Sedapnya Mie Ayam Sehat Warna-Warni WASEGI

Pengen merasakan kelezatan Mie Ayam ini ? Anda dapat merasakannya di Foodcourt Yogya Toserba Sukabumi Lantai 3

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Dinamika Bisnis Anda Bisa Ditampilkan Disini

Dinamika bisnis anda di Sukabumi dapat ditampilkan dalam website ini. Anda dapat mengirimkan informasi bisnis melalui alamat email : redaksi@bisnissukabumi.com

Galeri Online Produk UMKM Sukabumi

Sekarang cari oleh-oleh produk khas Sukabumi semakin mudah dengan telah diluncurkannya galeri/toko online lengkap produk UMKM Sukabumi. Anda bisa mengunjunginya di : www.ProdukSukabumi.com

6 Maret 2012

Ramayana Gelar Pesta Diskon Selama Bulan Maret 2012

SUKABUMI - Merayakan hari ulang tahun ke-34, Ramayana Departement Store menggelar anniversary sale, membagikan hadiah berupa sovenir kepada konsumen Ramayana dan gebyar musik untuk menghibur masyarakat. Acaranya berlangsung sangat meriah, meskipun hujan mengguyur Kota Sukabumi. Program anniversary sale, yaitu pesta diskon besar-besaran. 
Di sini, tersedia diskon hingga 70 persen untuk item-item tertentu di Ramayana. Periode pesta diskon tersebut, dimulai 1-31 Maret 2012. Hampir semua merk ternama ikut dalam program ini. Ramayana yang ada di Jalan Tiapar Gede ini juga mengadakan program khusus setiap minggu dan setiap bulan. Menurut Manager Ramayana Akbar mengatakan, anniversary sale ini sebagai bentuk syukur dan terimakasih Ramayana pada custumer atau konsumen. “Khusus di bulan Maret ini, kami menambahkan budget diskon khusus melayani masyarakat,” tegas Akbar saat ditemui disela acara. 
Selain itu, Ramayana juga mempunyai double expose. Yaitu counter merk-merk diberikan space khusus untuk memberikan acara dan diskon khusus. Seperti merk sandal Yongki dan Fladeo yang memberikan diskon hingga 70 persen. Dalam anniversary sale tersebut, diskon yang disiapkan hingga 50 persen + 20 persen setiap harinya. Produk-produk fesyen yang diberi diskon cukup banyak. Contohnya, Tshirt mulai dari Rp 15 ribuan, kemeja mulai dari Rp 25 ribuan, atau celana jeans yang dijual Rp 30 ribuan. “Diskon ini untuk semua produk selama sebulan penuh. Selain itu, masih ditambah program mingguan lain,” jelasnya. 
Setiap minggu, khusus Jumat, Sabtu, dan Minggu diadakan program tambahan. Di antaranya, undian pasti dapat. Setiap pengunjung yang berbelanja minimal Rp100 ribu akan mendapatkan kupon. Ini tidak berlaku kelipatan. Kupon tersebut berisi hadiah berupa barang kebutuhan rumah tangga hingga elektronik. Setiap pemilik kupon dipastikan mendapat hadiah. Selain itu, juga ada program belanja gratis. Setiap belanja minimal Rp 100 ribu dan tidak berlaku kelipatan mendapat T-shirt gratis. “Ada pula pesta diskon merk terkenal maupun harga heboh super murah. Di sini ada juga buy one get one free. Program ini berlangsung setiap minggu dan berganti-ganti,” katanya. 
Ramayana juga menambah tenda fair di depan took. Di tempat tersebut, tersedia T-shirt, celana, sepatu, dan sandal untuk remaja yang harganya mulai dari Rp15 ribu. Meski harga murah, barang-barang yang dijual dijamin kualitasnya. Ramayana juga menyediakan produk elektronik. Untuk mendapatkan barang tersebut, pembeli harus datang ke Supermarket Ramayana. “Kami pastikan harganya murah dan cocok untuk anak kos,” imbuhnya. 
Selain produk elektronik, untuk variasi aksesori mobil dan motor dan perlengkapan handphone juga tersedia dengan diberikan harga mulai dari Rp10 ribuan. Penambahan elektronik ini sebagai tambahan variasi Ramayana di luar barang fesyen. 


(Radar Sukabumi)

Pemberdayaan Pemuda Melalui Budidaya Lele Sangkuriang

CIKOLE - Budidaya ikan Lele Sangkuriang di Kota Sukabumi begitu pesat dengan maraknya pembangunan tempat budidaya yang dikelola kaum muda. Lokasi budidaya Lele Sangkuriang dibangun di sejumlah kecamatan di Kota Sukabumi yakni Kecamatan Gunungpuyuh, Kecamatan Cikole dan Kecamatan Warudoyong. Pembangunan budidaya jenis ikan Lele Sangkuriang ini yang tersebar di beberapa wilayah Kota Sukabumi ini yakni Kecamatan Warudoyong di Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Cikole di Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Gunungpuyuh di Kelurahan Gunungpuyuh. 
Kepala Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBAT) Sukabumi Abduh Nurhidayat mengatakan, potensi perkembangan ikan Lele ini sangat bagus jika para pemuda peka untuk menggrapnya, pasalnya pihak BBAT yang telah melakukan terobosan di wilayah Kota Sukabumi yang rencana di setiap kecamatan para pemuda bisa memanfaatkan peluang ini. “Budidaya ikan Lele ini prospeknya sangat bagus dan pengelolaanya pun cepat dipanen,” ungkap Abduh. Pihaknya membuka peluang bagi pemuda di Kota Sukabumi yang memiliki jiwa berwirausaha untuk budidaya ikan lele ini. “Kami sangat menerima para pemuda yang beanar-benar serius untuk mengembangkan budiadaya ikan Lele Sangkuriang ini,” katanya. 
Sementara itu salah seorang pengelola di Wilayah Kecamatan Warudoyong, Kelurahan Sukakarya Duduh Abdullah (28) menuturkan, budidaya ikan lele yang sedang digarapnya ini atas saran dan petunjuk pihak BBAT dan pengelolaan ini bisa memberikan berbagai kontribusi bagi aktifitas kepemudaan. “Pengelolaan budidaya ikan Lele Sangkuriang ini kami lakukan bersama teman-teman sekitar 15 orang sesama pemuda,” beber Duduh. 
Dalam pengelolaan dan perawatannya jenis ikan lele sangkuriang ini dikatakan gampang-gampang susah karena jenis ikan ini harus bisa memperhatikan asupan gizi atau makanan dan mewaspadai berbagai hama seperti kodok dan lainnya. “Untuk pembuatan kolam lele ini di atas tanah sehingga terjaga dari jenis hewen buas dan atapnya pun terhindar dari air hujan,” pungkasnya. (Radar Sukabumi)

