan sejumlah program goes to school seperti study tour for children adalah program yang diperuntukan bagi setiap siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK) Sekolah Dasar (SD) untuk mengenalkan profesi bankkir syariah secara dini. Adapu untuk program BSM pelangi berisis lomba mewarnai untuk tingkat PAUD, TK, dan SD yang diselengarakan oleh BSM. Untuk yang terakhir yaitu Pick Up Money Service berisi layanan jemput bola untuk guliran dana atau uang bagi sekolah secara gratis.
"Program layanan bagi sekolah ini adalah upya BSM dalam meningkatkan mutu pendidikan agar lebih kondusif dan lebih produktif terhadap kinerja perbankan syariah yang banyak menyediakan layanan jasa keuangan dan sangat peduli terhadap dunia pendidikan," tuturnya.
Bank yang beralamat di Jalan RE Martadinata tersebut. Telah dilakukan team funding dengan koordinator Hana Lestari Rahayu yang dibatu oleh Hani Yulianti serta sembilan Sharia funding Executive ini terus menggencarkan produk yang disediakannya. Lagipula sejumlah sekolah yang telah melakukan kerjasama untuk program ini masih sedikit dan BSM masih menyediakan layanan bagi sejumlah sekolah yang ingin menyelenggrakan program ini di sekolah. Hanya dengan mengajukan penawaran kerjasa dengan BSM Sukabumi.
"Program adalah khusus bagi sekolah yang ingin meningkatkan kualitas pendidikan dibidang pendidikan perbankan," pungkasnya. (ali)

Panin Palabuhanratu Target Rp400 M

Radar Sukabumi -- Bank Panin meresmikan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Palabuhanratu, kemarin. Ini merupakan cabang Bank Panen ketiga di Sukabumi (dua cabang lainnya di Cicurug dan Pasar Pelita Kota Sukabumi) dan berinduk di Bank Panin Kota Sukabumi yang sudah berdiri sejak tahun 1990.
 "Bank Panin akan berupaya maksimal memberikan pelayanan yang terbaik. Pengusaha maupun masyarakat Palabuhanratu dan sekitarnya tidak perlu repot lagi ke Kota Sukabumi karena semua transaksi bisa dilakukan di sini. Baik itu pelayanan tabungan, giro, deposito, kredit hingga penukaran valuta asing," ujar Sub Branch Manager Bank Panin KCP Palabuhanratu, Fetty Fatimah kepada Radar Sukabumi, kemarin. 
 Ia menilai wilayah ibukota Kabupaten Sukabumi ini memiliki pangsa pasar yang luas dan potensial. Target sebesar Rp 400 miliar dalam kurun waktu satu tahun pun tidak menjadi soal dengan merebaknya pengusaha batu, kapal, pertokoan dan lainnya. "Kami berharap agar kehadiran Bank Panin ini bisa memberi manfaat bagi masyarakat dan mendapat kepercayaan di hati masyarakat," katanya.
  Peresmian itu turut dihadiri Wakil Bupati Sukabumi Akhmad Jajuli, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi dan tamu undangan lainnya.
 Wabup Sukabumi merespon positif dengan dibukanya Bank Panin di Palabuhanratu. Itu menandakan bahwa Kabupaten Sukabumi mendapat kepercayaan dari investor dan perbankan. Dan juga bisa meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat sera persaingan antar bank swasta. "Dengan banyaknya pilihan bank swasta yang ada, mudah-mudahan tingkat suku bunga menjadi semakin kecil dan bisa membantu meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat," kata Jajuli.(frd)

PDAM TBW Wujudkan Manajemen Profesional

Radar Sukabumi -- Meningkatkan pelayanan pada sebuah perusahaan termasuk salah satu contoh pada penilaian keberhasilan Perusahaan Daedah Air Minum Tirta Bumi Wibawa (PDAM TBW) cara kerjanya harus disesuaikan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM. 
Dalam rangka mewujudkan peran PDAM secara optimal memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat dengan kuantitas dan kualitas serta pelayanan yang memadai maka tuntutan untuk meningkatkan profesionalisme manajemen di sebuah perusahaan tidak dapat dielakkan. Penilaian ini juga dibutuhkan oleh PDAM TBW. Penilaian itu dimaksudkan sebagai salah satu upaya yang relevan untuk mendukung persiapan menuju kearah profesionalisme. Selain itu diharapkan penilaian itu menjadi hasil yang lebih baik dan mengarah kesempurnaan. Sehingga dapat dicapai hasil penilaian yang optimal melalui cara kerja efektif dan berazas hemat.
Penilaian kinerja PDAM Tirta Bumi Wibawa (TBW) Kota Sukabumi telah disesuaikan, yaitu berdasar kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja PDAM yang meliputi aspek-aspek. "aspek Keuangan, Aspek Operasional dan Aspek Administrasi," ujar Kepala Bidang Keuangan, Erliana. 
Adapun penjelasan indikator itu dalam kinerja keuangan dibuatkan untuk dapat melakukan analisis yang tajam terhadap berbagai aktivitas keuangan yang relevan untuk menilai tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Yakni, Aspek operasional tersebut dibutuhkan dalam rangka menilai keberhasilan manajemen PDAM mengoperasionalkan kegiatan untuk memenuhi penyediaan air minum/bersih pada masyarakat. Aspek administrasi untuk kinerja keuangan dan operasi pada dasarnya merupakan hasil akhir dari suatu proses manajemen. "Peningkatan kinerja kedua aspek ini harus didukung melalui penyempurnaan proses manajemen terlebih dahulu. Oleh karenanya dalam perangkat penilaian PDAM ini dipandang perlu untuk memasukan beberapa indikator yang terkait dengan proses manajemen, yang wajib dimiliki dan dilaksanakan oleh perusahaan sebagai salah satu prasyarat untuk dapat melakukan penyempurnaan manajemen di waktu-waktu mendatang," pungkasnya(*)

