Tasikmalaya : Jumlah pesantren di Tasikmalaya yang cukup banyak berpeluang menjadi pemicu semangat kewirausahaan di Tasikmalaya, bahkan beberapa pesantren di antaranya dianggap sudah memiliki kegiatan bisnis yang cukup berhasil.
Kepala Cabang Pendampingan Usaha Kecil Menengah (P3UKM) Kantor Bank Indonesia (BI) Priangan Timur Cecep D. Qoyum mengatakan pihaknya akan turut menyokong kegiatan kewirausahaan di kalangan pesantren.
“Pengelola pesantren di Priangan Timur telah mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan oleh BI. Namun mendorong entrepreneurship pesantren bukan berarti akan menjadikan para kiyai sebagai pengusaha atau mengubah core pesantren yang selama ini menjalankan pendidikan agama. Tetapi, pengelolaan usaha diharapkan dibawah pengelolaan pesantren,” katanya belum lama ini.
Hingga saat ini, P3UKM sudah melaksanakan pelatihan kepada sekitar 100 pesantren yang bekerjasama dengan lembaga pelatihan NU. Kegiatan itu juga bekerjasama dengaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Cecep mengusulkan segera dibentuk Jaringan Usaha Pesantren (JUP) sebagai fasilitator dalam kegiatan usaha kreatif berbasis pesantren tersebut. Diharapkan, dari JUP ini terjalin kemitraan dalam membangun kewirausahaan pesantren.
Di tempat terpisah, Direktur Wirausaha Pesantren Riyadu As-Solihin, Tahyudin Ali Mursyd meminta pesantren yang layak mendapatkan pembinaaan termasuk bantuan permodalan merupakan pesantren yang sudah memiliki unit usaha.
Selama ini, katanya, banyak pesantren yang tidak punya unit usaha tiba-tiba diberi bantuan. Selang beberapa bulan, bantuan permodalan atau bahkan mesin produksi tidak bisa dijalankan karena SDM yang tidak mendukung.
“Maka pembentukan JUK merupakan solusi terbaik, memprioritaskan membina pesantren yang sudah punya unit usaha. Sehingga pogram-program pembinaan muncul dari bawah bukan dari atas,” katanya. (yri)
Sumber Bisnis Jabar
0 komentar:
Posting Komentar