Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

5 Desember 2012

Lowongan Kerja PT. PRO CAR Cabang Sukabumi

PT. Pro Car International Finance adalah perusahaan pembiayaan yang sedang berkembang dan telah memiliki 46 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan dalam waktu dekat akan membuka beberapa cabang di berbagai kota. Oleh karena itu PT. Pro Car International Finance membutuhkan kandidat professional yang memiliki motivasi tinggi, ulet dan berkualitas untuk mendukung perkembangan perusahaan yang pesat.

Saat ini sedang membuka Lowongan Kerja untuk Kantor Cabang Pro Car di Sukabumi, dengan posisi :



Account Maintenance (AM)
Persyaratan:
  1. Pria, Maksimal 27 Tahun
  2. Pendidikan Minimal SMA sederajat
  3. Memiliki SIM C dan kendaraan bermotor sendiri
  4. Jujur, Rajin, dan gesit.
  5. Mampu Bekerja berdasarkan target
  6. Mandiri dan bertanggung jawab
  7. Penempatan kantor cabang Sukabumi

Customer Service (CS)
Persyaratan:
  1. Wanita, Maks 26 Tahun;
  2. Belum Menikah
  3. Pendidikan Minimal D3
  4. Pengalaman tidak diutamakan
  5. Komunikatif, jujur, disiplin, bertanggungjawab
  6. Menyukai pekerjaan administratif
  7. Mampu mengoperasikan komputer
  8. Penempatan kantor cabang Sukabumi 

Teller (TL)
Persyaratan:
  1. Wanita, Maks 26 Tahun;
  2. Belum Menikah
  3. Pendidikan Minimal D3
  4. Pengalaman tidak diutamakan
  5. Komunikatif, jujur, disiplin, bertanggungjawab
  6. Menyukai pekerjaan administratif
  7. Mampu mengoperasikan komputer
  8. Penempatan kantor cabang Sukabumi 

Surveyor Marketing (SM)
Persyaratan:
  1. Pria, Maksimal 27 Tahun
  2. Pendidikan Minimal D3
  3. Komunikatif, jujur, disiplin, bertanggungjawab
  4. Memiliki kemampuan analisis yang baik
  5. Mampu Bekerja berdasarkan target
  6. Mampu mengoperasikan komputer
  7. Memiliki Sim C dan kendaraan bermotor sendiri
  8. Penempatan kantor cabang Sukabumi 
Anda tertarik dengan kualifikasi lowongan kerja in, segera kirimkan lamaran, cv, foto terbaru dan fotocopy ijazah melalui alamat di bawah ini:
PT Procar International Finance 
Gedung Victoria 7th Floor Suite 701
Jln Sultan Hasanudin No. 47/51
Jakarta Selatan 12160

Atau Melalui Kantor Procar International Finance Cabang Sukabumi 
Jl. Jendral Sudirman No. 52 Sukabumi 43121

16 Oktober 2012

Sukabumi Kebanjiran Permintaan Nila Sultana

SUKABUMI -- Pengembangan produksi varietas ikan nila seleksi unggulan selabintana (Sultana) sudah merata di hampir seluruh Indonesia. Padahal, jenis nila ini baru diluncurkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2012. 
Nila Sultana dikembangkan Balai Besar Pengembangan Budi Daya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi sejak 2001 lalu. Varietas nila ini mendapat pengakuan dari KKP dengan keluarnya Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor KEP.28/MEN/2012 tentang Pelepasan Ikan Nila Sultana pada 7 Juni 2012. 
Nila Sultana merupakan hasil persilangan sepuluh varietas nila unggul seperti nila Gift, JICA, Gesit, dan Putih. Nila jenis ini memiliki ciri khas berupa tubuhnya lebih merah dan bagian perut terlihat. ‘’Permintaan induk atau calon induk Nila Sultana berasal dari seluruh Indonesia,‘’ ujar Kepala Seksi Informasi BBPBAT Sukabumi, Jaka Trenggana, kepada Republika, Selasa (16/10). 
Mayoritas permintaan masih dari Dinas Perikanan di masing-masing daerah. Jumlah permintaan induk dan calon induk Nila Sultana pada 2012 ini mencapai sekitar 168.675 ekor. Permintaan terbanyak berasal dari sejumlah wilayah di Jawa Barat sebanyak 112.275 ekor. Sedangkan daerah lainnya yaitu Aceh, Riau, Lampung, Jakarta, dan Jawa Tengah.

26 September 2012

UKM Layangan Sukabumi yang Bertahan

Meski saat ini sudah bukan musimnya lagi bermain layangan. Tapi, para pembuat layangan ini masih tetap setia memproduksi layangannya. Bagaimana kisahnya? 
Seperti tak mengenal musim dan rasa lelah, pria asal Subangkidul Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi Asep Saepuloh dengan sabar dan telaten menekuni usahanya membuat layang-layang. Usaha tersebut dilakoninya tersebut dijadikannya sebagai mata pencaharian utama Asep sehari-hari. Pria yang akrab disapa Epul ini mengaku, sudah menekuni pembuatan layang-layang selama 20 tahun silam. Berawal dari hobi, kini Epul mampu meraup omset sekitar Rp14 juta per dua minggu, dengan pemasaran ke daerah Sukabumi dan Cianjur. 
“Dulu saya hobi main layangan, berawal dari situlah saya mendapat ide untuk bisnis layang-layang ini,”katanya. Ketika ditemui Radar Sukabumi dikediamannya, pria ramah ini mengaku hasil dari bisnis pembuatan mainan tradisional ini cukup menggiurkan. Dalam satu hari, ia mampu memproduksi sekitar 1000 rim untuk dikirim ke Cianjur. Produk yang dihasilkan terdiri dari tiga jenis layangan, tergantung dari kualitasnya. Ada jenis layang-layang super, standar dan ada juga layang-layang Jabrug. Biasanya untuk yang super ditandai dengan kerangka layangan yang bagus, dan terbuat dari kayu berkualitas. Sedangkan untuk jabrug, dirinya mengaku kualitasnya sangat rendah. “Kalau jabrug itu, bikin layangannya asal-asalan,”ujarnya. Harga yang ditawarkannya bervariatif. Untuk yang super dijualnya dengan harga Rp700 ribu/bal dan Rp500 ribu/bal untuk jenis standar. Sedangkan untuk jabrug Rp300 ribu-Rp350 ribu. 
Menurutnya, saat musim layangan jumlah pemesan mengalami peningkatan 100 -200 persen. Untuk menangani lonjakan tersebut, pria yang dimemiliki dua orang anak ini banyak merekrut pegawai. Meski begitu, terkadang pesanan konsumen tidak semua terlayani. Biasanya permintaan mulai ramai dari Maret- Agustus. “Biasanya, kalau sudah musim layangan saya bisa kirim 60 ribu per rimnya,”kata pria yang sekarang mempunyai 25 karyawan tersebut. “Mau musim hujan atau kemarau, kita terus membuat layangan. Sehingga usaha ini insya Allah tidak akan terputus oleh musim,”tambahnya lagi. 
Hampir sama dengan pengrajin lainnya, di lapangan Epul menemukan banyak kendala. Terutama dalam hal permodalan dan kesulitan mendapat bahan baku. “Sekarang bahan baku untuk kualitas super, sudah sangat sulit. Kalaupun ada harganya pasti mahal,” katanya. Selain kesulitan bahan baku, dirinya juga mengeluhkan soal bantuan permodalan. Untuk itu, Epul meminta kepada Pemerintah Kota Sukabumi untuk lebih memperhatikan nasib para UKM yang ada di Sukabumi, untuk bisa memberikan pelayanan modal dengan bunga rendah. “Saya berharap, semoga Pemerintah Kota Sukabumi dan juga BUMN, untuk lebih memperhatikan nasib kita. Agar bisa memberikan modal dengan bunga rendah,” desaknya. 

29 Agustus 2012

Sukabumi Ekspo Kembali Akan Digelar, Pemkot Gelar Tender Online EO Penyelenggaranya

Pada bulan Nopember 2012 yang akan datang, Pemkot Sukabumi akan kembali menggelar event Sukabumi Ekspo 2012. Kegiatan dua tahunan untuk yang ketiga kalinya ini akan dilaksanakan di Lapang Merdeka mulai tanggal 5 November 2012 selama 7 hari berturut-turut. 
Persiapan untuk pelaksanaan event Sukabumi Ekspo 2012 saat ini baru dalam tahap pelaksanaan lelang untuk menjaring EO penyelenggara event tersebut. Pengumuman mengenai lelang sudah dapat diakses sejak kemarin sore (28/08) melalui www.lpse.jabarprov.go.id. Besarnya anggaran untuk paket pelaksanaan jasa penyelenggaraan Sukabumi Ekspo 2012 ini adalah sebesar Rp. 299.700.000,-
Adapun jadwal selengkapnya mengenai proses lelang penyelenggaraan event ini :

  • Pengumuman Prakualifikasi : 28 Agustus - 6 September 2012
  • Download dokumen Prakualifikasi : 28 agustus - 5 September 2012
  • Penjelasan dokumen prakualifikasi : 31 September 2012 mulai jam 09.00
  • Upload Dokumen Penawaran : 31 Agustus - 6 September 2012
  • Pengumuman Pemenang Lelang : 13 September 2012

Adapun persyaratan bagi perusahaan yang berminat mengikuti lelang ini adalah :


  • Sub bidang pelaksanaan/penyelenggaraan (event orginizer)/ MICE (meeting, insentif, Convention, exhibition)
  • peserta berbentuk badan usaha harus memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak, kecuali bagi penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 tahun
  • persayaratan lain yang tercantum dalam dokumen pengadaan.