99 Silver, Siapkan Penawaran Produk Aksesoris Menarik

Radar Sukabumi -- Menawarkan produk yang berkualitas untuk kalangan penguna aksesoris perak adalah harapan yang ditanamkan oleh 99 Silver yang menyediakan sejumlah produk hiasan yang berkualitas di sejumlah kota. Bagaimana Langkahnya
Menjual perak tidak sama dengan menjual logam mulia yang lainnya. Sebab, Perak sebagai logam mulia kelas tiga masih belum banyak dikenal oleh sejumlah warga yang ingin tampil cantik dan menawan. Bagi 99 Silver hal tersebut justru menjadi sebuah langkah yang pas untuk berinvestasi untuk menawarkan produk aksesoris yang dapat dipergunakan untuk berbagai kesempatan.
Supervisor 99 Silver, Shanty mengatakan pergerakan harga perak memang tidak serentan harga emas yang terus mengalami fluktuasi. Namun untuk lahan bisnis aksesoris perak bisa menjadi sebuah pilihan karena logam mulia yang satu ini tetap memiliki daya jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan logam mulia seperti tembaga atau perunggu. Dengan harga perak di pasaran sekitar Rp20 ribu hingga Rp45 ribu per gram, perak menjadi pilihan untuk investasi dan mempercantik diri. Hal inilah yang ditanamkan 99 Silver dalam memasarkan sejumlah produk yang telah di produksinya.
"Produk yang kami tawarkan adalah seperti cincin, gelang kalung yang berbahan baku perak. Bahakan untuk lebih indah ada juga yang kami sediakan diamond, cristal, rubby dan lainnya," ujarnya kepada Radar Sukabumi.
Toko yang terdapat di Sukabumi, Cianjur dan lainnya tersebut telah banyak menyediakan sejumlah aksesoris yang dapat dipilih warga. Dengan harga yang mengikuti pasaran global tersebut 99 Silver juga menerima untuk sejumlah warga yang ingin menjual produk yang telah dimilikinya.
"Selain penjualan kami juga menerima yang ingin menjual peraknya di gerai kami. Tentunya dengan harga yang lebih kompetitif," tambahnya.
Sementara itu seorang yang melakukan transaksi di 99 Silver, Yeni Asmarani mengatakan berbisnis perak memang bisa lebih menguntungkan jika telah mengenal proses penjualan perak. Seperti yang dilakukannya Yeni tidak semata-mata untuk menjual peraknya semata saja melainkan juga untuk investasi. "Berbisnis di emas banyak pesaingnya namun untuk perak relatif lebih sedikit," katanya.
Hal yang paling penting diperhatikan untuk mengikuti bisnis yang satu ini adalah komitmen dan tetap memperhatikan pergetrakan harga emas dan harga sejumlah metal dunia. Sebab menurutnya harga perak itu selalu mengikuti pergerakan harga emas dunia. "Bisnis itukan perlu strategi dan ini cara saya untuk berinvestasi," pungkasnya.
Omset penjualan barang mewah di Sukabumi terutama yang berkenaan dengan logam mulia dirasakan 99 Silver kurang signifikan. Untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan sebuah strategi penjualan barang lainnya. Bagaimana Produknya.
Produk unggul terus ditawarkan 99 Silver bagi sejumlah kalangan terutama kaum hawa yang memiliki hobi mengkoleksi sejumlah aksesoris untuk pelengkap pribadi maupun untuk investasi. Bahkan untuk tampil anggun adalah harapan setiap wanita metropolis Sukabumi. Sehingga keberadaan 99 Silver memiliki nilai tersendiri bagi perkebangan fashion sejumlah wanita Sukabumi. Agar dapat terlihat lebih menarik dan anggun memerlukan sejumlah aksesoris yang menawan dan sesuai dengan tren yang berlangsung saat ini tentunya membuat para wanita metropolis harus lebih teliti dan apalagi jika memilih bros. Seorang kolektor bros, Irma Purwanti Shinta (23) mengatakan bros yang cantik unik terbuat dari logam berbentuk lingkaran dan taburan kristal mini merupakan perpaduan yang menawan, cantik nan indah untuk segala suasana. Barang tersebutlah yang menjadi pilihan sejumlah kalangan wanita metropolis yang sangat mengagungkan keindahan tidak terkecuali pada aksesoris bros sebagai hisan khusus.
"Penampilan bagi saya adalah segalanya dan untuk itu saya selalu berusaha mencari pilihan aksesoris yang pas untuk penampilan apalagi untuk bros saya kan bisa dibilang kolektor," selorohnya kepada Radar sukabumi.
Namun lain halnya yang diungkapkan Ouner Silver 99 Supermall Sukabumi, Djee Siat Tjhin atau Sianty mengatakan bisnis aksesoris di Sukabumi mempunyai prospek yang bagus dan menjanjikan karena berbisnis seperti ini kondisi pasaran tidak pernah sepi dan keutungan yang diperoleh sangat tinggi. Dengan jumlah pembeli dan kondisi pasar yang tidak pernah sepi dan tidak kenal musim sangat menjanjikan sehingga keuntungan yang diperoleh dapat maksimal. Sejauh ini, hampir semua barang aksesoris yang diperjualbelikan banyak diminati masyarakat di antaranya bross, hiasan rambut, gantungan kunci dan gelang tangan.
"Harganya mulai dari Rp1.000 hingga Rp 150.000/biji. Kalau untuk bross disesuikan dengan bahan baku pembuatannya, semakin bagus bahan bakunya, maka harganya semakin mahal. Dalam satu hari kami mampu menjual sekitar 20 buah aksesoris per item, misalnya dalam satu hari sekitar 20 bros laku terjual, begitu pula dengan gelang tangan dan aksesoris lainnya. Namun jika untuk barang dagangan utama kami yaitu perak agak sulit juga peminatnya," pungkasnya. (**) 

