Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

20 Mei 2011

Bisnis Boks Jam Makin Ketat

Sukabumi -- Persaingan bisnis industri pembuatan boks jam kian ketat. Ditengah peminat yang cukup berkurang dan bahan baku yang sulit didapat, membuat sejumlah pengusaha boks jam di  daerah  Sawah Bera yang berlokasi di Jalan Benteng Kidul RT/RW 03/04 desa Dayeuh Luhur Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi tidak bertahan lama. Tetapi tidak dengan Darus (41) salah satu pengusaha industri boks jam yang hingga kini masih bisa bertahan.
Sejak lulus dari SD, Darus sudah mulai bekerja sebagai kuli di industri boks jam di Kota Depok. Disana Darus bekerja sudah lebih dari 12 tahun dibagian pengampelasan, hingga bagian finishing dengan gaji sekitar Rp 8000.
Berkat ketekunan dan hasil kejanya yang bagus, pemilik  industri boks jam dari Depok  mempercayakan dirinya untuk mendirikan industri boks sendiri di Sukabumi dengan modal awal 5 juta pinjaman dari bank.
"Selama 6 tahun belakang ini, industri boks jam  tidak pernah sepi pesanan. Kebetulan saya  tetarik menggeluti bisnis ini,  karena selain sudah keahlian, bisnis ini juga cukup menjanjikan,"ujarnya saat ditemui Radar Sukabumi, kemarin.
Setiap bulan, biasanya Darus selalu menerima langganan di Depok dan Jakarta rata-rata sekitar 20 boks per bulan dengan harga Rp 1 juta per boksnya.
Perjalanan Darus untuk bisa sukses seperti ini tentu saja tidak selalu mulus, ditengah persaingannya yang begitu ketat serta sulitnya mencari bahan baku  karena harganya yang terus meroket. Tak membuat bisnis Darus mundur, saat harga kayu melonjak, Darus sudah punya langganan toko kayu sendiri. "Kalau saya kan sudah punya langganan toko kayu sendiri, selain itu, saya biasa belinya diangsur jarang yang borongan," tutur Darus.
Selain itu, Darus juga tidak terlalu mengandalkan pegawai, walaupun sudah bisa mendirikan usaha sendiri tetapi ia masih aktif bekerja di usaha mebel miliknya. Saat ini Darus hanya mempunyai 3 pegawai saja.
Saat ditanya mengenai kunci kesuksesannya, Darus hanya menjawab untuk bisa sukses seperti ini ia selalu menerima kritikan dari orang lain serta selalu tekun dalam bekerja. "Dukungan dari keluarga dan istri juga punya pengaruh penting dalam kesuksesan selama ini,"pungkas bapak tiga anak ini.(pkl1)

Dasep, Pengrajin UKM Serba Perak

Sukabumi : Pengalaman yang diperoleh selama menjadi kuli pengrajin perak di Jakarta, Dasep (46), Warga Tipar Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, dijadikannya sebagai guru yang berharga dalam hidupnya. Bukan hanya kerja semata yang dijalaninya, tetapi juga melatih diri dan belajar keterampilan. Alhasil, dirinya piawai dalam hal kerajinan perak. Dengan kemampuan yang diperolehnya, akhirnya dirinya pun meniatkan diri untuk berwirausaha sebagai pengrajin perhiasan perak.
Pada tahun 1986, setelah sekian lama merantau di Jakarta, Dasep kembali ke Sukabumi dan menetap di rumahnya. Ditemani sang istri, Yanti (37), dirinya kemudian menekuni pembuatan perhiasan dari perak. jenis perhiasan yang dibuatnya yaitu liontin, cincin, gelang, kalung, anting, dan sebagainya. Hasil kerajinannya ditawarkan dari rumah ke rumah dan dari instansi ke instansi. Lambat laun, akhirnya banyak orang yang membeli hasil kerajinannya. Bahkan satu persatu dari mereka,  mulai ada yang memesan untuk dibuatkan perhiasan. Mengetahui bahwa Dasep piawai dalam kerajinan perak, Diskoperindagkop Kota Sukabumi pun mengundangnya agar mengikuti setiap pameran perdagangan yang diselenggarakan. "Setelah selama tiga bulan saya berjualan dari instansi ke instansi.  Ketika itu,  diskoprindag meraih saya untuk mengikuti pameran yang diadakan oleh pihak Secapa Polri. Selang dua minggu kemudian, diajak mengikuti pameran ke Metro Trade Center (MTC) Bandung," tuturnya kepada Radar Sukabumi siang kemarin. Dengan tambahan modal yang terkumpul dari hasil penjualan perhiasan perak di setiap pameran, maka pada tahun 2006 Dasep membuka kios di Jalan Otista No. 81 Kota Sukabumi. Ketika itu, dirinya dibantu oleh 12 orang karyawan. "Saat istri saya melahirkan anak ke-3, saya pun menyewa kios. Pembuatan dan pemasaran perhiasan perak dipusatkan di sana," tuturnya.Dasep dikenal sebagai orang yang tidak pelit dengan pengetahuannya. Setiap orang yang ingin bisa membuat perhiasan, dirinya pun mengajarkannya. Bahkan pada tahun 2007, tujuh orang mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung, Fakultas Seni Rupa dan Desain, belajar di kios Dasep. "Mahasiswa tersebut belajar di sini dalam rangka Kerja Profesi I. Alhamdulillah dengan ketekunannya, pihak Fakultas memberinya nilai A. Sebelumnya nggak mengira bahwa mahasiswa Bandung tersebut mau belajar dengan saya," ungkapnya dengan rendah hati. Saat ini, ayah dari tiga anak ini memiliki enam karyawan. Dalam kegiatan produksinya, setiap hari memerlukan perak seberat 20 gram dan menghasilkan perhiasan rata-rata 6 buah per hari. Adapun harga tiap gramnya Rp8 ribu lima ratus - Rp9 ribu. Harganya berkisar dari Rp65 ribu-Rp1 juta. Adapun omset yang diperoleh dalam setiap bulannya rata-rata Rp4 juta. "Karyawan saya keluar masuk, sekarang tinggal 6 orang. Biasa mereka melihat peluang kerja di tempat lain. Namun saya welcome, andaikan mau kerja di sini lagi. Setiap hari saya bekerja dari pukul 09.00 WIB-pukul 21.00 WIB, kalau karyawan sampai pukul 15.00 WIB. Alhamdulillah, dengan kerja keras dan ketekunan, saya bisa membuka lapangan usaha dan mampu memenuhi kebutuhan sekolah anak," pungkasnya. (*) 
Laporan : Iwan Hermawan, Sukabumi

16 Mei 2011

Klub Ikan Koi Sukabumi bakal "Dilebur"

