Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

30 November 2011

YBJB ANGKAT KEMBALI PAMOR BATIK SUKABUMI

Bandung - Batik "Paku Jajar" dari Sukabumi dengan motif pohon hanjuang siang dihidupkan kembali dalam produksi batik tradisional Jabar melalui kegiatan Ragam Pesona Batik Jawa Barat 2011 yang akan digelar di Paris van Java Kota Bandung, 30 November hingga 4 Desember 2011. 
"Kegiatan Ragam Pesona Batik 2011 ini merupakan yang keempat kalinya digelar, selain pameran juga akan digelar seminar batik dengan fokus menghidupkan kembali batik Paku Jajar asal Sukabumi," kata Ketua Umum Yayasan Batik Jawa Barat, Ny Sendy Yusuf di Bandung, Senin. 
Selain itu motif batik Sukabumi lainnya yang juga akan diangkat menjadi ragam batik unggulan adalah Batik Cikole, Batik Teh, Batik Pala dan Batik Gurilap atau motif gunung, rimba, laut dan pantai. Kegiatan yang digelar bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat itu dalam rangka mengangkat kembali corak dan motif batik Jabar yang kaya warna dan variasi. 
Jabar memiliki 200 motif batik yang model dan coraknya sesuai dengan masing-masing kabupaten. Model batik itu sudah di bukukan dalam bentuk buku saku yang dibagikan kepada para pengrajin batik di Jawa Barat. Sandy Yusuf menyebutkan, motif batik Jabar memiliki keunikan dan corak tersendiri. Untuk menjaga kekhasan batik Jabar, Yayasan Batik Jabar melakukan inventarisasi corak dan motif batik, termasuk juga mengembangkan corak baru dengan mengedepankan kearifan lokal. "Kami sudah melakukan inventarisasi corak batik khas di Jabar, termasuk batik Sukabumi. Melalui Ragam Pesona Batik ini batik daerah terus di genjot popularitas maupun produksinya," kata Sandy yang juga istri Wagub Jabar H Dede Yusuf itu. 
Ia menyebutkan, selama ini di Jawa Barat dikenal corak bati Trusmi (Cirebon), Garutan dan Tasik. Padahal masih cukup banyak corak lainnya, dan setiap kabupaten/kota memiliki corak yang khas. Pada Ragam Pesona Batik Jabar 2011, giliran Sukabumi mendapat kesempatan memamerkan motif batiknya. Pengembangan batik di sana dilakukan kembali sejak 2009 lalu. "Potensi batik Sukabumi telah ada puluhan tahun silam, namun baru 2009 batik Sukabumi diperkenalkan, potensinya luar biasa. Salah satu motifnya adalah Paku Jajar dan Janjuang Siyang," kata Sandy Yusuf. 
Untuk meningkatkan gairah batik Sukabumi, Yayasan Batik Jabar akan memberikan bantuan 100 canting batik, kompor gas, lima set cap batik press dan sejumlah bantuan untuk produksi batik lainnya. "Fokus Yayasan Batik Jabar adalah meningkatkan minat membatik di kalangan anak muda, sehingga tumbuh perajin muda. Kendala batik selama ini adalah sulitnya regenerasi perajin, padahal batik membuka lapangan pekerjaan baru," kata Sandy Yusuf. 
Sementara itu Ketua Harian YBJB, Komarudin Hudiya menyebutkan produksi batik di Jabar meningkat signifikan sehjak 2008 dengan jumlah pengrajin saat ini mencapai 3.000 pengrajin di seluruh Jawa Barat. Selain itu juga membuka kesempatan kerja yang cukup signifikan. "Puncaknya gairah batik bangkit pada 2008, dan kami mencoba untuk mempertahankan gairah batik. Salah satunya dengan mengembangkan dan menggali kembali motif-motif batik di kabupaten/kota di Jabar," kata Komarudin. Selain itu melakukan sinergitas dengan penenun di Jabar untuk menyiapkan bahan baku kain batik.***6*** 

26 November 2011

Melongok Rencana Pembangunan PPS Palabuhanratu (2)

Bisa Tampung 500 Kapal di Atas 30 GT, Target Selesai 2015
Memang pembangunan Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) ini akan menghabiskan miliaran. Bahkan rencananya hampir setengah triliun. Lalu, efek apa saja yang bakal diakibatkan dengan adanya PPS itu? 
Sengketa lahan. Begitu yang terngiang ditelinga sudah bertahun-tahun hingga lahan di RW 32, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu itu bakal dibebaskan. Pembebasan itu adalah untuk pembangunan Dermaga III atau Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) seluas 20 hektar. Sedangkan pembebasan lahan taham pertama itu mencapai 30 hektar. 
Kepala PPNP, Arif R Lamatta menjelaskan kepada Radar Sukabumi. Bahwa dermaga itu rencananya berkapasitas besar hingga menampung 500 kapal. “Kapal itu diatas 30 GT. Dan sduah pasti akan membutuhkan pekerja hhingga mencapai 500 orang,” kata Arif. Jika proyek itu sudah bisa digarap 2012 mendatang. Maka direncanakan tahun 2015 PPS itu sudah bisa beroperasi. Tentu hal ini juga akan berefek domino. bahkan yang sudah dipastikan, 100 hektar lahan yang bakal menyusul yang bakal dibebaskan lagi. menyangut kebutuhan lahan industri penunjang keberadaan PPS itu. “Nanti akan dibangunkan kastorit (pembeku ikan), pabrik es berkapasitas 200 ton/hari, Pengalengan ikan, industri olahan, industri galangan (pembatan kapal berkapasitas besar, dan doking masyarakat,” sebutnya. 
Dengan adanya PPS dan industri itu sudah dipastikan pembangunan di Palabuhanratu empat tahun mendatang akan meningkat pesat. Apalagi nantinya direncanankan bakal ada transportasi yang melintas disekitar kawasan PPS. “Sehingga, bagi pelajar tidak perlu khawatir tidak kebagian jatah kerja. Asal rajin, jujur dan cerdas dan siap bekerja. Peluang sudah ada di depan mata,” katanya. Bahkan bukan hanya industri besar. PPNP juga memeprsiapkan untuk pedagang kaki lima atau warung-warung untuk mawyarakat. “Dengan catatan tidak kumuh. Makanya kami juga butuh dukungan dari masyarakat,” tukasnya.(*) 

Laporan : Perli Rizal 

24 November 2011

PNS Sukabumi Dihimbau Beli Produk Lokal

Sukabumi - Wali Kota Sukabumi Mokhamad Muslikh Abdussyukur mengimbau kepada seluruh pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Sukabumi menggunakan produk lokal asli Jawa Barat. Tujuannya, sebagai bentuk upaya mengembangkan keberadaan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). 
Imbauan itu malah sudah disampaikan melalui Surat Edaran Wali Kota Sukabumi tertanggal 14 Juli lalu yang ditujukan kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Sukabumi. "Gerakan moral ini menindaklanjuti Surat Gubernur Jabar Ahmad Heryawan beberapa waktu yang lalu mengenai gerakan penggunaan produk UKM di Jabar," kata Muslikh kepada wartawan, Selasa (26/7/2011). 
Muslikh mencontohkan produk lokal yang bisa dipakai misalnya sepatu dan batik. Selain harganya terjangkau, kualitas produk UKM di Kota Sukabumi juga tidak kalah dibandingkan daerah lainnya. Berdasarkan data Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi, saat ini jumlah UKM mencapai sebanyak 16.752 unit. 
Kepala Diskoperindag Kota Sukabumi Dudi Fathul Jawad mengungkapkan, perkembangan UKM di kota cukup pesat. Kondisi itu, kata Dudi, akan semakin berkembang setelah keluar kebijakan pemakaian produk lokal Jabar. Kesempatan tersebut haus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para pelaku UKM di Sukabumi. [gin]