Rahmat, Pengrajin Lukisan Pelepah Pisang

Radar Sukabumi -- Bosan berprofesi sebagai kondektur bus di Kota Sukabumi selama 20 tahun membuat Rahmat Sadeli (62) warga Barostugu, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, akhirnya membanting stir memilih kehidupan barunya menjadi seorang seniman. Aktivitas yang digelutinya sebagai pengrajin lukisan dari pelepah pisang rupanya membuahkan hasil.
Pada awal tahun 1968-an, Rahmat Sadeli mulai menghidupi keluarganya sebagai kondektur bus.  Namun karakter kuli bukanlah jatidiri seorang Rahmat. Profesinya sebagai kondektur bus selama dua puluh tahun membuat dirinya jenuh. Hal ini yang kemudian mengubah profesinya menjadi seorang seniman. Melalui talenta seninya yang terpendam lama, dirinya kemudian mengapresiasikannya dengan cara melukis. Uniknya, Lukisan yang dihasilkannya bukan di atas kanvas sebagaimana lazimnya, melainkan di atas pelepah pisang manggala. Kemampuan yang dimilikinya itu merupakan bakat alamiah, tanpa adanya guru kursus. Lama kelamaan, kepiawaian Rahmat mulai dikenal oleh banyak orang. Para pemesan pun mulai berdatangan ke rumahnya. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, bahkan dari Makkah. Adapun hasil lukisannya berupa gambar binatang, manusia, bahkan kaligrafi. "Lukisan bervariasi, ada gambar binatang, manusia. Bahkan pernah ada Dik, yang membeli hasil lukisan kaligrafi berupa lafadh untuk oleh-oleh ke Makkah," tutur Rahmat kepada Radar Sukabumi saat ditemui di rumahnya, akhir pekan lalu.  Awalnya Rahmat belum memiliki kios Untuk memasarkan barang hasil kerajinannya, dirinya cukup memajangkan saja di pinggir jalan. Terkadang apabila sibuk melukis, stand by di rumah sambil menunggu pemesan."Bapak masih ingat, ketika itu memasarkan barang dagangan di pinggir jalan. Kalau sedang sibuk melukis, cukup diam saja di rumah sambil menunggu pesanan," tutur Rahmat. Di usianya kini yang kian renta, Rahmat Sadeli masih produktif dalam menekuni lukisannya. Dirinya pun selalu menyempatkan diri dalam berbagai event pameran di Kota Sukabumi. Bahkan ketika mengikuti ekspo perdagangan yang diselenggarakan oleh Diskoprindag Kota Sukabumi pada tahun 2010 kemarin, dirinya mendapatkan penghargaan dengan stan terbaik. Bahkan ketika mengikuti lomba pameran ke TMII Jakarta pada tahun yang sama, meraih juara III.  "Waktu ekspo kemarin, Alhamdulillah saya  mendapatkan piagam sebagai stan terbaik. Waktu ke Jakarta juara III," tuturnya dengan bangga. Kios Rahmat sekarang terletak di Jalan Ahmad Sanusi, tepatnya di Pasar Degung Kota Sukabumi.
Dalam menunggui kios lukisannya kini ditemani oleh putranya, Iyeh Soleh Ruhiyat. Harga lukisannya berkisar dari harga Rp50 ribu hingga Rp750 ribu. "Ketika kami menunggui kios, saat prosesi peresmian pasar. Kapolresta Sukabumi memesan lafadz Yaasiin sedangkan Kakajari membeli lukisan ayam. "Tuk pak Kapolres memesan Yaasiin, sedangkan kepala Kejaksaan membeli gambar ayam. Alhamdulillah dengan aktivitas seni ini, kami bisa membantu penghidupan keluarga anak kami,"pungkas Rahmat kepada Radar Sukabumi, sembari tersenyum. (*)

Peluang proyek asuransi senilai Rp 2,75 M

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung melelangkan pengadaan jasa asuransi bagi karyawan perusahaan tersebut dengan pagu Rp2,75 miliar pada 2011 ini. ffb
Lelang pengadaan jasa asuransi ini terbuka bagi perusahaan yang memenuhi persyaratan sesuai perundang-undangan, dengan kualifikasi utama perusahaan besar bidang jasa asuransi.
Bagi yang berminat bisa mengikuti lelang tersebut dengan cara mendaftarkan diri terlebih dahulu ke Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Jawa Barat.
Rincian pelaksanaan lelang dapat diakses pada website: www.lpse.jabarprov.go.id

Lahan Bisnis Travel Basah

Jurnal Bogor - Perekonomian yang terus membaik dan kondisi kemanan yang cukup kondusif, membuat penyedia jasa wisata dan perjalanan (tour and travel) diprediksi tumbuh subur di tahun ini.
Salah satu penyedia jasa dan produk pariwisata ke berbagai belahan dunia dan domestik di Bogor, yakni Panorama Tours bahkan memprediski pertumbuhan luar biasa di 2011 yang mencapai 40 persen.
Kepala Cabang Panorama Tours Bogor Winata Bunjamin mengatakan, masyarakat kini kian konsumtif karena makin berkembang pandangan travelling as a life style. ”Ya, travelling sudah menjadi gaya hidup bagi masyrakat perkotaan. Kami menargetkan akan terjadi growth 40 persen dari tahun sebelumnya,” kata Winata kepada Jurnal Bogor saat ditemui dikantornya di lantai Lower Ground Botani Square, kemarin.
Target tersebut, lanjut Winata, optimis diraihnya karena hal tersebut ditopang dengan ekonomi di Indonesia yang terus membaik dan kondisi kemanan yang kondusif. ”Bisnis tour dan travel tergantung kondisi politik, ekonomi dan keamanan. Jika baik, maka akan ikut baik,” jelasnya.
Selain itu, agar target tercapai, pihaknya juga telah melakukan peningkatan pelayanan dan rutin melakukan program-program menarik kepada konsumen loyalnya. ”Yang sedang berjalan saat ini adalah paket Jalan-jalan Hemat (Jahe). Seperti ke Singapore tiga hari dua malam dengan tarif mulai dari USD143, Amerika USD465 (land only) beli dua grtais 1,” terangnya.
Ia menambahkan, program lainnya adalah Shocking Offers yang bisa menjelajah ke berbagai beklahan dunia dengan harga yang cukup terjangkau di periode Januari hingga Maret 2011. ”Panorama Tours juga menyediakan paket wisata dan ziarah bagi umat dari berbagai agama ke negara-negara tujuan ziarah masing-masing agama,” imbuhnya.
Di awal tahun ini, Winata mengaku trafik perjalanan baik domestik dan mencanegara tegah turun. ”Mungkin akan normal kembali di Februari atau Maret,” kata dia.
Sementara itu, CEO PT Panorama Tours Royanto Handaya mengatakan, arah strategi bisnis yang dipilih Panorama adalah aggressive consolidation. Dipilih agresif lantaran prospek pasarnya menjanjikan. Sedangkan jurus konsolidasi dengan pertimbangan untuk memberikan keseimbangan agar tidak agresif secara membabi buta, tetapi sesuai dengan koridor yang ditentukan.
Terkait rencana melakukan investasi atau ekspansi bisnis pada 201, Royanto menyatakan bahwa market yang cenderung ekspansif memang membutuhkan investasi dan ekspansi bisnis.
”Caranya dengan mengembangkan focus di setiap segmen pasar yang dibidik. Dengan fokus, maka kami segera mampu memahami core competence, dan setelah itu bisa terjadi pertumbuhan yang memadai,” ungkapnya.
 