26 Juli 2012

Kota Sukabumi Lima Besar Ekonomi Kreatif di Jabar

CIKOLE – Pemkot Sukabumi masuk ke nominasi lima besar Kota/Kabupaten di Jawa Barat (Jabar) dalam kategori pengembangan ekonomi kratif. Masuknya Kota Sukabumi tersebut dinilai oleh Pemerintah Provinsi Jabar telah melakukan upaya dalam mewujudkan pengembangan budaya kratif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk kesejahteraan masayarakat di daerah. Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Ekonomi, Kurnia Ramdhani pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Sukabumi, beberapa waktu lalu. 
“Awalnya 15 Kota/Kabupaten, setelah dievaluasi oleh komite ekonomi jabar, muncul lima daerah yang layak di ajukan ke tingkat nasional salah satunya Pemkot Sukabumi. Adanya nominasi ini juga merupakan inisiatif dari kementrian bidang kesejahteraan rakyat,” terangnya. Lebih lanjut Kurnia mengatkan, di Kota Sukabumi terdapat 15 sektor pelaku ekonomi kreatif dengan jumlah pelaku sekitar 13.400 orang, di antaranya fesyen, film, musik, kerajinan, teknologi informasi, pasar barang seni, desain dan periklanan. “Tapi yang paling banyak di domisili yakni disektor kerajinan,” lanjutnya. 
Ketika disinggung faktor utama Pemkot Sukabumi masuk nominasi lima besar tersebut, Kurnia menuturkan bahwa kepedulian Pemkot Sukabumi untuk memajukan palaku ekonomi kreatif bisa dilihat dari segi masalah memberikan perijinan. “Ambil contoh, ketika akan digelar konser atau pertunjukan music di Kota Sukabumi pasti mudah, terus keberhasilan yang lainnya juga ketika pemutaran film, meskipun film tersebut local, namun pemkot memberikan kemudahan untuk menggunakan milik gedung pemerintah,” jelasnya. 
Dikatakannya, banyaknya pelaku ekonomi kreatif selain bias membantu penyerapan tenaga kerja, juga berdampak naiknya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di Kota Sukabumi sebanyka 20 persen. “LPE kita dari 6,12 persen menjadi 6,32 persen,” pungkasnya.(nur) 

Klaim Kecelakaan Jasa Raharja Rp7,2 Miliar

CIKOLE – Pembayaran santunan kecelakaan dari PT Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi sampai dengan Juni 2012 mengalami kenaikan dibanding periode yang sama di tahun lalu. Penanggung Jawab Pelayanan Klaim PT Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi, Toif Riyanto mengatakan, sampai dengan periode bulan Juni 2012 pihaknya sudah membayarkan klaim kecelakaan sekitar Rp 7.215.493.760 atau sekitar Rp7, 2 Miliar. “Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sekitar Rp 6.596.303.883? ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, “kemarin. 
Berdasarkan data yang diperoleh, sampai dengan bulan Juni 2012 pembayaran klaim untuk meninggal dunia sekitar Rp. 5.600.000.000, Luka-Luka Rp 1.515.993.760, Cacat Tetap Rp. 91.500.000, Penguburan Rp. 8.000.000 dengan total kseluruhan Rp 7.215.493.760. Sedangkan periode yang sama tahun lalu, Meninggal dunia Rp 5.162.500.000, Luka-Luka Rp. 1.359.553.883, Cacat Tetap Rp 66.250.000, Penguburan Rp 8.000.000, dengan total keseluruhan Rp 6.596.303.883. “Jumlah santunan yang kami bayarkan tersebut meliputi tiga wilayah, yaitu Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur,” ungkapnya. 
Saat ditanya terkait kesiapan PT. Jasa Raharja Perwakilan Sukabumimenjelang arus mudik tahun ini, dijelaskannya, pihaknya akan membuka beberapa posko di wilayah kota/kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur bersama dengan Polres di wilayah tersebut. Untuk di wilayah Kabupaten Sukabumi, posko Jasa Raharja akan di buka di Polres Sukabumi dan Pos Polisi Elang (Cibadak). 
Di Kota Sukabumi berlokasi di Kantor PT. Jasa Raharja Perwakilan Sukabumi, Terminal Bus Sudirman dan Posko Pelayanan Terpadu Lakalantas Kecamatan Gunungpuyuh. Sedangkan untuk di Kabupaten Cianjur akan di dipusatkan di Kantor Pelayanan Jasa Rahararja dan Polres Cianjur.”Posko tersebut mulai berperasi dari 12-26 Agustus 2012,”terangnya.(NUR) 

Walau Bermasalah, PD Waluya Disuntik Dana Segar Rp1 Miliar

CIKOLE – Kasus hukum yang membelit salah satu perusahaan daerah dalam bidang farmasi yakni PD Waluya, ternyata tidak menghambat proses kinerja dari PD Waluya. Dikatakan Direktur PLt PD Waluya, Gabriel M Sukarman adanya kasus hukum yang membelit di PD Waluya bukan berarti pelayanan kepada masyarakat dihentikan. Untuk tetap bisa melayani masyarakat, anggaran penyertaan modal yang sudah diketok palu untuk penyegaran PD Waluya, sudah dilakukan pencairan sejak beberapa bulan lalu. “Dari Rp1 miliar yang dialokasikan, kita hanya mencairkannya Rp500 Juta,” terang Gabriel. 
Dijelaskan Gabriel, anggaran yang sudah dicairkan tersebut sudah dipakai untuk membayar utang dan gaji pegawai. Sementara untuk sisa anggaran yang belum dicairkan, Gabriel mengatakan pihaknya belum berencana mencairkannya. “Kita lihat ke depan. Tapi untuk saat ini, kita tidak ada rencana untuk dicairkan,” lanjutnya. Bahkan menurutnya, anggaran tersebut kemungkinan tidak dicairkan seiring dengan rencana melakukan kerjasama dengan swasta dalam pengelolaan PD Waluya. Dengan begitu, pemerintah juga tidak perlu melakukan penyertaan modal lagi. 
“Kita sudah ngobrol dengan pihak dewan. Mereka kelihatannya sepakat dengan apa yang dicanangkan dengan melakukan kerjasama tersebut,” lanjut Gabriel. Sementara itu, kasus PD Waluya sendiri masih ditangani pihak Polres Sukabumi Kota. Sampai saat ini, belum ada kejelasan terkait status dugaan korupsi tersebut. Dari berita yang sebelumnya, Polres Sukabumi Kota masih menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kalau dari hasil tersebut jelas, polres baru akan bertindak kembali.(nur) 

Pemprov Jabar Sidak Pedagang Tahu Tempe Di Sukabumi

SUKABUMI - Harga bahan baku tahu tempe yang mengalami kenaikan berdampak pada mogoknya produsen di beberapa daerah di Jawa Barat sehingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menggelar inpseksi mendadak ke sejumlah pasar Sukaraja Sukabumi Jawa Barat. Di pasar tersebut Diskoperaindag Jabar masih menemukan beberpa penjual tahu dan tempe. 
Menurut pihak Diskoperindag Jabar, masih adanya tahu tempe di Sukabumi beberapa pedagang masih mendapatkan pasokan dari sejumlah produsen, namun ukuran serta takaran dari tahu tempe yang ada saat ini mengecil dibandingkan sebelumnya. Upaya pemerintah provinsi Jawa Barat untuk menstabilkan harga kacang kedele akan dilakukan pihak Disperindag Jawa Barat yaitu dengan melakukan langkah dan pembahasan dengan seluruh pengusaha koperasi tahu dan tempe Se-Jawa Barat. 
“Kami menghimbau kepada seluruh produsen tahu tempe agar menggunakan kedele lokal yang terdapat di sentra-sentra dinas pertanian pada masing-masing wilayah daripada membeli dan menggunakan kedele import dari tengkulak yang harganya mahal” himbau Ferry Sopyan, Kadisperindag Provinsi Jabar. 
Hal tersebut karena saat ini harga kacang kedele lokal saat ini berkisar Rp5700 dari para tengkulak sedangkan harga kedele import berkisar Rp8500. Namun para produsen lebih memilih kacang kedele import daripada lokal karena kualitas yang didapat sangat bagus dibandingkan kedele lokal.