Peluang Bisnis Kelinci Hias Yang Menggiurkan

SUKABUMI – Budidaya kelinci hias ternyata mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang menekuninya. Selain orang suka akan keindahan kelinci hias ,banyak pula orang yang menggantungkan hidupnya dari membudidayakan dan memasarkan kelinci yang jenisnya bermacam-macam. Tak jarang beberapa petani atau peternak yang semula menekuni budidaya hewan konsumsi, kini beralih menekuni budidaya kelinci hias. Semua itu dilakukan karena peluang usaha dan potensi ekonomisnya lebih menggiurkan dibandingkan dengan hewan konsumsi, seperti sapi atau kambing. 
Hal tersebut dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dinas Pertanian Kota Sukabumi, Cecep Mansur. Kepada Radar Sukabumi dirinya menjelaskan bahwa dengan pola pemeliharaan dan pemberian makanan yang hampir sama dengan hewan konsumsi, budidaya kelinci hias mampu menghasilkan pemasukan yang lebih besar karena harganya lebih mahal. “Kunci membudidayakan hewan hias seperti kelinci hias adalah telaten dan senang di dalam memeliharanya,”ujarnya. 
Bisnis budi daya kelinci hias telah menjadi sumber penghasilan sebagian warga Kota Sukabumi, selain ikan hias air tawar yang cukup populer dengan sebutan ikan koi. Bentuk tubuh dan bulu indah yang dimiliki kelinci hias ini menjadi pemikat bagi para penggemarnya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berkantong tebal. “Bayangkan saja kelinci biasa berharga dalam kisaran 15 ribu-20 ribu per kilo tetapi kelinci hias harganya berkisar Rp 100 ribu -250 ribu per ekor bahkan bisa lebih, apalagi jika kelinci hias ini berhasil menjadi juara dalam sebuah kontes,”terangnya. 
Besarnya minat memelihara kelinci hias juga didukung oleh kemudahan dalam memelihara dan membudidayakannya. Tidak memerlukan lahan yang luas serta makanan yang mudah diperoleh di sekitar tempat tinggal. “Tak heran jika menggeluti bisnis budi daya kelinci hias ini menjadi peluang usaha yang menawarkan keuntungan yang cukup lumayan. Untuk itu, kami mengajak masyarakat Kota Sukabumi lainnya untuk sama-sama mengembangkan bisnis hewan hias ini. Jika tertarik silahkan datang langsung ke kantor kami atau bisa juga datang ke komunitas atau kelompok Imoetz, kami siap memberikan penyuluhan,”himbaunya yang juga menambahkan di Kota Sukabumi sendiri telah ada komunitas kelinci hias seperti Imoetz dan lainnya, mereka tersebar di kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Sukabumi. “Hobi memelihara kelinci hias terkadang membuat orang betah berlama-lama di depan kandangnya atau di halaman saat dilepaskan, berapapun biaya rela dikeluarkan untuk menyalurkan hobi tersebut,” katanya. (sri) 

Jelang Libur Panjang, Hunian Hotel Masih Sepi

SUKABUMI - Lagi, akibat belum ditetapkannya jadwal libur panjang oleh pemerintah, menjadikan sejumlah perusahaan harus bisa memutar otak agar bisnisnya tetap lancar. Meski perayaan Natal dan tahun baru 2012 sebentar lagi, namun nyatanya hal ini belum berimbas positif bagi mereka. 
Seperti yang dirasakan manajemen A’Rondari Hotel Sukabumi. Hotel yang setara dengan Hotel Melati 3 ini berlokasi di Jl.Sriwidari Kota Sukabumi ini masih sepi pengunjung. “Tingkat hunian hotel kami masih sepi-sepi saja. Bahkan, belum ada satupun pengunjung yang membooking kamar,”kata Koordinator karyawan A’Rondari Hotel, Andi Saeful saat ditemui diruang kerjanya. 
Andi pun mengaku bahwa kondisi tersebut ditengarai karena A’Rondari Hotel masih baru satu tahun dibuka, sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat. Dan pemerintah sendiri belum menetapkan kepastian waktu libur. “Dua hal itulah yang menjadikan tingkat hunian hotel disini belum ada peningkatan, artinya masih sepi pengunjung yang ingin beristirahat,”ujarnya. 
Meski demikian, dirinya optimis kondisi tersebut bisa berubah. Seiring dengan fasilitas hotel yang dimiliki. “A’Rondari Hotel memiliki 18 kamar di antaranya ada tipe superior, deluxe, junior suite, suite dan family. Selain itu, disini juga ada swimming pool, meeting room, beauty parlor dan masih banyak lagi fasilitas lain yang bisa dirasakan pengunjung,”tuturnya. Tak hanya itu, A’Rondari Hotel ini juga pernah dikunjungi band papan atas, seperti D’masiv, Vagetoz, Drive dan Geisha untuk beristirahat,saat mereka berkunjung ke Kota Sukabumi. “Dengan suasana yang sepi jauh dari kebisingan, pelayanan ramah dan ruangan yang bersih diharapkan bisa membuat pengunjung puas dan nyaman serasa di rumah sendiri,” imbuhnya. 
Dirinya memastikan, seminggu menjelang Natal dan Tahun Baru 2011, A’Rondari Hotel akan menaikan tarif sewa kamar sebesar 30 persen. Dan tarif baru kembali normal setelah lima hari pasca tahun baru. “Tentunya tidak hanya A’Rondari Hotel saja yang akan menaikkan tarifnya. Semua hotelpun juga sama akan menaikan tarif menjelang Natal dan Tahun Baru 2012, sekitar 30-50 persen,”katanya yang juga menambahkan bagi pegawai swasta atau negeri yang sering menggunakan A’Rondari Hotel saat berkunjung ke Kota Sukabumi, akan mendapatkan gratis satu kamar atau diskon sekitar 30 persen. 
“Itu semua kami lakukan dengan harapan A’Rondari Hotel ini bisa lebih terkenal lagi dan juga pengunjung yang datang lebih meningkat,”tutupnya.(cr3) 

Melongok Kesiapan Pembangunan Pelabuhan Samudra di Palabuhanratu (1)

Rp7,8 M siap Digelontorkan, Warga Rindukan PPS
Rencana Pembangunan Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) memang dirindukan warga palabuhanratu. Meski lahan yang bakal dibangun itu diatas lahan sengketa (sebilan warga adat dengan PT Pertamina, red,-). tapi terbukti yang mengaku pemilik pun siap jika lahan itu dijadikan PPS. dan warga penggarap pun siap di relokasikan. Bahkan rencana mega proyek yang bakal menghabiskan milyaran rupiah itu akan meningkatkan perindustrian di kota seribu layur ini. 
Tahapan Demi tahapan menuju pembangunan PPS sudah dilalui. Kini warga tengah menanti pengukuran lahan secara rinci yang rencananya bakal dilaksanakan hari ini. Pembebasan lahan itu adalah merupakan langkah awal untuk lahan kolam dermaga PPS.kolah seluas 20 Hektar itu memakan daratan lima hektar dan 15 hektar lautan. Bahkan beberapa bulan yang lalu, Tim Sembilan yang dipimpin Sekda Kabupaten Sukabumi, Adjo Sardjono sudah melakukan sosialisasi pembangunan dermaga III itu. “Jika PPS sudah selesai, rencananya akan ada pembebasan lahan 100 hektar untuk lahan industri,” tutur Adjo. 
Ungkapan itupun dibenarkan Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP), Arif R Lamatta. Menurutnya, anggaran Rp 7,8 miliar sudah disiapkan untuk pembebasan lahan seluas 30 hektar. “Pembebasan itu adalah merupakan tahap pertama,” kata Arif. Tinggal menunggu hari, warga penggarap bakal menerima uang kadedeuh atau penggantian agar bisa mengosongkan lahan yang bakal dikeruk itu. “Paling lambat 10 Desember warga bisa menerima uang kadeudeuh itu. Dan jika ada lahan yang jadi sengketa. kita bisa titip di pengadilan. Siapa yang memenangkan perkara itu berarti itu haknya,” tuturnya. 
Yang pasti pihak PPNP tidak mau turut campur dengan urusan sengketa. Dan prioritasnya, pembangunan PPS itu bisa agar segera terlaksana. Jika PPS ini jadi, maka akan berefek domino. Selain akan berjamuran industri, juga lapangan pekerjaan juga semain terbuka. “Pasti membutuhkan ribuan pekerja. Karena pembangunan PPS ini sangat luas dan ditunjang dengan industrinya,” tulasnya. (Laporan : Ferli Rizal) 