Sukabumi -- Potensi ikan hias terutama ikan koi asal Sukabumi dinilai sangat bagus oleh Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI). Selain suhu dan kondisi alamnya yang sesuai dengan habitat pembenihan  ikan koi, jarak antara Sukabumi ke ibukota Jakarta juga tidak begitu jauh.
Hal tersebut dikatakan Chairman Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI) Budi Widjaja kepada Radar Sukabumi disela-sela kunjungannya ke Brider (peternak,red) Ikan Koi Kota Sukabumi, Ichwan Hamid.
Menurutnya, meski potensi Ikan Koi Sukabumi sudah cukup bagus, namun pihaknya sangat menyayangkan masih banyak para brider  yang terbuai dengan keadaan tersebut yang acap kali mereka ogah untuk mengembangkannya. Tidak hanya itu, klub pecinta ikan koi dengan mudahnya
membentuk organisasi sehingga asal-asalan dan sulit terkontrol aktifitasnya."Bukannya tidak boleh membentuk klub pecinta ikan hias atau pecinta ikan koi, namun alangkah baiknya klub-klub ini dilebur menjadi satu agar mudah terkontrol, fokus dalam pembinaan  dan akses informasi dari pusat lebih terarah seperti yang terjadi di Jepang. Karena dengan banyaknya klub bukan semakin baik malah makin banyak ego dan kepentingan yang tidak jelas,"katanya.
Budi sempat mengaku heran dengan kondisi Sukabumi. "Disini potensinya sangat bagus, kita tahu bahwa dari dulu di Sukabumi khususnya di daerah Cibaraja adalah pusat ikan, tapi bandingkan pamor Cibaraja dulu dengan sekarang,"ujarnya.
Budi menilai dahulu pamor Cibaraja sudah sampai seantero Indonesia bahkan nembus ke luar negeri. Tapi saat ini berubah drastis. "Hal ini menurut pandangan kami karena tidak sedikit para brider yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Artinya dengan egonya yang kuat mereka enggan untuk menularkan ilmunya kepada yang lain, untuk itu mulai saat ini mari kita rubah mindset kita untuk saling mendukung satu sama lain dan hilangkan ego sentris yang membelegu kita untuk berkembang. Mulailah berfikir secara kebangsaan jangan berfikir hanya untuk diri sendiri,"tuturnya.
Karena itu, kedatangannya bersama jurnalis Inggris, Mark ke Sukabumi selain untuk memantau sejauh mana perkembangan ikan koi yang nantinya akan diperkenalkan ke luar negeri, sekaligus akan "melebur" klub-klub ikan koi yang ada di Kota Sukabumi khususnya untuk bergabung menjadi satu. Dan menurut rencana pembentukannya akan diresmikan pada awal Juni 2011. "Ya begitu rencananya, namanya organisasinya silahkan dirembugkan dengan panitia disini dan awal Juni harus sudah di deklarasikan,"tegasnya.
Sementara itu, Brider (peternak,red) Ikan Koi Kota Sukabumi, Ichwan Hamid mengaku siap jika dirinya diajukan oleh rekan-rekannya sesama pecinta ikan koi untuk menjadi ketua dalam organisasi tersebut."Kami menyambut baik kedatangan para tamu ini ke Kota Sukabumi, apalagi kedatangan mereka untuk memberi support dan  pengembangan pasar potensial yang harus digarap,"katanya yang juga menambahkan bahwa untuk tingkat lokal pihaknya telah didukung oleh BBPBAT dan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi. "Untuk saat ini kami telah melakukan rekonsiliasi dengan rekan yang lain untuk membentuk satu perkumpulan yang nantinya diakui APKI. Karena kami sudah satu pemahaman, satu komitmen ingin memajukan Kota Sukabumi dan dunia koi ini di kancah internasional,"pungkasnya.(sri)

14 Mei 2011

Bank Muamalat Kerjasama KUM3 Dengan BAZ Kabupaten Sukabumi

Sukabumi -- Bank Muamalat Sukabumi Sebagai Pelopor Bank Syariah di Indonesia dan Bank yang peduli terhadap pengusaha Mikro,  melalui Baitulmaal Muamalat ( BMM ) merupakan anak perusahaan Bank Muamalat yang concern terhadap Sosial dan pemberdayaan ekonomi mikro meluncurkan Program KUM 3 ( Komunitias Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid ) dan Desa Peradaban zakat yang bekerjasama dengan Badan Amil Zakat (BAZ) Kab. Sukabumi  di wilayah Kab. Sukabumi dan sekitarnya.
Branch Manager Bank Muamalat Cabang Sukabumi Irawan mengatakan bahwa pada awal Mei 2011 telah ditandatangani  Nota Kesepahaman ( MoU ) Program KUM3 dan Desa Peradaban Zakat  antara Baitulmaal Muamalat ( BMM) dengan Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Sukabumi, yang masing-masing diwakili oleh Isnaini Mufti Azis selaku Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat (BMM) dan Mustafa Kamal selaku Ketua Pengurus  Badan Amil Zakat ( BAZ) Kabupaten Sukabumi yang disaksikan langsung oleh Asisten Deputi  Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) Pariaman Sinaga serta Branch Manager Bank Muamalat Cabang Sukabumi sendiri.
"Dalam kesempatan itu, kami dari Bank Muamalat Sukabumi melalui Baitulmaal Muamamalat dan BAZ Kabupaten Sukabumi sepakat, akan menyalurkan dana kelolaan sebesar Rp 500 Juta selama 2 tahun. Dama tersebut diperuntukkan bagi program pengembangan Komunitas Usaha Kecil Mikro berbasis masjid ( KUM3) dan Pemberdayaan desa Peradaban zakat di wilayah Kabupaten Sukabumi dan sekitarnya,"ujarnya kepada Radar Sukabumi.
Kerjasama tersebut merupakan bukti nyata Bank Muamalat Sukabumi sebagai Bank Syariah dalam membantu Pengusaha miskin dan mikro untuk senantiasa tumbuh secara bersama-sama.
"Dalam program ini pula kami mengajak para pengusaha kecil dan mikro di pedesaan untuk memanfaatkan fasilitas perbankan yang dimiliki oleh Bank Muamalat,"tuturnya.
Fasilitas yang dimaksud seperti Tabungan Muamalat dengan saldo awal pembukaan yang ringan, tanpa saldo minimum dan gratis biaya administrasi bulanan serta gratis tarik tunai diseluruh ATM Muamalat, ATM Bersama dan ATM Prima.(*/sri)