Pasar Kertaraharja Cikembar Jadi Pilot Project

SUKABUMI - Setelah lama sempat terkatung, lantaran banyaknya hal yang harus diselesaikan, akhirnya pembangunan Pasar Bersama Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi dimulai. Dimulainya pembangunan pasar dengan pola Bangun Guna Serah yang pembangunannya dipelopori PT. Kerta Bumi Raharja ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Sukabumi Sukmawijaya pada 16 Juli yang lalu. 
Pembangunan ini direncanakan bakal rampung selama delapan bulan ke depan. Bupati Sukabumi Sukmawijaya menyambut gembira dengan telah dimulainya proses pembangunan pasar tradisional dengan konsep semi modern oleh PT. Kerta Bumi Raharja. Dengan terlebih dahulu telah menyelesaikan segala permasalahan internal yang melingkupi lokasi tempat dimana pasar ini dibangun. “Keberadaan Pasar Kertaraharja tentunya harus didukung semua pihak, lantaran berdampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat sekitar,”kata Bupati Sukabumi Sukmawijaya usai Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Pasar Kertaraharja Kabupaten Sukabumi. 
Orang nomor satu ini menjelaskan, ketika pasar tersebut jadi, otomatis pusat perdagangan di Kabupaten Sukabumi akan bertambah, dan juga berimbas pada peningkatan penghasilan masyarakat. Bukan hanya pedagang, tapi juga masyarakat disekitarnya. Dengan kondisi seperti itu, tentunya akan memobilisasi orang. Artinya permintaan tenaga kerja pastinya bertambah dan penyedia kebutuhan juga bertambah. “Tidak hanya itu, hal yang juga tak kalah pentingnya ialah akan menambah pemasukan terhadap desa setempat, yang nantinya juga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan warganya. Sesuai dengan perjanjian antara desa dengan pengembang,”tuturnya. 
Lagi-lagi Bupati menegaskan bahwa Pasar Kertaraharja adalah milik desa, karena pembangunan yang dilakukan oleh pengembang diatas tanah milik desa. “Pasar yang menggunakan sistem Bangun Guna Serah ini baru pertama ada di Kabupaten Sukabumi. Ini adalah pilot project atau percontohan yang bisa dikembangkan ke depannya. Lantaran setelah habis masa perjanjian dengan pengembang, pengelolaan pasar tersebut sepenuhnya diserahkan kepada desa. Jadi, setelah 20 tahun, diserahkan sepenuhnya kepada desa,”terang Bupati Sukabumi yang juga berharap daerah lain mencontoh pola kerjasama tersebut. Sehingga, banyak desa yang memiliki pasar semi modern. 
Sementara itu Direktur PT. Kerta Bumi Raharja, Andri L.Kusumah mengucapkan rasa terimakasihnya kepada masyarakat dan aparat di empat desa, yang telah mendukung pembangunan Pasar Bersama Kertaraharja. Sehingga bisa dimulai pembangunannya. Meski ada riak yang muncul sebelumnya, hal itu ditegaskan Andri , sudah diselesaikan dengan baik. “Dukungan masyarakat di empat desa yang berada di sekitar pasar ini menjadi dorongan bagi kami. Apalagi pasar ini merupakan milik desa. Bahkan masyarakat ingin pembangunnya segera dimulai,”ujarnya. 
Sedangkan kompensasi lahan yang digunakan untuk pasar, pengerjaannya telah mencapai 70 persen. Lapang baru tersebut nantinya bukan hanya bisa dugunakan untuk berolah raga, tapi juga untuk Shalat Ied. Bahkan kondisinya lebih baik dari yang sebelumnya. “Lapang baru sebagai konpensasi lahan yang dijadikan pasar juga menjadi milik desa. Jadi, aset desa semakin bertambah,”urainya. 
Pria ramah ini menjelaskan, diatas lahan seluas 7.695 meter tersebut akan dibangun sebanyak 20 kios, yang terdiri atas dua blok. Pengerjaannya dilakukan dua tahap. Tahap pertama akan dibangun sebanyak 160 kios dan sisanya dibangun di tahap ke II. Sedangkan fasilitas yang dibangun, diantaranya pos keamanan, tempat ibadah dan parkir. “Parkir ini bukan hanya bagi pengunjng atau pedagang pasar Desa Kertaraharja, tapi juga bisa digunakan pedagang atau pengunjung yang ada sebelumnya,”bijaknya.(sri) 

Penjualan Produk Rumah Q-Ta Naik 10 Persen

SUKABUMI- Menjelang bulan suci Ramadan, aktivitas mudik sudah mulai ramai. Sudah jauh hari para pemudik memesan tiket keberangkatan, agar tak kehabisan tiket untuk pulang kampung. Namun, tidak sedikit masyarakat yang akan menampung anggota keluarganya, untuk menginap di rumah pada saat bulan suci Ramadan. Untuk memberikan kenyamanan kepada anggota keluarganya tersebut, mereka mulai ramai-ramai membeli produk furnitur. Seperti kasur, meja makan, sofa, dan beberapa jenis pajangan rumah lainnya. 
Hal tersebut tentu saja menjadi peluang bisnis bagi para pengusaha furnitur, untuk menyediakan permintaan konsumen yang mulai meningkat. Seperti yang dilakukan manajemen Rumah Q-Ta. Saat ini, pihaknya memberi harga promo untuk sejumlah item dengan stok terbatas. “Alhamdulillah menjelang Ramadan kali ini, pembeli furnitur di Rumah Q-Ta khususnya di Rumah Q-Ta Cabang Ciseureuh mulai bertambah 5 sampai 10 persen, itu pun baru awal-awal mendekati Ramadan,”ujar Manajer Divisi Promo Rumah Q-Ta Cabang Ciseureuh Sukabumi, Indrianing Asih. 
Menurutnya, kenaikkan akan terus bertambah seiring adanya lebaran Idul Fitri 1433 H. “Biasanya mendekati Lebaran , jumlah pembeli akan terus bertambah lagi,”akunya. Manajemen toko furnitur yang baru saja selesai mengadakan lomba mewarnai untuk Paud hingga SD Tingkat Kota Sukabumi ini, juga telah menyusun serangkaian program untuk menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1433 H. 
Selain dengan memberikan diskon dari 10 hingga 15 persen, untuk beberapa item dengan stock terbatas. Rumah Q-Ta juga semakin memantapkan pelanannya pada pelanggan. “Kami berharap semoga Ramadan kali ini semakin banyak pelanggan, yang membeli produk furnitur baru di toko kami. Serta puas dengan pelayanan dan harga yang kami tawarkan,”urainya. (pkl2) 

Pemilik Hotel Kurang Minat PHRI

CIKOLE – Ketua Persatuan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Kota Sukabumi Ferdiansyah mengatakan dari jumlah 50 hotel yang terdaftar hanya 10 hotel yang masuk dalam keanggotaan PHRI, ini bisa disebabkan kurangnya koordinasi saat pembangunan hotel di Kota Sukabumi , pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui dinas terkait tidak pernah diajak konsultasi oleh tim teknis perencanaan pembangunan khusunya mengenai perhotelan. ”Kami belum pernah dilibatkan atau diajak konsultasi oleh pihak teknis perencanaan pembangunan khusunya hotel oleh pemkot,” ujarnya. 
Ketika ditanya bagaimana perkembangan bisnis Hotel Di Kota Sukabumi, ferdi menuturkan, perkembangan hotel ataupun restaurant diperkirakan beberapa tahun kedepan akan mengalami kemajuan yang pesat, salah satunya dilihat dari wilayah Kota Sukabumi yang terbilang kondusif ” Saya tidak bisa memperkirakan berapa persen peningkatnnya kedepan, namun kita lihat ada beberapa bangunan hotel yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan, dan itu bisa dijadikan salah satu faktor akan terjadi perkembangan yang pesat,” jelasnya. 
Lebih lanjut ia mengatakan, kendati Kota Sukabumi hanya memiliki luas 48 km, namun berdasarkan data yang didapat darin 50 hotel, kategori berbintang hanya dua hotel, yaitu Taman Sari dan Anugerah, sedangkan sisanya sekitar 85 persen termasuk kategori melati. “Peluang bisnis Hotel di Kota Sukabumi masih dibilang menjajanjikan, terbukti dengan liburan sekolah beberapa waktu lalu, semua hotel yang ada di Kota Sukabumi hamper semuanya terisi penuh. Bahkan kondisi serupa juga terjadi setiap akhir pekan, dimana rata-rata pengunjung hotel menginap hanya 2 malam,” pungkasnya.(nur) 

2 Juli 2012

Inflasi Kota Sukabumi Capai 0.31 Persen

SUKABUMI - Naiknya harga bahan bakar ditingkat eceran secara beruntun dalam dua bulan terahir, memberikan kontribusi signifikan terhadap terjadinya inflasi di Kota Sukabumi. Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Statistik Distribusi BPS Kota Sukabumi, Anita. Menurutnya, ada faktor lain yang menyebabkan inflasi di Kota Mochi ini. Diantaranya, tingginya biaya berobat dan naiknya ongkos transportasi. “Faktor-faktor diatas menjadikan Kota Sukabumi mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,31% pada Mei 2012,”katanya. 
Sesuai dengan misinya BPS Kota Sukabumi sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, kami memberikan informasi yang sangat aktual. Sehingga bisa memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien. Dan lagi lanjut Anita, menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan khusunya di Sukabumi Umumnya di Indonesia. Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, merupakan tugas pokok BPS. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional dibidang kegiatan statistik, juga merupakan salah satu fungsi yang harus dilaksanakan oleh BPS Kota Sukabumi dan lagi BPS memiliki salah satu wewenang yaitu perumusan kebijakan dibidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro. 
“Sepanjang 2012 (sampai dengan bulan Mei ) di Kota Sukabumi terjadi inflasi sebesar 1,15%,”ujarnya. Menurutnya, kelompok kesehatan menjadi penyumbang inflasi tertinggi, dibanding kelompok pengeluaran lainya, yakni mencapai 3,34%. Sebaliknya kelompok pendidikan,rekreasi dan olahraga mengalami inflasi terendah sebesar 0,03% . “Secara umum komoditas yang menyumbang inflasi dan deflasi secara dominan pada bulan Mei 2012 tercatat ada 89 barang dan jasa, dalam paket komoditas Kota Sukabumi yang mengalami perubahan harga. Dimana 54 barang dan jasa mengalami kenaikan harga dan 35 lainya mengalami penurunan,”urainya. 
Berdasarkan data yang diterima dari Kantor BPS Kota Sukabumi menyebutkan, andil tertinggi disumbangkan oleh bahan bakar rumah tangga (LPG) yakni sebesar 0,073%, kemudian mobil 0,071 % , tarif rumah sakit 0,062 %, jengkol 0.051 %, tarif puskesmas 0,044 %, bawang merah 0,022 %, kue kering bermiyak 0,022 %, rokok kretek 0,015%, teri asin 0,014 %, dan kusen 0,007%. Sedangkan andil deflasi disumbangkan oleh telur ayam ras 0,046%,beras 0, 039%, cabe merah 0,012 %, tomat sayur 0,004%, emas perhiasan 0,004%, bawang putih 0,002%, bensin 0,002%, sepat asin 0,002%. “Jumlah kota-kota IHK di Indonesia yang mengalami inflasi dan deflasi hampir berimbang, dan hampir seluruh Ibukota Provinsi di pulau Jawa mengalami inflasi di Mei 2012, kecuali Kota Bandung, Ibu Kota Jawa Barat yang mengalami deflasi sebesar 0,23%, Kota Semarang mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,36%,”terangnya. 
Secara gabungan di Jawa Barat terjadi inflasi sebesar 0,03 %, diatara tujuh kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tiga kota mengalami deflasi yaitu Kota Depok sebesar 0,40%, Kota Sukabumi 0,31%, dan Kota Cirebon sebesar 0,10%. Sedangkan deflasi dialami oleh Kota Bandung sebesar 0,23 %, Kota Tasikmalaya sebesar 0,008%, Kota Bekasi 0,04% dan kota Bogor 0,03%. “Sedangkan inflasi tahun kalender (year to date ) Kota Sukabumi yakni bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2012 sebesar 1,15%, sementara inflasi tahun ketahun atau (year on year) “mei 2012 terhadap mei 2011″ di Kota sukabumi sebesar 5,06 % *sumber warta IHK Kota Sukabumi,”pungkasnya. (cr5) 

