Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

29 September 2011

BRI Sukabumi Optimis Hadapi Persaingan Perbankan

CIKOLE – Semakin kerasnya persaingan dunia perbankan dan agar berjalannya visi misi perusahaan. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang (Kanca) Sukabumi mengadakan Business Gathering di Hotel Pangrango Sukabumi (22/9). Acara yang dihadiri Pemimpin Wilayah PT BRI (Persero) Tbk. Kantor Wilayah (Kanwil) Bandung Moch. Hadi Santoso, Wakil Pimpinan Wilayah Bandung Djoko Retnadi, Wakil Walikota Sukabumi Mulyono, Kabag Bisnis Retail BRI Kanwil Bandung Andi Suhandi, Kabag Bisnis Mikro Kanwil Bandung Waluyadi, Pemimpin Cabang (Pimca) BRI Sukabumi M Syafri Rozi serta para nasabahnya tersebut diharapkan dapat mempererat tali silaturahmi antara customer BRI dengan pihak BRI sendiri, sekaligus memperkenalkan produk teranyar BRI yaitu BRIZZI.
Nampak, para petinggi dan karyawan BRI berbaur dengan para nasabah. Suasana saat itu benar-benar penuh nuansa keakraban dan kekeluarga. Mereka seakan saudara yang sudah lama tak bertemu yang diliputi rasa rindu.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Walikota Sukabumi Mulyono mengatakan, dengan adanya Business Gathering, hubungan emosional antara BRI dengan nasabah dapat terjalin dengan sehat, harmonis dan dinamis.
“Kami berharap, BRI dapat menjadi mitra kerja yang baik dan selalu mengutamakan pelayanan prima serta mampu memberikan berbagai kemudahan bagi para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan,” katanya saat ditemui Radar Sukabumi disela-sela Business Gathering di Hotel Pangrango Sukabumi.
Diakui Mulyono, keberadaan BRI di Kota Sukabumi sangat berpengaruh pada peningkatan perekonomian dan sejalan dengan visi misi Kota Sukabumi sebagai kota pusat pelayanan jasa terpadu dibidang pendidikan, kesehatan dan perdagangan.
“Tinggal sekarang kewajiban kita selaku pemda menjamin keamanan dan ketertiban supaya iklim investasi ini akan berjalan mulus sesuai dengan harapan. Melalui sektor perdagangan (perbankan,red) inilah yang sangat menunjang PAD setiap tahunnya di Kota Sukabumi. Tentunya ini akan dicapai manakala ada kerjasama yang baik antara pemerintah dan sektor swasta,”urainya..
Pimca BRI Sukabumi M Syafri Rozi mengatakan, acara tersebut sengaja digelar untuk menjalin silaturahmi, menumbuhkan kebersamaan dan kekeluargaan antara BRI dengan para nasabah. “Perlu kami tegaskan, BRI berkomitmen untuk memberikan pelayan yang terbaik dan melayani nasabah dengan sepenuh hati serta bersinergi dalam meningkatkan bisnis,”ujarnya.
Pemimpin Wilayah PT BRI (Persero) Tbk. Kantor Wilayah (Kanwil) Bandung Moch. Hadi Santoso mengatakan dalam menghadapi persaingan industri perbankan yang mengutamakan kecepatan dan ketepatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Upaya yang dilakukan BRI selama ini, bukan hanya pelatihan skillnya saja, akan tetapi lebih menitik beratkan pada pemberian rasa nyaman kepada nasabah, meningkatkan pola kemitraan, diluncurkannya beragam produk serta beragam inovasi lainnya.”BRI siap menghadapi persaingan dunia perbankan. Salah satunya dengan mengembangkan IT (teknologi informasi) dalam melayani transaksi real time online disamping sistem konvensional. Selain itu penambahan Teras BRI, kantor unit serta kantor cabang pembantu hingga ke pelosok,”tuturnya yang juga menambahkan bahwa BRI menyediakan ribuan unit ATM untuk melayani nasabah korporasi atau BUMN dan E-channel BRI juga telah terhubung dengan jaringan Link, ATM Bersama, Prima, BankCard, Maestro dan Cirrus.
Disisi inovasi produk, kini BRI telah melaunchingkan BRIZZI atau Uang Elektronik (Electronic Money). BRIZZI merupakan kartu yang berisi uang elektronik  yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di merchant-merchant BRI yang tersedia Card Reader BRIZZI serta dapat diisi ulang bila saldo pada kartu tersebut tidak cukup atau telah habis.
Sementara itu, hari ini BRI Cabang Sukabumi akan menggelar Pesta Rakyat Simpedes (PRS) BRI selama dua hari berturut-turut (24-25/9) yang dipusatkan di Lapang Merdeka Sukabumi dan rencananya akan dibuka langsung Walikota Sukabumi, Muslikh Abdussyukur dan dihadiri para petinggi BRI dan unsur muspida. Tidak hanya itu, untuk menyemarakkan pesta akbar ini, panitia telah menyiapkan beragam kegiatan seperti Pawai PRS, Pasar PRS, Panen PRS dan Panggung PRS dengan mendatangkan artis/ band terkenal Indonesia yakni Happy Salma, Krisyanto dan Azis MS (Band Jamrud), Roy Jeconiah dan Malika Band. “Dalam PRS BRI ini juga akan dilakukanpenarikan hadiah untuk Semester I 2011 dengan hadiah utama satu unit Suzuki Swift tahun 2011, 7 unit motor Suzuki Titan, 8 unit TV LCD 32 inch, 10 unit mesin cuci, 26 unit TV 29 inch dan 300 lebih hadiah hiburan lainnya,”pungkas Ketua Panitia PRS BRI Cabang Sukabumi 2011, Surya Priatna.(sri)