11 Mei 2011

PDAM Cabut 1.655 Sambungan Rumah

Gunungpuyuh -- Selama 9 bulan menjabat sebagai Dirut PDAM TBW Kota Sukabumi (3 September 2010-3 Mei 2011), Helmi Soetikno dan jajarannya yang tergabung dalam Tim Satgasus Bina Pelanggan mampu mencabut jaringan 1.655 sambungan rumah (SR), sedangkan jumlah penunggak saat ini mencapai 5 ribu pelanggan yang  mengakibatkan PDAM rugi Rp 13 miliar.
Pencabutan ini dilakukan setelah pelanggan nunggak pembayaran mulai dari 6 bulan ke atas. Berdasarkan data yang dihimpun Radar Sukabumi dari bagian Satgasus Bina Pelanggan PDAM TBW Kota Sukabumi yang diketuai Dian Afriyandi. Jika dinominalkan  uang yang telah dikembalikan ke kas PDAM TBW  dari jumlah 1.655 SR yang dicabut, adalah sebesar Rp 1.776.976.940. Jumlah ini berasal dari para penunggak PDAM pusat sebesar Rp 722.904.795, dari Cabang Cisaat Rp 772.749.000 dan dari Cabang Sukaraja Rp 281.323.145.  
"Hal ini merupakan keberhasilan yang cukup signifikan dalam upaya menyehatkan perusahaan air ini. Alhamdulillah setelah saya menjabat disini uang yang telah dikembalikan ke kas PDAM TBW sebesar  Rp 1.776.976.940 dari 1.655 SR yang dicabut. Tentunya keberhasilan ini bukan dari saya sendiri, akan tetapi berkat dukungan, kerja keras serta semangat para karyawan kita disini. Apalagi sejak dibentuknya Tim Satgasus Bina Pelanggan pada awal Januari 2011,"ujar Dirut PDAM TBW Kota Sukabumi, Helmi Soetikno kepada Radar Sukabumi saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin.
Dalam praktiknya, lanjut Helmi PDAM akan mengirimkan tagihan ke rumah pelanggan yang diketahui menunggak. "Dari situ kita bersama tim menunggu  komitmennya serta kita bina mereka selama dua bulan ke depan. Jika tidak ada niatan baik, terpaksa meteran air kita cabut. Rata-rata tunggakan mereka itu bervariatif bahkan ada yang sampai 3 tahun tidak bayar-bayar. Selama ini kita memang diam, namun kali ini kita harus mengambil tindakan tegas demi menyelamatkan perusahaan Pemkot Sukabumi ini,"tegasnya.
Ditambahkan, kebijakan pemutusan meteran tersebut merupakan keputusan final yang sudah melewati pembahasan antar pimpinan dan Badan Pengawasan.
"Bayangkan, para pelanggan itu masak, minum, mandi, bahkan berwudhu sekalipun menggunakan air, sedangkan air didapat dari aliran PDAM. Jika air yang dipakai ini tidak dibayar, bisa saja air ini suci namun tidak mensucikan. Jika tidak mensucikan, lantas bagaimana nilai ibadah kita di hadapan Allah SWT?," kata Helmi dengan nada bertanya.
Namun, lanjut pria yang akrab disapa Apih, ada juga pelanggan yang sebelum meterannya dicabut, ketika petugas PDAM mendatangi rumah pelanggan, mereka lantas membayar tunggakan. Sebab mereka khawatir, jika sampai meteran dicabut, selain mereka harus membayar tunggakan, jika ingin memasang kembali, mereka harus membayar biaya pemasangan baru.
"Pencabutan meteran ini dilakukan berdasarkan prosedur yang jelas, yang tertera dalam surat kesepakatan yang telah disetujui pelanggan sebelum berlangganan. Surat itu ditandatangani langsung oleh pelanggan. Dan ketentuan-ketentuan di dalamnya juga memuat tentang prosedur pencabutan meteran," terangnya.
Menurutnya, jika dibandingkan dari hak yang telah diperoleh, pastilah pelanggan tidak pernah keberatan jika hanya mengeluarkan uang senilai air yang telah mereka gunakan dari PDAM TBW. Sebab manfaat yang diperoleh jauh lebih besar dari itu.
Sementara itu, Ketua Tim Satgasus Bina Pelanggan PDAM TBW Kota Sukabumi, Dian Afriyandi
mengatakan mayoritas alasan yang dilontarkan para pelanggan yang menunggak itu karena mereka memiliki sumber air alternatif jadi sangat jarang menggunakan air dari PDAM. "Padahal ada tidak ada sumber air alternatif yang dimiliki pelanggan tersebut, penggunaan air PDAM bisa terlihat jelas di meterannya dan kita pun memiliki data yang lengkap. Untuk itu, pelanggan kami harapkan untuk sadar dan membayar kewajibannya, karena hak mereka dalam pemenuhan air ini telah mereka rasakan dan terima. Kami dari PDAM TBW sendiri tidak hanya mementingkan kuantitas saja akan tetapi kualitas pun kita jaga,"pungkasnya.(sri)