Jelang Puasa, Harga Cabai Meroket

SUKABUMI - Meski bulan Ramadan tinggal hitungan minggu, namun harga sayuran di sejumlah pasar di Sukabumi sudah terlebih dahuulu mengalami kenaikkan harga. Seperti cabai merah contohnya. Harga cabai merah di Pasar Cisaat saat ini menyentuh harga Rp 20 ribu per kilogram. Padahal harga sebelumnya sekitar Rp 17, 500 per kilogram. 
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Cisaat Sukabumi, Ana Sulastri mengatakan untuk harga seperti cabai memang fluktuatif atau naik turun. “Kenaikkan harga cabai sekarang ini karena kurangnya pasokan yang datang ke Pasar Cisaat,”ujar Ana Sulastri kepada Radar Sukabumi, kemarin. Kendati demikian, 
diakuinya daya beli masyarakat masih belum terlalu tinggi. Daftar harga sembako yang relatif stabil antara lain seperti daging ayam masih berkisar Rp. 26ribu per kilogram, minyak goreng Rp.10.800 per liter, telur Rp. 17 ribu per kilogram, beras Rp.7.500 per liter. 
“Harga-harga ini kemungkinan akan naik menjelang bulan Ramadan yang akan berlangsung tak lama lagi. Diharapkan masyarakat lebih pintar dalam menghadapi kenaikan harga ini. Biasanya bulan puasa masyarakat akan sangat tergantung pada sembako melebihi bulan-bulan biasanya,”pungkasnya. (cr5) 

Produk Olahan Ikan Makin Beragam

SUKABUMI - Gerakan membudayakan gemar makan ikan terus digaungkan. Nah, supaya kebiasaan tersebut lebih dikenal, UPT Agrobisnis Perikanan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Sukabumi bekerjasama dengan PD Anugerah Sukabumi, membuat satu program yaitu Ayo Makan Ikan. 
Kegiatan ini melibatkan masyarakat dan mahasiswa untuk memasarkan produknya sekaligus mensosialisaikan makanan ikan kepada masyarakat, dalam bentuk makanan siap saji. Diatarannya bakso ikan, nuget ikan dan otak-otak ikan. “Program ini sebenarnya sudah dari dulu diadakan. Namun sempat terhenti karena sesuatu hal, dan tahun ini mulai lagi dikembangkan dengan melibatkan para mahasiswa dan masyarakat yang mau mengembangkan bisnis ini,”kata Bagian Pemasaran PD Anugerah Sukabumi, Elan Suherlan. 
Menurutnya, produk inovasi hasil perikanan ini berupa makanan olahan berbahan dasar ikan. Tak hanya santapan atau lauk sehari-hari, ikan juga bisa diolah menjadi produk makanan ringan dan lain sebagainya. “Mudah-mudahan dengan harga terjangkau, masyarakat Kota Sukabumi bisa memakan produk olahan ikan yang sehat tanpa formalin seperti yang kami jual ini. Sesuai dengan tujuannya yaitu masyarakat Kota Sukabumi “Ayo Makan ikan”, kami berharap bisa membangun istana ikan dan kedepannya bisnis ini lebih maju lagi,”pungkas Elan. (cr5) 

Diva Wisata Kebanjiran Konsumen

SUKABUMI - Memasuki masa liburan sekolah dan mendekatinya bulan Ramadan, intensitas penumpang travel meningkat. Terutama untuk tujuan kota-kota besar .Divisi Tour Diva Wisata Tour & Travel Sukabumi, Indra Gunawan mengatakan, mulai pekan ini aktivitas travel mengalami kenaikan dari hari-hari sebelumnya. Diperkirakan akan terus ramai hingga hari H dan dilanjut dengan masa liburan tahun baru. ” Kenaikkan mulai terjadi bulan ini. Jumlahnya mencapai 75%. Dari jumlah tersebut, sebanyak 45 persennya didominasi para pemudik dan sisanya sebanyak 30 persen diisi oleh konsumen yang hendak tour ke tempat-tempat wisata di kota besar dan tempat spiritual seperti Masjid Kubah Emas dan lainnya,”ujarnya kemarin. 
Menurutnya kenaikkan yang terjadi di travel yang berlokasi di Jln Brawijaya No.11 (Depan SDN Brawijaya ,red) tersebut, lantaran adanya momen liburan anak sekolah. “Kenaikkan jumlah pemesan tiket di Diva Wisata ini memang meningkat tajam dibanding hari biasa. Tentunya ini sangat berarti bagi perusahan kami. Animo masyarakat saat ini begitu tinggi terhadap liburan,”tutur Indra. Ia bersyukur ada kenaikan yang cukup signifikan, mengingat persaingan bisnis travel saat ini semakin ketat. “Hal yang sangat baik bila kami mencoba untuk menawarkan sekaligus memfasilitasi mereka yang hendak liburan,”imbuhnya. 
Dijelaskan Indra. Saat ini pihaknya kebanjiran order dimana konsumen lebih banyak memesan jauh-jauh hari untuk tujuan kota-kota besar seperti Padang,Medan dan kota-kota lainnya. “Semoga dengan kepercayaan dan animo masyarakat yang sekarang tumbuh seiring dengan bayaknya pesanan, kedepannya Diva Wisata menjadi icon dan pilihan masyarakat yang diperhutungkan di Kota Sukabumi dan sekitarnya,”harapnya. 
Selaras dengan membludaknya pesanan tiket. Manajemen Diva Wisata Sukabumi akan terus meningkatkan pelayanan dan kwalitasnya. “Tentunya pelayanan dan kwalitas terus kami tingkatkan semampu yang kami bisa,”tegasnya.(cr5) 

Mengintip Semangat Warga Cisaat Tekuni Usaha Kue Gambang

Gambang merupakan salah satu kue ciri khas masyarakat Kampung Cimahi RT 36 RW 07 Desa Cibolangkaler Kecamatan Cisaat. Kue berwarna cokelat itu dikenal dengan rasanya yang legit dan manis. Seperti apa kondisi para pelaku usaha pembuatan kue itu ? 
Di Kampung Cimahi, hampir setiap rumah membuat kerajinan kue untuk mendongkrak perekonomian warganya. Salah satu kue yang sering dibuat yakni kue gambang. Kue berbentuk pipih persegi panjang ini merupakan kue khas Kampung Cimahi. Sayang, kini tak semua rumah warga menjalani usaha pembuatan kue ini. Meningkatnya harga gula aren di pasaran, mengakibatkan para pengrajin tidak lagi memproduksi kue tersebut. Terhitung hampir 75 persen di kampung tersebut sudah tidak lagi memproduksi kerajinan kue. “Karena mahalnya harga pokok untuk membuat kue. Bisa di katakan hampir punah karena banyak sekali pengrajin di Kampung Cimahi sudah tidak memproduksi kue lagi,” kata Enjang salah seorang Pengrajin kue yang masih bertahan. 
Bahan baku yang paling utama dalam pembuatan kue yaitu gula aren. Karena hampir setiap kue menggunakan gula, harga gula aren yang tadinya Rp6 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 12 ribu per kilogram. “Akibatnya banyak sekali pengrajin kue tidak memproduksi lagi. Sebab bisa nombok,” akunya. Dilihat dari sejarahnya, kue gambang awalnya terkenal di daerah Bogor. Tetapi orang Sukabumi bilang kue itu disebut kue bodeng. Seiring dengan waktu, penamaan bodeng kurang akrab di telinga masyarakat di sini. “Karena bentuknya seperti gambang (salah satu alat musik tradisional Sunda), maka ya dinamakan seperti itu,”terangnya. 
Dalam pembuatan kue ini cukup mudah. Bahan bakunya hanya gula aren, terigu, kayu manis, soda dan wijen. “Gula aren dilempurkan ke dalam air panas, kemudian didinginkan dan diaduk dengan terigu. Kemudian setelah diaduk dimalamkan selama satu malam, setelah dimalamkan diaduk lagi. Langkah terakhir baru diopen,” papar Enjang Enjang (48) pengrajin kue gambang, ia mengatakan dirinya mendapat ilmu untuk membuat kue gambang ini secara turun temurun dari kakanya Epen (56). Pada tahun 1998 dia mulai memproduksi kue. Dia juga mengaku, masih bertahan karena tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dikerjakan. 
“Saya tidak bisa meninggalkan kerajinan ini, karena tidak punya pekerjaan lain. Tetapi dengan naiknya bahan baku, disiasati oleh saya dengan memperkecilnya kemasan,” ujarnya. (***) 