Asep Setiawan, Pengusaha Boneka Daur Ulang

Kreatifitas Asep Setiawan patut diacungi jempol. Limbah rumah tangga yang umumnya dibuang, malah dimanfaatkannya hingga bernilai uang. Dari mengolah limbah menjadi boneka, Asep kini memiliki industri rumah tangga yang mampu mempekerjaan sejumlah tetangganya. Warga Kebonjati RT 01/03 Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, Asep Setiawan (39) dengan kreatifitasnya mampu mengubah sampah rumah tangga menjadi hasil kerajinan yang mempunyai nilai jual tinggi. 
Dari sisa potongan-potongan kain di salah satu pabrik yang biasanya dibakar atau dibuang, tenyata menjadi nilai lebih bagi Asep. Dirinya mengawali menjadi pengrajin boneka tersebut, berkat salah satu temannya yang memberikan limbah pada saat dirinya sedang menganggur dan butuh kerjaan. “Awalnya saat saya menganggur, teman saya memberikan sisa potongan kain. Lalu, saya mencoba peruntungan dengan mengubahnya menjadi boneka. Hasilnya di luar dugaan produksinya hingga keluar kota yakni Bandung, Cianjur, Pelabuhanratu, Bogor dan lainnya,” ujar Asep. 
Dalam waktu sebulan dirinya memproduksi 1.000 boneka. Harganya variatif mulai Rp 6.000 sampai Rp 200 ribu tergantung jenis dan ukuran boneka. “Harga tergantung jenis ukuran dan model, model rumit lebih mahal,” imbuhnya Namun, dengan minimnya biaya usaha yang ditekuninya tidak ada kemajuan yang signifikan sejak 2002 sampai sekarang, sehingga dalam produksi tidak bisa optimal dengan peralatan seadanya yakni mesin jahit, gunting dan lainnya. “Kami gunakan peralatan yang seadanya, terkadang saya perbantukan tetangga,” tandasnya. 
Kini pembuatan boneka ini menjadi tumpuan bagi Asep dan pekerjanya untuk menghasilkan uang. Apalagi dengan prospek bisnis yang menjanjikan, Asep optimis usahanya ini akan terus berkembang. “Apalagi kalau pemerintah mau membantu mengembangkan usaha kami ini,” katanya. Asep mengeluhkan atas modal yang dimilikinya padahal banyak warga membantu dalam membuat kerajinan boneka tersebut, tapi untuk bahan dirinya sangat menyayangkan kurangnya perhatian Pemerintah. “Perhatian pemerintah kurang kami pun tidak bisa optimal untuk memberdayakan masyarakat sekitar,” harapnya.(*)