BSI Siapkan Enterpreneur Muda

Sukabumi -- Bentuk kepedulian dan pengabdian kepada masyarakat, akademi BSI Sukabumi menggelar Roadshow Seminar Nasional Enterpreneurship bertema Muda Jadi Pengusaha Tua Kaya Raya Mati Masuk Surga di Aula Hotel Pangrango Sukabumi, kemarin.
Seminar yang diikuti oleh ratusan peserta dari perwakilan guru, pelajar SMA/SMK/SMK  se-Sukabumi, mahasiswa hingga masyarakat umum itu bertujuan untuk membuka wawasan para peserta, khususnya agar mampu menggali potensi serta kemampuan untuk berani dalam berwirausaha.
Para tokoh unggulan Indonesia turut menjadi pembicara dalam seminar tersebut, yakni Prof DR Deddy Ismatullah yang juga Rektor UIN SGD Bandung dan Ketua MUI Kota Sukabumi, Valentino Dinsi (Spiritual Enterpreneur ) dan Firmansyah Budi P (Chairman tela Corporation).
Para pembicara menyampaikan materi tentang kewirausahaan dan gambaran umum tentang kiat-kiat jitu menjadi enterpreneur yang sukses. Prof DR Deddy Ismatullah memaparkan tentang cara menjadi seorang enterpreneur yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan harus melihat sosok Rasulullah SAW.
"Pilihan hidup untuk menjadi pengusaha di masa muda akan membuat kaya raya di waktu tua dan mati masuk surga. Untuk menjadi seorang enterpreneur harus punya keberanian, kersiapan mental dalam mengambil resiko. Saat ini banyak lulusan ekonomi yang tidak siap mengambil resiko. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa melahirkan jiwa enterpreneurship yang religius,"ujarnya kepada Radar Sukabumi.
Begitupun menurut Valentino Dinsi (Spiritual Enterpreneur). Untuk menjadi seorang enterpreneur itu dibutuhkan mental yang kuat serta pantang menyerah. "Jiwa enterpreneurship ini harus dimiliki oleh semua orang karena pada dasarnya semua orang bisa menjadi pengusaha asalkan bersungguh-sungguh. Dengan sungguh-sungguh, segala tantangan dan rintangan seolah tak ada artinya, semua dihadang untuk mencapai tujuan,"katanya.
Lain halnya dengan pemikiran yang disampaikan Firmansyah Budi P (Chairman tela Corporation). Menurut Firmansyah, tak perlu modal besar untuk jadi pengusaha, cukup dengan keberanian, selalu ingin tahu,mau belajar,hilangkan rasa gengsi dan kejujuran, maka Tuhan akan membukakan jalan untuk kelancaran usaha."Mencari nafkah di bidang perdagangan sangatlah mulia, karena selain menyediakan lapangan kerja untuk orang lain, usaha ini pun bisa menjadi jalan menuju surga. Saya sendiri memulai usaha dibidang pengolahan ketela ini banyak yang mencela, mereka bilang kampungan dan lainnya. Kalau diambil hati kita tidak bisa berkembang dan sukses maka biarkanlah mereka dan tunjukkan bahwa kita bisa,"terangnya.
Sementara itu, Pimpinan Cabang BSI Sukabumi, Taufik Baidawi mengharapkan  dengan adanya seminar ini, banyak kaum muda di Indonesia khususnya di Sukabumi yang memiliki jiwa enterpreneurship dan semakin banyak kesempatan untuk membuka lapangan pekerjaan.
Ia pun menjelaskan bahwa seminar yang diadakan di Hotel Pangrango Sukabumi itu merupakan kegiatan roadshow BSI secara nasional dan BSI Sukabumi menjadi kota ke-6 dari 8 kota dalam penyelenggaraan seminar se- Indonesia ini. Sebelumnya seminar ini dilaksanakan di Jakarta, Pontianak, Yogyakarta, Purwokerto, Tasikmalaya, Sukabumi, Bandung dan Karawang. Selain sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, kegiatan seminar tersebut untuk merayakan ulang tahun BSI yang ke-23 yang jatuh pada 3 Maret 2011.Untuk di lingkungan BSI Sukabumi sendiri, kami juga menyediakan BSI Career Centre yang memudahkan mahasiswa dan alumni khususnya dalam mencari pekerjaan. "Untuk menggali keberanian masyarakat agar mau terjun di dunia bisnis, dalam roadshow seminar nasional ini kita hanya menyajikan gambaran umum saja tentang kiat-kiat jitu menjadi entrepreneur muda, memberikan informasi dunia usaha. Sedangkan keputusan untuk terjun bisnis tetap menjadi pilihan mereka,"pungkasnya.(sri)

9 Mei 2011

Lelang Motor Diminati

Cikole -- Setelah seminggu Alto Lelang mengadakan pelelangan motor di Toserba Selamat, kemarin, merupakan puncak acara pelelangan motor. Pecerta yang mengikuti pelelangan  cukup antusias. Jumlahnya sekitar 180 peserta. Dan motor yang dilelang sebanyak 175 motor. Acara yang diselar tiap bulan ini semakin banyak diminati di kalangan masyarakat khususnya untuk orang-orang yang punya usaha dealer motor. Salah satunya Budi irwansyah yang sudah membeli motor sebanyak 42 motor. Saat ditanya akan diapakan motor tersebut Budi mengaku motornya untuk  dijual lagi di dealernya. Menurut Budi pelelangan motor ini sangat menguntungkan baginya karena selain harganya yang murah serta proses penjualannya cepat. "Saya berharap bulan depan lebih banyak lagi motor yang akan dilelang supaya bisa banyak pilihan,"harapnya yang mengaku sering mengikuti pelelangan ini setiap bulannya.
Menurut Koordinator Area, Riskandarysah setiap bulannya selalu mendapat peningkatan jumlah  peserta ataupun jumlah motor yang dilelang. "Setiap bulan kami selalu meningkat hasil penjualannya dan semoga saja untuk bulan berikutnya semakin banyak yang ikut berpartisipasi", harap pria ramah ini.
Sementara itu, Riskandarsyah juga menambahkan untuk motor yang tidak laku terjual pada bulan ini akan disimpan pada pelelangan bulan depan dan harganya mungkin diturunkan lagi. Sedangkan untuk proses pengambilan motor, pihak Alto lelang akan memberikan waktu tiga dari serta pembayaran langsung kontan.(pkl1) 

16 Rokok Illegal Beredar di Kota Sukabumi

Sukabumi -- Maraknya peredaran rokok dengan pita cukai illegal saat ini, bukan hanya merugikan negara melainkan juga para pedagang rokok baik di toko maupun warung-warung tradisional. Sebagai upaya untuk mengantisipasi tidak beredar luasnya rokok dengan pita cukai illegal, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Sukabumi melakukan pendataan rokok-rokok yang beradar di toko dan warung di seluruh kelurahan di Kota Sukabumi.
Berdasarkan data  yang diperoleh dari Satpol PP Kota Sukabumi, selama dua hari melakukan pendataan di beberapa kelurahan telah berhasil mendata 16 merk rokok yang pita cukainya illegal termasuk barang buktinya.
“Kami bukan hanya melakukan pendataan terhadap rokok yang menggunakan pita cukai illegal, melainkan juga rokok yang pita cukainya  telah kadaluarsa,” kata Kasubag TU Satpol PP Kota Sukabumi, Budi Hermawan saat ditemui Radar Sukabumi di ruang kerjanya, Jumat ( 6/5).
Menurutnya, asli atau tidaknya pita cukai pada rokok akan ketahuan ketika hologram pada rokok tersebut diperiksa menggunakan alat dengan sinar ultraviolet yang biasa dipakai untuk mengetahui uang palsu. Ciri-ciri pita cukai yang asli di dalam hologram ada tulisan BCRI (Bea Cukai RI), sedangkan yang palsu atau illegal tidak ada bahkan kalaupun ada tulisan BCRI nya tidak lengkap dan hanya BC saja.
“Kami hanya bertugas untuk mendata saja dan nantinya akan laporkan hasilnya ke Diskoperidag Kota Sukabumi, Satpol PP Provinsi serta Bea Cukai Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.
Saat ditanya apakah nanti akan ada tindakan lebih lanjut yaitu dengan menyita rokok-rokok tersebut, Budi menjelaskan, bahwa pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk itu. Karena sesuai dengan undang-undang 39 tahun 2007 tentang  Bea Cukai, bahwa untuk menindak dan menyelidiki adalah kewenangan bea cukai.
Pendataan yang dilakuka Satpol PP Kota Sukabumi sudah berjalan selama dua tahun, sebelum turun ke lapangan seluruh anggota Satpol PP mengikuti bintek terlebih dahulu bagaimana cara menggunakan alat pendeteksi untuk mengetahui pita cukai di rokok tersebt asli atau palsu, serta diposisi mana letak pita cukai yang harus diperiksa yaitu di hologramnya.(sri)

