24 Januari 2012

Deri Kreasi Sulap Kayu Bekas Jadi Kerajinan Antik

Awalnya seorang pekerja biasa. Lama kelamaan dari kepiawaiannya mengolah kayu menjadi barang antik membuat Sukarta Atmaja (55) membuka bisnisnya sendiri. Kini bersama istrinya, Sukarta menghasilkan karya seni yang bernilai jual tinggi. Sekitar tahun 1982, di Kp. Cibatu Caringin Desa Neglasari Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi tampil sosok cekatan bernama Sukarta Atmaja (55). Ayah lima orang anak ini bersama isterinya Sri Mulyati(50) memulai usaha dibidang kerajinan tangan. Usahanya tersebut dinamakan Deri Kreasi. 
Diambil dari nama salah satu putranya dan hingga kini karyanya diminati dan dicari orang. Tak sedikit konsumen yang mengagumi karyanya tersebut. Bahkan, mereka pun rela mengeluarkan uang untuk memiliki karya yang disukainya. Ribuan produk laris terjual, membuat Deri Kreasi ini makin di minati para penyuka kerajinan tangan. Hingga akhirnya pesanan datang silih berganti, dibantu sekitar 20 orang pekerjanya, Sukarta setiap harinya melayani berbagai pesanan yang datang. Di tempat usahanya ini, ia menyulap bekas limbah (kayu,red) menjadi barang antik. Mulai dari nampan, tempat pisau, tempat gelas, rak buku, meja belajar juga meja telpon hingga papan catur. Semua selalu menjadi dambaan para penyuka kerajinan tangan mengingat bentuk yang unik dan harganya terjangkau serta memiliki kwalitas yang teruji. Berbagai jenis kerajinan tangan, dirinya ciptakan dengan idenya sendiri yang didapat secara alamiah. Hal inilah yang menyebabkan bentuk dan corak selalu unik.
”Saya menciptakan karya ini bukan meniru karya orang lain. Tapi senantiasa menciptakan bentuk baru untuk kesenangan pengunjung,”ujar Sukarta Atmaja. Untuk menghasilkan sebuah produk unggulan. Ia menyeleksi kayu sebagai bahan baku, kemudian dibentuk pola sesuai kebutuhan. Lalu dilakukan pemotongan dan proses penghalusan hingga pengecetan. Akhirnya barang siap dipasarkan. 
Deri Kreasi setiap harinya memproduksi ratusan produk. Kini usahanya makin melaju kencang terlebih setelah dirinya bermitra dengan tempat bernaungnya para pengrajin dalam wadah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda). Segudang kegiatan pameran dan berbagai bantuan selalu didapatkannya. “Usaha Pak Sukarta ini melaju pesat. Apalagi setelah bermitra dengan Dekranasda. Pemerintah daerah senantiasa memfasilitasi dan mendukung kegiatan para pengrajin,”terang Kabid Koperasi Diskoperindag Kabupaten Sukabumi, Husni. ( Laporan – Esa Septi Juanda Ulfach – Radar Sukabumi)

0 komentar:

Posting Komentar