Lezatnya Kue Produksi Abah Cake

SUKABUMI - Dari bahan baku yang terjamin kualitasnya dan diolah menggunakan mesin modern, menghasilkan aneka kue yang memiliki ciri khas tersendiri. Seperti hasil produksi dari Abah Cake. Berbekal Sedikit keterampilan saat bekerja di salah satu Hotel, Taufik Kurohman (42) yang karib disapa Abah mulai merintis usahanya di tahun 2008 silam. Usaha yang dirintisnya ini memproduksi kue hias, yang kemudian dikembangkan setelah dua tahun memproduksi kue Cake. Usahanya ini, beralamat di Jalan KH A Sanusi Gang Cemara Nomor 5 Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi. 
Memasuki tahun 2010, usahanya sudah mulai ada peningkatan. Dalam satu hari, memproduksi sekitar 20 kue Cake dan satu buah kue hias sesuai dengan pesanan. “Mulanya saya bekerja di Hotel, namun kena PHK. Akhirnya, saya mencoba untuk membuka usaha dengan bermodalkan keterampilan. Tetapi, alhamdullillah usaha saya bisa melebarkan sayapnya hingga sekarang,” tutur Pemilik usaha kue Abah Cake, Taufik Kurochman saat ditemui  dikediamannya, kemarin. 
Aneka kue hias di produksinya, seperti kue pengantin, kue ulang tahun dan kue khitanan yang disuguhkan harga mulai dari Rp75 ribu-Rp200 ribu. Selain kue penganting, Abah Cake memproduksi aneka kue Cake dengan beragam rasanya. Diantaranya, rasa pisang, rasa pandan, rasa coklat yang dihargai Rp24 ribu per loyang ukuran 22. Sedangkan kue Cake rasa durian, diberikan harga Rp28 ribu per loyang ukuran 22. Selain aneka kue Cake dan kue hias, Abah Cake memproduksi donat isi strawberry dan blueberry yang ditaburi keju dengan harga hanya Rp1.000. “Pemasaran hanya di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, wilayah Cicurug banyaknya pesanan,” paparnya. 
Pengolahan dengan cara modern, sehingga terjamin kualitasnya dan dijamin halal. Salah satu keunggulan dari hasil produksi Abah Cake, yaitu donat. Donat hasil olahannya, memiliki adonan yang lembut dengan isi rasa strawberry dan blueberry dengan cara disuntikan dan juga harga yang terjangkau. “Dalam sehari, sekitar 20 konsumen singgah yang kebanyakan memburu donat. Abah Cake buka setiap hari, dari pukul 09.00-16.00 WIB,” ujarnya. 
Salah satu kendala dalam menjalankan usahanya, bahan baku merangkak naik karena bahan bakunya termasuk sembako. Sehingga hasil produksinya harus disesuikan dengan harga, dari pada menaikan harga jual lebih baik volume atau postur kue sedikit dikurangi. Namun, tidak mengurangi kualitas produksinya dan tetap terjamin. “Mudah-mudahan Abah Cake bisa berkembang dan pemasaran bisa lebih luas lagi,” harapnya. (Radar Sukabumi)

Mak Erot, Pebisnis Pengobatan Alat Vital Yang Melegenda

Tidak ada nama orang Indonesia yang bisa ditemui di jalan-jalan sebanyak nama Mak Erot. Bahkan, tidak sedikit yang mengklaim sebagai pemilik atau pewaris ilmu pengobatan alternatif khusus pria milik perempuan asal Sukabumi tersebut. 
Mak Erot lahir di Cigadog, Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, lebih dari 130 tahun lalu. Mak Erot adalah anak dari pasangan Boi dan Layi. Seperti dikutip dari situs web Klinik Tradisional Mak Erot, nama Erot memang sudah diberikan sejak lahir. Pengobatan tradisional alat vital sudah dilakukan Mak Erot sejak zaman penjajahan Jepang. Berbeda dengan pengobatan lain, pengobatan ala Mak Erot adalah murni tradisional, yaitu melalui terapi mantra dan doa yang tidak mengakibatkan efek samping. 
Salah satu pemikiran Mak Erot soal pentingnya membuat alat vital pria menjadi sehat adalah karena seks merupakan kebutuhan yang tidak bisa digantikan, kebutuhan sebagai manusia yang secara kodrati memiliki pasangan hidup. 
Walau banyak orang yang malu mengaku pernah berobat atau bahkan yang mengolok-olok, pengobatan Mak Erot telah diakui oleh kaum modernis, pakar seks, maupun selebritis. 

Pewaris Ilmu Mak Erot
Mak Erot sudah meninggal dunia 4 tahun lalu namun bagi anda yang ingin mengobati alat vital anda tidak perlu cemas. Sebab seluruh ilmu pengobatan alternatif khusus pria tersebut telah diwariskan kepada H. Saepulloh. Saipulloh ini adalah pewaris tunggal karena tidak sembarang orang yang bisa menerima ilmu dan kemampuan yang dimiliki Mak Erot. "Penerus Mak Erot adalah Bapak Saepulloh" ungkap Andika Hidayat, adik Saepulloh. Saepulloh pernah mendampingi Mak Erot tampil di acara Empat Mata yang ditayangkan Trans7.

Mengenal Wisata Sejarah Peninggalan Belanda Di Sukabumi

Kawasan wisata di Sukabumi tidak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah nan asri, tetapi juga membawa wisatawan ke wisata sejarah karena sebagian besar tempat wisata itu dibangun pada zaman Belanda. 
Di Selabintana yang terletak 7 kilometer dari kota Sukabumi, misalnya, wisatawan akan mendapatkan jejak sejarah peninggalan Belanda yang dipadu dengan panorama Gunung Gede-Pangrango. Hotel yang dibuat pada tahun 1900-an oleh seorang berkebangsaan Belanda tetap bertahan hingga kini dan masih menjadi ikon Selabintana. 
Kawasan wisata Danau Lido juga dibuat pada zaman Belanda. Ketika itu pada tahun 1898, saat Belanda membangun Jalan Raya Bogor-Sukabumi, mereka mencari tempat untuk peristirahatan para petinggi pengawas pembangunan jalan dan pemilik perkebunan. Danau Lido sendiri adalah danau alam yang letaknya di lembah Cijeruk dan Cigombong. Jika dilihat dari atas, Danau Lido seperti mangkuk di kaki Gunung Gede-Pangrango. Di dekat danau ini juga terdapat air terjun Curug Cikaweni yang mengalirkan air yang sangat dingin. Kawasan ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1940 setelah Ratu Wilhelmina datang dan beristirahat di Lido pada tahun yang sama. Ketika itu, restoran pertama diresmikan sebagai pelengkap fasilitas kawasan wisata dan juga untuk menjamu Sang Ratu. 
Berbeda dengan Danau Lido, Situ Gunung bukanlah danau alam. Dari berbagai cerita rakyat setempat dan data dari pengelola taman wisata, danau ini ternyata buatan manusia. Konon, pada tahun 1800-an, danau ini dibuat oleh bangsawan Mataram Rangga Jagad Syahadana atau Mbah Jalun (1770-1841). Tokoh ini merupakan buronan penjajah yang akhirnya menetap di kawasan Kasultanan Banten, tepatnya di kaki Gunung Gede-Pangrango. Mbah Jalun merasa begitu bahagia ketika istrinya yang berasal dari Kuningan-Cirebon melahirkan seorang anak laki-laki, Rangga Jaka Lulunta. Perasaan bangga, bahagia, dan penuh syukur itu diwujudkannya dengan membangun Situ Gunung. 
Telaga Situ Gunung kemudian diambil alih oleh Belanda dan kemudian dibangunlah beberapa infrastruktur pada tahun 1850. Di kawasan ini pernah dibangun hotel dengan nama Hotel Situ Gunung. Kini di Situ Gunung tersedia penginapan yang cukup nyaman dengan fasilitas air panas. Apabila memilih berkemah, pelancong bisa membawa tenda sendiri atau menyewa tenda dari pengelola. Fasilitas mandi cuci kakus juga tersedia di areal perkemahan itu. (Kompas)