Relokasi Pasar Cibadak dan Cisaat Akan Digeber

SUKABUMI- Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Cibadak mulai dibangun, kemarin. Rencananya ada 540 TPS yang akan berdiri sebagai bangunan sementara para pedagang. Penempatanya dilokasi parkir kendaraan. Sebagian lagi mengambil tempat di terminal Cibadak. Lokasi TPS terbagi dua memanfaatkan lahan sekitar yang seadanya, juga permintaan dari warga pasar supaya TPS tidak jauh dari kawasan pasar. 
Seperti yang diketahui sebelumya, pasar Cibadak akan menjadi pusat perbelanjaan semi modern. Pembangunannya dilakukan PT Graha Karya Semesta (GKS) selaku pengembang, dengan nilai investasi Rp 54 Miliar. Terkait TPS, sebelumnya PT GKS sudah melakukan sosialisasi dengan warga pasar bahwa pihak pengembang tidak akan memindahkan pedagang ke tempat lain disaat pembangunan mulai berjalan. “Hasil dari sosialisasi serta disepakati bersama bahwa TPS tidak dibuat jauh dari lokasi pasar, masih tetap di tempat yang sama memanfaatkan lahan parkir dan terminal Cibadak. Sebagian lagi di lantai atas,” ungkap Humas PT GKS Dedi AR kepada Radar kemarin. 
Menurutnya, sesuai dengan perencanaan TPS dibangun dengan jangka waktu satu bulan lebih. TPS lebih cepat dibangun lebih baik, pasalnya pada awal tahun 2012 warga pasar mesti sudah menempati TPS, karena pada waktu itu pembangunan masuk tahap awal. Seluruh blok B C1, C2 dan D masuk dalam teknsi pembongkaran. “TPS di upayakan selesai secepatnya, sebab ketika selesai dibangun mungkin pedagang akan melakukan penataan atau penempatan. Yang menempati TPS seluruh pedagang PKL dan yang eksisting atau memiliki Surat Hak Guna Pakai (SHGP),” paparnya. 
Berdasarkan pantauan dilapangan, TPS mulai dibangun di area parkir, sementara parkir kendaraan dan pangkalan ojek dialihkan ke lokasi yang sekiranya lenggang. Ukuran satu kios TPS 180×180, besarnya TPS dirasa cukup untuk warga pasar. Karena sifatnya sementara, bahan material TPS pun terdiri dari kayu dan atap asbes. 
Di tempat lain, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sukabumi, Asep Japar menghimbau kepada pedagang Pasar Cisaat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menyebut, apabila 1000 lebih kios dan 500 los di tempat relokasi Pasar Cisaat itu dalam penempatannya tidak mendahulukan pedagang lama. “Kami tegaskan, dalam penempatan kios dan los di lokasi relokasi Pasar Cisaat tetap akan memprioritaskan pedagang lama, jadi jangan mudah terprovokasi alias jangan mudah diadu domba oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,”terang Asep Jafar, kemarin. 
Asep mengungkapkan, dari hasil pertemuan beberapa waktu dengan perwakilan pedagang Pasar Cisaat, perwakilan pihak perkantoran yang ada di Komplek GOR Cisaat, unsur Muspika Cisaat, perwakilan dari OPD terkait, disepakati sejumlah point kesepakatan baik itu yang menyangkut aturan teknis maupun aturan prinsip. Point kesepakatan itu kata Asep, tertuang dalam berita acara yang sudah ditanda tangani pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan semi modern Pasar Cisaat. “Mengingat lokasi relokasi pasarnya juga berada di komplek perkantoran, jadi agar tidak menganggu kenyamanan dan keamanan, sudah ada aturan-aturan yang wajib dipatuhi semua pihak yang terlibat,” tegasnya. 
Sejumlah point kesepakatan itu antara lain, jalur lalu lintas angkot atau kendaraan umum lain tidak diperkenankan melewati jalan didekat relokasi pasar. Panitia relokasi menyediakan fasilitas WC umum, pos keamanan, jumlah kios dan los harus sama dengan jumlah pedagang Pasar Cisaat dan cara pengangkutan sampah di relokasi paras, itu harus dilakukan secara ketat.(dri/wan) 

23 November 2011

Jasa Raharja Kembali Gelar Pengobatan Gratis Di Terminal

Sukabumi - Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi kembali menggelar pengobatan gratis diterminal Lembursitu Kota Sukabumi bersama dengan RS Secapa Polri dan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Selasa (22/11). Hadirnya pengobatan gratis tersebut, disambut antusias oleh para pengemudi angkutan umum dan penumpang. Menurut Penanggung Jawab Pelayanan Umum PT Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi, Toif Riyanto, pelayanan pengobatan gratis tersebut sudah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan sebulan sekali. 
Adapun tim yang dilibatkan kali ini dari unsur tim medis RS Bhayangkara Secapa Polri, diantaranya Dr. Urip Santoso dan beberapa orang perawat. “Setiap pelayanan pengobatan gratis dilaksanakan, para supir angkot dan penumpang begitu antusias untuk memeriksakan kesehatan,” katanya. 
Dijelaskan Toif, selain melaksanakan pelayanan pengobatan gratis di terminal Lembursitu, pihaknya juga melakukan hal serupa kepada awak bus di PO Langgeng Jaya. “Agenda pengobatan gratis ini tidak hanay terfokus di satu terminal saja, melainkan secara bergantian di seluruh terminal bus yang ada di wilayah kota dan kabupaten Sukabumi,” ungkapnya. 
Sementara itu salah seorang sopir bus Eris mengaku sangat antusias dengan pelayanan pengobatan gratis yang dilaksanakan Pt Jasa Raharja. Bahkan dirinya meminta agar kegiatan seperti ini dilaksanakan secara rutin. (bud/4)

22 November 2011

Anggota DPR Kagumi Industri Furnitur Nadera


SUKABUMI –  Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Kokab Sukabumi dari Fraksi Demokrat, Pasha Ismaya Sukardi melangsungkan reses kali keduanya dengan mengunjungi industri pengrajin furnitur Kabupaten Sukabumi. Ini kali yang dikunjunginya perusahaan furnitur terbesar di Desa Mangkalaya Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi bernama Nadera. Untuk meninjau akitifitas di sana, Pasha langsung ditemani Owner Nadera, M Nasir. Kepada Pasha, Nasir mengatakan bahwa saat ini Nadera yang kini memiliki luas 5 Ha telah memperkerjakan lebih 1.000 karyawan yang 80 persennya adalah penduduk lokal. “Kami mengembangkan usaha furnitur ini dimulai sejak 1993. Berbagai produk furnitur telah kami produksi untuk kebutuhan konsumen,”tuturnya kepada Pasha kala itu.
Pria yang membidangi komisi perdagangan dan perindustrian tersebut tentunya sangat kagum terhadap keberhasilan yang dikelola H M Nasir. “Saya kagum Pak Haji Nasir bisa memberdayakan masyarakat sekitar dalam meningkatkan taraf hidup. Ini tentunya patut ditiru bagi mereka yang berhasil di manapun,”kata Pasha.
Apalagi, Nadera telah mampu mentransformasi sistem produksi tradisional ke semi modern. “Ini tentunya patut dicontoh. Dan ketika Pak Nasir bercerita, Nadera mampu bangkit di tengah keterpurukan krisis ekonomi kala ini dengan memproduksi secara massal. Hal ini menjadi bagian kemajuan dan kebangkitan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat Sukabumi,”katanya.
Menurut pria asli Sukabumi yang berparas indo ini bahwa Nadera yang dikelola M Nasir terbukti dengan prinsip dan kerja kerasnya mampu mengembangkan Nadera dari nol sampai menjadi perusahaan besar seperti saat ini.
Sementara itu, menyinggung kebangkitan potensi perekonomian di Sukabumi, Pasha optimis kehadiran Tol Bogor Cianjur Sukabumi dalam waktu yang tidak lama lagi, bisa memicu pertumbuhan perekonomian di berbagai sektor. “Pertanyaannya besar kesiapan masyarakat Sukabumi menghadapi lonjakan tersebut. Jangan sampai kita hanya penonton. Untuk itu saya mengajak agar menciptakan Nadera-Nadera baru serta Muhammad Nasir yang lain untuk menjawab keraguan tersebut,”bijak cucu pejuang Sukabumi RH Didi Sukardi ini. (dit)