Telepon Putus, Esia Siap Ganti Talktime

Sukabumi -- Siapa yang berani menantang bila telepon putus akan diganti? Di tengah maraknya operator yang bilang jaringannya kuat? Esia dengan berani hanya Esia yang berani tanggungjawab. Maka, untuk mendukung program ini operator Esia meluncurkan program baru, yakni memberikan kompensasi kepada pelanggan Esia apabila terjadi call drop atau putus hubungan telepon di jaringan Esia.
Setiap pelanggan yang menelepon selama minimal satu menit, dan kemudian terputus, maka akan diganti talktimenya sebesar Rp 100. Sedangkan jika menelepon ke operator lain, akan diganti Rp 500.
Wakil Direktur Utama PT Bakrie Telecom bidang Network dan Operations Muhammad Buldansyah, dalam peluncuran program Kualitas Jaringan Mulus Tanpa Putus" di Senayan, Jakarta Pusat mengatakan, saat ini tingkat call drop Bakrie Telecom rata-rata hanya 0,66 persen, jauh di bawah batas yang ditetapkan peraturan Menkominfo yaitu maksimal 5 persen. Namun program jaminan kualitas layanan ini tidak berlaku untuk sambungan langsung inter-nasional dan telepon short code.
"Program ini berlaku selama tiga bulan,'ujar pria yang akrab disapa Dany.
Menurutnya, tiga bulan adalah waktu yang ditetapkan Esia, sesuai peraturan pemerintah mengenai periode program. "Bukan berarti setelah tiga bulan kualitas jaringan kita menurun," tegasnya.
Dijelaskannya, untuk menelepon lintas operator, akan terlihat, jaringan siapa yang terputus. Jika putusnya jaringan terjadi di Esia, maka akan diganti, namun jika operator lain, tidak diganti. Jaminan kekuatan jaringan ini bisa dilakukan Esia karena peningkatan di berbagai perangkat keras dan perangkat lunak mereka.
"Untuk satu menara BTS kita bisa melayani hingga 6000 pelanggan, bandingkan dengan BTS operator GSM yang hanya 1500 pelanggan," jelasnya.
Jaringan CDMA, kata dia, juga bisa menelepon dengan sinyal hanya 1 bar (garis). Hal itulah yang membuat Esia semakin percaya diri menggulirkan program ini.
Program ini berlaku di 82 kota yang sudah menjadi cakupan arca Esia, dan bisa dinikmati 13 juta pelanggan Esia. Saat ini, Esia memiliki 4000 BTS di Indonesia, dan akan terus ekspansi sesuai kebutuhan pelanggan. Penggantian talktime akan diberikan sekitar dua hari setelah terjadi call drop.(*/sri)
 

6 Mei 2011

Kinerja ekonomi Jabar tumbuh 6,87%

Bandung : Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat selama triwulan I/2011, tumbuh 6,87% dibandingkan dengan periode yang sama 2010. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Lukman Ismail mengemukakan dari sisi lapangan usaha, laju pertumbuhan selama triwulan I/2011 itu ditopang oleh hampir semua sektor, kecuali pertanian dan pertambangan.
Dia menyebutkan sektor industri pengolahan pada triwulan I/2011 tumbuh 5,43%, bangunan dan konstruksi tumbuh 15%, angkutan dan komunikasi tumbuh 27%, serta keuangan sewa serta jasa perusahaan tumbuh 15,97%.

Pacu bisnis, PT Frigia ekspansi ke Cirebon dan Sukabumi

Bandung : PT Frigia Airconditioning Bandung akan ekspansi pembukaan diler baru di Cirebon dan Sukabumi untuk menyasar pasar ritel yang setiap tahun tumbuh signifikan.
Husoiny Ghany Aziz, Direktur Utama PT Frigia Airconditioning-Diler resmi Denso wilayah Jabar- mengatakan pasar pemeliharaan dan pemasangan air conditioning (AC) di Jawa Barat tumbuh pesat.

Pelanggan AXIS Sukabumi Sabet Hadiah

Sukabumi -- Kebanggaan terlihat dari wajah para pemenang program "Ditelpon Hadiah Jutaan Rupiah" dari AXIS. Para pemenang yang dimaksud adalah Reza Farizma dari Kelurahan Gedongpanjang Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi dan Hoho Hodijah dari Cilaku Tangerang.
"Program yang dikeluarkan AXIS adalah sebagai penghargaan kepada para penggunanya setia AXIS," ujar Direct Sales Supervisor West Java AXIS Sukabumi Cianjur, Teguh Mustofa Rosid.

5 Mei 2011

Komisi III Pantau Pembangunan Pasar Cicurug

Sukabumi -- Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi memantau pelaksanakan pembangunan pasar semi modern Cicurug, Kabupaten Sukabumi, kemarin (4/5). Dalam kunjungannya, komisi yang membidangi keuangan dan perekonomian itu mengapresiasi pembangunan pasar yang mencapai tahap 35 persen penyelesaian. Itu artinya, mereka optimis pembangunan pasar dengan biaya Rp70 miliaran tersebut, rampung Febuari 2012 mendatang.   

4 Mei 2011

PPAT Jangan Jadi "Biro Jasa"

