Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

26 Juli 2012

Kota Sukabumi Lima Besar Ekonomi Kreatif di Jabar

CIKOLE – Pemkot Sukabumi masuk ke nominasi lima besar Kota/Kabupaten di Jawa Barat (Jabar) dalam kategori pengembangan ekonomi kratif. Masuknya Kota Sukabumi tersebut dinilai oleh Pemerintah Provinsi Jabar telah melakukan upaya dalam mewujudkan pengembangan budaya kratif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk kesejahteraan masayarakat di daerah. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Ekonomi, Kurnia Ramdhani pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Sukabumi, beberapa waktu lalu. 
“Awalnya 15 Kota/Kabupaten, setelah dievaluasi oleh komite ekonomi jabar, muncul lima daerah yang layak di ajukan ke tingkat nasional salah satunya Pemkot Sukabumi. Adanya nominasi ini juga merupakan inisiatif dari kementrian bidang kesejahteraan rakyat,” terangnya. Lebih lanjut Kurnia mengatkan, di Kota Sukabumi terdapat 15 sektor pelaku ekonomi kreatif dengan jumlah pelaku sekitar 13.400 orang, di antaranya fesyen, film, musik, kerajinan, teknologi informasi, pasar barang seni, desain dan periklanan. “Tapi yang paling banyak di domisili yakni disektor kerajinan,” lanjutnya. 
Ketika disinggung faktor utama Pemkot Sukabumi masuk nominasi lima besar tersebut, Kurnia menuturkan bahwa kepedulian Pemkot Sukabumi untuk memajukan palaku ekonomi kreatif bisa dilihat dari segi masalah memberikan perijinan. “Ambil contoh, ketika akan digelar konser atau pertunjukan music di Kota Sukabumi pasti mudah, terus keberhasilan yang lainnya juga ketika pemutaran film, meskipun film tersebut local, namun pemkot memberikan kemudahan untuk menggunakan milik gedung pemerintah,” jelasnya. 
Dikatakannya, banyaknya pelaku ekonomi kreatif selain bias membantu penyerapan tenaga kerja, juga berdampak naiknya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Kota Sukabumi sebanyka 20 persen. “LPE kita dari 6,12 persen menjadi 6,32 persen,” pungkasnya.(nur) 

Klaim Kecelakaan Jasa Raharja Rp7,2 Miliar

CIKOLE – Pembayaran santunan kecelakaan dari PT Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi sampai dengan Juni 2012 mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di tahun lalu. Penanggung Jawab Pelayanan Klaim PT Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi, Toif Riyanto mengatakan, sampai dengan periode bulan Juni 2012 pihaknya sudah membayarkan klaim kecelakaan sekitar Rp 7.215.493.760 atau sekitar Rp7, 2 Miliar. “Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sekitar Rp 6.596.303.883? ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, “kemarin. 
Berdasarkan data yang diperoleh, sampai dengan bulan Juni 2012 pembayaran klaim untuk meninggal dunia sekitar Rp. 5.600.000.000, Luka-Luka Rp 1.515.993.760, Cacat Tetap Rp. 91.500.000, Penguburan Rp. 8.000.000 dengan total kseluruhan Rp 7.215.493.760. Sedangkan periode yang sama tahun lalu, Meninggal dunia Rp 5.162.500.000, Luka-Luka Rp. 1.359.553.883, Cacat Tetap Rp 66.250.000, Penguburan Rp 8.000.000, dengan total keseluruhan Rp 6.596.303.883. “Jumlah santunan yang kami bayarkan tersebut meliputi tiga wilayah, yaitu Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur,” ungkapnya. 
Saat ditanya terkait kesiapan PT. Jasa Raharja Perwakilan Sukabumimenjelang arus mudik tahun ini, dijelaskannya, pihaknya akan membuka beberapa posko di wilayah kota/kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur bersama dengan Polres di wilayah tersebut. Untuk di wilayah Kabupaten Sukabumi, posko Jasa Raharja akan di buka di Polres Sukabumi dan Pos Polisi Elang (Cibadak). 
Di Kota Sukabumi berlokasi di Kantor PT. Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi, Terminal Bus Sudirman dan Posko Pelayanan Terpadu Lakalantas Kecamatan Gunungpuyuh. Sedangkan untuk di Kabupaten Cianjur akan di dipusatkan di Kantor Pelayanan Jasa Rahararja dan Polres Cianjur.”Posko tersebut mulai berperasi dari 12-26 Agustus 2012,”terangnya.(NUR) 