Jelang Libur Panjang, Pegadaian Diserbu


SUKABUMI - Menjelang libur panjang (Libur Natal dan Tahun Baru 2012,red), ternyata berdampak negatif bagi keuangan warga Sukabumi. Rupanya, mereka harus siap-siap memenuhi kantongnya agar bisa menikmati saat liburan nanti. Meski diketahui sampai saat ini pemerintah belum memastikan kapan jadwal libur tiba. Alhasil untuk memenuhi bekal saat liburan, sebagian dari mereka menggadaikan barang berharga ke kantor Pegadaian Sukabumi.
Seperti yang diutarakan Humas Pegadaian Sukabumi,  Ojo Sutarjo. Ditemui di ruang kerjanya kemarin, kepada Radar Sukabumi dirinya mengaku sekitar 64 persen dari total krediturnya lebih banyak menggadaikan barang dibandingkan menebus barang yang digadaikannya.
“Memang benar menjelang libur panjang pada natal dan pergantian tahun baru 2012 yang paling banyak itu adalah yang menggadaikan barang, jumlahnya mencapai 64 persen. Sedangkan yang melunasi barang gadaian itu jauh lebih sedikit,”katanya.
Ojo menjelaskan lonjakan ini sudah terasa sejak September 2011. Mayoritas yang mereka gadaikan adalah perhiasan, lantaran prosesnya mudah.
“Di bulan September sampai November yang paling banyak jumlah penggadai. Pinjaman lebih banyak di tahun ini dari pada tahun lalu,”ujarnya.
Sementara itu, untuk menjaring konsumen pihaknya mengadakan program Galeri 24. Yaitu layanan penjualan logam mulia kepada masyarakat, secara tunai atau diangsur dengan proses cepat dan dalam jangka waktu kredit fleksibel.
“Jadi ketika proses akad, si konsumen harus membayar uang muka sebanyak 35 persen dari harga emas yang disepakati. Harga itu bisa berubah berdasarkan akad pada saat perjanjian transaksi,”ujarnya.
Lebih lanjut Ojo menjelaskan bahwa barang (emas 24 karat) akan di serahkan jika sudah lunas. Untuk meningkatkan pelayanan dan mendekatkan keberadaan perum pegadaian Sukabumi dan sebagai BUMN milik pemerintah kini membuka Unit Pelayanan Cabang (UPC) Pelabuhan Ratu, Cisaat, Pasar Pelita dan Cikole dengan menyerahkan barang jaminan dan foto copy KTP atau SIM masalah keuangan anda bisa di selesaikan dengan Pegadaian.(cr3)

Inflasi Kota Sukabumi Stabil 3,28 Persen


SUKABUMI - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi memprediksikan hingga November 2011, kondisi perekonomian di Kota Sukabumi stabil. Hal tersebut disebabkan faktor cuaca yang mendukung iklim pertanian. 
Seperti yang dikatakan Kepala BPS Kota Sukabumi, Dudung Supriadi. Menurutnya, meski cuaca tidak mempengaruhi inflansi tapi yang bisa menyebabkan inflansi, ketersediaan dan permintaan masyarakat kecuali barang-barang impor berdasarkan nilai tukar rupiah.
Musim hujan yang melanda Kota Sukabumi akhir-akhir ini, lanjut Dudung sangat bermanfaat khususnya bagi para petani. Lantaran produksi pertaniannya bisa meningkat bila dibanding dengan musim kemarau. “Kondisi inilah yang melatarbelakangi tingkat inflasi di Kota Sukabumi dari Januari – November 2011 relatif stabil sekitar 3, 28 persen,”ujar Dudung saat dikonfirmasi Radar Sukabumi di ruang kerjanya, kemarin.
Meski relatif stabil, diakui Dudung, laju inflasi ini akan mengalami kenaikan satu bulan ke depan tepatnya Desember 2011. Namun tak perlu khawatir karena kenaikan itu tidak akan mencapai 50 persen. “Masyarakat tidak perlu khawatir akan naiknya inflasi di Desember. Sebab, Idul Fitri dan Idul Adha  telah dilalui yang notabene di dua hari besar keagamaan itu terjadi kenaikan harga barang yang cukup signifikan,”bebernya.
BPS menghasilkan keragaman data statistik baik sosial maupun ekonomi, yang di manfaatkan baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat umum. Fenomena yang terjadi di daerah perkotaan menunjukan luas lahan sawah akan semakin berkurang sejalan dengan banyaknya pembangunan di bidang perumahan, perdagangan atapun industri sehingga fungsi lahan pertanian berubah fungsi menjadi lahan bukan pertanian.
Masyarakat/responden hendaknya memberikan data secara akurat kepada pihak BPS. Karena dengan data tersebut bisa menggambarkan perekonomian Kota Sukabumi. “Kadang-kadang kedatangan tim BPS tidak di respon masyarakat. Sehingga hal ini menjadi kendala untuk mendapatkan data yang benar dan akurat tentang perekonomian di Kota Sukabumi. Semoga inflansi lebih stabil dan bisa lebih baik sesuai dengan seperti harapan masyarakat,”pungkasnya.(cr3)

Jaring Ribuan Konsumen, Adira Finance Sukabumi Raup Omset 22 Miliar


Adira Finance Sukabumi  merupakan  bagian salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Hadir di Sukabumi sejak 1997 silam hingga kini berkembang dengan segudang program untuk melayani para konsumennya.
Adira Finance Cabang Sukabumi merupakan salah satu lembaga pembiyaan keuangan yang ada di Sukabumi. Keberadaannya terus melaju cepat seiring dengan sistem perkreditan kendaraan.
Bekerjasama dengan 60 dealer di Sukabumi, kini nasabahnya pun mencapai ribuan orang dan tercatat omset tiap bulannya mencapai 22 milyar.
Berbagai  program  diluncurkan guna lebih mempererat kerjasama dengan berbagai dealer. Mulai program wisata ke luar negeri, program bonus terhadap dealer yang berhasil mencapai target ada juga program sosial peduli kemanusian bidang kesehatan, dibawah Yayasan Increso .”kami berharap Adira Finance lebih dirasakan keberadaannya oleh warga masyarakat,”kata Rian  Bachtiar  selaku Deputi  Branch Manager PT. Adira Finace.
Pekan depan Adira Finance akan melakukan aksi kepedulian sosial yang dilakukan Yayasan Increso terhadap 100 orang pasien di RSI As-Syifa Sukabumi.
Untuk lebih melayani para konsumennya dan bisa menguasai sistem ekonomi di kota ini pihak Adira Finance kini membuka pos-pos layanan atau kantor pembantu ( red ofice). Pos Adira Palabuhanratu dan Pos Adira di Supermall Sukabumi serta Pos Adira Cicurug. Rencananya dalam waktu dekat pihaknya juga akan segera membuka Pos Pembantu wilayah  Jampangkulon juga membuka kemudahan pembayaran  dengan bekerjasama dengan pihak PT.Pos dan Giro Sukabumi.
“Untuk lebih memperat kerjasama dengan para dealer kini dalam waktu dekat awal 2012 Adira Finance akan segera luncurkan program Ad one Gate (Ad 1 gate ),”tuturnya.
Yaitu sebuah program pemasangan alat pemantau. Agar semua dealer bisa mengawasi dan memantau proses pelaksanaan dan aplikasi yang diajukan pihak custumer. Sehingga kegiatan ini mampu menjadikan PT.Adira Finance lebih dekat baik dengan pihak dealer atau dengan Nasabah sendiri.
Berbagai program di sediakan semuanya guna memanjakan para nasabah mulai ada program Adira Club Member. Sebagaimana yang dikatakan salah seorang nasabah Ipah(33) yang berlokasi di kawasan Kp.Nangewer Desa Sukajaya Kecamatan Sukabumi. “Saya udah bertahun tahun betah menjadi konsumen Adira Finance. Karena pelayanannya cukup berkwalitas dan tidak memberatkan,”pungkasIpah.(*)