= apriyadi hidayat
apriyadih@jurnas.com

26 Januari 2011

Jabar targetkan 41,4 juta wisatawan

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 10% dari 37,7 juta menjadi 41,4 juta pada 2011 dibandingkan dengan tahun lalu.

BI : Tahun Ini, Jabar Butuh Investasi Rp 131 Triliun

BANDUNG, TRIBUN - Guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi, yang tahun ini, seluruh kalangan melakukan berbagai upaya. Satu di antara langkah untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi yaitu laju investasi.
Berbicara tentang Jabar, untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen, tatar Pasundan membutuhkan dana investasi raksasa. Nilainya, mencapai ratusan triliun.
"Benar. Investasi berperan besar menopang pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen. Melihat kondisi itu, Jabar butuh peningkatan investasi 7 persen atau menjadi Rp 131,58 triliun," tandas Kepala Kantor Bank Indonesia Bandung (KBIB), Lucky Fathul Aziz Hadibrata, di KBIB, Jalan Braga Bandung, Rabu (26/1).
Dikatakan, sekitar 30 persen total investasi pada tahun ini bersumber pada Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). "Investasi total yang bersumber pada PMA dan PMDN sekitar Rp 39.5 triliun," sebutnya.
Selain sektor PMA dan PMDN, lanjut Lucky, investasi pada sektor perbankan pun tidak kalah pentingnya. Pihaknya, ujar Lucky, berharap, investasi pada sektor perbankan naik 9,7 persen atau Rp 27,2 triliun.
Menurutnya, sampai saat ini, ada kendala yang sejak lama menjadi permasalahan dunia investasi. Di antaranya, ketersediaan sarana infrastruktur.  Jadi, tukasnya, pihaknya mendorong perbankan Jabar supaya mendukung pembangunan infrastruktur yang strategis.
"Misalnya, pembangunan short cut jalur kereta api, proyek pembangunan listrik tenaga panas bumi, ruas tol Bogor Ring Road dan Palimanan-Kanci (Palikanci), termasuk Bandara Internasional Kertajati," paparnya. (win)

Kredit UMKM Jabar Masih Kecil

BANDUNG, TRIBUN - Terbukti, keberadaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang berperan besar dalam sektor perekonomian, memang menjadi pangsa pasar bagi lembaga perbankan di tanah air. Karenanya, lembaga perbankan beramai-ramai menjadikan UMKM sebagai target pengembangan bisnis mereka.
Misalnya, melalui pengucuran kredit. Hal itu pun dilakukan seluruh lembaga perbankan di Jabar, baik yang dimiliki pemerintah daerah, BUMN, swasta nasional, maupun swasta asing.

Namun, pada kenyataannya, di Jabar, kucuran dana kredit bagi UMKM masih kecil. "Selama periode Januari-November 2010, nilai total kredit di Jabar yang dikucurkan perbankan sejumlah Rp 127 triliun. Alokasi bagi UMKM senilai Rp 38,9 triliun," tandas Kepala Kantor Bank Indonesia Bandung (KBIB), Lucky Fathul Fathul Aziz Hadibrata, di KBIB, Jalan Braga Bandung, Rabu (26/1).

Diutarakan, kredit senilai Rp 127 triliun itu, sekitar Rp 3 triliun di antaranya untuk revitalisasi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Jabar, yang menyerap 41,6 persen tenaga kerja.

Tentang kredit UMKM di Jabar, pria asal Ciamis ini meneruskan, melihat kondisi itu, sebenarnya, angkanya masih kecil. Persentasenya, sebut dia, sebesar 30,2  persen. Angka ini, ujar Lucky, masih jauh lebih kecil daripada pencapaian nasional, yaitu 50 persen.

"Untuk itu, tahun ini, kami tanpa kompromi, mendorong lembaga-lembaga perbankan di Jabar supaya menaikkan kucuran kreditnya kepada para UMKM. Target kami, naik minimalnya menjadi 30 persen. Nah, bagi lembaga perbankan yang berkantor pusat di Bandung, targetnya mencapai 58 persen," tegas Lucky.
(win)


Dorong UMKM, BI Gandeng Dinas KUMKM
BANDUNG, TRIBUN - Sampai saat ini, permasalahan dan kendala yang dialami para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk koperasi, dalam hal mendapatkan kredit perbankan, yaitu pada jaringan serta akses.
Kepala Kantor Bank Indonesia Bandung (KBIB), Lucky Fathul Aziz Hadibrata, di KBIB Jalan Braga Bandung, Rabu (26/1), memperkirakan, minimnya akses itu yang sepertinya menjadi dasar kehati-hatian para lembaga bank pelaksana, khususnya di Jabar, untuk mengucurkan kreditnya kepada para pelaku KUMKM.
Faktor lainnya, lanjut Lucky, dalam hal Non-Performance Loan (NPL) atau kredit bermasalah. Diutarakan, jika melihat Non-Performance Loan (NPL) atau kredit bermasalah sektor UMKM yang mencapai 6,22 persen, kemungkinan besar, faktor itu pun membuat lembaga-lembaga perbankan berhati-hati dalam mengucurkan kreditnya kepada UMKM. Sedangkan untuk total kredit, di Jabar, NPL mencapai 3,65 persen.
Padahal, sambung Lucky, sektor ini menjadi perhatian pihaknya. Agar penyaluran kredit bagi UMKM mengalami peningkatan, ujarnya, tahun ini, pihaknya meningkatkan kerjasama dengan berbagai stake holder, tidak terkecuali pemerintah daerah.
"Misalnya, bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM (KUMKM) Jabar. Tujuannya, untuk membantu meningkatkan akses perbankan bagi para pelaku KUMKM, yang selama ini, memang terus menjadi kendala," paparnya.
Kerjasama dengan Dinas KUMKM itu, lanjutnya, juga termasuk dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Diungkapkan, di Jabar, penyaluran KUR oleh perbankan pada 2010 senilai Rp 4,5 triliun. Nilai itu, tuturnya, adalah yang ketiga terbesar setelah Jatim dan Jateng.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya pun terus mendorong keberadaan Pusat Pengembangan Pendamping UKM (P-3 UKM). Program ini, jelasnya, adalah untuk meningkatkan kelayakan UMKM untuk mendapatkan suntikan kredit perbankan.  "Tahun lalu, realisasi kredit melalui P-3 UKM senilai Rp 190 miliar. Angka itu peruntukannya bagi sekitar 4.911 unit UMKM," jelasnya. (win)