SIAM Cement Akan Bangun Pabrik Di Sukabumi

JAKARTA - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Siam Cement Group (SCG), perusahaan swasta asal Thailand, berencana memperluas investasinya di Indonesia dengan membangun pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat. "Nilainya mencapai 300 juta dollar AS," kata MS Hidayat seusai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima Presiden Direktur SCG Kan Trakulhoon di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/3/2012). 
MS Hidayat mengatakan, nilai investasi perusahaan yang sekitar 30 persen sahamnya dimiliki Kerajaan Thailand, telah mencapai 1 miliar dollar AS. Selama ini, perusahaan yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1995-1996 ini telah melakukan investasi di bidang petrokimia, semen, infrastruktur, dan lainnya. "SCG bertekad akan konsentrasi mengembangkan (bisnisnya) di Indonesia," sambung MS Hidayat. 
Rencananya, pabrik ini akan dibangun selama dua setengah tahun. Kapasitas produksi pabrik ini mencapai 500.000 ton per hari atau sekitar 1,8 juta ton per tahun. Semua produksi semen ditujukan untuk pasar dalam negeri. Sementara itu, Kan mengatakan, iklim investasi di Indonesia baik. Kendati demikian, Kan meminta dukungan pemerintah Indonesia untuk mengatasi debottlenecking terkait proyek investasi petrokimia di Chandra Asri. 
Siam Cement sejak tahun 2011 telah melakukan langkah bisnis besar-besaran, antara lain dengan mengakuisisi 30 persen saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, perusahaan petrokimia terkemuka di Indoneia. Guna memperkuat jangkauan dalam bisnis bahan bangunan dan distribusi, Siam Cement juga mengakuisisi 93,5 persen saham PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIA), produsen utama keramik di Indonesia. Siam Cement tahun lalu juga mengakuisisi 99 persen saham PT Kokoh Inti Arebama Tbk (Kokoh), distributor bahan bangunan dengan jaringan penjualan yang luas diseluruh Indonesia. (Kompas)

5 Maret 2012

Suku Cadang Mahal, 40% Bis Sukabumi Tidak Beroperasi

Sukabumi - Sedikitnya 40% dari 500 unit armada bus di Kota Sukabumi tidak lagi beroperasi. Hal ini terjadi karena harga spare part atau suku cadang kendaraan mahal sehingga sulit terjangkau pengusaha bus. ''Sekitar 40% armada bus sudah tidak beroperasi lagi karena mahalnya harga suku cadang,'' kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi Andri Setiawan. 
Data Dishub Kota Sukabumi mencatat jumlah armada bus di Kota Sukabumi mencapai sekitar 500 unit. Armada yang ada itu melayani sejumlah trayek di antaranya tujuan Jakarta, Bandung, Depok, dan Semarang. Kendati ada armada bus tidak beroperasi, lanjut Andri, tidak lantas mengakibatkan terlantarnya para penumpang bus di terminal setiap hari. Pasalnya jumlah armada bus yang tersedia dan masih beroperasi untuk masing-masing jurusan masih cukup tersedia. ''Sampai saat ini tidak ada masalah dan tidak ada penumpang yang terlantar. Para penumpang masih bisa diangkut,'' ujarnya. 
Andri mengharapkan agar pengusaha bus mengedepankan aspek kelayakan bus dalam mengangkut penumpang. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa. ''Para pengusaha diharapkan untuk selalu mengecek kelayakan armada busnya,'' harap Andri. 
Sementara itu, Wakil Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi Hildan Sidik membenarkan ada sekitar 40% armada bus yang sudah tidak beroperasi karena harga suku cadang mahal. ''Apalagi saat ini ada rencana kenaikan harga BBM nampaknya semakin menambah pesimis para pengusaha angkutan. Karena pasti disusul dengan kenaikan harga suku cadang,'' ujar Hildan. [Inilah Jabar]

Lezatnya Tumis Peda Mang Oni

SUKABUMI - Anda tahu Bank Mandiri Sudirman di Kota Sukabumi ? Nah, diseberang bank hasil likuidasi itulah terdapat warung lesehan khas Sunda, Mang Oni. Tepat dipertigaan Jalan Mukhtar Obing, setiap sore berubah menjadi ramai. Disana banyak yang menunggu pesanan peda tim (tumis peda) yang menjadi andalan warung itu. Bukan hanya orang desa dan tua saja yang menyukai tumis peda itu. Terlihat sejumlah kaum muda pun menyukai pasakan karya tangan pegawai Oni Sahroni (47) itu. Tumis peda dicampur pete dengan bumbu racikan khas Mank Oni itu membuat keduanya semakin akrab. Karena racikan yang terlihat secara kasat mata itu, bawang merah dan cabe rawit yang digoreng setengah matang. Disitulah aroma tumis peda khas Mang Oni itu menggiurkan. Apalagi, bila makan tim peda itu dibubuhi dengan nasi timbel plus salad. 
Ternyata, bukan hanya tumis peda yang menjadi buruan pelanggan Mang Oni. ikan asin sepat pun rupanya menjadi salah satu tujuan pembeli memesan ikan itu. Sebenarnya, warung dipinggir jalan (Pija) itu juga menyediakan ayam goreng dan ayam bakar. Riki mengatakan, ia dan pacaran yaitu selalu menyempatkan untuk makan berdua disana. Tentu, menu yang ia pilih adalah tumis peda pete. “Tumis peda ini, rasanya enak dan gurih.  Pokonya pas banget deh kalau siang-siang gini. Apa lagi makannya sama pacar, ” ucapnya seraya diamini Siska. Siska pun mengaku, kala tiap kali mau makan bareng, ia selalu mengajak kekasihnya itu memilih menu tumis peda ala Mang Oni. Meski mudah dan sederhana, makanan itu cukup membuat suasana semakin hangat dan akrab. “Kadang-kadang saya yang ajak kesini. Atau pacar saya yang ngajak duluan. Abis enak sih,” celotehnya.   
Sementara itu, pemilik warung Mang Oni, Oni Sahroni mengatakan, omset warung yang berdiri 2005 itu  terus merangkak naik. Untuk setiap harinya, ia rata-rata bisa menghabiskan 5 kilo ikan asin dan  250 potong ayam bakar dan goreng. Bahkan kalau di bulan Ramadhan Mang Oni selalu menghabiskan ikan asinnya saja hingga 8 kilogram/hari. Dengan keberhasilannya itu, kini ia sudah bisa memperkerjakan enam karyawan bersama isterinya. “Alhamdulillah, hasil usaha ini saya juga bisa menyekolahkan anak dan membeli rumah sendiri,” aku bapak dua anak itu. 
Untuk bisa menikmati hidangan itu, penikmat tidak perlu mengkocek saku dalam-dalam. Oni mentarif tumis peda dan tumis sepat plus pete itu hanya Rp 13 ribu per paket. Maksudnya, jika anda memesan tumis peda plus pete, pelayan bakal menyuguhkan tumis peda plus pete, tambah nasi, tempe tahu, sambal dan salad. Sedangkan untuk ayam bakar, penikmat hanya mengeluarkan Rp 10 ribu satu paket. Warung itu kini memang selalu terlihat ramai. Oni mengaku, kini usahanya itu tengah memasuki masa kejayaan. “Alhamdulillah Kang, jualan saya selalu rame. Mudah-mudahan saja pelanggan selalu setia,” harapnya. (Radar Sukabumi)