Walau Bermasalah, PD Waluya Disuntik Dana Segar Rp1 Miliar

CIKOLE – Kasus hukum yang membelit salah satu perusahaan daerah dalam bidang farmasi yakni PD Waluya, ternyata tidak menghambat proses kinerja dari PD Waluya. Dikatakan Direktur PLt PD Waluya, Gabriel M Sukarman adanya kasus hukum yang membelit di PD Waluya bukan berarti pelayanan kepada masyarakat dihentikan. Untuk tetap bisa melayani masyarakat, anggaran penyertaan modal yang sudah diketok palu untuk penyegaran PD Waluya, sudah dilakukan pencairan sejak beberapa bulan lalu. “Dari Rp1 miliar yang dialokasikan, kita hanya mencairkannya Rp500 Juta,” terang Gabriel. 
Dijelaskan Gabriel, anggaran yang sudah dicairkan tersebut sudah dipakai untuk membayar utang dan gaji pegawai. Sementara untuk sisa anggaran yang belum dicairkan, Gabriel mengatakan pihaknya belum berencana mencairkannya. “Kita lihat ke depan. Tapi untuk saat ini, kita tidak ada rencana untuk dicairkan,” lanjutnya. Bahkan menurutnya, anggaran tersebut kemungkinan tidak dicairkan seiring dengan rencana melakukan kerjasama dengan swasta dalam pengelolaan PD Waluya. Dengan begitu, pemerintah juga tidak perlu melakukan penyertaan modal lagi. 
“Kita sudah ngobrol dengan pihak dewan. Mereka kelihatannya sepakat dengan apa yang dicanangkan dengan melakukan kerjasama tersebut,” lanjut Gabriel. Sementara itu, kasus PD Waluya sendiri masih ditangani pihak Polres Sukabumi Kota. Sampai saat ini, belum ada kejelasan terkait status dugaan korupsi tersebut. Dari berita yang sebelumnya, Polres Sukabumi Kota masih menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kalau dari hasil tersebut jelas, polres baru akan bertindak kembali.(nur) 

Pemprov Jabar Sidak Pedagang Tahu Tempe Di Sukabumi

SUKABUMI - Harga bahan baku tahu tempe yang mengalami kenaikan berdampak pada mogoknya produsen di beberapa daerah di Jawa Barat sehingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menggelar inpseksi mendadak ke sejumlah pasar Sukaraja Sukabumi Jawa Barat. Di pasar tersebut Diskoperaindag Jabar masih menemukan beberpa penjual tahu dan tempe. 
Menurut pihak Diskoperindag Jabar, masih adanya tahu tempe di Sukabumi beberapa pedagang masih mendapatkan pasokan dari sejumlah produsen, namun ukuran serta takaran dari tahu tempe yang ada saat ini mengecil dibandingkan sebelumnya. Upaya pemerintah provinsi Jawa Barat untuk menstabilkan harga kacang kedele akan dilakukan pihak Disperindag Jawa Barat yaitu dengan melakukan langkah dan pembahasan dengan seluruh pengusaha koperasi tahu dan tempe Se-Jawa Barat. 
“Kami menghimbau kepada seluruh produsen tahu tempe agar menggunakan kedele lokal yang terdapat di sentra-sentra dinas pertanian pada masing-masing wilayah daripada membeli dan menggunakan kedele import dari tengkulak yang harganya mahal” himbau Ferry Sopyan, Kadisperindag Provinsi Jabar. 
Hal tersebut karena saat ini harga kacang kedele lokal saat ini berkisar Rp5700 dari para tengkulak sedangkan harga kedele import berkisar Rp8500. Namun para produsen lebih memilih kacang kedele import daripada lokal karena kualitas yang didapat sangat bagus dibandingkan kedele lokal.

