Bandung : Perum Bulog Divre Jabar-Banten mengaku belum berencana menurunkan atau menaikkan harga pokok pembelian (HPP) beras dan gabah.
Kepala Perum Bulog Divre Jabar-Banten Usep Karyana mengatakan walaupun kenaikan HPP beras menguntungkan petani, namun langkah tersebut juga memicu kenaikan harga beras di pasaran karena pedagang menjadikannya sebagai standardisasi harga beras.
“Kita fleksibel aja menentukan HPP. Kami akan melihat perkembangan musim panen raya yang diprediksi mulai Februari ini,” jelas Usep Karyana di Bandung.
Dia mengatakan Bulog sudah memiliki beberapa opsi seperti akan menurunkan HPP beras dan gabah menjelang musim panen tiba. Atau bahkan menaikkan HPP untuk musim panen raya tahun ini.
Untuk diketahui, sepanjang tahun 2011 lalu, Perum Bulog menaikkan HPP beras sampai dengan Rp940 per kg. Bulog yang awalnya membeli beras petani dengan harga Rp5.060 per kg, naik menjadi Rp6.000 per kg.
Kenaikan HPP sepanjang tahun 2011 lalu, dilakukan bertahap yaitu sekitar Rp200 sampai Rp400 pada setiap tahapnya. Bulog terpaksa menaikkan HPP agar serapan beras bulog tercapai.
“Dengan harga seperti itu, kami berharap serapan beras bisa tercapai. Selain itu, kasian juga kalau harga jual petani terlalu murah,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian berencana menaikkan HPP Beras sebesar 28%.(yri)
Sumber Bisnis Jabar
0 komentar:
Posting Komentar