Prana Estate, Perumahan Nyaman di Pusat Kota Sukabumi

SUKABUMI -- Laju pertumbuhan perumahan di Kota Sukabumi terus meningkat. Berbagai macam fasilitas dan kelebihanpun ditawarkan. Salah satunya Perumahan Prana Estate yang berlokasi di Jalan Prana Bok A1/01 Kecamatan Cikole Kota Sukabumi. Aneka tipe rumah ditawarkan, mulai Tipe 26 sampai 50. Tidak hanya itu, perumahan Prana Estate juga sangat strategis. Untuk menjangkau pusat Kota Sukabumi, tidak membutuhkan waktu lama karena Perumahan Prana Estate berada di Kecamatan yang menjadi pusat Kota Sukabumi. Selain itu, lokasinya juga berdekatan dengan kawasan kesehatan yakni RSUD R Syamsudin SH, pendidikan dan berbagai hal lainnya yang memang memanjakan bagi para penghuni Prana Estate. Berbagai fasilitaspun disiapkan untuk para penghuni perumahan di antaranya, pendidikan TK dan kolam renang. Sehingga, orang yang akan melakukan aktifi tas olahraga dan pendidikan tidak perlu susah payah. Suasananya yang asri dan segar juga cocok bagi mereka yang senang melakukan jogging di pagi hari. 
Selain itu, Prana Estate juga tidak memberikan jarak dengan warga sekitar. Menurut Staf Pemasaran Prana Estate, Fitri Dulvia konsep berbaur dengan masyarakat sangat dikedepankan. “Kita tidak ingin ada skat antara penghuni perumahan dengan masyarakat,” ujarnya. Persyaratan untuk hunianpun sangat mudah. Selain itu, harganyapun sangat ekonomis. Ditambah lagi, cicilan angsurannya pun cukup terjangkau. “Kita memberikan pelayanan yang maksimal termasuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang mau memiliki hunian. Kita juga memberikan kelonggaran dalam agar pelayanan terhadap masyarakat bisa lebih maksimal,” lanjutnya. Perumahan ini memiliki beberapa tipe yakni, Tipe Soka A (type 26/117), Tipe Soka B (type 38/144), tipe Griya Melati A (41/78), Tipe Kenanga (type 50/105). (Radar Sukabumi)

Pemkab Bidik Investor Pasar Modern

Sukabumi – Setelah berhasil menggaet investor untuk mengembangkan pasar tradisional menjadi pasar semi modern (PSM), Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sukabumi mulai membidik investor guna mengembangkan pusat perbelanjaan modern (mal). 
Kepala Diskoperindag Kabupaten Sukabumi Asep Japar mengatakan, untuk lokasi mal tersebut, ada empat titik lokasi yang dianggap strategis, yakni Sukaraja, Cicurug, Palabuhanratu dan Cibadak. “Pemerintah Daerah sudah membuka celah itu bagi investor. Selain itu, Pemkab Sukabumi berharap lima tahun ke depan, Kabupaten Sukabumi menjadi sentra perdagangan dan perekonomian terkemuka”, terang pria yang akrab dipanggil Asjap ini.
Dikatakannya, keempat daerah itu, merupakan kawasan yang sangat strategis dalam pengembangan mal. Disamping masyarakatnya yang konsumtif, titik-titik tersebut juga merupakan zona kawasan ekonomi. Sehingga ke depan kehadiran mal tidak akan menganggu kegiatan ekonomi kecil. Peluang investasi membangun mal, kata Asjap, sangat terbuka luas mengingat di Kabupaten Sukabumi belum memiliki pusat perbelanjaan modern. “Saat ini masih Kota Sukabumi yang menguasai pasar pusat perbelajaan modern. Dan kita lihat, di Kota Sukabumi antara pasar semi modern dan pasar modern serta pasar tradisional masih menjadi tujuan belanja warga Kabupaten Sukabumi. Peluang ini yang kita tangkap”, tukas Asjap. 
Namun, kendati terbuka peluang, Pemkab tetap akan mematangkan rencananya dengan menyesuaikan site plan, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Daerah Tata Ruang (RDTR), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), dan sebagainya. “Kita berharap berdirinya mal di sentra ekonomi itu tidak menganggu aktifitas perdagangan lainnya”, tandas Asjap. Dikatakan Asjap, dari hasil analisis mereka, sumbangan masyarakat Kabupaten Sukabumi terhadap jasa pusat perbelanjaan modern Kota Sukabumi, per harinya mencapai ratusan juta rupiah. (Neraca)

