KADUDAMPIT : Sejumlah petani sayuran di Kampung Cijagung Desa Gedepangrango Kecamatan Kadudampit mengeluhkan hama akar bengkak (Plasmodiophora) yang menyerang tanaman mereka. Terutama tanaman yang diserang yaitu tanaman kubis-kubisan seperti kol, sawi, tomat, cabai dan lain-lain. Akibat serangan hama tersebut banyak sejumlah petani menglami kerugian rugi.
Ade (40) salah seorang petani Kampung Cijagung, menjelaskan, hama tersebut menyerang dari mulai daun sehingga menyebabkan bengkaknya pada akar tanaman tersebut. “Hama ini menyerang, menyebabkan daun-daun tanaman layu jika hari panas dan kering, kemudian pulih kembali pada malam hari, serta kelihatan normal dan segar pada pagi hari. Jika penyakit berkembang terus, daun-daun menjadi kuning, tanaman kerdil, dan tanaman mungkin akan mati atau hidup tetapi merana,” jelasnya.
Para petani hanya mengandalkan kapur dolomit (Kapur tanah), namun usaha mereka tidak begitu berhasil. Pastinya untuk mengusir hama ini adalah dengan menggunakan pestisida, dikarenakan harga pestisida mahal, para petani lebih memilih tidak membelinya.
Ade menambahkan, dari kondisi tersebut ia sangat menginginkan adanya penyuluhan, untuk mengatasi hama penyakit tersebut. “Saya ingin sekali adanya penyuluhan karena saya sudah bingung untuk mengatwsi hama ini, susah sekali hama ini di hilangkan,” katanya.
Sejumlah petani lainnya mengatakan, bahwa sejak tahun 1985, hingga saat ini pemerintah tak pernah melakukan penyuluhan terhadap para petani. “Padahal rapat anggatan tahunan (RAP) selalu dilakukan setiap tahunnya, dana dari dinas terkait juga suka ada. Tetapi tidak terealisasikan. Hanya orang-orang tertentu saja yang mendapatkannya. Pokonya kami berharap kepada instansi terkait membenahi hal ini dan memberikan penyuluhan kepada kami,” ujar sejumlah petani Desa Geudepangrango.
Berdasarkan dari pantauan, hama ini menyerang bukan hanya daerah Kecamatan kadudampit saja, tetapi Kecamatan Cisaat pun mengalami hal yang sama. (Radar Sukabumi)
0 komentar:
Posting Komentar