Pasar Kertaraharja Cikembar Jadi Pilot Project

SUKABUMI - Setelah lama sempat terkatung, lantaran banyaknya hal yang harus diselesaikan, akhirnya pembangunan Pasar Bersama Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi dimulai. Dimulainya pembangunan pasar dengan pola Bangun Guna Serah yang pembangunannya dipelopori PT. Kerta Bumi Raharja ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sukabumi Sukmawijaya pada 16 Juli yang lalu. 
Pembangunan ini direncanakan bakal rampung selama delapan bulan ke depan. Bupati Sukabumi Sukmawijaya menyambut gembira dengan telah dimulainya proses pembangunan pasar tradisional dengan konsep semi modern oleh PT. Kerta Bumi Raharja. Dengan terlebih dahulu telah menyelesaikan segala permasalahan internal yang melingkupi lokasi tempat dimana pasar ini dibangun. “Keberadaan Pasar Kertaraharja tentunya harus didukung semua pihak, lantaran berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar,”kata Bupati Sukabumi Sukmawijaya usai Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Pasar Kertaraharja Kabupaten Sukabumi. 
Orang nomor satu ini menjelaskan, ketika pasar tersebut jadi, otomatis pusat perdagangan di Kabupaten Sukabumi akan bertambah, dan juga berimbas pada peningkatan penghasilan masyarakat. Bukan hanya pedagang, tapi juga masyarakat disekitarnya. Dengan kondisi seperti itu, tentunya akan memobilisasi orang. Artinya permintaan tenaga kerja pastinya bertambah dan penyedia kebutuhan juga bertambah. “Tidak hanya itu, hal yang juga tak kalah pentingnya ialah akan menambah pemasukan terhadap desa setempat, yang nantinya juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan warganya. Sesuai dengan perjanjian antara desa dengan pengembang,”tuturnya. 
Lagi-lagi Bupati menegaskan bahwa Pasar Kertaraharja adalah milik desa, karena pembangunan yang dilakukan oleh pengembang diatas tanah milik desa. “Pasar yang menggunakan sistem Bangun Guna Serah ini baru pertama ada di Kabupaten Sukabumi. Ini adalah pilot project atau percontohan yang bisa dikembangkan ke depannya. Lantaran setelah habis masa perjanjian dengan pengembang, pengelolaan pasar tersebut sepenuhnya diserahkan kepada desa. Jadi, setelah 20 tahun, diserahkan sepenuhnya kepada desa,”terang Bupati Sukabumi yang juga berharap daerah lain mencontoh pola kerjasama tersebut. Sehingga, banyak desa yang memiliki pasar semi modern. 
Sementara itu Direktur PT. Kerta Bumi Raharja, Andri L.Kusumah mengucapkan rasa terimakasihnya kepada masyarakat dan aparat di empat desa, yang telah mendukung pembangunan Pasar Bersama Kertaraharja. Sehingga bisa dimulai pembangunannya. Meski ada riak yang muncul sebelumnya, hal itu ditegaskan Andri , sudah diselesaikan dengan baik. “Dukungan masyarakat di empat desa yang berada di sekitar pasar ini menjadi dorongan bagi kami. Apalagi pasar ini merupakan milik desa. Bahkan masyarakat ingin pembangunnya segera dimulai,”ujarnya. 
Sedangkan kompensasi lahan yang digunakan untuk pasar, pengerjaannya telah mencapai 70 persen. Lapang baru tersebut nantinya bukan hanya bisa dugunakan untuk berolah raga, tapi juga untuk Shalat Ied. Bahkan kondisinya lebih baik dari yang sebelumnya. “Lapang baru sebagai konpensasi lahan yang dijadikan pasar juga menjadi milik desa. Jadi, aset desa semakin bertambah,”urainya. 
Pria ramah ini menjelaskan, diatas lahan seluas 7.695 meter tersebut akan dibangun sebanyak 20 kios, yang terdiri atas dua blok. Pengerjaannya dilakukan dua tahap. Tahap pertama akan dibangun sebanyak 160 kios dan sisanya dibangun di tahap ke II. Sedangkan fasilitas yang dibangun, diantaranya pos keamanan, tempat ibadah dan parkir. “Parkir ini bukan hanya bagi pengunjng atau pedagang pasar Desa Kertaraharja, tapi juga bisa digunakan pedagang atau pengunjung yang ada sebelumnya,”bijaknya.(sri) 

Penjualan Produk Rumah Q-Ta Naik 10 Persen

SUKABUMI- Menjelang bulan suci Ramadan, aktivitas mudik sudah mulai ramai. Sudah jauh hari para pemudik memesan tiket keberangkatan, agar tak kehabisan tiket untuk pulang kampung. Namun, tidak sedikit masyarakat yang akan menampung anggota keluarganya, untuk menginap di rumah pada saat bulan suci Ramadan. Untuk memberikan kenyamanan kepada anggota keluarganya tersebut, mereka mulai ramai-ramai membeli produk furnitur. Seperti kasur, meja makan, sofa, dan beberapa jenis pajangan rumah lainnya. 
Hal tersebut tentu saja menjadi peluang bisnis bagi para pengusaha furnitur, untuk menyediakan permintaan konsumen yang mulai meningkat. Seperti yang dilakukan manajemen Rumah Q-Ta. Saat ini, pihaknya memberi harga promo untuk sejumlah item dengan stok terbatas. “Alhamdulillah menjelang Ramadan kali ini, pembeli furnitur di Rumah Q-Ta khususnya di Rumah Q-Ta Cabang Ciseureuh mulai bertambah 5 sampai 10 persen, itu pun baru awal-awal mendekati Ramadan,”ujar Manajer Divisi Promo Rumah Q-Ta Cabang Ciseureuh Sukabumi, Indrianing Asih. 
Menurutnya, kenaikkan akan terus bertambah seiring adanya lebaran Idul Fitri 1433 H. “Biasanya mendekati Lebaran , jumlah pembeli akan terus bertambah lagi,”akunya. Manajemen toko furnitur yang baru saja selesai mengadakan lomba mewarnai untuk Paud hingga SD Tingkat Kota Sukabumi ini, juga telah menyusun serangkaian program untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1433 H. 
Selain dengan memberikan diskon dari 10 hingga 15 persen, untuk beberapa item dengan stock terbatas. Rumah Q-Ta juga semakin memantapkan pelanannya pada pelanggan. “Kami berharap semoga Ramadan kali ini semakin banyak pelanggan, yang membeli produk furnitur baru di toko kami. Serta puas dengan pelayanan dan harga yang kami tawarkan,”urainya. (pkl2) 