Laporan:Hendi Subrata – Sukabumi

11 November 2011

SMKN 2 Kota Sukabumi Rakit Ribuan Notebook

Citamiang - sejumlah SMK penerima bantuan di Kota/Kabupaten Sukabumi, Kota/Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur. Hebatnya, ratusan perangkat elektronik yang merupakan bagian dari proyek pengadaan Dirjen Pendidikan Menengah itu akan dirakit siswa SMKN 2 sendiri. Salah seorang guru SMKN 2, Rahmat menjelaskan, perakitan ini sesuai surat keputusan sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Menengah selaku kuasa pengguna Anggaran (KPA) Nomor : 01162/D1/KP/2011, tanggal 9 Mei 2011. Di mana SMKN 2 Sukabumi ditetapkan sebagai perakit notebook, PC dan LCD proyektor. “Ini sebuah kebanggan bagi SMKN 2 secara khusus dan Kota Sukabumi umumnya,” ujar Rahmat. 
Untuk tahap pertama, SMKN 2 akan merakit 661 unit PC dan 1.550 unit notebook dan 260 LCD proyektor. Kegiatan ini ditujukan untuk proses pembelajaran bagi siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dan jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) sebagai jurusan TIK di SMKN 2 Sukabumi. “Program ini sekaligus untuk melatih para siswa agar kedepannya memiliki jiwa kewirausahaan yang mandiri,” katanya. 
SMKN 2 mendapat sebutan sebagai smk perakit berkat prestasi yang telah diraih sejak tahun 2008 hingga saat ini. Seperti pada 2008 SMKN 2 merakit PC sebanyak 36 unit, kerja sama dengan PT Syrexindo Mandiri Buana. Setahun kemudian merakit PC maupun notbook bekerja sama dengan tim implementasi pengembangan kota vokasi Kota Sukabumi. 
Tahun lalu, siswa SMKN 2 kembali merakit 371 unit proyektor, merupakan bantuan dari direktorat PSMK. Dalam proses perakitan PC dan LCD proyektor diserahkan pada kelas X dan kelas XI TKJ sedangkan kelas XII ditugaskan sebagai cuality control dan program keahlian RPL ditugaskan untuk proses instalasi pada PC . 
SMKN 2 Kota Sukabumi adalah salah satu dari empat sekolah perakit yang ada di Jawa Barat. SMKN 2 ingin menjadikan sekolah sebagai teaching factory. Rencana untuk membuat power supply dan cassing PC rancangan sendiri, manfaat program pelatihan perakitan ini untuk sekolah adalah agar siswa dapat menjalankan praktik lebih baik lagi.(tiwi_rian/smkndua) Sumber

Geliat UKM Dodol Sukses di Sukabumi

Laporan: Hendi Subrata- Sukabumi 
Makanan tradisional yang kini dimodifikasi dengan beragam bahan baku dari beras ketan dan gula aren ini tanpa bahan pengawet memiliki citarasa yang enak dan gurih. Seperti yang digeluti UKM dodol bernama “Aneka Kue Tradisional Ibu Edeh” yang berlokasi di Jl Baros Kota Sukabumi. Bagaimana ceritanya? 
Sukabumi dengan suasana alam yang asri dikelilingi pegunungan dan pepohonan rindang, membuat suasana sejuk. Semua ini menjadikan dorongan lahirnya karya-karya baru baik kerajinan tangan,wisata alam termasuk aneka kuliner. Sebut saja dodol buatan Ibu Edeh. UKM satu-satunya di Kota Sukabumi yang membuat aneka kue tradisional berbahan baku beras ketan seperti dodol ini dinamai UKM “Aneka Kue Tradisional Ibu Edeh”. Nama ini diambil dari nama pemiliknya sendiri yaitu Edeh Deryani. Sosok perempuan ramah kelahiran 1959 dengan keuletan , dirinya mengawali usaha ini. 
“Berawal dari keisengan, Alhamdulillah hasil karya kami mampu mewakili Sukabumi untuk dipasarkan hingga keliling dunia,”kata Owner “Aneka Kue Tradisional Ibu Edeh, Edeh Deryani kepada Radar Sukabumi. kemarin. Waktu itu bertepatan dengan perayaan lebaran, sekitar tahun 1997 silam dirinya mencoba membuat sajian untuk tamu tamunya berupa makanan jenis dodol. Tak disangka ternyata makanan ini disukai banyak orang. Tak tanggung-tanggung pesananpun datang silih berganti. “Kaya iseng-iseng berhadiah. Awalnya saya membuat dodol ini untuk hidangan tamu yang datang ke rumah. Tapi ternyata banyak pesanan,”ujarnya. 
Kota dodol layak dilabelkan ke kota sukabumi setelah kehadiran buah karya Edeh Deryani(52), dengan merk dodol ketan Ibu Edeh. Tepat di kawasan Jl. Baros 248 Kelurahan/Kecamatan Baros Kota Sukabumi inilah ribuan dodolpun diproduksi setiap hari. Ditambah ratusan pemesanan datang silih berganti. Maka tak heran jika produk dodol ketan ini mampu menguasai pangsa pasar Sukabumi, baik di pasaran modern, pasar tradisional hingga rumah-rumah warga yang tersebar di Sukabumi, Cianjur dan Bandung. Animo masyarakat terhadap makanan yang berbahan baku beras ketan tersebut kini makin meningkat. Kondisi ini membuat Edeh Deryani dibantu anak sulungnya Rahmat Yusuf (31) dengan kompak terus berusaha melebarkan usahanya. Tak tanggung tanggung sejak tahun 1999 – 2000 produk dodolnya sampai ke negeri gurun pasir Arab Saudi hingga Amerika Serikat. “Ini sebuah kesuksesan yang luar biasa,”terangnya. 
Dodol ketan Ibu Edeh ini tersaji untuk memanjakan para penyuka kuliner aneka rasa. Ada dodol ketan, dodol kacang ijo, dodol strawbery,dodol durian dan dodol nangka hingga dodol susu yang kesemuanya berbahan baku dari beras ketan. Harganya pun cukup terjangkau. Konsumen bisa menikmati makanan ini dengan harga Rp 2 ribu, bisa menikmatai lezatnya rasa dodol ketan buatannya. “Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada para pelanggan. Sehingga makanan tradisional ini bisa laris terjual,” tambah Rahmat Yusuf. 
Untuk bisa menghasilkan sebuah produk yang berkwalitas dan bernilai jual tinggi, apalagi sejenis dodol tidaklah mudah. Namun bagi Edeh Deryani(52) dan putranya Rahmat Yusuf (31) dalam waktu dua hingga tiga jam mampu menyajikan bermacam dodol yang bercitarasa tinggi. “Caranya beras ketan di tepung lalu di campuri santan kelapa kemudian di aduk dalam wajan besar dan dibubuhi gula aren asli, ditambah gula pasir juga ditaburi berbagai macam buah-buahan. Tentunya setelah melewati beberapa tahapan hingga terjadi gumpalan lalu di cetak dan dikemas hingga dipasarkan,”urainya. Untuk memuluskan proses produksi hingga pemasaran. Edeh Deryani dibantu oleh sekitar 10 pekerja ini menjadikan semua produknya laris terjual, dengan raihan keuntungan hingga puluhan juta rupiah. Untuk mampu menguasai pasaran berbagai macam strategi Edeh Deryani lakukan salah satunya adalah menjamah sistem penjualan dengan pesanan bingkisan (parcel), dengan corak dan bentuk menarik. Harganyapun terjangkau terbukti pesanan datang silih berganti bahkan dirinya kini membuka cabang bersama putranya di kawasan Jl. Nagrak Cisaat Sukabumi.(*) Sumber 