KAI Sukabumi Prediksi Kenaikan 50 Persen

SUKABUMI - Momen pembagian raport sekolah, diprediksi mampu mendongkrak jumlah penumpang Kereta Rel Diesel (KRD) Bumi Geulis jurusan Sukabumi-Bogor ataupun sebaliknya. Seperti yang dikatakan Kepala Stasiun KAI Sukabumi, Budi Mulyana. Kepada Radar Sukabumi, Budi menjelaskan kenaikan jumlah penumpang bisa mencapai 50 persen dibanding hari biasanya. “Memang benar, jika pembagian raport di semua sekolahan telah rampung. Biasanya penumpang KRD Bumi Geulis ini akan naik pesat bisa mencapai 50 persen,”ujar Budi, kemarin. 
Di hari biasa, sekali pemberangkatan biasanya PT KAI Sukabumi memberangkatkan 300 penumpang. “Setelah dibagi raport otomatis liburan, kondisi ini menjadikan masyarakat lebih banyak menggunakan kereta api sebagai moda transportasi untuk liburan mereka. Dari asalnya 300 orang, bisa naik jadi 450 orang,”tuturnya. Meski begitu, saat ini pihaknya menyebut jumlah penumpang KRD Bumi Geulis masih dalam kondisi terpantau. “Saat ini belum terjadi lonjakan ya. Jumlah penumpang masih stabil,”tegasnya. 
Dengan demikian, Budi menambahkan perusahaan yang dipimpinnya tersebut belum melakukan penambahan jumlah gerbong. Gerbong yang digunakan masih normal yaitu empat – lima gerbong, dan biasanya ke empat gerbong digunakan pada hari Selasa-Jum’at. Sedangkan Jum’at -Senin menggunakan lima gerbong. “Untuk kedepannya insya Allah akan ada penambahan sebayak dua gerbong lagi, yang saat ini masih dalam proses perbaikan. Itu semata-mata untuk memenuhi dan keyaman calon penumpang PT. KAI Kota Sukabumi,”urainya . 
Jadwal pemberangkatan KRD Bumi Geulis Jalur Sukabumi-Bogor pukul 05.00 WIB, sementara tujuan Bogor-Sukabumi pukul 17.00 WIB. Para penumpang masih didominasi para pekerja menengah ke bawah. “Saya berharap ke depannya PT. KAI Sukabumi lebih baik lagi dari sekarang. Mudah-mudahan masyarakat khususnya Kota Sukabumi dan sekitarnya mau menggunakan jasa kami,”tandas Budi selaku Kepala Stasiun Kereta Api Sukabumi.(cr5) 

Usaha Jasa Penjahitan Masih Menjanjikan

SUKABUMI - Salah satu bisnis pakaian yang diminati konsumen adalah bisnis jasa jahitan. Bisnis jasa jahitan memiliki peluang besar untuk menarik minat konsumen.Hal itu dikarenakan terkadang orang sering menyukai model pakaian di suatu toko, namun ukurannya tidak ada yang pas dengan tubuh konsumen itu sendiri. Tidak hanya itu, banyak orang tidak mau jika mengenakan pakaian yang pasaran atau banyak dipakai oleh orang lain. Mereka berlomba- lomba mencari jasa penjahit, yang dapat mengerjakan pakaian sesuai dengan keinginan mereka. 
Hal itulah, yang menjadikan Rijal membuka bisnis usahanya dibidang jahitan di Dayeuh Luhur Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. “Bisnis ini masih sangat prospektif dan banyak peluangnya,”ujarnya kepada Radar Sukabumi. Usaha yang digelutinya saat ini ia namakan Sinar Cikondang Taylor. Disini konsumennya meliputi anak sekolah, remaja, orang tua, baik wanita maupun pria. Biasanya mereka menjahit untuk keperluan membuat seragam dan baju pribadi sesuai dengan model yang mereka inginkan. “Jasa ini bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke atas maupun kalangan menengah bawah,”urainya. 
Bersama satu pekerjanya Ridwan. Rijal berharap jasa jahit yang dirintis sejak 2008 silam ini menjadi lebih baik dan diminati masyarakat sekitar. Sebab, dengan akan berakhirnya tahun ajaran 2011-2012 dan akan masuk tahun ajaran 2012-2013 biasanya untuk jasa jahit akan meningkat hingga 50%. (cr5) 

Melirik “Gurihnya” Bisnis Lele Sangkuriang

Sebuah usaha agro bisnis yang terbilang memiliki prospek dan hasil tinggi dalam dunia perniagaan saat ini salah satunya adalah lele Sangkuriang. Seperti halnya yang tengah dilakukan Andri Setiadi. Usaha tersebut tengah menjadikannnya sebagai pengusaha beromset tinggi setiap bulannya. Seperti apa usaha yang tengah ia jalankan?
Keuletan menjadi modal Andri Setiadi warga Kampung Legoksirna RT03 RW03 Desa Langensari, Parungkuda untuk mengurusi kolam-kolam kecil berukuran 3x3meter yang berisi sejumlah benih ikan berwarna gelap itu. Benih lele sangat rentan dan sensitif. Namun karena keuletan dan ketekunananya mengurus dan memeliharanya dengan teratur, lele kecil itu kini menjadi sebuah mesin produksi yang dapat menghasilkan lembaran-lembaran rupiah yang menjanjikan. 
Di usianya yang masih tergolong muda, ia mampu menjadikan dirinya sebagai seorang usahawan sukses dan profesional. Usaha yang sebelumnya hanya sebagai uji coba dan sampingan itu, kini tengah berkembang hingga menjadi sebuah produsen dan pemasok pasar hingga keluar daerah. “Usaha yang saat ini masih dalam tahap pengembangan ini awaalnya hanya sebagai sampingan, namun karena semakin banyaknya pesanan dan pemasarnnyapun tidak terlalu sulit. Hal itu membuat saya berpikir untuk terus mengembangkannya,”kata Andri, pria kelahiran Padang 1984 ini. 
Sebelumnya, jumlah lele yang dipeliharanya hanya sekitar dua ribu ekor. namun karena sebelumnya memiliki dasar dalam dunia perikanan, ia terus mengembangkannya hingga saat ini ia mampu mengeluarkan sekitar lima sampai enam ribu ekor setiap pekannya. “Lumayan, hanya sedikit buat tabungan,”ujarnya. Selain itu usaha yang tengah ia kembangkan ini tidak hanya pemeliharaan untuk konsumsi, tetapi ia memulainya dari nol atau dari pembibitan sendiri hingga siap jual. “Tidak membutuhkan waktu lama untuk memelihara lele jenis sangkuriang ini, hanya sekitar empat bulan saja dari penetasan hingga panen,”akunya. 
Selain itu, dalam pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan tidak terlalu rumit namun butuh perhatian dan keteraturan ekstra. Seorang pegawai, Hari Sunardi menuturkan, pemeliharaan lele tidaklah terlalu sulit, namun cukup membutuhkan pehatian lebih dan tidak boleh lengah. “Karena itu, usaha ini sangatlah rentan gagal bagi para pengusaha awal,”tuturnya. 
Dari beberapa jenis lele yang ada, jenis lele sangkuriang adalah salah satu jenis komoditi utama pilihan masyarakat umumnya. Selain itu, dalam kandungan rasa dan nilai ekonomi, jenis ini lebih diunggulkan. “Hal itu mungkin yang menjadi pembeda antara lel jenis sangkuriang dan jenis lainnya,” kata Hari. Kemudian daripada itu, segala ukuran yang menjadi klasifikasinya, kesemuanya memiliki harga dan jenis yang berparias dari ukuran yang terkecil, kemudian ukuran 34,38,57,58,68 hingga daging atau ukuran konsumsi berdeda harga dan nilainya. “hal itu tentu tidak terlepas dari kualitas yang diperlihatkan dalam lele itu sendiri, yang mana hal itu tergantung daripada pemeliharaanya,” kata Andri. 
Pemeliharaan lele Sangkuriang tidaklah membutuhkan waktu lama yakni untuk masa perkawinan, sekitar dua pekan dengan jumlah lele jantan dan betina sama dalam satu tempat. “Tentu sebelumnya dipisah terlebih dahulu,” imbuhnya. Kemudia penetasan hany sekitar 1-2 hari, setelah itu proses pemeliharaan ekstra dimulai, sebab saat-saat itu sejak usia sehari hingga ukuran-ukuran tertentu sangat rawan terhadap penyakit dan kematian. ” Rencananya tidak lama lagi akan melakukan penambahan dan pelebaran lokasi penampungan, sebab yang ada saat ini tidak cukup untuk menampung dan memeliharanya,”pungkasnya.(**) 