Pemilik Hotel Kurang Minat PHRI

CIKOLE – Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kota Sukabumi Ferdiansyah mengatakan dari jumlah 50 hotel yang terdaftar hanya 10 hotel yang masuk dalam keanggotaan PHRI, ini bisa disebabkan kurangnya koordinasi saat pembangunan hotel di Kota Sukabumi , pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui dinas terkait tidak pernah diajak konsultasi oleh tim teknis perencanaan pembangunan khusunya mengenai perhotelan. ”Kami belum pernah dilibatkan atau diajak konsultasi oleh pihak teknis perencanaan pembangunan khusunya hotel oleh pemkot,” ujarnya. 
Ketika ditanya bagaimana perkembangan bisnis Hotel Di Kota Sukabumi, ferdi menuturkan, perkembangan hotel ataupun restaurant diperkirakan beberapa tahun kedepan akan mengalami kemajuan yang pesat, salah satunya dilihat dari wilayah Kota Sukabumi yang terbilang kondusif ” Saya tidak bisa memperkirakan berapa persen peningkatnnya kedepan, namun kita lihat ada beberapa bangunan hotel yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan, dan itu bisa dijadikan salah satu faktor akan terjadi perkembangan yang pesat,” jelasnya. 
Lebih lanjut ia mengatakan, kendati Kota Sukabumi hanya memiliki luas 48 km, namun berdasarkan data yang didapat darin 50 hotel, kategori berbintang hanya dua hotel, yaitu Taman Sari dan Anugerah, sedangkan sisanya sekitar 85 persen termasuk kategori melati. “Peluang bisnis Hotel di Kota Sukabumi masih dibilang menjajanjikan, terbukti dengan liburan sekolah beberapa waktu lalu, semua hotel yang ada di Kota Sukabumi hamper semuanya terisi penuh. Bahkan kondisi serupa juga terjadi setiap akhir pekan, dimana rata-rata pengunjung hotel menginap hanya 2 malam,” pungkasnya.(nur) 

2 Juli 2012

Inflasi Kota Sukabumi Capai 0.31 Persen

SUKABUMI - Naiknya harga bahan bakar ditingkat eceran secara beruntun dalam dua bulan terahir, memberikan kontribusi signifikan terhadap terjadinya inflasi di Kota Sukabumi. Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Statistik Distribusi BPS Kota Sukabumi, Anita. Menurutnya, ada faktor lain yang menyebabkan inflasi di Kota Mochi ini. Diantaranya, tingginya biaya berobat dan naiknya ongkos transportasi. “Faktor-faktor diatas menjadikan Kota Sukabumi mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,31% pada Mei 2012,”katanya. 
Sesuai dengan misinya BPS Kota Sukabumi sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, kami memberikan informasi yang sangat aktual. Sehingga bisa memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. Dan lagi lanjut Anita, menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan khusunya di Sukabumi Umumnya di Indonesia. Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, merupakan tugas pokok BPS. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang kegiatan statistik, juga merupakan salah satu fungsi yang harus dilaksanakan oleh BPS Kota Sukabumi dan lagi BPS memiliki salah satu wewenang yaitu perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. 
“Sepanjang 2012 (sampai dengan bulan Mei ) di Kota Sukabumi terjadi inflasi sebesar 1,15%,”ujarnya. Menurutnya, kelompok kesehatan menjadi penyumbang inflasi tertinggi, dibanding kelompok pengeluaran lainya, yakni mencapai 3,34%. Sebaliknya kelompok pendidikan,rekreasi dan olahraga mengalami inflasi terendah sebesar 0,03% . “Secara umum komoditas yang menyumbang inflasi dan deflasi secara dominan pada bulan Mei 2012 tercatat ada 89 barang dan jasa, dalam paket komoditas Kota Sukabumi yang mengalami perubahan harga. Dimana 54 barang dan jasa mengalami kenaikan harga dan 35 lainya mengalami penurunan,”urainya. 
Berdasarkan data yang diterima dari Kantor BPS Kota Sukabumi menyebutkan, andil tertinggi disumbangkan oleh bahan bakar rumah tangga (LPG) yakni sebesar 0,073%, kemudian mobil 0,071 % , tarif rumah sakit 0,062 %, jengkol 0.051 %, tarif puskesmas 0,044 %, bawang merah 0,022 %, kue kering bermiyak 0,022 %, rokok kretek 0,015%, teri asin 0,014 %, dan kusen 0,007%. Sedangkan andil deflasi disumbangkan oleh telur ayam ras 0,046%,beras 0, 039%, cabe merah 0,012 %, tomat sayur 0,004%, emas perhiasan 0,004%, bawang putih 0,002%, bensin 0,002%, sepat asin 0,002%. “Jumlah kota-kota IHK di Indonesia yang mengalami inflasi dan deflasi hampir berimbang, dan hampir seluruh Ibukota Provinsi di pulau Jawa mengalami inflasi di Mei 2012, kecuali Kota Bandung, Ibu Kota Jawa Barat yang mengalami deflasi sebesar 0,23%, Kota Semarang mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,36%,”terangnya. 
Secara gabungan di Jawa Barat terjadi inflasi sebesar 0,03 %, diatara tujuh kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tiga kota mengalami deflasi yaitu Kota Depok sebesar 0,40%, Kota Sukabumi 0,31%, dan Kota Cirebon sebesar 0,10%. Sedangkan deflasi dialami oleh Kota Bandung sebesar 0,23 %, Kota Tasikmalaya sebesar 0,008%, Kota Bekasi 0,04% dan kota Bogor 0,03%. “Sedangkan inflasi tahun kalender (year to date ) Kota Sukabumi yakni bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2012 sebesar 1,15%, sementara inflasi tahun ketahun atau (year on year) “mei 2012 terhadap mei 2011″ di Kota sukabumi sebesar 5,06 % *sumber warta IHK Kota Sukabumi,”pungkasnya. (cr5) 