Untung Menggelegar Dari Konser Musik

Kesempatan menjadi promotor konser musik di tanah air tampaknya kian terbuka lebar. Animo masyarakat yang semakin besar untuk menonton konser menjadi salah satu pemicu peluang usaha ini. Bila mujur, keuntungan berlipat menanti. Animo masyarakat Indonesia untuk menyaksikan konser musik kian besar, baik itu yang menampilkan artis lokal maupun internasional. Fanatisme itu membuat bisnis promotor pertunjukan sangat menjanjikan. Potensi menjanjikan itu mendorong banyak pengusaha baru di bisnis pertunjukan. 
Ambil contoh PT Rajawali Indonesia. Semula, perusahaan itu bergerak di bisnis periklanan. Sejak tahun 2009, Rajawali yang berkantor di Yogyakarta itu beralih menjadi promotor musik. Alasannya, geliat pertunjukan konser musik di tanah air semakin hidup. Menonton konser musik sudah menjadi bagian gaya hidup. Buktinya, walaupun mahal, tiket tetap laku. “Paling tidak dua tahun terakhir acara konser musik artis mancanegara kian banyak, animo penonton juga membesar,” ujar Anas Syahrul Alimi, Chief Executive Officer PT Rajawali Indonesia. 
Secara bisnis, keuntungan menjadi promotor konser musik cukup besar. Menurut Anas, keuntungan bersih yang bisa diraih minimal 10%. Namun, jika konser berhasil, keuntungan bisa 100%, bahkan 200%. Tapi, Anas mengingatkan, menjadi promotor konser tidaklah mudah. Ada beberapa hal yang harus disiapkan, seperti jaringan, pengalaman, dan kemampuan finansial. Jaringan yang dimaksud adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi inti tim kerja, serta jaringan untuk menggaet sponsor. “Kami harus memiliki tim berpengalaman di bidang event organizer,” kata Anas yang akan menggelar konser kolaborasi Kahitna dan Rick Price, Maret nanti. 
Selain itu, perusahaan promotor sebaiknya juga memiliki pengalaman di bidang pertunjukan, periklanan, atau penyelenggaraan pertunjukan. Dengan bekal pengalaman itu, promotor paling tidak memiliki jaringan sponsor. Sebab, tidak mudah mendapatkan sponsor. Perlu usaha keras untuk meyakinkan bahwa produk sponsor sangat sesuai dengan segmen penonton. Sehingga, dengan menjadi sponsor, nilai produk ikut terdongkrak. 
Yang tak kalah penting, promotor konser juga harus mampu memberikan kepercayaan pada artis yang didatangkan. Kepercayaan itu bisa ditunjukkan dengan status perusahaan yang jelas dan deretan pengalaman dalam penyelenggaraan konser. “Kami mesti meyakinkan manajemen artis melalui curriculum vitae (CV) pengalaman konser,” katanya. Perusahaan promotor pemula biasanya harus berusaha kuat meyakinkan manajemen artis soal konsep pertunjukan dan sponsor yang bakal memberikan dukungan. Sebagai pemain baru, Anda juga harus bisa membuat konser yang bisa menarik banyak penonton dan mampu menyediakan biaya untuk membayar mereka. “Artis mancanegara biasanya tak hanya melihat dari sisi finansial, tetapi juga melihat kemampuan menjual tiket,’’ imbuh Anas. 
Fadli Wardhana, Head of Promotor 3 Ocean Live, perusahaan promotor yang lain, mengatakan, sebelum menyelenggarakan konser, sangat penting melihat kondisi pasar atau tren musik yang ada. Selanjutnya baru mendatangkan artis. ”Ketika grup band atau artis yang didatangkan mempunyai nilai pasar, tentu akan lebih memudahkan promosi dan penjualan tiket,” katanya. 3 Ocean Live baru berdiri tahun 2011 dan telah mendatangkan Jason Mraz, November silam. 

• Kesiapan Modal 
Nah, jika Anda ingin membangun perusahaan promotor konser, sebenarnya modal untuk beberapa keperluan. Yang utama adalah sewa tempat, izin usaha, karyawan, renovasi, dan perlengkapan kantor. Modal yang tak cukup besar adalah biaya untuk mengundang artis. Untuk menghadirkan artis lokal, setidaknya Anda harus mempersiapkan dana sekitar Rp 500 juta. Perinciannya, 40% di antaranya untuk membayar artis dan sisanya biaya produksi. Biaya produksi itu meliputi sewa tempat (15%), panggung (5%), tata lampu (5%), sound system (10%), promosi (20%), dan akomodasi artis (5%). Dana tersebut bukan termasuk dana dari sponsor. 
Mendatangkan artis mancanegara jelas membutuhkan biaya lebih besar, sekitar Rp 5 miliar hingga Rp 7,5 miliar. Dana-dana tersebut harus disiapkan di awal, sebelum promotor mengajukan kerja sama dengan sponsor. Bila berhasil menggaet sponsor, Anda mungkin akan menghemat dana promosi. Bila 60% tiket terjual, secara teoretis, Anda sudah balik modal. “Harga tiket rata-rata dibanderol Rp 150.000 hingga Rp 900.000,” kata Anas. 
Selain dari penjualan tiket, promotor mendapatkan untung dari sponsor. Biasanya, nilai sponsorship utama senilai 80% investasi awal penyelenggaraan konser. Sedangkan sponsor tipe dua dan tiga masing-masing 50% dan 25% dari investasi awal. Walaupun menguntungkan, bukan berarti bisnis ini tanpa risiko. Sebagai promotor, Anda juga harus bersiap tidak mendapat sponsor dan tiket tidak laku terjual semua. 
• Strategi Tiket Laris 
Nah, bila mematok harga tiket cukup tinggi, Anda harus menggencarkan strategi promosi. “Artis memang magnet utama, tapi tanpa strategi promosi yang kuat, hal itu sama sekali sia-sia,” kata Anas. Promosi bisa lewat media outdoor, seperti baliho dan spanduk. Bisa juga menggandeng media partner seperti radio. Media partner harus disesuaikan dengan segmentasi dan konsep konser supaya lebih mengena. Pemilihan media online seperti Facebook dan Twitter untuk promosi juga efektif dan menghemat biaya. Apalagi jika bisa berpromosi di media jejaring sang artis, sehingga dibaca oleh jutaan pengikut. 
Media lain yang digunakan adalah surat kabar. Rajawali, misalnya, bekerja sama dengan beberapa media lokal dengan bertukar logo dan waktu pemuatan rilis paling tidak hingga lima kali terbit. Kerja sama dengan operator seluler dengan memanfaatkan layanan SMS Blazz juga cukup manjur. Anda juga bisa masuk ke komunitas dan menyebarkan flyer di kafe-kafe. “Hal ini lebih efektif, karena pesannya langsung ke penerima,” katanya. 
Anda tertarik?

Sumber : Kontan

4 Maret 2012

Pertiwi Travel Layani Angkutan Sukabumi Ke Bandara

SUKABUMI – PT Harapan Pertiwi bergerak di bidang perdagangan umum, jasa, tour dan travel yang diberi nama Pertiwi Travel yang baru grand opening pada 17 Februari 2012 berlokasi di Jalan RA Kosasih Nomor 125 Kota Sukabumi. Pertiwi Travel berikan kemudahan dalam transportasi penerbangan, dengan tujuan luar negeri dan dalam negeri. “Pertiwi Travel memberikan kemudahan dalam transortasi menuju bandara, satu jam sekali diberangkatkan,” tutur Direktur PT Harapan Pertiwi, Norman Sugama (35). 
Dalam waktu dekat, Pertiwi Travel akan segera membuka travel dengan tujuan Sukabumi-Bandara Soekarno Hatta dan tujuan Sukabumi-Bandung. Jumlah fasilitas dari Armada tahap ke satu, sekitar 10 unit kendaraan Isuzu Elp disediakan untuk memnuhi kebutuhan masyarakat. Meskipun, hanya satu orang tetap diantar. “Ketika ada orang yang butuh mendadak dan mencarter kendaraan, kita langsung berangkat,” ujarnya. 
Pertiwi Travel menggait PT Meisindo, yang memberikan pelayanan secara on line selama 24 jam.Pertiwi Travel melayani tiketing untuk proses reservsi selama 24 jam dan tiket bisa diantar. “Mudah-mudahan, sesuai dengan namanya Pertiwi Harapan senantiasa memberikan harapan yang bisa di realisasikan,” harapnya. (Radar Sukabumi)