22 Juni 2012

Kerajinan Tanduk Ukir : Gagang Kacamata Buatan Jerman Itu Dari Sukaraja

Sukabumi - Meneruskan usaha orang tuanya yang dibangun sejak 1920-an, kini Tin Kartini dan anaknya Cecep Maulana bahu membahu menjalankan Karya Seni Tanduk. Produknya sudah menembus mancanegara, bahkan dipakai untuk frame kacamata buatan Jerman. Anda mungkin penggemar dan pemakai kacamata merek terkenal buatan Jerman. Tapi tahukah Anda bahwa bahan baku pembuatan frame kacamata tersebut berasal dari sebuah desa di Indonesia, tepatnya di kawasan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat? Ya, bahan baku gagang kacamata kelas atas tersebut memang terbuat dari tanduk kerbau yang merupakan produk kerajinan masyarakat Sukaraja. “Tanduk kerbau memiliki keunggulan makanya digunakan sebagai gagang kacamata produksi Jerman,” kata pimpinan Karya Seni Tanduk Sukabumi Cecep Maulana. Penggunaan bahan baku tersebut, kata Cecep, setelah dia bersama industri kecil di wilayah itu mengekspor tanduk kepala kerbau ke Jerman dan Brasil, tahun lalu. “Masih ada beberapa negara lain yang meminta dalam jumlah cukup banyak, diantaranya Australia, Jepang, dan Korea. Namun, karena keterbatasan produksi, permintaan itu belum dapat dipenuhi,” paparnya lagi. 
Usaha kerajinan tanduk kerbau, kata Cecep, merupakan warisan turun temurun dari kakek neneknya. Menurut cerita Tin Kartini, orang tua Cecep, yang ditemui Gema Rakyat Indonesia di sebuah pameran UKM di Jakarta beberapa waktu lalu, salah satu anaknya (Cecep) memang sedang giat-giatnya mengembangkan usaha yang dibangun orang tua Tin Kartini alias kakek-nenek Cecep sejak puluhan tahun silam. 
Saat orang tuanya, Uba dan Onih, sudah sudah tidak sanggup lagi menjalankan usaha Karya Seni Tanduk yang sudah dijalalankan sejak 1920-an, Tin Kartini lantas meneruskan usaha orangtuanya. “Kala itu pesanan sedang banyak-banyaknya sementara yang menangani usaha tidak ada lagi, Ya, daripada ditolak akhirnya pada 1970 saya memilih melanjutkan usaha ini dengan modal Rp 5 juta yang digunakan untuk membeli bahan baku dan membayar tenaga perajin. Kebetulan saat itu ada pesanan dari Jepang, Korea, Eropa dan Timur Tengah untuk pembuatan hiasan dari tanduk,” kenang perempuan yang biasa disapa Tin ini. 
Tin mengaku, ketika itu produknya lebih banyak diminati pasar luar. Pesananpun tidak sedikit, bisa mencapai satu kontainer. Untuk memenuhi permintaan pasar kala itu, dia mempekerjakan tak kurang dari 40 perajin. Permintaan desainpun beraneka ragam, mulai dari hiasan tanduk, patung burung, ikan dan sebagainya. “Selain melayani permintaan pasar kami juga kerap menciptakan desain baru. Setiap bulan pasti kami tawarkan desain baru supaya pelanggan tidak jenuh. Tapi biasanya pasar luar lebih banyak memesan hiasan tanduk atau patung,” aku perempuan kelahiran Sukabumi 21 April 1952 ini. 
Sementara desain-desain lain seperti gelang, jepitan rambut, sisir, penggaruk punggung kurang diminati. Daripada barang menumpuk, Tin pun mulai memasuki pasar dalam negeri. “Saat suami saya meninggal pada 1975 sayapun total menangani sendiri usaha. Waktu itu produk banyak menumpuk, akhirnya saya menawarkan kerjasama dengan toserba Sarinah dan membuka workshop di rumah, di daerah Sukaraja, Sukabumi,”cerita dia. Melalui Sarinah dia kerap diajak pameran ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri. Selain itu Tin juga pernah bekerjasama dengan Pasar Raya, sebuah Toserba di Jakarta. Tapi karena harga sewanya yang mahal dan lamanya proses pembayaran, terpaksa kerjasama itu dihentikan. “Pembayarannya lama sekali, perputaran modal saya berhenti,” keluhnya. 
Saat Indonesia mengalami krisis moneter dan berbagai guncangan, usaha Tin kena imbasnya. Pesanan dari Eropa sudah tidak ada lagi. Sedangkan Jepang, Korea menurun drastis. Pesanan paling rutin dari Timur Tengah, tapi pesanannya tidak sebanyak dulu. Terpaksalah Tin merumahkan beberapa perajinnya. “Saat ini perajin tetap saya ada lima orang. Kalau ada pesanan, barulah saya bekerjasama dengan perajin di daerah tempat tinggal saya. Sayangnya, sekarang ini sulit sekali mencari perajin yang bisa mengukir tanduk menjadi hiasan patung. Jadi, kalau ada pesanan patung dalam jumlah banyak untuk waktu cepat, terpaksa saya tolak,” aku perempuan paro baya yang masih terlihat enerjik ini. 
Untuk mempertahankan usahanya, Tin kerap mengikuti berbagai pameran. Usahanya ini membuahkan hasil. Kini produknya sudah memasuki pasar Kalimantan, Sulawesi dan berbagai daerah di Indonesia. Dalam sebulan, setidaknya Tin bisa memproduksi 500 pieces dengan harga mulai dari lima ribuan sampai jutaan rupiah, tergantung hiasan yang dibuat. Sementara itu, bahan baku untuk membuat hiasan diperolehnya dari Sumatera Utara dan Tanah Abang (Jakarta). “Untuk tanduk kerbau dan sapi saya sudah ada langganan di Medan, sedangkan tanduk kambing saya sudah ada langganan di Pasar Tanah Abang,”aku ibu empat anak ini. 
Ke depan, Tin berharap bisa menembus pasar luar negeri kembali. “Tapi karena saya sudah tua, saat ini usaha dilanjutkan oleh anak saya, Cecep Maulana. Untuk memulai pemasaran ke luar negeri, Cecep mulai memasarkan produk lewat internet,” terang Tin berpromosi. Di tangan Cecep, Karya Seni Tanduk saat ini diakuinya masih bisa bertahan. Meski ada produk sejenis yang datang dari China, tapi kerajinan produksi Karya Seni Tanduk, seperti sisir, penggaruk, miniatur hewan, pipa rokok, aksesoris wanita, masih diminati pasar lokal. 
Menurut Cecep, selama ini kerajinan tangan yang diproduksinya memiliki nilai ekonomi tinggi dan beromzet lumayan, bisa mencapai Rp 15 juta sampai Rp 20 juta sebulan. Cecep mengatakan, tingginya permintaan terhadap produk miliknya, dikarenakan keunikan bahan baku dan kualitas yang dihasilkan. “Konsumen menilai, bahan baku yang digunakan unik dan jarang. Itulah yang menyebabkan permintaan terus datang. Tentu, kita juga menjaganya dengan menjaga kualitas,” tandasnya.

23 Mei 2012

Sekar Perumnas Tawarkan Rumah Kepada Buruh di Jawa Barat

BANDUNG : Serikat Karyawan Perum Perumnas (Sekar Perumnas) menawarkan rumah dengan cicilan murah kepada buruh di Jawa Barat. General Manager Sekar Perumnas DPW Regional IV Jabar-Banten Sugeng Saefulrahman mengatakan kesepakatan dengan pihak buruh diharapkan dapat membantu buruh untuk mendapatkan rumah yang layak dan murah. “Kami siap membantu penyediaan lahan dan rumah bagi masyarakat kaum buruh yang lebih baik dengan kelayakan tempat tinggal sesuai ketentuan standar yakni tipe 36 berukuran 60 meter,” katanya. 
Dia menuturkan pihaknya akan fokus dulu di wilayah Bandung yaitu sekitar kawasan Soreang untuk tahun ini sebagai lahan rumah yang akan ditempati para buruh. Dia mengaku pihaknya memiliki total lahan sebanyak 125 hektare. Namun untuk buruh disediakan sekitar 8 hektare yang bisa menampung 500 unit rumah tipe 36. “Harganya sekitar Rp70 jutaan. Untuk soal nilai angsuran pastinya yang tidak akan memberatkan buruh, nanti kita diskusikan kembali,” katanya. 
Sementara itu, Ketua Sekar Perumnas DPW Regional IV Jabar-Banten Satriawan mengatakan pihaknya ingin merealisasikan keinginan buruh dalam membangun rumah yang layak dengan harga yang murah. “Makanya kami memberi nama MoU tersebut dengan sebutan MoU payung. Karena kita ingin memberikan payung berupa kerja sama ini bagi seluruh buruh,” ujarnya. (Bisnis Jabar)

22 Mei 2012

Lelang Pengadaan Pelumas Kendaraan di DP4 Kota Sukabumi


DP4 Kota Sukabumi saat ini akan menggelar lelang secara elektronik untuk pengadaan pelumas kendaraan operasional persampahan dan alat berat. Metode pengadaan dilaksananakan dengan metode pelelangan umum dengan metode pasca kualiifikasi dan sistem gugur.
Adapun nilai pagu paket ditetapkan sebesar Rp. 161.863.000,-. Anggaran dana berasal dari APBD Kota Sukabumi dan dapat diikuti oleh perusahaan dengan kualifikasi perusahaan kecil. Adapun syarat kualifikasinya adalah memiliki dokumen usaha lengkap dengan SIUP subbidang perdagangan umum, pernah mendapatkan minimal 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam 4 tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman sebagai subkontrak, kecuali bagi penyedia yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun, dan telah melunasi pajak tahun terakhir.
Jadwal pengadaan barang secara elektronik melalui LPSE : (Jadwal lengkap klik disini)

  • Download dokumen pemilihan dan kualifikasi : 22 Mei 2012 jam 13.00 sampai 31 Mei 2012 pukul 23.59 WIB
  • Penjelasan dokumen lelang : 25 Mei 2012 pukul 08.00 - 10.00 WIB
  • Upload dokumen penawaran dan kualifikasi : 28 Mei 2012 mulai pukul 08.00 - 1 Juni 2012 pukul 08.00
  • Penetapan pemenang lelang : 07 Juni 2012 pukul 08.00 -12.00 WIB
Info lengkap silahkan kunjungi disini