Jelang Puasa, Harga Cabai Meroket

SUKABUMI - Meski bulan Ramadan tinggal hitungan minggu, namun harga sayuran di sejumlah pasar di Sukabumi sudah terlebih dahuulu mengalami kenaikkan harga. Seperti cabai merah contohnya. Harga cabai merah di Pasar Cisaat saat ini menyentuh harga Rp 20 ribu per kilogram. Padahal harga sebelumnya sekitar Rp 17, 500 per kilogram. 
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Cisaat Sukabumi, Ana Sulastri mengatakan untuk harga seperti cabai memang fluktuatif atau naik turun. “Kenaikkan harga cabai sekarang ini karena kurangnya pasokan yang datang ke Pasar Cisaat,”ujar Ana Sulastri kepada Radar Sukabumi, kemarin. Kendati demikian, 
diakuinya daya beli masyarakat masih belum terlalu tinggi. Daftar harga sembako yang relatif stabil antara lain seperti daging ayam masih berkisar Rp. 26ribu per kilogram, minyak goreng Rp.10.800 per liter, telur Rp. 17 ribu per kilogram, beras Rp.7.500 per liter. 
“Harga-harga ini kemungkinan akan naik menjelang bulan Ramadan yang akan berlangsung tak lama lagi. Diharapkan masyarakat lebih pintar dalam menghadapi kenaikan harga ini. Biasanya bulan puasa masyarakat akan sangat tergantung pada sembako melebihi bulan-bulan biasanya,”pungkasnya. (cr5) 

Produk Olahan Ikan Makin Beragam

SUKABUMI - Gerakan membudayakan gemar makan ikan terus digaungkan. Nah, supaya kebiasaan tersebut lebih dikenal, UPT Agrobisnis Perikanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi bekerjasama dengan PD Anugerah Sukabumi, membuat satu program yaitu Ayo Makan Ikan. 
Kegiatan ini melibatkan masyarakat dan mahasiswa untuk memasarkan produknya sekaligus mensosialisaikan makanan ikan kepada masyarakat, dalam bentuk makanan siap saji. Diatarannya bakso ikan, nuget ikan dan otak-otak ikan. “Program ini sebenarnya sudah dari dulu diadakan. Namun sempat terhenti karena sesuatu hal, dan tahun ini mulai lagi dikembangkan dengan melibatkan para mahasiswa dan masyarakat yang mau mengembangkan bisnis ini,”kata Bagian Pemasaran PD Anugerah Sukabumi, Elan Suherlan. 
Menurutnya, produk inovasi hasil perikanan ini berupa makanan olahan berbahan dasar ikan. Tak hanya santapan atau lauk sehari-hari, ikan juga bisa diolah menjadi produk makanan ringan dan lain sebagainya. “Mudah-mudahan dengan harga terjangkau, masyarakat Kota Sukabumi bisa memakan produk olahan ikan yang sehat tanpa formalin seperti yang kami jual ini. Sesuai dengan tujuannya yaitu masyarakat Kota Sukabumi “Ayo Makan ikan”, kami berharap bisa membangun istana ikan dan kedepannya bisnis ini lebih maju lagi,”pungkas Elan. (cr5) 