Cikole -- Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan Pejabat Pembuat Akte Tanah Sementara (PPATS) jangan jadi “Biro Jasa” yang hanya jadi pengantara si pembeli dan si penjual dengan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), karena akta yang diterbitkan merupakan dasar peralihan hak seseorang dan mempunyai hukum keperdataan.
"Pembuat akta tanah merupakan hal yang berat, sebab memiliki tugas pokok, kewenangan dan kewajiban sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 1998. Dalam pelaksanaan pembuatan akta, PPAT/PPATS harus memperhatikan kebenaran obyek perbuatan hukum dimaksud. Sebab, dikhawatirkan obyek peralihan hak yang dimaksud masih dalam sengketa,"ujar Kepala Kantor BPN Kota Sukabumi, James F Tirayoh kepada Radar Sukabumi usai melantik 5 PPAT/PPATS di Aula Kantor BPN Kota Sukabumi, kemarin. 
Pembuat akta tanah, lanjut James harus menjaga etika dan profesi ke PPAT-annya. Kalau itu dilanggar, SK PPAT/PPATS bisa dicabut sewaktu-waktu. "Ketegasan ini diambil sehubungan akta yang dibuat merupakan produk hukum atas tanah yang merupakan aset negara yang tinggi nilainya, maka dari itu PPAT/PPATS sebelum membuat akta harus mencek benar-benar kedua belah pihak dicek data dan tidak merekayasa kartu tanda penduduk yaitu identitas pihak pembeli dan penjual,"tegasnya.
Selain itu, PPAT/PPATS harus memperhatikan ketentuan yang sudah ditetapkan dalam Undang-undang (UU) Pokok Agraria Nomor 5/1960, PP Nomor 24/1997 Jo Peraturan Kepala BPN RI Nomor 3/1997, PP Nomor 37/1998 Jo Peraturan Kepala BPN RI Nomor 1/2006 , UU  Nomor 28/2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah dan Perda Nomor 1/2011 tentang BPHTB.
"PPAT/PPATS dikenakan sanksi apabila melanggar ketentuan UU Nomor 28/2009, antara lain apabila PPAT dalam keterlambatan untuk menyerahkan laporan produk akta dari pejabat, maka yang bersangkutan dikenakan sanksi administrasi sebesar Rp 250 ribu. Sedangkan jika dalam pelaksanaan penandatanganan akta sebelum BPHTB dibayar, dikenakan sanksi administrasi sebesar Rp 7.5 juta,"tuturnya.
Menurutnya, sebagai salah satu institusi pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan, Kantor BPN Kota Sukabumi secara operasional wajib memberikan kejelasan bagi masyarakat, pemerintah dan PPAT/PPATS mengenai pelayanan dibidang pertanahan. Sehingga diharapkan semua pihak ikut membantu dan berpartisipasi dibidang pembangunan pertanahan.
"Kami bersyukur dari luas Kota Sukabumi yang mencapai 4800.231 HA (76.606 bidang tanah), sebanyak 71.96 persen telah tersertifikasi dan sisanya 28.04 persen belum,"imbuhnya.
Sementara itu ke-5 PPAT/PPATS yang dilantik kemarin adalah Camat Baros Asep Suhendrawan, Camat Cibeureum Adrian Hariadi, Dede Fujianti, Faber dan Lina.
Dede Fujianti mengatakan dirinya siap untuk menjalankan tugas sebagai seorang PPAT di lingkungan Kota Sukabumi. Perempuan ramah yang juga seorang notaris ini mengaku butuh perjuangan keras untuk menjadi seorang PPAT. "Saya ikut ujian PPAT dari tahun 2009, dan baru tahun ini dilantik. Meski demikian saya bersyukur dan akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya sesuai dengan aturan serta akan memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat khususnya yang akan membuat akta tanah,"pungkasnya. (sri)

Pelatihan Manajemen Air Minum Bersertifikasi kompetensi

Sukabumi -- Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja mendorong pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Dalam undang-undang tersebut diatur bahwa pelatihan tenaga kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja untuk meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Hal itulah yang selalu diterapkan Direktur Utama (Dirut) PDAM TBW Kota Sukabumi, Helmi Soetikno kepada semua karyawannya salah satunya bagian SDM dan Perundangan melalui Pelatihan Manajemen Air Minum Bersertifikasi Kompetensi. Dengan harapan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas perusahaan milik Pemkot Sukabumi ini.
Berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi dalam pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM), salah satunya melalui Pelatihan Manajemen Air Minum Bersertifikasi Kompetensi baik tingkat utama, madya, muda maupun pratama.
Kepala Bagian (Kabag) SDM dan Perundangan PDAM TBW Kota Sukabumi, Endang Purwati Ningsih mengatakan melalui pelatihan bersertifikasi kompetensi tersebut di harapkan para pegawai yang mengikutinya dapat meningkatkan kemampuan sehingga dapat menjadi karyawan yang profesional. "Ini sesuai dengan harapan manajemen perusahaan sebagaimana tersurat dalam 5 nilai semangat kerja PDAM TBW Kota Sukabumi,"ujarnya saat ditemui Radar Sukabumi di ruang kerjanya,kemarin.
Pelatihan manajenem tingkat utama lanjut perempuan berkerudung ini diperuntukan bagi pegawai yang berjabatan direksi atau kepala bagian (Kabag) yang di promosikan menjadi direktur. Dan pelatihan manajenem tingkat madya diperuntukan bagi pegawai berjabatan Kabag atau kepala sub bagian (Kasubbag) yang di promosikan menjadi Kabag. "Sedangkan pelatihan manajenem tingkat muda diperuntukan bagi pegawai berjabatan Kasubbag atau pelaksana yang dipromosikan menjadi Kasubbag,"tuturnya.
Dalam pelaksanaannya,Kabag SDM dan Perundangan PDAM TBW Kota Sukabumi Endang Purwati Ningsih  menerangkan bahwa pelatihan manajemen tingkat utama yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Tirta Dharma PERPAMSI  (YPTD) tersebut telah diikuti oleh 2 Direksi PDAM TBW Kota Sukabumi dan pelatihan manajemen tingkat madya telah diikuti oleh 11 Kabag dari 13  pejabat setingkat. Sedangkan pelatihan manajemen tingkat muda baru dikuti oleh sebagian kecil Kasubbag/setingkat dari 34 orang.
"Pelatihan manajemen tingkat pratama pegawai PDAM yang tidak menduduki jabatan dan baru diikuti oleh sebagian kecil pegawai dari  113 orang. Maka dari itu manajemen PDAM TBW Kota Sukabumi berencana menyelenggarakan pelatihan manajemen tingkat pratama pada Juni 2011 dan bekerjasama dengan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor,"pungkasnya.(*)

CROSS Mobile Phone Tawarkan Fasilitas Lengkap

Sukabumi -- Saat ini CROSS Mobile Phone Indonesia menawarkan berbagai tipe dan model handphone yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Seperti handphone CROSS CB 96T (Games phone) dan CROSS CB 96T.
"Handphone terbaru yang dikeluarkan ini dilengkapi dengan fasilitas lengkap, diantaranya dual GSM, TV 2.4 inch QVGA LCD, Game PAD, fasilitas Java & WAP / E-BUDDY / GPRS / MMS / WAP dan free T-Flash 4 GB,"ujar Markom Cross, Herri kepada Radar Sukabumi (Grup Jawa Pos).
Selain itu, menurutnya CROSS CB 96T suaranya sangat jernih. Karena menggunakan Yamaha Chip  Sound dan juga terdapat ribuan game.
"Dengan fasilitas lengkap ini bisa memudahkan pemilihan games yang sesuai dengan keinginan. Bukan hanya game yang ada dalam ponsel CROSS CB 96T. Akan tetapi mempunyai kelebihan lainnya seperti modem, radio, MP3, MP4,kamera 1.3 MP, webcam,bluetooth, mobile banking dan masih banyak kelebihan dari CROSS CB 96 T,"tuturnya.
Ada pula handphone CROSS CB 99T (3 cards in one) dengan 3 kartu dalam 1 handphone (Dual GSM + CDMA), TV, modem, webcam, mobile banking, bluetooth, USB, kamera 1.3 MP dan akses Java& WAP, e-buddy dan kelebihan lainnya sebagai handphone berpenampilan elegan dan simpel dengan 3 kartu.
"CROSS CB 99T sangat membantu berkomunikasi yang efektif bagi para profesional dengan kelengkapan fitur-fitur yang ada didalamnya,"ujarnya.
Menurutnya, semua tipe dari handphone CROSS merupakan produk yang tersertifikasi Conformite Europene (CE), yang berarti bahwa semua produk CROSS Mobile telah memenuhi standar eropa baik dari segi produksi maupun kualitas.
"Untuk bisa mengetahui fitur dan kelengkapan dari produk CROSS, dapat dilihat di www.crossmobilephone.com,"pungkasnya.(*/sri)