Manajemen Kreatifitas UKM

Jaja Suteja
Penulis : 
1. Jaja Suteja (Ketua Program Studi Manajemen FE UNPAS, Anggota ISEI Kota Bandung)
2. Sadikun Citra Rusmana (Dosen Program Studi Manajemen FE UNPAS)

PENDAHULUAN
Situasi sulit dalam perekonomian Indonesia sejak pertengahan 1997 berdampak besar terhadap kinerja bisnis di Indonesia. Selama kurun waktu 1999 – 2003. Hasil Pemilu hanya membentuk pe 4757 merintahan yang dihasilkan melalui proses demokrasi, tapi belum menampilkan perbaikan kinerja, khususnya di bidang ekonomi. Besaran-besaran makro ekonomi memang terlihat stabil karena meskipun telah lepas dari IMF namun pemerintah masih terkait dengan program Post Monitoring, sehingga dalam masa itu stabilitas ekonomi makro relatif terjaga. Namun demikian, sektor usaha kecil nyata masih belum tersentuh upaya perbaikan.
Usaha kecil menengah (UKM) memiliki keandalan bertahan dalam situasi perekonomian yang sulit, namun demikian kinerjanya masih terbatas pada tingkat upaya mempertahankan standar usaha (survival performance). Kerentanan UKM dalam siklus bisnis dipengaruhi oleh dampak gejolak ekonomi baik dari  sisi permintaan maupun sisi penawaran. Tambunan (2002) menyatakan bahwa dampak sisi penawaran yang mempengaruhi UKM adalah Pasar Modal, Pasar Input, dan Pasar Tenaga Kerja. Sedangkan dampak sisi permintaan antara lain oleh Pasar Barang Jadi dan Pasar Barang Modal dan Keagenan.
Pasar modal tidak bersahabat kepada UKM karena biaya modal sangat tinggi sehingga pengusaha UKM sulit mengembalikan dana pinjaman karena skala ekonominya relatif kecil. Demikian pula  pasar input memberikan efek negatif kepada UKM karena bahan baku produk yang dihasilkan UKM masih banyak yang diimpor. Pasar tenaga kerja relatif menyediakan tenaga kerja dengan upah yang murah (karena penawaran tinggi), tapi UKM kurang merespon tenaga kerja ahli karena kemampuan membayar rendah, sehingga UKM masih menggunakan tenaga kerja yang kurang terdidik/terlatih. Dari sisi permintaan, UKM banyak memproduksi barang yang tingkat permintaannya rendah (inferior), diantaranya barang primer padahal pasar barang mengharapkan UKM menghasilkan produk sekunder yang sudah tersentuh teknologi (non-inferior).
Kondisi tersebut memunculkan suatu dorongan pengelola UKM meningkatkan kualitas kewirausahaan. Di Indonesia, awalnya dikenal istilah wira-swasta, yang kemudian mengalami perkembangan gejala bahasa menjadi istilah yang lebih populer yaitu “wirausaha” (entrepreneur). Entrepreneurship diterjemahkan menjadi kewirausahaan. Kewirausaha diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam melaksanakan usaha mampu memulai dan atau menjalankan suatu usaha tertentu. Schumpeterian menyatakan kewirausahaan sebagai kemampuan mengelola bisnis berdasarkan kelangkaan sumberdaya. Sedangkan Cassonian menyatakan kewirausahaan sebagai keputusan bisnis berdasarkan kompetensi pelakunya.
Hubungan antara kewirausahaan dan wirausaha sangatlah erat. Kewirausahaan merupakan segala sesuatu yang menyangkut teknik, metode, sistem serta berbagai strategi bisnis umum yang dapat dipelajari tentang sukses atau mundurnya seorang wirausaha. Analisis hubungan antara keduanya dapat terkait pada masalah watak, perilaku, sikap, perkembangan kepribadian,sejarah kelompok, minat, motivasi dan ambisi seorang wirausaha dalam mencapai kesuksesannya.
Wirausaha bukanlah sekedar pengusaha, melainkan pengusaha sukses karena memiliki ciri-ciri serta kemampuan tertentu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Pendapat Say dalam Muhandri Tjahja (2002) menyebutkan bahwa wirausaha adalah orang yang mampu melakukan koordinasi, pengorganisasian dan pengawasan. Wirausaha adalah orang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang lingkungan dan membuat keputusan-keputusan tentang lingkungan usaha, mengelola sejumlah modal dalam menghadapi ketidakpastian untuk meraih keuntungan.
Menjadi seorang wirausaha, bukan sesuatu yang bersifat kebetulan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik yang bersifat inherent maupun dorongan yang bersifat kondisional. Paling tidak, ada 3 (tiga) kondisi yang berpengaruh secara signifikan (Muhandri Tjahja, 2002), yaitu: (a) Confidence modalities, (b) Tension modalities dan (c) Emotion modalities. Seorang wirausahawan dapat terbentuk karena lingkungan keluarga yang membesarkannya memiliki suatu budaya atau tradisi usaha yang kuat sehingga kondisi tersebut mengarahkan pada “Entrepreuner character building”. Namun demikian, tidak sedikit orang menjadi wirausahawan karena menguatnya suatu tension, sehingga ia tidak memiliki pilihan lain (just one option) untuk dapat bertahan hidup.
Wirausahawan memang sudah menjadi tujuan hidupnya, sehingga pada kondisi ini mereka betul-betul telah mempersiapkan diri untuk membangun suatu usaha sebagai jalan hdupnya, bukan merupakan suatu kebetulan, atau tidak adanya pilihan lain. Namun demikian, mungkin saja wirausahawan seperti ini berangkat dari keluarga pengusaha atau sebaliknya.
Suatu hasil studi empiris yang pernah dilakukan di Amerika dan di Indonesia menunjukkan bahwa mayoritas pengusaha yang sukses berasal dari keluarga dengan tradisi yang kuat dibidang usaha. Sehingga dapat dibuat suatu premis bahwa kultur atau budaya ber-wirausaha suatu keluarga atau suku atau bahkan bangsa sangat berpengaruh terhadap kemunculan wirausaha-wirausaha baru yang tangguh. Pendapat tersebut diperkuat dengan hasil studi empiris Sulasmi (1989) terhadap 22 orang pengusaha wanita di Bandung yang dijadikan sampel dan dipilih secara random, hasilnya menunjukkan bahwa kurang lebih 55% pengusaha tersebut memiliki keluarga pengusaha, hubungan keluarga tersebut berupa suami-istri, orang tua-anak atau saudara pengusaha). Kondisi demikian seperti yang dikemukakan oleh Tjahja sebagai confidence modalities, dimana tradisi keluarga besarnya telah mendorong orang didalamnya untuk menjadi wirausaha yang baru.
Pilihan menjadi wirausaha yang hanya sebagai alternatif terakhir banyak berujung pada kegagalan usaha. Hal ini karena lower self confidence level serta tradisi wirausaha yang tidak mengakar kuat pada karakter jiwanya. Seperti yang ditunjukkan oleh penelitian Mu’minah (2001) yang menyatakan bahwa terdapat 8 orang pengusaha paling sukses di daerah Pangandaran yang memulai usahanya karena keterpaksaaan, atau karena tidak adanya pilihan lain yang dapat dilakukan, faktor ini dikenal sebagai tension modalities.
WIrausaha mandiri juga dapat diwujudkan melalui pendekatan keilmuaan (akademik) mengenai dunia usaha, umumnya mereka mempersiapkan diri untuk menjadi wirausaha. Oleh karenanya, ada 2 (dua) kemungkinan seseorang ingin mewujudkan kewirausahaannya, yaitu: (i) seseorang langsung menjadi wirausaha dengan hanya merasa cukup memahami dasar-dasar keilmuwan usaha yang mereka miliki saat ini, dan (ii) memulai dengan bekerja terlebih dahulu untuk memahami dunia usaha secara riil. Kategori yang terakhir ini sering disebut sebagai  emotion modalities.
 Kenyataannya, sangatlah sulit bagi kita untuk mampu menanamkan aspek budaya/tradisi wirausaha pada generasi bangsa. Hal ini dibuktikan apabila kita menanyakan pada anak-anak dan orang tua, mereka umumnya akan mengagungkan profesi yang relatif bersifat risk averter, seperti menjadi: PNS, TNI, atau bekerja di perusahaan besar.
Kesadaran akan pentingnya untuk mendorong dan memberdayakan usaha kecil mulai disadari ketika krisis moneter tahun 1997 yang kemudian meluas menjadi krisis ekonomi melanda ibu pertiwi ini, dimana usaha skala besar terutama dalam bentuk (conglomeration) mulai tumbang satu per-satu. Sementara itu pada sisi lain, banyak usaha kecil (industri kecil) masih mampu bertahan, hal ini membuka mata pemerintah bahwa betapa sistem ekonomi pada masa lalu  terlalu memihak pada industri besarnya. Fenomena tersebut telah mendorong munculnya euphoria berkaitan dengan penciptaan dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah [UKM].