6 Maret 2012

Ramayana Gelar Pesta Diskon Selama Bulan Maret 2012

SUKABUMI - Merayakan hari ulang tahun ke-34, Ramayana Departement Store menggelar anniversary sale, membagikan hadiah berupa sovenir kepada konsumen Ramayana dan gebyar musik untuk menghibur masyarakat. Acaranya berlangsung sangat meriah, meskipun hujan mengguyur Kota Sukabumi. Program anniversary sale, yaitu pesta diskon besar-besaran. 
Di sini, tersedia diskon hingga 70 persen untuk item-item tertentu di Ramayana. Periode pesta diskon tersebut, dimulai 1-31 Maret 2012. Hampir semua merk ternama ikut dalam program ini. Ramayana yang ada di Jalan Tiapar Gede ini juga mengadakan program khusus setiap minggu dan setiap bulan. Menurut Manager Ramayana Akbar mengatakan, anniversary sale ini sebagai bentuk syukur dan terimakasih Ramayana pada custumer atau konsumen. “Khusus di bulan Maret ini, kami menambahkan budget diskon khusus melayani masyarakat,” tegas Akbar saat ditemui disela acara. 
Selain itu, Ramayana juga mempunyai double expose. Yaitu counter merk-merk diberikan space khusus untuk memberikan acara dan diskon khusus. Seperti merk sandal Yongki dan Fladeo yang memberikan diskon hingga 70 persen. Dalam anniversary sale tersebut, diskon yang disiapkan hingga 50 persen + 20 persen setiap harinya. Produk-produk fesyen yang diberi diskon cukup banyak. Contohnya, Tshirt mulai dari Rp 15 ribuan, kemeja mulai dari Rp 25 ribuan, atau celana jeans yang dijual Rp 30 ribuan. “Diskon ini untuk semua produk selama sebulan penuh. Selain itu, masih ditambah program mingguan lain,” jelasnya. 
Setiap minggu, khusus Jumat, Sabtu, dan Minggu diadakan program tambahan. Di antaranya, undian pasti dapat. Setiap pengunjung yang berbelanja minimal Rp100 ribu akan mendapatkan kupon. Ini tidak berlaku kelipatan. Kupon tersebut berisi hadiah berupa barang kebutuhan rumah tangga hingga elektronik. Setiap pemilik kupon dipastikan mendapat hadiah. Selain itu, juga ada program belanja gratis. Setiap belanja minimal Rp 100 ribu dan tidak berlaku kelipatan mendapat T-shirt gratis. “Ada pula pesta diskon merk terkenal maupun harga heboh super murah. Di sini ada juga buy one get one free. Program ini berlangsung setiap minggu dan berganti-ganti,” katanya. 
Ramayana juga menambah tenda fair di depan took. Di tempat tersebut, tersedia T-shirt, celana, sepatu, dan sandal untuk remaja yang harganya mulai dari Rp15 ribu. Meski harga murah, barang-barang yang dijual dijamin kualitasnya. Ramayana juga menyediakan produk elektronik. Untuk mendapatkan barang tersebut, pembeli harus datang ke Supermarket Ramayana. “Kami pastikan harganya murah dan cocok untuk anak kos,” imbuhnya. 
Selain produk elektronik, untuk variasi aksesori mobil dan motor dan perlengkapan handphone juga tersedia dengan diberikan harga mulai dari Rp10 ribuan. Penambahan elektronik ini sebagai tambahan variasi Ramayana di luar barang fesyen. 


(Radar Sukabumi)

Pemberdayaan Pemuda Melalui Budidaya Lele Sangkuriang

CIKOLE - Budidaya ikan Lele Sangkuriang di Kota Sukabumi begitu pesat dengan maraknya pembangunan tempat budidaya yang dikelola kaum muda. Lokasi budidaya Lele Sangkuriang dibangun di sejumlah kecamatan di Kota Sukabumi yakni Kecamatan Gunungpuyuh, Kecamatan Cikole dan Kecamatan Warudoyong. Pembangunan budidaya jenis ikan Lele Sangkuriang ini yang tersebar di beberapa wilayah Kota Sukabumi ini yakni Kecamatan Warudoyong di Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Cikole di Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Gunungpuyuh di Kelurahan Gunungpuyuh. 
Kepala Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi Abduh Nurhidayat mengatakan, potensi perkembangan ikan Lele ini sangat bagus jika para pemuda peka untuk menggrapnya, pasalnya pihak BBAT yang telah melakukan terobosan di wilayah Kota Sukabumi yang rencana di setiap kecamatan para pemuda bisa memanfaatkan peluang ini. “Budidaya ikan Lele ini prospeknya sangat bagus dan pengelolaanya pun cepat dipanen,” ungkap Abduh. Pihaknya membuka peluang bagi pemuda di Kota Sukabumi yang memiliki jiwa berwirausaha untuk budidaya ikan lele ini. “Kami sangat menerima para pemuda yang beanar-benar serius untuk mengembangkan budiadaya ikan Lele Sangkuriang ini,” katanya. 
Sementara itu salah seorang pengelola di Wilayah Kecamatan Warudoyong, Kelurahan Sukakarya Duduh Abdullah (28) menuturkan, budidaya ikan lele yang sedang digarapnya ini atas saran dan petunjuk pihak BBAT dan pengelolaan ini bisa memberikan berbagai kontribusi bagi aktifitas kepemudaan. “Pengelolaan budidaya ikan Lele Sangkuriang ini kami lakukan bersama teman-teman sekitar 15 orang sesama pemuda,” beber Duduh. 
Dalam pengelolaan dan perawatannya jenis ikan lele sangkuriang ini dikatakan gampang-gampang susah karena jenis ikan ini harus bisa memperhatikan asupan gizi atau makanan dan mewaspadai berbagai hama seperti kodok dan lainnya. “Untuk pembuatan kolam lele ini di atas tanah sehingga terjaga dari jenis hewen buas dan atapnya pun terhindar dari air hujan,” pungkasnya. (Radar Sukabumi)

Lezatnya Kue Produksi Abah Cake

SUKABUMI - Dari bahan baku yang terjamin kualitasnya dan diolah menggunakan mesin modern, menghasilkan aneka kue yang memiliki ciri khas tersendiri. Seperti hasil produksi dari Abah Cake. Berbekal Sedikit keterampilan saat bekerja di salah satu Hotel, Taufik Kurohman (42) yang karib disapa Abah mulai merintis usahanya di tahun 2008 silam. Usaha yang dirintisnya ini memproduksi kue hias, yang kemudian dikembangkan setelah dua tahun memproduksi kue Cake. Usahanya ini, beralamat di Jalan KH A Sanusi Gang Cemara Nomor 5 Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. 
Memasuki tahun 2010, usahanya sudah mulai ada peningkatan. Dalam satu hari, memproduksi sekitar 20 kue Cake dan satu buah kue hias sesuai dengan pesanan. “Mulanya saya bekerja di Hotel, namun kena PHK. Akhirnya, saya mencoba untuk membuka usaha dengan bermodalkan keterampilan. Tetapi, alhamdullillah usaha saya bisa melebarkan sayapnya hingga sekarang,” tutur Pemilik usaha kue Abah Cake, Taufik Kurochman saat ditemui  dikediamannya, kemarin. 
Aneka kue hias di produksinya, seperti kue pengantin, kue ulang tahun dan kue khitanan yang disuguhkan harga mulai dari Rp75 ribu-Rp200 ribu. Selain kue penganting, Abah Cake memproduksi aneka kue Cake dengan beragam rasanya. Diantaranya, rasa pisang, rasa pandan, rasa coklat yang dihargai Rp24 ribu per loyang ukuran 22. Sedangkan kue Cake rasa durian, diberikan harga Rp28 ribu per loyang ukuran 22. Selain aneka kue Cake dan kue hias, Abah Cake memproduksi donat isi strawberry dan blueberry yang ditaburi keju dengan harga hanya Rp1.000. “Pemasaran hanya di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, wilayah Cicurug banyaknya pesanan,” paparnya. 
Pengolahan dengan cara modern, sehingga terjamin kualitasnya dan dijamin halal. Salah satu keunggulan dari hasil produksi Abah Cake, yaitu donat. Donat hasil olahannya, memiliki adonan yang lembut dengan isi rasa strawberry dan blueberry dengan cara disuntikan dan juga harga yang terjangkau. “Dalam sehari, sekitar 20 konsumen singgah yang kebanyakan memburu donat. Abah Cake buka setiap hari, dari pukul 09.00-16.00 WIB,” ujarnya. 
Salah satu kendala dalam menjalankan usahanya, bahan baku merangkak naik karena bahan bakunya termasuk sembako. Sehingga hasil produksinya harus disesuikan dengan harga, dari pada menaikan harga jual lebih baik volume atau postur kue sedikit dikurangi. Namun, tidak mengurangi kualitas produksinya dan tetap terjamin. “Mudah-mudahan Abah Cake bisa berkembang dan pemasaran bisa lebih luas lagi,” harapnya. (Radar Sukabumi)

Mak Erot, Pebisnis Pengobatan Alat Vital Yang Melegenda

Tidak ada nama orang Indonesia yang bisa ditemui di jalan-jalan sebanyak nama Mak Erot. Bahkan, tidak sedikit yang mengklaim sebagai pemilik atau pewaris ilmu pengobatan alternatif khusus pria milik perempuan asal Sukabumi tersebut. 
Mak Erot lahir di Cigadog, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, lebih dari 130 tahun lalu. Mak Erot adalah anak dari pasangan Boi dan Layi. Seperti dikutip dari situs web Klinik Tradisional Mak Erot, nama Erot memang sudah diberikan sejak lahir. Pengobatan tradisional alat vital sudah dilakukan Mak Erot sejak zaman penjajahan Jepang. Berbeda dengan pengobatan lain, pengobatan ala Mak Erot adalah murni tradisional, yaitu melalui terapi mantra dan doa yang tidak mengakibatkan efek samping. 
Salah satu pemikiran Mak Erot soal pentingnya membuat alat vital pria menjadi sehat adalah karena seks merupakan kebutuhan yang tidak bisa digantikan, kebutuhan sebagai manusia yang secara kodrati memiliki pasangan hidup. 
Walau banyak orang yang malu mengaku pernah berobat atau bahkan yang mengolok-olok, pengobatan Mak Erot telah diakui oleh kaum modernis, pakar seks, maupun selebritis. 

Pewaris Ilmu Mak Erot
Mak Erot sudah meninggal dunia 4 tahun lalu namun bagi anda yang ingin mengobati alat vital anda tidak perlu cemas. Sebab seluruh ilmu pengobatan alternatif khusus pria tersebut telah diwariskan kepada H. Saepulloh. Saipulloh ini adalah pewaris tunggal karena tidak sembarang orang yang bisa menerima ilmu dan kemampuan yang dimiliki Mak Erot. "Penerus Mak Erot adalah Bapak Saepulloh" ungkap Andika Hidayat, adik Saepulloh. Saepulloh pernah mendampingi Mak Erot tampil di acara Empat Mata yang ditayangkan Trans7.