Kantor ASPEKINDO Jabar Disegel Pengurus Kabupaten

BANDUNG - Kantor Dewan Pimpinan Provinsi Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (DPP Aspekindo) Jawa Barat di Jalan Batik Kumeli Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung disegel oleh 15 pengurus Aspekindo kabupaten di Jawa Barat pada Jumat malam. Aksi penyegelan kantor itu dilakukan sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap kepemimpinan Aspekindo Jawa Barat. 
Berdasarkan pantauan "PRLM", Minggu (4/3), Kantor Aspekindo di Jalan Batik Kumeli itu terlihat sepi, spanduk bertuliskan "Disegel" masih terpasang di kantor tersebut. Begitu juga pintu pagar terkunci gembok, terlihat tidak ada aktivitas di kantor tersebut. Dalam spanduk tersebut juga dituliskan, "Aspekindo Jabar sudah demisioner sesuai mosi tidak percaya dari pengurus Aspekindo kabupaten." 
Ketua Aspekindo Kabupaten Bandung, Yus Hermansyah mengatakan penyegelan itu dilakukan oleh 15 orang ketua Aspekindo kabupaten/kota di Jawa Barat pada Jumat (2/2) malam seusai rapat dengan pengurus kabupaten di Hotel Majestic Jln. Surya Sumantri Kota Bandung. "Dari hasil rapat itu, 15 pengurus Aspekindo kota/kabupaten sepakat untuk melakukan penyegelan sebagai bentuk sudah tidak percaya pada pengurus Aspekindo Jabar," katanya. 
Sebelum penyegelan, mereka lapor kepada Polsek Cibeunying Kaler, kemudian setelah itu dilakukan penyegelan dengan memasang spanduk dan memasang gembok pada pintu pagar. Surat mosi tidak percaya juga akan dilayangkan ke Aspekindo Pusat yang akan dilayangkan pada Senin (5/3). Menurut Yus, mosi tidak percaya itu keluar karena pengurus Aspekindo Jabar tidak melaksanakan rapat pimpinan propinsi Jabar, pelayanan sangat buruk dan banyak hal lain sehingga roda organisasi tidak jalan. "Salah satu contoh, sewaktu pelantikan kepengurusan Aspekindo Bandung Barat sampai habis jabatannya surat keputusannya tidak turun," katanya. 
Kemudian menurut Yus, pengurus Aspekindo 14 kabupaten di Jawa Barat menginginkan adanya pergantian pada jabatan sekretaris dan wakil sekretaris di Aspekindo Jabar karena keduanya bukan pengusaha kontruksi bahkan tidak punya SBU (sertifikat badan usaha), padahal hal itu wajib dalam AD/ART. Yus mengatakan, pihaknya bersama pengurus Aspekindo kabupaten lainnya sudah beberapa kali melakukan komunikasi dengan pengurus terutama dengan ketua Aspekindo Jabar, Jamintar Manurung. Namun tidak ada titik temu sehingga pengurus Aspekindo kabupaten/kota hilang kesabaran hingga melakukan penyegelan terhadap kantor Aspekindo Jabar. "Kepemimpinan Aspekindo Jabar sudah tidak jalan lagi dengan pengurus kabupaten sehingga kami berontak," katanya. 
Sementara itu, Ketua Aspekindo Jabar, Jamintar Manurung saat dikonfirmasi adanya penyegelan tersebut, mengatakan penyegelan tersebut sudah menjadi gangguan terhadapnya. Dari itulah, pengurus Aspekindo Jabar telah melaporkan penyegelan itu kepada pihak kepolisian. "Sebenarnya kami sebagai warga negara menghargai adanya perbedaan pendapat. Begitu juga kalau tidak puas boleh saja. Namun caranya tidak seperti itu karena secara prosedural organisasi tidak tepat. Seharusnya dilakukan dengan cara musyawarah," katanya melalui telepon selulernya, Minggu (4/3). (PRLM)

BJB Resmikan 2 KCP di Tipar dan Sukaraja

SUKABUMI – Peresmian dua Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Jabar Banten (BJB) KCP Tipar berlangsung di Jalan Tipar Gede Nomor 23 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi dan KCP Sukaraja berlangsung di Jalan Raya Sukaraja Nomor 18 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. 
Pembukaan dua KCP Bank BJB ini, merupakan salah satu upaya dalam rangka lebih mendekatkan pelayanan terhadap masyarakat Tipar dan masyarakat yang ada di wilayah Sukaraja akan kebutuhan jasa perbankan. Pemilik atau pemegang saham Bank BJB, adalah pemerintah daerah propinsi, Kabupaten serta Kota se-Jawa Barat dan Banten. Yang memiliki misi sebagai pelaksana penyimpanan uang daerah, yang merupakan sumber pendapatan asli daerah dan sebagai penggerak serta pendorong laju pembangunan daerah. 
Sebagai Bank umum, BJB mempunyai produk-produk yang cukup menarik. Di antaranya Kredit Mikro, yaitu kredit yang diperuntukan untuk membantu para pengusaha UKM dengan syarat ringan serta bunga yang relatif rendah dibandingkan dengan Bank pesaing. Kredit Umum, Kredit Kontruksi serta Kredit Guna Bhakti untuk para pegawai yang berpenghasilan tetap dan lain sebagainya. Di sisi penghimpunan dana, ada tanda mata, simpanan pembangunan daerah (Simpeda), Deposito, Giro Transfer dan masih banyak yang lainnya. “Untuk mendukung adanya pemasaran kini sudah ada Waroeng BJB, yang merupakan kantor fungsional akan tetapi non operasional,” tutur Manajer Konsumen Bank BJB Cabang Sukabumi, Asep Hadiana. 
Seiring dengan tuntutan globalisasi, pada saat ini Bank BJB telah membuka jaringan kantor di luar Propinsi Jawa Barat dan Banten, yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya dan sekarang sudah membuka kantor cabang di Medan dan Batam. Jumlah kantor cabang saat ini ada 56 kantor, sedangkan KCP ada 258 kantor dan sekitar 528 unit jaringan ATM yang tersebar. “Atas dorongan serta do’a masyarakat, semoga BJB bisa segera mewujudkan visinya. Yaitu menjadi 10 Bank terbesar di Indonesia, yang saat ini di urutan ke 13,” ujarnya. Posisi aset BJB di akhir tahun 2011 sebesar Rp52,2 triliun, laba Rp1,43 triliun, kredit yang disalurkan 26,89 triliun dan dana pihak ketiga yang terdiri dari giro tabungan serta deposito sebesar Rp37 triliun. Dengan posisi tersebut, BJB merupakan bank pembangunan daerah terbesar dibandingkan bank pembangunan yang lainnya di Indonesia. (Radar Sukabumi