MANAJEMEN KREATIVITAS DAN INOVASI USAHA
 Kegiatan wirausaha dasarnya adalah menciptakan sesuatu yang baru, produk baru, proses produksi baru, organisasi baru, manajemen baru, bahan baku baru, pasar baru, dan sesuatu yang baru yang dapat dikelola dengan tepat dalam kegiatan usaha. Dengan demikian, kewirausahaan itu selalu berkaitan dengan kreativitas dan inovasi. Ropke (1995), menyarankan adanya kesatuan fungsi kewirausahaan yang meliputi tiga level dorongan manajemen kewirausahaan, yaitu: Kewirausahaan Inovasi, Kewirausahaan arbitrase, dan Kewirausahaan Rutin. Sesuatu yang dihasilkan baru melalui proses inovasi harus dipertimbangkan berdasarkan pilihan arbitrase loss and benefit, dan apakah manajemen rutinnya mendukung proses penciptaan itu ? Dalam teori Schumpeter, kewirausahaan inovatif berhubungan dengan ketidakpastian yang dinamis karena hasil suatu inovasi tidak dapat diramalkan, di samping juga pemanfaatannya. Dengan demikian maka dalam melakukan fungsi kewirausahaan maka pilihan-pilihan (arbitrase) yang berdasar pada sifat-sifat kelangkaan sumberdaya perlu mempertimbangkan penghematan sumber-sumber ekonomi.
Robert & Weiss (1988) dalam Sadikun (2006) menggambarkan secara cerdas pemecahan masalah dan inovasi dalam kewirausahaan (gambar 1).  Dalam Gambar 1.a) pemecaham masalah dengan model Kanal hasil prestasi sama dengan prestasi sebelumnya. Dalam Gambar 1.b). inovasi baru menciptakan prestasi dan keuntungan pada level baru.
Pengelolaan UKM bisa berhasil dan berkembang apabila dorongan kreatifitas dan inovasinya selalu bergerak, dan bukan sekedar faktor keberuntungan (luck). Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan menemukan cara baru dalam menyikapi masalah dan memanfaatkan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan menerapkan gagasan-gagasan baru atau pemecahan kreatif terhadap masalah dan dalam memanfaatkan peluang. Singkatnya, kreatifitas dan inovasi dianalogikan creativity – thingking new things, innovation – doing new things. (Yuyun Wirasasmita, 2002).
Kreativitas banyak diinterpretasikan dalam berbagai medium definisi. Scott (1995) memahami kreativitas berdasarkan jenisnya, yaitu murni dan terapan. De Bono (1992), mengartikulasikan kreativitas murni sebagai ekuivalen dengan kreativitas artistik (Jamal Bake, 2004)
Sementara itu, Joyce wycoff (1991) dalam sadikun (2006) menjabarkan makna kreativitas sebagai baru dan bermanfaat; suatu cara melakukan sesuatu dengan berbeda; unik; dan lebih baik. Menurutnya, kreatif berarti mampu menemukan solusi yang baru dan bermanfaat. Ciri yang terdapat dalam orang kreatif , menurut Joyce adalah adanya keberanian menghadapi tantangan dan risiko, ekspresif menyatakan pikiran dan perasaannya, nada humor ketika menggabungkan berbagai hal dengan cara baru dan bermanfaat, dan memiliki intuisi tinggi karena adanya eksplorasi dari otak kanan yang bersifat ritnmik dan imajinatif.
Jika pengelola UKM membutuhkan kemajuan usaha maka pembentukan manusia – manusia renaissance yang kreatif amatlah penting. Di zaman renaissance orang yang berpikir model Abad Pertengahan jauh tertinggal. Kini di Abad Informasi orang-orang yang masih brpikir seperti di Abad Pertengahan dan Era Industri terancam punah (Michael J. Gelb, 1998). Renaissance diilhami oleh  cita-cita kuno – kesadaran akan kemampuan dan kekuatan manusia dan hasrat terhadap kegiatan penemuan. Kini waktunya renaissanceuomo universale) sebagai pribadi yang seimbang dan memiliki kecerdasan intelektual dan fisik, dan nyaman bergaul dengan seni maupun ilmu. Uomo universale modern adalah manusia-manusia yang 1) memiliki pengetahuan tentang komputer; 2) memahami proses mental; dan 3) memiliki kesadaran secara global. mentranformasikan kekuatan dan kemampuan manusia untuk menghadapi tantangan jaman baru, termasuk tantangan menghadapi persaingan usaha yang dihadapi UKM. Gelb mengindikasikan manusia renaissance yang ideal (
Menurut Yuyun Wirasasmita (2002), kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada, seringkali merupakan perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Mengingat wirausaha merupakan sumber pemikiran kreatif dan inovasi, maka alam pikiran wirausaha adalah :
  1. selalu memimpikan gagasan baru dengan selalu bertanya Why ? How ?
  2. selalu mencari peluang baru atau mencari cara baru untuk menciptakan peluang baru;
  3. berorientasi kepada tindakan ;
  4. pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak selalu dapat direalisasikan ;
  5. tidak malu melakukan sesuatu, meskipun dari skala kecil ;
  6. tidak pernah berpikir menyerah, selalu mencoba lagi ; dan
  7. tidak pernah takut gagal.
PEMBELAJARAN KREATIVITAS
Kreativitas dapat dikembangkan dalam pengelolaan UKM melalui kiat-kiat pembelajaran kreativitas, sebab kreativitas tidak timbul secara instan tetapi diusahakan dengan menciptakan iklim yang dapat mendorong kreativitas. Yang paling penting adalah pemimpin perusahaan mendorong sikap keingintahuan (curiosity), dan melakukan pelatihan-pelatihan kreativitas untuk mencari peluang inovasi usaha.
Salah satu metode pengembangan kreativitas dalam manajemen pembelajaran intelijensia adalah Metode Mind mapping yang dirintis oleh Tony Buzan. Menurut Buzan & Buzan (2004), Peta Pikiran adalah ekspresi dari Pemikiran Radian yang merupakan fungsi alami dari pikiran manusia. Menggunakan teknik grafik yang berdaya guna yang menyediakan kunci universal untuk membuka potensi otak, sumber kreativitas. Peta pikiran mempunyai empat karakteristik penting, yaitu :
a)      subyek yang menjadi perhatian mengalam kristalisasi dalam citra sentral;
b)      tema utama dari subyek memancar dari citra sentral sebagai cabang-cabang ;
c)      cabang-cabang terdiri dari Citra Kunci atau Kata Kunci yang dituliskan di garis yang berasosiasi ;
d)      cabang-cabang ini membentuk struktur nodus yang berhubungan.
Peta pikiran (mind map) adalah langkah berikutnya dalam kemajuan dari pemikiran linier (satu dimensi), lewat lateral (dua dimensi), yang membantu  Radian (pemikiran multidimensi). Subyek peta pikiran dicontohkan hasil adopsi dari Buzan dan Konsep Kreativitas adopsi dari Joyce.