SPN Kota Tolak Usulan UMK 2012

SUKABUMI – Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Sukabumi menolak usulan Upah Minimum Kota (UMK) Sukabumi 2012 sebesar Rp890 ribu. Alasannya, penentuan angka itu tidak melalui survei Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang akurat. Langkah itu terpaksa diambil SPN karena memandang hasil survei KHL tidak dilakukan secara baik. ‘’Kami menolak menandatangani usulan UMK sebesar Rp 890 ribu,’’terang anggota Dewan Pengupahan Kota Sukabumi, sekaligus Wakil Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Sukabumi, Tedi Fitri, kepada wartawan, Senin (7/11). Terutama, dalam survei sewa rumah dan laju inflasi Kota Sukabumi. 
Dari pantauan Tedi, indikator sewa rumah yang dimasukkan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Dari hasil survei KHL, besaran sewa rumah hanya sebesar Rp 115 ribu per bulan. Padahal, pada kenyataannya sewa rumah per bulan rata-rata mencapai Rp 150 ribu per bulan. Idealnya, usulan UMK Kota Sukabumi yang disesuaikan dengan survei KHL mencapai sebesar Rp 950 ribu. Minimal, UMK Kota Sukabumi bisa mencapai Rp 925 ribu per bulan. Pada 2011, besaran UMK Kota Sukabumi mencapai Rp 860 ribu per bulan. 
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Penangggulangan Bencana (Dinsostek PB) Kota Sukabumi, Adang Taufik membenarkan adanya penolakan usulan UMK 2012. ‘’Penolakan tersebut disampaikan dalam berita acara yang diajukan ke Gubernur,’’imbuh dia, yang juga menjadi Ketua Dewan Pengupahan Kota Sukabumi. Menurut Adang, penolakan dari salah seorang anggota pengupahan tidak berpengaruh pada penundaaan waktu usulan UMK ke gubernur. Terlebih, pengajuan usulan UMK ke Guberunur ditargetkan rampung sebelum 14 November mendatang. Adang mengungkapkan, pelaksanaan survei KHL yang dilakukan dewan pengupahan telah didasarkan data yang valid dan akurat. Sehingga besaran nilai UMK yang disetujui mayoritas anggota dinilainya sah. Adang menambahkan, penetapan KHL didasarkan pada sejumlah komponen. Di antaranya kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, transportasi, rekreasi, dan tabungan seorang pekerja yang masih lajang setiap bulannya. 
Di tempat terpisah, penatapan UMK Kabupaten Sukabumi belum dilakukan. Pasalnya, pembentukan Dewan Pengupahan Kabupaten Sukabumi terlambat dibandingkan dengan daerah lainnya. ‘’Meski terlambat, tapi akan ditetapkan sebelum tanggal 14 November,’’terang Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Aam Ammar Halim. Ia optimistis target tersebut bisa tercapai karena hingga kini belum ada kendala yang berarti dalam pelaksanaan survei KHL. Besaran UMK Kabupaten Sukabumi 2011 mencapai Rp 850 ribu.(dyl) Sumber

Nasabah BNI Dibobol Rp. 10 Juta Akibat ATM Tertelan

CIKOLE – Kasus pembobolan rekening nasabah bank dengan modus kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tertelan mesin ATM, terjadi di Sukabumi. Korbannya adalah nasabah Bank Nasional Indonesia (BNI) cabang Sukabumi, Sukma Sukamta (53). Warga Kampung Pasekon RT 03 RW 06 Desa Margaluyu Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, merugi lantaran Rp10 juta tabungannya hilang begitu saja setelah kartu ATM-nya tertelan mesin ATM, Sabtu (5/11) lalu. 
Kasus ini pun kini ditangani penyidik Polres Sukabumi Kota, setelah korban melapor ke Unit Sentra Pelayanan kepolisian (SPK) Polresta Sukabumi Senin (7/11) kemarin. Kepada petugas Sukma mengaku kehilangan uang tersebut akibat kartu ATM BNI miliknya tertelan di dalam boks mesin saat melakukan pengecekan transfer uang dari salah seorang kerabatnya di titik ATM Sukaraja Kabupaten Sukabumi pada hari kejadian. “Saya melakukan pengecekan jumlah rekening, pas saya mau mencoba untuk mengambil kembali kartunya ternyata tidak mau keluar dari mesin ATM. Setelah itu saya segera melapor ke satpam Bank BNI, kata satpam saya disuruh melaporkan tertelannya kartu ATM itu ke PT. Swadharma Sarana Informatika (SSI) Sukabumi,” kata Sukma kepada sejumlah wartawan. 
Sukma melanjutkan, oleh pegawai SSI ia diminta menunggu di ruang ATM untuk menunggu petugas mekanik dari perusahaan mitra BNI tersebut untuk melakukan pengecekan. Ketika mesin ATM tersebut dibuka ternyata kartu ATM milik Sukma yang tertelan tidak ditemukan. “Petugas SSI mengatakan kalau yang tertelan dalam mesin ATM tersebut pada hari itu ada laporan sebanyak 11 kartu yang tertelan, namun tak satu pun yang ditemukan,” lanjut Sukma. Sukma pun menanyakan ke petugas SSI terkait keamanan uangnya, petugas itu mengatakan uang miliknya akan aman selama tidak memberikan nomor PIN ke siapa pun. Karena merasa yakin dengan keterangan petugas SSI Sukma pulang tanpa ada kekhawatiran kondisi rekeningnya. 
Namun keyakinan Sukma meleset, ketika Senin pagi ia melakukan pengecekan jumlah saldo rekeningnya kepada petugas Teller di Kantor BNI Jalan RE Martadinata Kota Sukabumi. Ketika meminta Print Out transaksi, ia menemukan adanya 12 transaksi pada hari Sabtu (5/11), 6 transaksi pada hari Minggu (6/11) dan 6 transaksi di hari Senin (7/11). “Semunya transaksi gelap, karena bagaimana saya bisa melakukan transaksi sementara Bank sendiri libur dan ATM saya tertelan, semua transaksinya dilakukan melalui fasilitas Debet dan dilakukan dari wilayah Cianjur, Jakarta hingga Bogor. Untuk nomer PIN saya juga merasa tidak pernah memberikannya ke siapa pun,” kata Sukma. Total kehilangan uang Sukma yang raib mencapai Rp 10 juta dari total Rp 19.398.854 isi rekeningnya. Angka itu diketahui pada hari di mana ia melakukan pengecekan terakhir. 
Menurut keterangan Kepala SPK Polresta Sukabumi Iptu Yasin, hampir setiap hari ada saja pelapor yang mengaku ATM-nya tertelan di dalam boks mesin ATM. Namun pihaknya belum melakukan penyelidikan terkait tertelannya kartu tersebut. “Hari ini saja (Senin, kemarin), saya mendapat lima laporan terkait kehilangan kartu ATM tersebut, modusnya pelapor memasukan kartu ATM tersebut ke dalam mesin hingga tertelan. Sementara ketika nasabah panik di atas Boks terdapat tulisan apabila tertelan diharapkan untuk menghubungi nomer call center tertentu, nah pertanyaannya apakah Call Center itu resmi dari Bank atau bukan,” ungkap Iptu Yasin. 
Sementara itu, pihak Bank BNI enggan memberikan keterangan kepada wartawan. Menurut keterangan salah seorang staf bagian Penyelia Umum Iwan, pihaknya hanya akan menjelaskan kejadian tersebut kepada nasabah dan bukan kepada media. “Kami tidak akan berikan keterangan kepada wartawan. Terkait ATM tertelan ini hanya kami jelaskan kepada nasabahnya,” ujar Iwan singkat.(rp10) Sumber 