3 Mei 2011

PDAM Kota Sukabumi Menimba Ilmu Ke PDAM Tirta Pakuan Bogor

Bogor – Guna meningkatkan pelayanan air bersih, Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi melakukan kerjasama dengan PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor.  Kerjasama keduanya sesuai Nota Kesepakatan No. 824/SP.19-PDAM/2011 yang ditandatangani langsung oleh Direktur Utama PDAM Kota Bogor, Memed Gunawan dan Direktur PDAM Kota Sukabumi, Helmi Sutikno di Ruang Tengah Balaikota Bogor, Rabu (16/2).
Hadir dalam penandatanganan nota kesepakatan tersebut Walikota Sukabumi,Mokh Muslikh Abdussyukur dan Wakil Walikota Bogor, Achmad Ru’yat serta undangan lainnya.
Walikota Sukabumi,  Mokh Muslikh Abdussyukur mengatakan penandatanganan ini dilakukan sebagai kelanjutan reformasi birokrasi di Kota Sukabumi, salah satunya dengan berguru ke kota Bogor mengenai pengelolaan air bersih. Sehingga terjadi transfer of knowledge terhadap pelayanan prima untuk peningkatan pelayanan air bersih di Kota Bogor. “Kami rasa pada saat ini kami ingin melaksanakan reformasi birokrasi, kami ingin mengubah habbit aparat, menjadi pelayan masyarakat,” ujar Muslikh.
Lebih Lanjut Muslikh mengatakan, seperti perusahaan air minum lainnya, PDAM Tirta Bumi Wibawa Kota Sukabumi juga menghadapi masalah kebocoran air minum. Angka kebocorannya mencapai 40%. Untuk itu, Muslikh berharap, dengan berguru kepada kota Bogor, diharapkan angka kebocoran bisa ditekan. “PDAM Kota Tirta Pakuan Kota Bogor sudah berhasil menekan angka kebocoran hingga 20%”, terangnya.
Sementara itu Wakil Walikota Bogor, Achmad Ru’yat menyambut baik niat kedua perusahaan daerah ini untuk bekerjasama. Ru’yat meyakini, bahwa ke depan akan terjadi simbiosis mutualisme antar kedua perusahaan daerah ini di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “ Besar harapan kami dengan penandatanganan yang baru saja kita saksikan terjadi peningkatan pelayanan, dimana pemerintah Kota Bogor juga berkomitmen akan terus meningkatkan kualitas sambungan pelayanan,” harapnya.
Dengan ditandatanganinya nota kesepakatan ini, kedua belah pihak akan bekerjasama mulai dari ditandatanganinya nota tersebut hingga enam bulan ke depan. Dalam nota kesepakatan dijabarkan bahwa PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor akan memberikan bantuan pelayanan di bidang administrasi, dengan cakupan administrasi pelayanan, administrasi kepegawaian, administrasi keuangan, sistem pengelolaan distribusi, sistem pengelolaan produksi dan kehilangan air.

Sumber : BogorPlus.Com (Fahmi)

Profil Sukses Pengusaha Mebel Sejahtera Sukabumi

Meniti Karir dari Bawah, Buka 15 Toko Mebel 
Kejujuran, menjaga kualitas barang serta menerima kritikan dari orang lain selalu diterapkan Yanto untuk memuaskan hati para konsumennya. Tidak hanya itu, pria yang juga Owner Mebel Sejahtera Sukabumi ini mulai merintis usahanya benar-benar dari bawah sebagai seorang kuli hingga pada akhirnya ada sebuah yayasan yang tertarik untuk membantunya. Lantas bagaimana kisahnya?
Di usianya yang tidak muda lagi, owner industri Mebel Sejahtera Sukabumi, Yanto (56) masih giat menekuni pekerjaannya sebagai seorang pengrajin mebel di Sukabumi. Saat ini, Yanto mempunyai 15 toko mebel langganan di Sukabumi dan Bogor. Bahkan pendapatan Yanto setiap bulannya mencapai 60 juta. 
Ternyata untuk bisa menjadi seperti ini perjalanan Yanto tidaklah mudah. Semasa SMP Yanto sudah bekerja menjadi kuli mebel bahkan Yanto masih ingat penghasilan pertamanya dulu saat menjadi kuli.
"Waktu itu penghasilan saya hanya Rp 35 perak untuk setengah hari, karena siangnya di lanjutkan untuk sekolah,"katanya.
Setelah lulus dari SMP, Yanto meneruskan sekolahnya di SMEA. Dari situlah kehidupan Yanto mulai mengalami peningkatan. Dengan menjadi kuli borongan, upah yang diterimanya saat itu Rp 1.5 ratus.
"Upah yang diterima itu saya gunakan untuk membiayai keluarga, khususnya Ayah saya  yang sedang sakit dan tidak bisa bekerja lagi," ujarnya.
Kebetulan Yanto saat itu masih sekolah, pekerjaannya sebagai kuli borongan ia kerjakan dari pagi hinga siang dan di lanjutkan dari sore sampai tengah malam.
Seiringnya waktu, ketekunan, kejujuran dan keahlian Yanto dalam membuat barang-barang mebel seperti meja dan kursi ternyata membuahkan hasil yang sangat baik. Setelah lulus dari SMEA Yanto mendapatkan kepercayaan dari dari Yayasan Sejahtera yang beralamat di Cipoho, untuk mengelola usaha mebel sendiri dengan modal awal sekitar Rp 1.2 juta berbentuk kayu bakar sebanyak satu truk.
Sejak saat itu, usaha Yanto meningkat sehingga di tahun 1991 Yanto sudah mempunyai pekerja sebanyak tujuh orang dan sampai sekarang jumlah pegawainya bertambah lebih dari 22 orang.
"Keberhasilan yang diraih perusahaan ini adalah berkat binaan Yayasan Sejahtera dan tidak lepas dari dukungan istri beserta keluarga,"tuturnya pria ramah yang selalu berusaha menanamkan kejujuran, menjaga kualitas barang, serta selalu menerima kritikan dari orang lain.