Diva Wisata Kebanjiran Konsumen

SUKABUMI - Memasuki masa liburan sekolah dan mendekatinya bulan Ramadan, intensitas penumpang travel meningkat. Terutama untuk tujuan kota-kota besar .Divisi Tour Diva Wisata Tour & Travel Sukabumi, Indra Gunawan mengatakan, mulai pekan ini aktivitas travel mengalami kenaikan dari hari-hari sebelumnya. Diperkirakan akan terus ramai hingga hari H dan dilanjut dengan masa liburan tahun baru. ” Kenaikkan mulai terjadi bulan ini. Jumlahnya mencapai 75%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 persennya didominasi para pemudik dan sisanya sebanyak 30 persen diisi oleh konsumen yang hendak tour ke tempat-tempat wisata di kota besar dan tempat spiritual seperti Masjid Kubah Emas dan lainnya,”ujarnya kemarin. 
Menurutnya kenaikkan yang terjadi di travel yang berlokasi di Jln Brawijaya No.11 (Depan SDN Brawijaya ,red) tersebut, lantaran adanya momen liburan anak sekolah. “Kenaikkan jumlah pemesan tiket di Diva Wisata ini memang meningkat tajam dibanding hari biasa. Tentunya ini sangat berarti bagi perusahan kami. Animo masyarakat saat ini begitu tinggi terhadap liburan,”tutur Indra. Ia bersyukur ada kenaikan yang cukup signifikan, mengingat persaingan bisnis travel saat ini semakin ketat. “Hal yang sangat baik bila kami mencoba untuk menawarkan sekaligus memfasilitasi mereka yang hendak liburan,”imbuhnya. 
Dijelaskan Indra. Saat ini pihaknya kebanjiran order dimana konsumen lebih banyak memesan jauh-jauh hari untuk tujuan kota-kota besar seperti Padang,Medan dan kota-kota lainnya. “Semoga dengan kepercayaan dan animo masyarakat yang sekarang tumbuh seiring dengan bayaknya pesanan, kedepannya Diva Wisata menjadi icon dan pilihan masyarakat yang diperhutungkan di Kota Sukabumi dan sekitarnya,”harapnya. 
Selaras dengan membludaknya pesanan tiket. Manajemen Diva Wisata Sukabumi akan terus meningkatkan pelayanan dan kwalitasnya. “Tentunya pelayanan dan kwalitas terus kami tingkatkan semampu yang kami bisa,”tegasnya.(cr5) 

Mengintip Semangat Warga Cisaat Tekuni Usaha Kue Gambang

Gambang merupakan salah satu kue ciri khas masyarakat Kampung Cimahi RT 36 RW 07 Desa Cibolangkaler Kecamatan Cisaat. Kue berwarna cokelat itu dikenal dengan rasanya yang legit dan manis. Seperti apa kondisi para pelaku usaha pembuatan kue itu ? 
Di Kampung Cimahi, hampir setiap rumah membuat kerajinan kue untuk mendongkrak perekonomian warganya. Salah satu kue yang sering dibuat yakni kue gambang. Kue berbentuk pipih persegi panjang ini merupakan kue khas Kampung Cimahi. Sayang, kini tak semua rumah warga menjalani usaha pembuatan kue ini. Meningkatnya harga gula aren di pasaran, mengakibatkan para pengrajin tidak lagi memproduksi kue tersebut. Terhitung hampir 75 persen di kampung tersebut sudah tidak lagi memproduksi kerajinan kue. “Karena mahalnya harga pokok untuk membuat kue. Bisa di katakan hampir punah karena banyak sekali pengrajin di Kampung Cimahi sudah tidak memproduksi kue lagi,” kata Enjang salah seorang Pengrajin kue yang masih bertahan. 
Bahan baku yang paling utama dalam pembuatan kue yaitu gula aren. Karena hampir setiap kue menggunakan gula, harga gula aren yang tadinya Rp6 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 12 ribu per kilogram. “Akibatnya banyak sekali pengrajin kue tidak memproduksi lagi. Sebab bisa nombok,” akunya. Dilihat dari sejarahnya, kue gambang awalnya terkenal di daerah Bogor. Tetapi orang Sukabumi bilang kue itu disebut kue bodeng. Seiring dengan waktu, penamaan bodeng kurang akrab di telinga masyarakat di sini. “Karena bentuknya seperti gambang (salah satu alat musik tradisional Sunda), maka ya dinamakan seperti itu,”terangnya. 
Dalam pembuatan kue ini cukup mudah. Bahan bakunya hanya gula aren, terigu, kayu manis, soda dan wijen. “Gula aren dilempurkan ke dalam air panas, kemudian didinginkan dan diaduk dengan terigu. Kemudian setelah diaduk dimalamkan selama satu malam, setelah dimalamkan diaduk lagi. Langkah terakhir baru diopen,” papar Enjang Enjang (48) pengrajin kue gambang, ia mengatakan dirinya mendapat ilmu untuk membuat kue gambang ini secara turun temurun dari kakanya Epen (56). Pada tahun 1998 dia mulai memproduksi kue. Dia juga mengaku, masih bertahan karena tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dikerjakan. 
“Saya tidak bisa meninggalkan kerajinan ini, karena tidak punya pekerjaan lain. Tetapi dengan naiknya bahan baku, disiasati oleh saya dengan memperkecilnya kemasan,” ujarnya. (***) 