Oleh : Falah Kurnia Robbi

AXIS Sukabumi Garap Sekolah

SUKABUMI – Salah satu operator selular AXIS kembali meramaikan dunia pendidikan melalui programnya AXIS Goes To School. Dengan menggandeng Event Organizer (EO) Mugnii Biru Sukabumi yang bergerak di bidang EO, advertising , sound, lighting dan perlengkapan panggung yang lengkap , mereka melancarkan aksinya untuk menghibur para pelajar di SMKN 2 Kota Sukabumi.
Project Manager Mugnii Biru, Valerian Kalista mengatakan acara tersebut merupakan ajang untuk menggali potensi para pelajar. Rencananya, ajang tersebut juga akan melibatkan para pelajar tingkat SLTA lainnya yang tersebar di Sukabumi dan Cianjur hingga Oktober mendatang.
“Benar, hingga Oktober nanti kami akan membidik kawula muda khususnya kaum pelajar Sukabumi-Cianjur. Namun tidak semua sekolah yang bisa mengikutinya, hanya sekolah yang aktif saja yang akan kami datangi dan berhak untuk mengikuti event bergengsi ini,”kata Project Manager Mugnii Biru, Valerian Kalista saat ditemui Radar Sukabumi disela-sela AXIS Goes To School di SMKN 2 Kota Sukabumi, kemarin.
Kenapa dikatakan event bergengsi? Menurut pria yang akrab disapa Vale ini, event tersebut dikatakan cukup bergensi lantaran setiap penampilan para pelajar (band ataupun nasyid,red) di panggung yang disediakan panitia akan dikirimkan langsung ke Jakata yang nantinya akan mendapatkan penilaian dan hadiah langsung dari panitia AXIS Goes To School.”Ini ajang nasional, kami akan meng-upload langsung penampilan para pelajar ini ke pusat untuk selanjutnya diadakan penilaian. Dan yang menjadi pemenang nanti lumayan lah untuk juara I saja akan mendapatkan Rp 10 juta,”ujarnya yang mengaku para pelajar SMKN 2 Kota Sukabumi punya bakat yang cukup potensial untuk dikembangkan dan pihak sekolahnya pun aktif terlibat langsung di setiap kegiatan.
Meski SMKN 2 ini sekolah pertama yang didatangi ada 2 band lokal yang dihadirkan yakni Syika Band dan Semesta Band. Selidik punya selidik ternyata panitia mau berkomentar mengenai penampilan yang diunggulkannya.”Meski ini hanya penilaian global ya, secara kasat mata grup nasyid Salju keren. Artinya antara suara, alunan musik serta gerakannya itu mantap. Tapi grup lainnya jangan berkecil hati toh masih banyak kesempatan  untuk menjadi pemenang,”urainya polos.
Direct Sales Supervisor West Java AXIS Sukabumi Cianjur, Teguh Mustofa Rosid mengatakan AXIS menghadirkan program Komunitas Sekolah dengan memberikan paket promo terbaru yakni telepon dan SMS cuma-cuma bagi siswa, guru, dan orang tua murid. Tentunya program ini makin meningkatkan pamor AXIS sebagai kompetitor kuat dalam persaingan bisnis telekomunikasi di tahun 2011. Salah satu cara untuk mempromosikan program tersebut melalui AXIS Goes To School yang dimulai di SMKN 2 Kota Sukabumi. Dalam kegiatan tersebut selain dengan menyalurkan bakat dan minat  para siswa, tim AXIS juga melakukan penjualan produknya.
“Ini adalah cara kami merespon kebutuhan masyarakat sehingga mereka dapat terus berkomunikasi tanpa perlu mengkhawatirkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan,”terangnya.
Teguh menjelaskan  paket promo terbaru yang ditawarkan adalah setiap 3 kali melakukan SMS, gratis 10 ribu SMS ke semua operator. Dan setiap nelpon Rp 500 mendapatkan 1000 menit telpon ke sesama AXIS. “Ini berlaku mulai tanggal 16 September 2011 dan hingga kini belum ada batasan waktunya. AXIS selalu memberi lebih dengan harga yang sangat murah,”imbuhnya.
Sementara itu, Humas SMKN 2 Slamet Widodo menyambut baik acara tersebut.”Acara ini sangat baik untuk perkembangan diri pelajar kami. Sebelumnya kamipun melibatkan OSIS yakni Seksi 8 Bidang Kesenian untuk menyeleksi pelajar yang berhak tampil di atas panggung, jadi tidak asal-asalan. Dari hasil penilaian itu ada 3 grup band dan grup nasyid Salju yang bisa tampil di ajang ini. Siapapun yang menjadi juara nantinya yang jelas harus bisa membawa nama baik SMKN 2 dan menularkan ilmunya ke adik kelasnya,”harapnya.
Disisi lain, pria ramah yang akrab dipanggil Dodo ternyata telah 1.5 tahun menjadi pengguna AXIS. “AXIS murah ya banyak bonusnya dan 100 siswa disini juga menggunakannya. Sehingga memudahkan saya dalam berkoordinasi seperti mengajak rapat dan lain sebagainya. Semoga ke depan AXIS makin meningkatkan terus layanan dan bonusnya kepada konsumen,”pungkasnya.(sri)