PENUTUP

Kesulitan yang dihadapi oleh UKM dalam pengelolaan usaha seringkali berbentuk hambatan-hambatan internal, yaitu bagaimana memberdayakan kapasitas kewirausahaan yang ada pada pemilik atau pengelola. Untuk menghadapi hambatan tersebut maka fungsi – fungsi kewirausahaan yang selama ini diimplementasikan perlu menggunakan dorongan kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi diharapkan dapat memberikan solusi baru dalam memperkuat manajemen kewirausahaan UKM.
Salah satu bentuk pengembangan kreativitas dan inovasi yang berkembang saat ini dalam pembelajaran intelijensia adalah Mind Mapping (Pemetaan Pikiran). Dengan cara ini maka pengelola UKM dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi melalui pemikiran Radian berdasarkan konsep utama yang diidentifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Buzan, Tony & Barry. 2004. The Mind Map Book. BBC Worldwide Limited.
_____, Tony. ( a.b.  Tony Rinaldo). 2002. Use Your Head. Delapratasa
______, (a. b.  T. Hermaya). 2004. Head First.  10 ways to Tap into Your Natural Genius. Gramedia. Jakarta.
Gelb, Michael J. (a.b. T. Hermaya). 2002. How to Think Like Leonardo Da Vinci ; Seven Steps to Genius Every Day. Gramedia.
Jamal Bake. 2004. Pendekatan 4P Kreatif ; Pengertian dan Model Pengukuran Kreativitas dan Inovasi. Manajemen Usahawan Indonesia. April 2004.
Robert, M. & A. Weiss. 1988. The Innovation Frmula : How Organizations Turn Change into Opportunity. Cambride, Mass : Ballinger Publishing Company.
Ropke, J. 1977. Die Strategie der Innovation. Tubingen ; Mohr-Siebeck.
Sadikun Citra Rusmana, 2006. Makalah Kewirausahaan mandiri, dipesentasikan pada Program Studi manajemen, FE Unpas.
Tulus Tambunan. 2002. Ekonomi Usaha Kecil Menengah. Salemba4.
Wycoff, Joyce. 2002. (a.b. Rina S. Marzuki). Mind Mapping : Your Personal Guide to Exploring Your Creativity and Problem Solving. Kaifa.