KAI Sukabumi Prediksi Kenaikan 50 Persen

SUKABUMI - Momen pembagian raport sekolah, diprediksi mampu mendongkrak jumlah penumpang Kereta Rel Diesel (KRD) Bumi Geulis jurusan Sukabumi-Bogor ataupun sebaliknya. Seperti yang dikatakan Kepala Stasiun KAI Sukabumi, Budi Mulyana. Kepada Radar Sukabumi, Budi menjelaskan kenaikan jumlah penumpang bisa mencapai 50 persen dibanding hari biasanya. “Memang benar, jika pembagian raport di semua sekolahan telah rampung. Biasanya penumpang KRD Bumi Geulis ini akan naik pesat bisa mencapai 50 persen,”ujar Budi, kemarin. 
Di hari biasa, sekali pemberangkatan biasanya PT KAI Sukabumi memberangkatkan 300 penumpang. “Setelah dibagi raport otomatis liburan, kondisi ini menjadikan masyarakat lebih banyak menggunakan kereta api sebagai moda transportasi untuk liburan mereka. Dari asalnya 300 orang, bisa naik jadi 450 orang,”tuturnya. Meski begitu, saat ini pihaknya menyebut jumlah penumpang KRD Bumi Geulis masih dalam kondisi terpantau. “Saat ini belum terjadi lonjakan ya. Jumlah penumpang masih stabil,”tegasnya. 
Dengan demikian, Budi menambahkan perusahaan yang dipimpinnya tersebut belum melakukan penambahan jumlah gerbong. Gerbong yang digunakan masih normal yaitu empat – lima gerbong, dan biasanya ke empat gerbong digunakan pada hari Selasa-Jum’at. Sedangkan Jum’at -Senin menggunakan lima gerbong. “Untuk kedepannya insya Allah akan ada penambahan sebayak dua gerbong lagi, yang saat ini masih dalam proses perbaikan. Itu semata-mata untuk memenuhi dan keyaman calon penumpang PT. KAI Kota Sukabumi,”urainya . 
Jadwal pemberangkatan KRD Bumi Geulis Jalur Sukabumi-Bogor pukul 05.00 WIB, sementara tujuan Bogor-Sukabumi pukul 17.00 WIB. Para penumpang masih didominasi para pekerja menengah ke bawah. “Saya berharap ke depannya PT. KAI Sukabumi lebih baik lagi dari sekarang. Mudah-mudahan masyarakat khususnya Kota Sukabumi dan sekitarnya mau menggunakan jasa kami,”tandas Budi selaku Kepala Stasiun Kereta Api Sukabumi.(cr5) 

Usaha Jasa Penjahitan Masih Menjanjikan

SUKABUMI - Salah satu bisnis pakaian yang diminati konsumen adalah bisnis jasa jahitan. Bisnis jasa jahitan memiliki peluang besar untuk menarik minat konsumen.Hal itu dikarenakan terkadang orang sering menyukai model pakaian di suatu toko, namun ukurannya tidak ada yang pas dengan tubuh konsumen itu sendiri. Tidak hanya itu, banyak orang tidak mau jika mengenakan pakaian yang pasaran atau banyak dipakai oleh orang lain. Mereka berlomba- lomba mencari jasa penjahit, yang dapat mengerjakan pakaian sesuai dengan keinginan mereka. 
Hal itulah, yang menjadikan Rijal membuka bisnis usahanya dibidang jahitan di Dayeuh Luhur Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. “Bisnis ini masih sangat prospektif dan banyak peluangnya,”ujarnya kepada Radar Sukabumi. Usaha yang digelutinya saat ini ia namakan Sinar Cikondang Taylor. Disini konsumennya meliputi anak sekolah, remaja, orang tua, baik wanita maupun pria. Biasanya mereka menjahit untuk keperluan membuat seragam dan baju pribadi sesuai dengan model yang mereka inginkan. “Jasa ini bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke atas maupun kalangan menengah bawah,”urainya. 
Bersama satu pekerjanya Ridwan. Rijal berharap jasa jahit yang dirintis sejak 2008 silam ini menjadi lebih baik dan diminati masyarakat sekitar. Sebab, dengan akan berakhirnya tahun ajaran 2011-2012 dan akan masuk tahun ajaran 2012-2013 biasanya untuk jasa jahit akan meningkat hingga 50%. (cr5) 