D'BEST Elektronic Diskon 50% Tanggal 2-4 Maret 2012

SUKABUMI – Grand opening D’best Electronic and Computer Store, berlangsung di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, tepatnya Super Mall lantai dua dan tiga. Hadirnya D’best Electronic and Computer Store memberi kemudahan bagi warga Sukabumi untuk mendapatkan produk elektronik dan komputer yang memiliki kualitas terjamin dengan disuguhkan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan toko elektronik pesaing. Selain itu, D’best memberikan promo yang berlaku untuk semua produk yang dijajakan dan juga menyediakan hadiah yang menarik. D’best Electronic and Computer Store, memudahkan pembayaran bagi konsumen untuk mendapatkan produk elektronik dan perabot rumah tangga dengan cara cash dan kredit. 
“Kemarin, pusat perbelanjaan elektronik dan komputer D’best baru mengadakan acara grand opening. Grand opening D’best memberikan diskon hingga 50 persen, yang berlaku untuk pembayaran secara cash dan langsung bertransaksi dalam tempo waktu yang sudah ditentukan yaitu hanya satu jam,” tutur pengelola D’best Electronic and Computer Store, Andy Kusnadi
Diskon 50 persen berlangsung mulai 2-4 Maret 2012 secara Time Call atau dalam waktu yang sudah ditentukan. Dalam satu hari, dibagi ke dalam tiga sesi yang berlangsung selama satu jam tiap sesi. 
Selain memberikan diskon, D’best Electronic and Computer Store menggadeng FIF Spektra sebagai lembaga pembiayaan secara kredit. FIF Spektra memberikan potongan angsuran selama dua kali dan berhadiah. Hanya di D’best cukup dengan membayar Rp35 ribu sudah bisa membawa pulang produk elektonik dan perabot rumah tangga, yang berlaku untuk produk tertentu dan pembayaran dengan cara kredit minimal selama 12 bulan, periode 21 Februari – 4 Maret 2012. “Pembayaran Rp35 ribu ini untuk angsuran pertama, down payment (DP) dan biaya administrasi. Sedangkan untuk cicilan yang kedua kalinya, kembali normal,” paparnya. 
D’best menjajalkan produk berkualitas dengan harga berani bersaing dan memberikan pelayanan serta kenyamanan terhadap konsumen. Proses kredit mudah dan cepat, menjadikan solusi kredit elektonik dan perabot rumah tangga. Sedang produk yang ada di toko ini yakni Samsung, Sony, Sharp, Polytron, Toshiba, TCL, LG dan masih banyak produk ternama lainnya. “Mudah-mudahan masyarakat Kota maupun Kabupaten Sukabumi bisa mengetahui keberadaanya D’best dan masyarakat mau berkunjung,” harapnya. (Radar Sukabumi)

Lelang Pengadaan Mebeulair Kantor BPS Kota Sukabumi

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi saat ini sedang menggelar lelang secara elektronik untuk pengadaan mebeulair di kantornya yang baru. Metode pengadaan dilaksananakan dengan metode pelelangan umum dengan metode pasca kualiifikasi dan sistem gugur.
Adapun nilai pagu paket ditetapkan sebesar Rp. 218.000.000,-. Anggaran dana berasal dari APBN dan dapat diikuti oleh perusahaan dengan kualifikasi perusahaan kecil. Adapun syarat kualifikasinya adalah memiliki dokumen usaha lengkap dengan SIUP subbidang perdagangan meubelair, pengalaman dalam 4 tahun terakhir dibidang pengadaan barang yang sama, dan telah melunasi pajak tahun terakhir.
Jadwal pengadaan barang secara elektronik melalui LPSE : (Jadwal lengkap klik disini)

  • Download dokumen pemilihan dan kualifikasi : 1 Maret 2012 sampai 8 Maret 2012 pukul 11.00
  • Penjelasan dokumen lelang : 6 Maret 2012 pukul 10.00 - 12.00 WIB
  • Upload dokumen penawaran dan kualifikasi : 7 Maret 2012 mulai pukul 08.00 - 9 Maret 2012 pukul 23.45
  • Penetapan pemenang lelang : 15 Maret 2012 pukul 09.00 -12.00 WIB
Info lengkap silahkan kunjungi disini




Harga BBM Akan Naik, Organda Kota Mengeluh

CIKOLE – Rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tahun ini langsung menuai reaksi dari kalangan pengusaha angkutan darat di Kota Sukabumi. Soalnya, kenaikan harga BBM ini dipastikan akan memberatkan penggiat usaha angkutan umum, termasuk sopir. Itu karena biaya operasional dipastikan akan melonjak sementara peminat angkutan umum belakangan ini semakin menurun. 
Ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Kota Sukabumi Pepen Suryatna mengatakan kenaikan harga BBM selalu diikuti dengan kenaikan tarif angkutan umum. Imbasnya minat warga untuk menggunakan angkutan umum dipastikan akan semakin menurun. “Padahal biaya operasional tinggi. Belum lagi para sopir yang dikejar target setoran lebih tinggi pula. Ini tentu sangat menyulitkan,” kata Pepen. 
Kenaikan harga BBM pada tahun sebelumnya diakui masih menyisakan pilu bagi pengusaha angkutan. Bahkan sejumlah pengusaha angkutan umum, khusus bus terpaksa gulung tikar. Dari 12 pengusaha kini hanya empat pengusaha yang masih beroperasi, akibat tidak proporsionalnya biaya operasional dengan pemasukan. “Kenaikan harga BBM juga berdampak pada kenaikan suku cadang kendaraan sehingga pengusaha bus merasa keberatan,” ungkap Pepen. 
Selama ini di Kota Sukabumi, sopir angkot menarik tarif penumpang angkot sebesar Rp 2.000 untuk umum sedangkan pelajar Rp 1.000 yang diberikan subsidi oleh pemerintah. “Dengan kenaikan BBM ini sudah barang tentu akan kami lakukan rapat dan koordinasi dengan pihak Muspida Kota Sukabumi, terutama dengan tarif subsidi bagi penumpang pelajar,” katanya. Diakui Pepen, saat ini sopir angkot di Kota Sukabumi benar-benar terbelit masalah makin kurangnya penumpang. Jumlah angkot juga semakin banyak, bahkan untuk sejumlah trayek terpaksa diberlakukan dua shift. Misalnya untuk angkot 10 (Jurusan Selabintana-Kota) yang jumlahnya sekitar 160 unit, pengoperasiannya dibagi dua. Yaitu 80 angkot beroperasi mulai Pukul 12.00 WIB sampai pukul 24.00, sementara 80 lainnya baru boleh mulai mencari penumpang pukul 00.01 WIB sampai Pukul 12.00 WIB. 
“Penghasilan sopir angkot sekarang ini turun, jika dulu bisa mendapat penghasilan bersih Rp 100 ribu per hari kini sudah syukur kalau bisa bawa pulang ke rumah Rp 50,000 per hari,” pungkasnya. (Radar Sukabumi