Mengenal Wisata Sejarah Peninggalan Belanda Di Sukabumi

Kawasan wisata di Sukabumi tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah nan asri, tetapi juga membawa wisatawan ke wisata sejarah karena sebagian besar tempat wisata itu dibangun pada zaman Belanda. 
Di Selabintana yang terletak 7 kilometer dari kota Sukabumi, misalnya, wisatawan akan mendapatkan jejak sejarah peninggalan Belanda yang dipadu dengan panorama Gunung Gede-Pangrango. Hotel yang dibuat pada tahun 1900-an oleh seorang berkebangsaan Belanda tetap bertahan hingga kini dan masih menjadi ikon Selabintana. 
Kawasan wisata Danau Lido juga dibuat pada zaman Belanda. Ketika itu pada tahun 1898, saat Belanda membangun Jalan Raya Bogor-Sukabumi, mereka mencari tempat untuk peristirahatan para petinggi pengawas pembangunan jalan dan pemilik perkebunan. Danau Lido sendiri adalah danau alam yang letaknya di lembah Cijeruk dan Cigombong. Jika dilihat dari atas, Danau Lido seperti mangkuk di kaki Gunung Gede-Pangrango. Di dekat danau ini juga terdapat air terjun Curug Cikaweni yang mengalirkan air yang sangat dingin. Kawasan ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1940 setelah Ratu Wilhelmina datang dan beristirahat di Lido pada tahun yang sama. Ketika itu, restoran pertama diresmikan sebagai pelengkap fasilitas kawasan wisata dan juga untuk menjamu Sang Ratu. 
Berbeda dengan Danau Lido, Situ Gunung bukanlah danau alam. Dari berbagai cerita rakyat setempat dan data dari pengelola taman wisata, danau ini ternyata buatan manusia. Konon, pada tahun 1800-an, danau ini dibuat oleh bangsawan Mataram Rangga Jagad Syahadana atau Mbah Jalun (1770-1841). Tokoh ini merupakan buronan penjajah yang akhirnya menetap di kawasan Kasultanan Banten, tepatnya di kaki Gunung Gede-Pangrango. Mbah Jalun merasa begitu bahagia ketika istrinya yang berasal dari Kuningan-Cirebon melahirkan seorang anak laki-laki, Rangga Jaka Lulunta. Perasaan bangga, bahagia, dan penuh syukur itu diwujudkannya dengan membangun Situ Gunung. 
Telaga Situ Gunung kemudian diambil alih oleh Belanda dan kemudian dibangunlah beberapa infrastruktur pada tahun 1850. Di kawasan ini pernah dibangun hotel dengan nama Hotel Situ Gunung. Kini di Situ Gunung tersedia penginapan yang cukup nyaman dengan fasilitas air panas. Apabila memilih berkemah, pelancong bisa membawa tenda sendiri atau menyewa tenda dari pengelola. Fasilitas mandi cuci kakus juga tersedia di areal perkemahan itu. (Kompas)

SIAM Cement Akan Bangun Pabrik Di Sukabumi

JAKARTA - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Siam Cement Group (SCG), perusahaan swasta asal Thailand, berencana memperluas investasinya di Indonesia dengan membangun pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat. "Nilainya mencapai 300 juta dollar AS," kata MS Hidayat seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Presiden Direktur SCG Kan Trakulhoon di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/3/2012). 
MS Hidayat mengatakan, nilai investasi perusahaan yang sekitar 30 persen sahamnya dimiliki Kerajaan Thailand, telah mencapai 1 miliar dollar AS. Selama ini, perusahaan yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1995-1996 ini telah melakukan investasi di bidang petrokimia, semen, infrastruktur, dan lainnya. "SCG bertekad akan konsentrasi mengembangkan (bisnisnya) di Indonesia," sambung MS Hidayat. 
Rencananya, pabrik ini akan dibangun selama dua setengah tahun. Kapasitas produksi pabrik ini mencapai 500.000 ton per hari atau sekitar 1,8 juta ton per tahun. Semua produksi semen ditujukan untuk pasar dalam negeri. Sementara itu, Kan mengatakan, iklim investasi di Indonesia baik. Kendati demikian, Kan meminta dukungan pemerintah Indonesia untuk mengatasi debottlenecking terkait proyek investasi petrokimia di Chandra Asri. 
Siam Cement sejak tahun 2011 telah melakukan langkah bisnis besar-besaran, antara lain dengan mengakuisisi 30 persen saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, perusahaan petrokimia terkemuka di Indoneia. Guna memperkuat jangkauan dalam bisnis bahan bangunan dan distribusi, Siam Cement juga mengakuisisi 93,5 persen saham PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIA), produsen utama keramik di Indonesia. Siam Cement tahun lalu juga mengakuisisi 99 persen saham PT Kokoh Inti Arebama Tbk (Kokoh), distributor bahan bangunan dengan jaringan penjualan yang luas diseluruh Indonesia. (Kompas)

5 Maret 2012

Suku Cadang Mahal, 40% Bis Sukabumi Tidak Beroperasi

Sukabumi - Sedikitnya 40% dari 500 unit armada bus di Kota Sukabumi tidak lagi beroperasi. Hal ini terjadi karena harga spare part atau suku cadang kendaraan mahal sehingga sulit terjangkau pengusaha bus. ''Sekitar 40% armada bus sudah tidak beroperasi lagi karena mahalnya harga suku cadang,'' kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi Andri Setiawan. 
Data Dishub Kota Sukabumi mencatat jumlah armada bus di Kota Sukabumi mencapai sekitar 500 unit. Armada yang ada itu melayani sejumlah trayek di antaranya tujuan Jakarta, Bandung, Depok, dan Semarang. Kendati ada armada bus tidak beroperasi, lanjut Andri, tidak lantas mengakibatkan terlantarnya para penumpang bus di terminal setiap hari. Pasalnya jumlah armada bus yang tersedia dan masih beroperasi untuk masing-masing jurusan masih cukup tersedia. ''Sampai saat ini tidak ada masalah dan tidak ada penumpang yang terlantar. Para penumpang masih bisa diangkut,'' ujarnya. 
Andri mengharapkan agar pengusaha bus mengedepankan aspek kelayakan bus dalam mengangkut penumpang. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa. ''Para pengusaha diharapkan untuk selalu mengecek kelayakan armada busnya,'' harap Andri. 
Sementara itu, Wakil Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi Hildan Sidik membenarkan ada sekitar 40% armada bus yang sudah tidak beroperasi karena harga suku cadang mahal. ''Apalagi saat ini ada rencana kenaikan harga BBM nampaknya semakin menambah pesimis para pengusaha angkutan. Karena pasti disusul dengan kenaikan harga suku cadang,'' ujar Hildan. [Inilah Jabar]

Lezatnya Tumis Peda Mang Oni

SUKABUMI - Anda tahu Bank Mandiri Sudirman di Kota Sukabumi ? Nah, diseberang bank hasil likuidasi itulah terdapat warung lesehan khas Sunda, Mang Oni. Tepat dipertigaan Jalan Mukhtar Obing, setiap sore berubah menjadi ramai. Disana banyak yang menunggu pesanan peda tim (tumis peda) yang menjadi andalan warung itu. Bukan hanya orang desa dan tua saja yang menyukai tumis peda itu. Terlihat sejumlah kaum muda pun menyukai pasakan karya tangan pegawai Oni Sahroni (47) itu. Tumis peda dicampur pete dengan bumbu racikan khas Mank Oni itu membuat keduanya semakin akrab. Karena racikan yang terlihat secara kasat mata itu, bawang merah dan cabe rawit yang digoreng setengah matang. Disitulah aroma tumis peda khas Mang Oni itu menggiurkan. Apalagi, bila makan tim peda itu dibubuhi dengan nasi timbel plus salad. 
Ternyata, bukan hanya tumis peda yang menjadi buruan pelanggan Mang Oni. ikan asin sepat pun rupanya menjadi salah satu tujuan pembeli memesan ikan itu. Sebenarnya, warung dipinggir jalan (Pija) itu juga menyediakan ayam goreng dan ayam bakar. Riki mengatakan, ia dan pacaran yaitu selalu menyempatkan untuk makan berdua disana. Tentu, menu yang ia pilih adalah tumis peda pete. “Tumis peda ini, rasanya enak dan gurih.  Pokonya pas banget deh kalau siang-siang gini. Apa lagi makannya sama pacar, ” ucapnya seraya diamini Siska. Siska pun mengaku, kala tiap kali mau makan bareng, ia selalu mengajak kekasihnya itu memilih menu tumis peda ala Mang Oni. Meski mudah dan sederhana, makanan itu cukup membuat suasana semakin hangat dan akrab. “Kadang-kadang saya yang ajak kesini. Atau pacar saya yang ngajak duluan. Abis enak sih,” celotehnya.   
Sementara itu, pemilik warung Mang Oni, Oni Sahroni mengatakan, omset warung yang berdiri 2005 itu  terus merangkak naik. Untuk setiap harinya, ia rata-rata bisa menghabiskan 5 kilo ikan asin dan  250 potong ayam bakar dan goreng. Bahkan kalau di bulan Ramadhan Mang Oni selalu menghabiskan ikan asinnya saja hingga 8 kilogram/hari. Dengan keberhasilannya itu, kini ia sudah bisa memperkerjakan enam karyawan bersama isterinya. “Alhamdulillah, hasil usaha ini saya juga bisa menyekolahkan anak dan membeli rumah sendiri,” aku bapak dua anak itu. 
Untuk bisa menikmati hidangan itu, penikmat tidak perlu mengkocek saku dalam-dalam. Oni mentarif tumis peda dan tumis sepat plus pete itu hanya Rp 13 ribu per paket. Maksudnya, jika anda memesan tumis peda plus pete, pelayan bakal menyuguhkan tumis peda plus pete, tambah nasi, tempe tahu, sambal dan salad. Sedangkan untuk ayam bakar, penikmat hanya mengeluarkan Rp 10 ribu satu paket. Warung itu kini memang selalu terlihat ramai. Oni mengaku, kini usahanya itu tengah memasuki masa kejayaan. “Alhamdulillah Kang, jualan saya selalu rame. Mudah-mudahan saja pelanggan selalu setia,” harapnya. (Radar Sukabumi)