BNI Selidiki Kasus Pembobolan Rekening 
CIKOLE – Pihak Bank BNI meminta korban pembobolan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) bersabar dan menunggu hasil penyelidikan dari pihak BNI. Soalnya, kasus yang menimpa nasabah BNI cabang Sukabumi, Sukma Sukamta, warga Sukaraja Kabupaten Sukabumi itu, telah diselidiki tim investigasi di internal BNI. Demikian dikatakan Pemimpin Kelompok Pengembangan Bisnis dan Layanan Kantor Wilayah Bandung, Ikhsan Azman dalam konfrensi pers yang diadakan pihak BNI tadi malam di Rumah Makan Sunda Rasa. 
Menurut Ikhsan, pihak BNI tidak tinggal diam dengan adanya laporan pembobolan rekening yang kini ditangani Polres Sukabumi Kota itu. “Kami melakukan penyelidikan internal terkait kasus ini. Kami minta nasabah bersabar dan menunggu hasil penyelidikan,” imbau Ikhsan seraya menambahkan nasabah bersangkutan sudah bersedia menunggu hasil penyelidikan. Kasus pembobolan rekening dengan modus kartu ATM tertelan di mesin ATM yang terjadi Sabtu akhir pekan lalu itu, menjadi pelajaran bagi pihak Bank BNI. Makanya, ke depan lanjut Ikhsan pihaknya akan meningkatkan pengawasan dan pelayanan kepada nasabah. “Demi kenyamanan nasabah kami dalam bertransaksi di ATM, BNI telah melengkapi ATM-nya dengan CCTV, pemeliharaan secara rutin dan pemberian informasi yang informatif,” jelasnya. 
Sementara itu, Pemimpin BNI cabang Sukabumi Yos Dace Somantri mengatakan, dengan kejadian tersebut tentunya menjadikan sebuah masukan pada kinerja pihak BNI dan melakukan pegawasan serta koordinasi terhadap Vendor PT. SSI. “Kami akan melakukan pengembangan dengan vendor kami yaitu SSI,” tandas Dance.(rp10) Sumber 

Polisi Akan Panggil Pihak BNI 
CIKOLE - Kasus bobolnya rekening nasabah Bank BNI cabang Sukabumi, akhir pekan lalu masih sumir. Polisi belum menemukan titik terang perkembangan kasus ini. Hingga kemarin, polisi baru akan memanggil pihak BNI cabang Sukabumi. Padahal kasus raibnya Rp10 juta isi rekening Sukma Sukamta (53) ini sendiri menimbulkan kekhawatiran bagi warga karena takut kasus serupa terulang. Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Engkus Kuswaha yang dikonfirmasi kemarin mengaku belum ada perkembangan terbaru terkait kasus ini. Namun polisi terus menyelidiki untuk mengungkap kasus pembobolan ATM itu. “Kalau titik terang yang mengarah ke pengungkapan kasus ini, belum ada,” kata Engkus kepada Radar, kemarin. 
Namun guna mengembangkan penyelidikan kasus ini, Engkus mengaku pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan kepada pihak Bank BNI cabang Sukabumi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Dalam pemeriksaan nanti, pihak Reskrim Sukabumi Kota akan menanyakan kenapa uang nasabah bisa hilang pada saat kartu ATM-nya tertelan mesin ATM. “Termasuk masalah jaminan keamanan nasabah ketika bertranskasi di ATM,” katanya. 
Kasus ini terjadi saat nasabah Bank Nasional Indonesia (BNI) cabang Sukabumi, Sukma Sukamta (53). Warga Kampung Pasekon RT 03 RW 06 Desa Margaluyu Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, merugi Rp10 juta. Isi tabungannya hilang begitu saja setelah kartu ATM-nya tertelan mesin ATM, Sabtu (5/11) lalu. Kepada petugas Sukma mengaku kehilangan uang tersebut akibat kartu ATM BNI miliknya tertelan di dalam boks mesin saat melakukan pengecekan transfer uang dari salah seorang kerabatnya di titik ATM Sukaraja Kabupaten Sukabumi pada hari kejadian.(rp4) Sumber

8 November 2011

Melirik Bisnis Pembuatan Batu Alam Sukabumi


Sukabumi - Hamparan kekayaan alam Sukabumi tak ada ujungnya berbagai macam kreasi terus dihasilkan oleh tangan-tangan yang memiliki keahlian dibidangnya. Sehingga menghasilkan keunikan atas karya-karyanya. Mulai dari kuliner, wisata hingga segudang kerajinan menjadikan Kota Sukabumi menjadi Kota Kreatif.
Sukabumi  memiliki panorama alam begitu indah. Dimana-mana bermunculan berbagai karya  para pemilik ide. Seperti halnya kerajinan yang memilki nilai jual dan seni tinggi.
Panorama alam yang eksotis, menjadikan lahan bisnis bagi para pengrajin yang memiliki ide brilian yang pada akhirnya membuat sentra-sentra UKM. Jika kuliner didatangi guna memanjakan lidah dan menikmati sejuta rasa. Namun berbeda dengan hasil karya pengarajin, dimana ketika disinggahi akan menghiasi dan memberikan warna keindahan hasil karyanya.
Pada Tahun 1960 silam di kawasan timur Sukabumi, tepatnya di Jl. Gentong Km. 58 Langensari Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. Seorang yang bernama Endang(Alm) dengan penuh semangat menjadikan kawasan ini menjadi sentra kerajinan batu alam dan diberi nama Mustika Alam Putra. Beraneka ragam bentuk batu alam dirinya ciptakan hingga membuat para pengunjungnya berdecak kagum akan indahnya karya yang dihasilkannya. Para pengunjung dan para penyuka hiasanpun datang silih berganti. Puluhan juta ia dapatkan dari hasil keringatnya hingga dirinya mampu mengangkat harum Kabupaten Sukabumi bahkan tak tanggung- tangguh Mustika Alam Putra pada tahun 1971 dapat penghargaan dan bantuan dari mendiang Presiden  Soeharto hingga Gubernur Jawa Barat  Solihin GP. Hal ini membuat nuansa pengarajin batu alam semakin semangat melengkapi Sukabumi.
Kini  setelah  Endang  meninggal semangat mengembangkan kehidupan pengarajin diteruskan oleh anak sulungnya yang bernama Dedi (58 ). Dengan konsep hampir sama dengan ayahnya, Dedi mampu membawa hasil karyanya ini hingga timur tengah tepatnya Jazirah Arab dan Amerika. Berbagai momen strategi perhatian pemerintah ia ikuti. Mulai pameran Koperasi Fair di Bandung, Pameran bersama Dinas Pendidikan bahkan momen acara bersama BKKBN melaui Harganas ia singgahi.
“Jika kita memasuki Mustika  Alam Putra, hamparan aneka macam hiasan dari batuan alam berjejer menghiasi tiap sudut. Dengan begitu otomatis bisa membuat pengujung berdatangan,”tuturnya.
Dengan karya tangan yang mampu ia buat. Secercah batu menjadi hiasan yang punya nilai serta beragam bentuk baik untuk wanita maupun pria. Dari aksesoris seperti kalung,gelang dan liontin batu akik, batu midur bulan, batu gambar, batu sapir dan rubi serta bayak yang lainya.
“Alhamdulilah perhatian pemerintah Kabupaten Sukabumi tersa cukup. Namun kami berharap bantuan modal ditambahi aja,”ujar Dedi.(*)

