24 Januari 2011

Wisata masih jadi kontributor utama PAD Bandung

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan sektor pariwisata masih jadi kontributor utama pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun ini.
Yossi Irianto, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bandung, mengatakan penambahan jumlah hotel dan restoran menjadi pendorong pendapatan daerah setiap tahunnya.
“Pendapatan pada 2010 itu over target, salah satunya karena pendapatan dari sektor pariwisata yang begitu besar,” katanya kepada bisnis-jabar.com, hari ini.
Pemkot Bandung, kata dia, pada tahun ini berencana mengembangkan sistem online untuk meminimalisasi kebocoran penerimaan pajak.
Pengembangan sistem ini, kata dia, juga diharapkan memudahkan wajib pajak (WP) badan ketika berurusan dengan perpajakan.
“Kebocoran penerimaan itu bisa terjadi akibat kelalaian WP atau petugasnya. Oleh karenanya, kami mengembangkan sistem online untuk meminimalisasi terjadinya kebocoran,” tuturnya. (MSU)

PAD wisata Kota Bandung 2011 Rp200 miliar
BANDUNG (bisnis-jabar.com): Pendapatan asli daerah (PAD) Kota Bandung dari sektor pariwisata pada 2011 bisa mencapai Rp200 miliar dari tahun lalu Rp176 miliar, asal pemerintah memiliki kebijakan pro bisnis.
Momon Abdurochman, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bandung, mengatakan sektor pariwisata selama ini menjadi kontributor terbesar PAD Kota Kembang.
“PAD Kota Bandung pada 2010 sebesar Rp300 miliar, dimana Rp176 miliar atau sekitar 58% bersumber dari sektor pariwisata,” katanya kepada bisnis-jabar.com, hari ini.
Dia optimistis pendapatan daerah dari sektor pariwisata bisa terus dipompa selama iklim usaha dan kebijakan pemerintah mendukung.
Momon mengatakan beberapa kebijakan yang bisa mendongkrak pertumbuhan sektor pariwisata antara lain pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD).
Lembaga tersebut, kata dia, diharapkan bisa menjadi corong promosi hingga ke luar negeri.
“Kami telah berbicara dengan wali kota mengenai itu [BPPD] sejak lebih dari tujuh bulan lalu, namun hingga saat ini belum terbentuk juga,” tuturnya.
Momon mengatakan mayoritas wisatawan mancanegara yang datang ke Kota Bandung sepanjang tahun lalu berasal dari Malaysia, atau angkanya 5.000 wisatawan setiap bulannya.
Momon menambahkan banyaknya kunjungan dari negara itu disebabkan kemudahan akses transportasi dari Bandung menuju Kuala Lumpur, Malaysia.
“Beberapa penerbangan telah ada sehingga memudahkan wisatawan Malaysia berkunjung ke Bandung,” tambahnya.
Dia mengakui kunjungan wisatawan dari negara lain ke Bandung masih minim. Dengan adanya badan promosi itu, kunjungan wisatawan dari negara lain diharapkan bisa ditingkatkan.
“Beberapa negara selain Malaysia, berpotensi untuk dikembangkan agar mereka berwisata ke Bandung, seperti Singapura dan Thailand,” lanjutnya. (MSU)

0 komentar:

Posting Komentar