20 September 2011

Bisnis Ternak Bebek Menggiurkan

Beternak itik petelur ternyata memiliki prospek bisnis yang cukup cerah. Di samping risikonya tidak terlalu tinggi, keuntungan pun terbilang lumayan. Makanya, seorang peternak muda di Warudoyong terjun ke dunia peternakan ini dengan harapan perbaikan kesejahteraan hidup. Hasilnya, sudah mulai terasa. Baru setengah tahun beternak, sudah ditawari ekspor ke India.
Terbatasnya lahan dan modal usaha di tengah semakin tingginya kebutuhan hidup mendorong kreativitas seseorang. Tak pernah puas dengan hasil kerja yang sama bertahun-tahun, berbagai terobosan baru pun dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Peternak muda itik Hibrida Petelur di Kampung Babakan, Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong, Duduh Abdullah (27) melihat peluang bisnis yang menjanjikan dari beternak itik. Apalagi dengan modal usaha yang terbilang sedikit, kini peternakan Duduh sudah bisa memproduksi 400-an telur bebek per hari dengan harga Rp1.300 per butir. “Dengan modal Rp 5juta, untuk 100 ekor bibit bebek sudah termasuk biaya pakan, sudah cukup. Dengan modal itu, kita sudah mendapatkan keuntungan bersih setiap hari paling sedikit Rp60.000, dalam jangka 6 bulan akan tertutupi modal,” ujarnya. Itu dalam hitungan modal kecil. Kini Duduh memiliki 500 ekor itik petelur. Telur itik dari hasil peternakannya ini dijual ke pasar-pasar tradisional di Kota Sukabumi serta pedagang kaki lima. “Baru-baru ini ada yang menawari untuk ekspor telur ke India,” katanya. 
Permintaan telur itik, lanjut Duduh, dipastikan bakal meningkat pada Ramadan yang tinggal sebulan lagi, demikian pula pada Hari Raya Idul Fitri. Soal permintaan ekspor, Duduh menjelaskan itu karena telur bebek lokal jauh lebih baik dari kualitas telur luar negeri. “Kalau harga telurnya stabil, dalam jangka waktu tiga bulan modal awal beternak ayam petelur sudah kembali. Namun, kalau harga pakan dan harga produknya (telur) naik turun, ditambah pula ada isu telur palsu, peternak bisa meradang,” sambungnya. 
Malahan harga bebek sudah tidak produktif saja di pasaran masih lebih tinggi dibandingkan dengan afkiran ayam petelur. Harga bebek apker ini di pasaran masih relatif tinggi. Paling murah per ekor Rp 28.500. “Mudah beternak itik petelur. Tahan penyakit, angka kematian nyaris nol, harga pakannya murah dan gampang didapat,” pungkasnya.(*) 

Falah Kurnia Robbi, Warudoyong