BPR Sukabumi Utamakan Pelayanan Prima

Sukabumi -- Guna menciptakan pelayanan yang professional. PD BPR Kabupaten Sukabumi, menyelenggarakan Pelatihan Excellence Service Quality Improvement (Pelatihan Peningkatan Pelayanan Prima) bagi karyawan dan karyawatinya. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Taman Asri Kota Sukabumi, kemarin.
Kegiatan pelatihan dibuka oleh Direktur Utama PD BPR Kabupaten Sukabumi, Engkos Rosidin. Dalam sambutannya Engkus mengharapkan kepada para peserta untuk meningkatkan kualitas kerja dan kualitas layanan kepada para nasabah. Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menambah semangat dan wawasan para karyawan dalam hal pelayanan menghadapi persaingan dunia perbankan yang makin kompetetitif. "Para karyawan diharapkan juga untuk lebih memahami makna bekerja, sehingga bekerja tidak hanya berorientasi untuk mendapatkan imbalan finansial semata," katanya.(wan)

BSM Genjot Pembiayaan UKM

Sukabumi -- Bank Syariah Mandiri (BSM) Sukabumi membidik peran sebagai pemain utama perbankan di Indonesia khususnya di Sukabumi dalam lima sampai tujuh tahun ke depan.
Marketing Funding Bank Syariah Mandiri (BSM) Sukabumi, Hana Rahayu dan Hani Yulianti
 mengatakan saat ini BSM sudah menduduki peringkat ke-21 dari 121 bank umum yang beroperasi di Indonesia. Selain kenaikan peringkat, BSM juga berhasil membuktikan diri sebagai bank syariah dengan prestasi dan kinerja yang sangat baik.
"Dalam lima sampai tujuh tahun mendatang BSM menargetkan menjadi pemain utama di Indonesia dan bisa bersaing dengan pemain asing," katanya.
Saat ini, lanjutnya, regulasi yang telah disediakan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah cukup baik. "Semua regulasi sudah, sekarang tinggal pemainnya yang harus bekerja keras," ujarnya.
Menurut dua retail funding ramah dan enerjik ini, salah satu kunci keberhasilan BSM Sukabumi adalah budaya kerja pegawai yang memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap perusahaan. "Karena itu, kita akan terus meningkatkan engagement  dan semangat kerja karyawan lebih baik lagi,"tuturnya.
Dikatakan, pada tahun 2015 mendatang, BSM berharap bisa masuk dalam jajaran bank peringkat 15 besar. Perusahaan siap melakukan perbaikan-perbaikan dan strategi-strategi bisnis demi melonjakkan pertumbuhan aset. "Apa saja strateginya tentu tidak bisa kami utarakan, karena itu sangat internal yang tidak boleh dibuka,"ucapnya.
Lantas bagaimana dengan persaingan perbankan terutama bank asing yang ada saat ini?
Ke duanya mengaku persaingan dengan bank asing akan menambah dinamika di industri perbankan syariah. "Namun, kami BSM Sukabumi tetap percaya diri dapat bersaing dengan memberikan pelayanan yang luas dan produk beragam kepada masyarakat,"optimisnya.
Untuk menunjang pertumbuhan berkelanjutan, ke dua Marketing Funding ini menjelaskan bahwa  BSM pun terus memperluas jaringannya dan menggenjot pembiayaan di usaha kecil dan menengah.
Menurutnya, pada 2011 BSM Sukabumi terus menambah jaringan sementara pembiayaan akan tetap difokuskan ke UKM dan sisanya komersial.
"Saat ini ada sekitar 2500 jaringan BSM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan saat ini, BSM menjadi bank syariah dengan pangsa pasar aset terbesar serta kinerja BSM setiap tahunnya meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,"terangnya.
Dengan adanya retail funding tersebut yang dimulai sejak April 2011 tersebut,diharapkan banyak masyarakat Sukabumi terjaring menjadi nasabah BSM Sukabumi.
"Ya minimal 90 persen masyarakat Kota maupun Kabupaten Sukabumi memiliki rekening di BSM Sukabumi. Karena dengan menabung dan melakukan aktifitas perbankan di BSM banyak keberkahannya dan mendapatkan beragam kemudahan one stop service,"paparnya.
Diantaranya fasilitas mobil banking GSM, internet banking dan asuransi.
"Harapan kami ke depan BSM bisa menambah beberapa outlet lagi dan akses masyarakat terhadap perbankan syariah makin luas. BSM juga ingin melakukan sesuatu yang baik untuk Indonesia sehingga BSM menjadi bank syariah kebanggaan Tanah Air,"pungkasnya.(sri)

1 Mei 2011

Jabar Akan Bangun Lapangan Terbang Di Sukabumi

Sukabumi : Pemerintah Provinsi Jawa Barat rencananya akan membangun lapangan terbang di daerah Citarate, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, kata pejabat berwenang Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukabumi Dodi Sumantri kepada ANTARA di Sukabumi, Minggu.
Dia mengemukakan, pembangunan lapangan terbang di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi tersebut merupakan bentuk perhatian dari Pemprov yang ingin membangun wilayah selatan daerah itu.
“Di wilayah selatan Sukabumi sangat minim pembangunan, maka dari itu Pemprov Jabar rencananya akan segera membangun lapangan terbang,” katanya.
Namun, pihaknya juga belum mendapatkan kepastian kapan rencananya pembangunan lapangan terbang tersebut direalisasikan karena masih dalam kajian pihak Pemprov.
“Kami belum tahu kapan realisasinya, karena masih dalam kajian pihak pemprov,” tambahnya.
Ia mengatakan, rencana pembangunan lapangan terbang ini bukanlah permintaan dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi, tetapi sebagai bentuk pehatian Pemprov Jabar yang disebabkan minimnya insfrastruktur di wilayah selatan.
“Namun, jika pembangunan ini terealisasi maka, di Jabar hanya akan ada dua daerah yang memiliki lapangan terbang selain Kabupaten Ciamis,” katanya.
Saat ini, Pemkab Sukabumi terus melakukan pembangunan di wilayah selatan untuk menunjang akses jalan dan insfratruktur lainnya agar di wilayah tersebut bisa terdorong ekonominya.
Bahkan jika lapangan terbang ini bisa direalisasikan maka bisa sangat menguntungkan bagi perkembangan sektor pariwisata dan perekonomian di wilayah tersebut khususnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Sukabumi Ahmad Jajuli mengatakan bahwa Pemkab Sukabumi rencananya akan memanfaatkan 1.000 hektare lahan terlantar di Kabupaten Sukabumi yang tujuannya untuk pengentasan kemiskinan.
“Lahan tersebut akan digunakan untuk penanaman komoditas pangan dan perkebunan dan progam ini kami namakan bedah desa,” kata Jajuli.
Lahan itu berada di wilayah utara dan selatan, selain memanfaatkan lahan terlantar, pihaknya juga akan menumbuhkan perekonomian masyarakat untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Sukabumi.
“Pembangunan di kabupaten masih minim apalagi di wilayah selatan, maka dari itu kami akan terus mendorong agar pembangunan di Kabupaten Sukabumi bisa terus berjalan dengan baik dan merata,” tandasnya.(Ajijah)