Melirik “Gurihnya” Bisnis Lele Sangkuriang

Sebuah usaha agro bisnis yang terbilang memiliki prospek dan hasil tinggi dalam dunia perniagaan saat ini salah satunya adalah lele Sangkuriang. Seperti halnya yang tengah dilakukan Andri Setiadi. Usaha tersebut tengah menjadikannnya sebagai pengusaha beromset tinggi setiap bulannya. Seperti apa usaha yang tengah ia jalankan?
Keuletan menjadi modal Andri Setiadi warga Kampung Legoksirna RT03 RW03 Desa Langensari, Parungkuda untuk mengurusi kolam-kolam kecil berukuran 3x3meter yang berisi sejumlah benih ikan berwarna gelap itu. Benih lele sangat rentan dan sensitif. Namun karena keuletan dan ketekunananya mengurus dan memeliharanya dengan teratur, lele kecil itu kini menjadi sebuah mesin produksi yang dapat menghasilkan lembaran-lembaran rupiah yang menjanjikan. 
Di usianya yang masih tergolong muda, ia mampu menjadikan dirinya sebagai seorang usahawan sukses dan profesional. Usaha yang sebelumnya hanya sebagai uji coba dan sampingan itu, kini tengah berkembang hingga menjadi sebuah produsen dan pemasok pasar hingga keluar daerah. “Usaha yang saat ini masih dalam tahap pengembangan ini awaalnya hanya sebagai sampingan, namun karena semakin banyaknya pesanan dan pemasarnnyapun tidak terlalu sulit. Hal itu membuat saya berpikir untuk terus mengembangkannya,”kata Andri, pria kelahiran Padang 1984 ini. 
Sebelumnya, jumlah lele yang dipeliharanya hanya sekitar dua ribu ekor. namun karena sebelumnya memiliki dasar dalam dunia perikanan, ia terus mengembangkannya hingga saat ini ia mampu mengeluarkan sekitar lima sampai enam ribu ekor setiap pekannya. “Lumayan, hanya sedikit buat tabungan,”ujarnya. Selain itu usaha yang tengah ia kembangkan ini tidak hanya pemeliharaan untuk konsumsi, tetapi ia memulainya dari nol atau dari pembibitan sendiri hingga siap jual. “Tidak membutuhkan waktu lama untuk memelihara lele jenis sangkuriang ini, hanya sekitar empat bulan saja dari penetasan hingga panen,”akunya. 
Selain itu, dalam pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan tidak terlalu rumit namun butuh perhatian dan keteraturan ekstra. Seorang pegawai, Hari Sunardi menuturkan, pemeliharaan lele tidaklah terlalu sulit, namun cukup membutuhkan pehatian lebih dan tidak boleh lengah. “Karena itu, usaha ini sangatlah rentan gagal bagi para pengusaha awal,”tuturnya. 
Dari beberapa jenis lele yang ada, jenis lele sangkuriang adalah salah satu jenis komoditi utama pilihan masyarakat umumnya. Selain itu, dalam kandungan rasa dan nilai ekonomi, jenis ini lebih diunggulkan. “Hal itu mungkin yang menjadi pembeda antara lel jenis sangkuriang dan jenis lainnya,” kata Hari. Kemudian daripada itu, segala ukuran yang menjadi klasifikasinya, kesemuanya memiliki harga dan jenis yang berparias dari ukuran yang terkecil, kemudian ukuran 34,38,57,58,68 hingga daging atau ukuran konsumsi berdeda harga dan nilainya. “hal itu tentu tidak terlepas dari kualitas yang diperlihatkan dalam lele itu sendiri, yang mana hal itu tergantung daripada pemeliharaanya,” kata Andri. 
Pemeliharaan lele Sangkuriang tidaklah membutuhkan waktu lama yakni untuk masa perkawinan, sekitar dua pekan dengan jumlah lele jantan dan betina sama dalam satu tempat. “Tentu sebelumnya dipisah terlebih dahulu,” imbuhnya. Kemudia penetasan hany sekitar 1-2 hari, setelah itu proses pemeliharaan ekstra dimulai, sebab saat-saat itu sejak usia sehari hingga ukuran-ukuran tertentu sangat rawan terhadap penyakit dan kematian. ” Rencananya tidak lama lagi akan melakukan penambahan dan pelebaran lokasi penampungan, sebab yang ada saat ini tidak cukup untuk menampung dan memeliharanya,”pungkasnya.(**)