7 November 2011

Pasca Lebaran, Harga Daging Tetap Meroket

SUKABUMI -- Biasanya, sejumlah harga sembako mengalami penurunan pasca lebaran. Namun, hal ini tidak terjadi di Kota Sukabumi. Meski Hari Raya Idul Adha 1432 H telah dilakukan, ironisnya di semua pasar tradisional yang ada di Kota Sukabumi lonjakan harga masih tetap terjadi, alhasil membuat konsumen menjerit. Berdasarkan pantauan Radar Sukabumi di lapangan. Kenaikan harga terjadi sepekan terakhir ini. Kenaikan yang cukup signifikan terjadi pada jenis daging. Misalnya saja daging sapi dan daging ayam harganya terus meroket. 
Di Pasar Pelita Kota Sukabumi, daging sapi menembus angka Rp.70 ribu/kg. Padahal sebelumnya harga daging sapi di pasaran hanya Rp 60 rbu/kg. Sedangkan harga daging ayam potong masih tetap Rp25 ribu/kg dari harga awal Rp22 ribu/kg. Begitupun dengan harga daging kambing juga mengalami kenaikan dari harga Rp55 rbu/kg menjadi Rp65 ribu/kg. “Pada musim lebaran pasti harga daging mengalami kenaikan, dan sangat sulit sekali harga diturunkan,”ujar salah seorang pedagang daging di Pasar Pelita Kota Sukabumi, Parman (55). Pria yang sudah 15 tahun berjualan daging ini mengaku saat ini harga khususnya daging masih belum mengalami penurunan. “Kami tidak tahu kapan harga daging-daging ini akan turun. Toh sekarang pun lebarannya telah lewat tapi harga tetap belum ada perubahan alias belum turun. Saya ga berani menurunkan harga karena harga belinya juga sudah naik, nanti saya rugi dong,”bebernya. 
Kenaikan harga juga diikuti oleh melambungnya harga jual pada komoditi lainnya. Cabe merah misalnya harga semula Rp35 ribu/kg menjadi Rp40 ribu/kg. Begitupun dengan jenis cabe rawit terus melaju tinggi dari Rp20 ribu/kg menjadi Rp.25 ribu/kg. “Harga makin naik saja padahal kan sudah selesai lebarannya juga harusnya harga bisa turun. Saya sebagai masyarakat berharap dinas terkait Diskoperindag Kota Sukabumi membantu kami agar harga ini bisa ditekan pasca lebaran,”pungkas Elisa (29), seorang ibu rumahtangga yang tinggal di Parungseah Sukabumi. (cr2) 

Tempat Wisata Sukabumi Minim Pengunjung


Penurunan Drastis Dialami Hotel Selabintana
SUKABUMI – Kondisi alam pegunungan yang eksotis di balut dengan hawanya yang sejuk dan segar membuat pesona Taman Rekreasi dan Wisata Hotel Selabintana Sukabumi tak terlupakan.
Berada di kaki Gunung Gede Pangrango yakni sekitar 7 km dari pusat Kota Sukabumi, kawasan wisata ini memiliki luas sekitar 20 hektar. Kondisi ini cocok untuk dijadikan ajang rekreasi apalagi dilengkapi dengan sarana lengkap seperti tempat seminar/rapat. Bahkan olahragapun sudah tersedia untuk memanjakan para wisatawan yang datang.
Meski berbagai fasilitas terus dikembangkan pihak manajemen, namun di musim lebaran Idul Adha 1432 H ini kunjungan wisatawan tidak mengalami peningkatan alias normal.
Hal ini diakui Manajemen Taman Rekreasi dan Wisata Hotel Selabintana Sukabumi, Ela (39). Perempuan ramah ini mengaku, animo masyarakat untuk mengunjungi Taman Rekreasi dan Wisata Hotel Selabintana di suasana Idul Adha 1432 H kali ini belum nampak.
“Di musim lebaran haji ini saya rasa keberuntungan belum berpihak pada manajemen tempat wisata dan hiburan di Sukabumi termasuk di Taman Rekreasi dan Wisata Hotel Selabintana ini  belum terjadi lonjakan wisatawan. Biasanya yang datang sampai ribuan pengunjung namun pekan ini hanya ratusan saja,”tuturnya.
Ia menilai menurunnya angka kunjungan, lebih dikarenakan jadwal liburan sekolah tidak sepanjang pada Idul Fitri. Ditambah, masyarakat fokus pada perayaan kurban. “Dua hal inilah yang berpengaruh pada tingkat kunjungan disini. Kalau Idul Fitri kan masa liburan anak-anak  sekolah kan panjang ya, otomatis kita pun terbantu,”paparnya.
Menurutnya, berbagai fasilitas terus dikembangkan guna lebih menarik wisatawan. Berbagai wahana penghilang kepenatan tersedia disini mulai kolam renang,taman bermain anak, hotel ,restaurant, kolam pancing lengkap dengah olahraga. Para pengunjung yang datang bisa menikmati panorama alam untuk berekreasi setelah seharian beraktifitas. “Kami senantiasa  memberikan yang terbaik untuk para pengunjung dengan kondisi alam yang indah tentu para pengunjung termanjakan,”tambahnya. Dengan harga yang cukup terjangkau, pengunjung bisa menikmati nuansa panorama alam yang sejuk dengan Rp5ribu saja.
“Harga yang murah disertai pemandangan yang bagus , menjadikan kami memilih tempat wisata ini. Tapi sayang ya kok di musim lebaran Idul Adha ini pengunjung tak seramai di hari-hari biasa bahkan kalah penuhnya pada saat Idul Fitri,”kata salah seorang pengunjung asal Sukaraja Kabupaten Sukabumi Asep Kurniawan(23) dan Lia Aulia (22), kemarin.(cr2)

5 November 2011

Cicurug Terancam Rawan Pangan


Cicurug - Kecamatan Cicurug mengalami penyusutan lahan pertanian pesawahan. Kini luas lahan pertanian Cicurug berkisar 600 Hektare. Hal tersebut imbas dari lahan yang beralih fungsi dari pertanian ke industri. Akibatnya Kecamatan Cicurug terancam menghadapi krisis pangan.
“Penyususat lahan di Kecamatan Cicurug disebabkan beberapa faktor, salah satunya pembangunan Industri. Pemilik tanah lebih cenderung menjual tanahnya sebab ada keuntungan langsung yang didapatkan dari hasil jual tanah. Hal tersebut terdorong dari hasil bertani yang kurang memberikan keuntungan,” kata Wakil Sekertaris DPC PPP Kabupatean Sukabumi, Alman Faluthi Hakiem.
Akibat penyusutan lahan, dikhawatirkan akan terjadi krisis pangan sebab setiap satu hektare sawah menghasilkan 2.500 Kg, satu musim panen. Jika dihitung keseluruhan maka 1.500 ton. Sedangkan jumlah penduduk Cicurug mencapai 123.157 jiwa. Apabila diasumsikan kebutuhan pangan 0,300 Kg/ jiwa, maka satu kali musim panen 180 hari, penduduk Cicurug membutuhkan 6.650.478 Kg beras. Minus beras sekitar 5.150.478 Kg.
“Data tersebut didapatkan dari Kelompok Tani Kecamtan Cicurug. Mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Kabupaten Sukabumi harus melakukan pembukaan lahan sawah seluas 2.400 Hektare. Upaya tersebut harus dilakukan untuk menciptakan ketahanan pangan khususnya di Kecamatan Cicurug. Pemerintah pun harus segera merealisasikan pembukaan lahan baru, serta mengatur kembali penataan wilayah industri dan pertanian,” pungkasnya.(dri)