DPRD Jabar Kecewa Pembebasan Lahan Tol Ciawi-Sukabumi Lambat

BANDUNG -- Komisi D DPRD Jabar kecewa terhadap lambatnya pembebasan lahan pembangunan jalan tol ruas Ciawi-Sukabumi, sampai saat ini belum menunjukkan kemajuan yang berarti. Komisi D melihat kurangnya perencanaan yang matang. Karena itu diperlukan keberanian untuk mengambil kebijakan terkait kendala yang ada selama ini. “Kami prihatin atas progres yang ada yang belum mencapai kemajuan. Karena itu, kami juga tidak yakin pada tahun 2012 ini tahap I akan selesai sebagaimana yang ditargetkan,” ujar Ujang Fahpulwathon, anggota Komisi D, ketika rapat kerja dengan PT Trans Jabar Tol, baru-baru ini. 
Sementara Kadiv Land Acquisition PT Trans Jabar Tol Dede Hasbullah didampingi Kadiv Perencanaan Joko Susilo mengemukakan, kendala yang dihadapi dalam pembangunan jalan tol ruas Ciawi-Bogor, selain ketidakpastian biaya operasional juga terbatasnya dana BLU di BPJT. Kemudian, masalah tanah Lorena sampai saat ini belum ada kesepakatan harga, adanya kelompok masyarakat yang menolak jalan tol, berkas dokumen tanah masyarakat banyak yang belum lengkap sesuai dengan aturan pelaksanaan pengadaan lahan. 
Selain itu, Dede juga mengemukakan adanya sebagian masyarakat menghendaki harga di luar kewajaran yang telah dinilai oleh tim appraisal, adanya dokumen tanah yang tumpang tindih atau satu bidang tanah dokumennya lebih dari satu. “Kendala lain yang juga kami hadapi adalah adanya provokasi masyarakat yang dilakukan oleh pihak ketiga, seperti LSM atau media yang cukup mengganggu dan juga ROW belum final yang akhirnya menghambat P2T di lapangan,” kata Dede. 
Menanggapi masalah yang dikemukakan PT Trans Jabar Tol, anggota Komisi D Deddy Ismail mengatakan, masalah ganti rugi lahan memang tidak mudah. Karena itu dibutuhkan pendekatan melalui figur masyarakat yang memiliki pengaruh luas. “Setiap daerah kondisinya berbeda, karena itu koordinasi dan komunikasi harus dilakukan dari segala arah. Bukan saja dengan lembaga formal, namun juga dengan lembaga informal seperti tokoh atau kalangan yang berpengaruh di masyarakat,” ujar Deddy. 
Melihat proses pembebasan lahan yang belum menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan, Komisi D akan menjadwalkan lagi rapat kerja dengan PT Trans Jabar Tol dengan mengundang Pemkab/Pemkot Bogor dan Sukabumi serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. 
Berdasarkan data yang disampaikan oleh PT Trans Jabar Tol, proses penyelesaian penggantian lahan direncanakan selesai pada bulan November 2012 sehingga proses konstruksi bisa segera dimulai. Rencana kegiatan pengadaan tanah dan konstruksi ruas tol Ciawi-Sukabumi sesuai amandemen PPJT No. 08 sebesar Rp419 miliar merupakan kewajiban badan usaha dan Rp181 miliar kewajiban pemerintah. PT Trans Jabar Tol merupakan konsorsium dengan struktur pemegang saham PT Jasa Sarana (BUMD) sebesar 25%, PT Karya Perkasa Insani 7,5%, PT Graha Multitama Sejahtera 52,5% dan PT Bukaka Teknik Utama sebesar 15%. (Medikom)

Pedagang Tuntut Jl A Yani Kembali Dua Arah

CIKOLE – Puluhan pedagang di kawasan Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi mendatangi Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, kemarin. Mereka menuntut agar diberlakukan jalur dua arah di Jalan Ahmad Yani karena sejak direkayasa menjadi satu arah, pedagang merasa sepi pengunjung. “Setelah Jalan Ahmad Yani di area Capitol ditutup (satu arah), sekitar dua tahun lalu, toko kami sepi pengunjung menurun hingga 70 persen. Kami menduga penurunan ini karena pengunjung malas harus memutar arah terlebih dahulu, sebelum ke toko kami,” keluh Koordinator Aksi Asep Priatna, kemarin. 
Ratusan pedagang yang berlokasi di daerah tersebut mulai dari pedagang pakaian, konter HP dan pedagang lainnya merasakan pembeli dan pengunjung menurun drastis. Pedagangan menuntut agar dibuka kembali arus lalulintas Jalan Ahmad Yani menjadi dua arah. “Beberapa pedagang bahkan gulung tikar sejak jalan tersebut diberlakukan satu arah,” kata Asep seraya menambahkan unjuk rasa ini merupakan aspirasi sekitar 200 pedagang di Jalan A Yani. 
Unjukrasa pedagang ini diterima Kadishub Andri Setiawan, Kasat Lantas dan Kasat Intelkam Polres Sukabumi Kota AKP Asep Saepudin dan AKP Agus Nur Sad. Kadis Koperindag Dudi Fathul Jawad serta Kepala Satpol PP Agus Wawan Gunawan. 
Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Andri Setiawan mengatakan, menyikapi tuntutan pedagang itu pihaknnya akan melakukan pengkajian dengan berbagai pihak terkait, mulai Diskoperindag, Satpol PP dan Polres Sukabumi Kota. Yaitu soal keinginan pedagangan membuka jalur dua arah Jalan Ahamd Yani sampai pertigaan Jalan Ciwangi. “Kami akan kaji keinginan pedagang dan secepatnya ada kepastian soal keinginan pedagang itu,” kata Andri. Ia menambahkan pembahasan ini pun akan dikoordinasikan dengan forum komunikasi lalulintas yang melihat dampak yang terjadi seperti kemacetan dan parkir yang sembarangan mengakibatkan kesemerawutan jalan. “Kami akan melihat dampak yang terjadi sehingga di saat pemberlakuan dua arah Jalan A. Yani tersebut tidak menimbulkan masalah,” pungkas Andri. 
Sementara itu Kadis Koperindag Dudi Fathul Jawad mengharapkan para pedagang untuk sabar dengan melihat masalah ini dari berbagai aspek. “Semoga semuanya bisa terwujud sesuai keinginan dengan mengedepankan kepentingan bersama. Kami bertekad untuk mengedapankan pelayanan dalam berdagang, meningkatkan pelayanan pembeli,” pungkas Dudi. (Radar Sukabumi)