Bisnis-Jabar.Com (Rubrik Tulisan ISEI)

Tahun baru, perubahan baru di industri seluler Jabar

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Awal tahun 2011 ini diwarnai dengan berbagai perubahan baru di industri seluler Jawa Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun bisnis-jabar.com, perubahan paling besar terjadi dalam bentuk peleburan PT Indosat Jawa Barat bergabung ke wilayah operasional Jabodetabek.
Peleburan ini sendiri merupakan bentuk transformasi organisasi besar-besara di anak perusahaan Qatar Telecom itu yang memangkas wilayah regional dari delapan wilayah jadi empat wilayah.
Selain peleburan Jabodetabek dan Jabar, peleburan juga disebut-sebut terjadi pada Jawa Tengah-Jawa Timur, Sumatera- Kalimantan, dan Sulam Papua Nusa Bali (Sulawasi Maluku Papua Nusa Tenggara dan Bali).
Dengan demikian, terjadi pengurangan head of region yang menciut dari delapan orang jadi empat orang. Kantor wilayah Jabar dan Jabodetabek sendiri akan ditarik ke Jakarta.
Perubahan di level atas ini akan segera ‘menjalar’ ke bagian level operasional. Rumornya, akan ada ribuan karyawan (permanen dan outsource) yang akan kehilangan pekerjaan.
Dengan cara ini diproyeksikan laju mereka kembali lincah dan bisa kembali menyalip XL Axiata yang sudah menempati rangking dua dari sisi pendapatan dan laba bersih di akhir 2010 lalu.
Selain transformasi organisasi di Indosat, perubahan juga terjadi di PT Telkom Flexi, PT Smart, dan PT Mobile-8.
Tepat pada Rabu, 26 Januari 2011 ini, dan bertempat di Batam, nakhoda utama Flexi selama ini yakni EGM Telkom ffb Flexi Triana Mulyatsa digantikan EGM UCS Barat Masud Khamid.
Masud Khamid adalah eks Kadivre Telkom Jawa Timur, yang membawa kejayaan Telkom Flexi di wilayah itu, sehingga  Flexi sangat kuat dan mengakar di provinsi tersebut.
Dengan masuknya Masud yang selama ini terkenal memiliki kebijakan agresif di pasar, diproyeksikan laju Flexi di Jabar akan makin kencang guna mengimbangi rival utamanya, Esia.
Selain itu, kongsi Smart dan Fren tampak makin menyatu di awal tahun ini. Secara fisik operasional, saat ini mereka sudah satu kantor setelah sebelumnya terpisah.
Smart yang dulunya berkantor di bilangam Soekarno Hatta, saat ini menyatu dengan kantor eksisting Fren di bilangan Jl Suci. Demikian pula dengan komposisi eksekutifnya yang makin kohesi.
Contohnya Regional Head West Java PT Smart Telecom Antony Pandapotan kini resmi menjadi Regional Head West Java Smartfren, dengan deputinya kini, Budhi Handoyo (sebelumnya Head of Regio PT Mobile-8 Jabar).
Tahun baru, perubahan baru. Semoga semakin memberi layanan baru nan handal kepada rakyat Jabar.

25 Januari 2011

Bastoni, Pengrajin Bingkai Pasir Asal Warudoyong

Radar Sukabumi -- Kejenuhannya berpetualang sebagai buruh di Jakarta, Bastoni (45), Warga Babakanbenteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, akhirnya meniatkan diri beralih profesi sebagai pengrajin bingkai pasir. Aktivitas yang digelutinya sebagai pengrajin pasir rupanya membuat dirinya nyaman. Dengan ketekunan dan kesabarannya, kini usahanya mampu membuahkan hasil. Pada tahun 1993, Bastoni mulai pindah ke Sukabumi, tepatnya di Babakanbenteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Di sana, dirinya mulai menekuni kerajinan bingkai poto. Uniknya, bingkai poto yang dibuatnya dibalut dengan pasir laut. Hingga orang menyebut hasil produksinya dengan nama bingkai pasir. Dengan usahanya ini, dirinya mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Ditemani sang istri, Yani (44), si ahli pembuat bingkai terus menggeluti usahanya. Namanya kian hari semakin dikenal orang. Hingga akhirnya, banyak orang yang memesan hasil kerajinan tangannya itu. Mulai yang memesan eceran sampai kodian. Saking banyaknya yang memesan, sampai kewalahan. "Ya, kami sempat kewalahan ketika itu. Suatu ketika kami sempat kewalahan memenuhi order," kata Bastoni kepada radar Sukabumi, sore kemarin. Bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan bingkai poto tersebut, yaitu: pasir laut, triplek, bambu, lem, plastik mika, cat, dempul. Mengenai pasir, terdiri dari berbagai variasi warna, yaitu putih, hitam, abu-abu, krem. Bahan baku selain pasir laut, mudah diperoleh dari wilayah sekitar Kota Sukabumi. Namun untuk pasir didatangkan dari berbagai pesisir pantai. Pasir hitam didatangkan dari Cianjur Selatan. Pasir putih dari Ujunggenteng. "Mengenai pengadaan bahan baku, pasir saja yang agak sulit, soalnya mesti didatangkan dari pesisir pantai," tutur Bastoni. Dalam satu bulan rata-rata, apabila cuacanya bagus, Bastoni mampu memproduksi bingkai poto 300 buah. Biasanya bingkai dibuat sesuai dengan pesanan. Mengenai ukurannya bervariasi, dari ukuran hanpond sampai ukuran 11 R. Adapun harganya berkisar dari Rp12 ribu lima ratus sampai dengan Rp25 ribu. "Untuk memproduksi bingkai dalam skala banyak, kami membutuhkan modal besar. untuk itu bantuan pinjaman modal dengan bunga kecil, sangat kami harapkan," tuturnya . Omzet dalam setiap bulannya rata-rata Rp1,5 juta. "Kalau penghasilan sich, nggak menentu. Hal ini tergantung pesanan. Biasanya ramai di waktu menjelang lebaran. Tetapi kami tetap bersyukur," pungkas kepada radar Sukabumi, sembari trsenyum, sore kemarin. (*)