26 Januari 2011

Tahun baru, perubahan baru di industri seluler Jabar

BANDUNG (bisnis-jabar.com): Awal tahun 2011 ini diwarnai dengan berbagai perubahan baru di industri seluler Jawa Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun bisnis-jabar.com, perubahan paling besar terjadi dalam bentuk peleburan PT Indosat Jawa Barat bergabung ke wilayah operasional Jabodetabek.
Peleburan ini sendiri merupakan bentuk transformasi organisasi besar-besara di anak perusahaan Qatar Telecom itu yang memangkas wilayah regional dari delapan wilayah jadi empat wilayah.
Selain peleburan Jabodetabek dan Jabar, peleburan juga disebut-sebut terjadi pada Jawa Tengah-Jawa Timur, Sumatera- Kalimantan, dan Sulam Papua Nusa Bali (Sulawasi Maluku Papua Nusa Tenggara dan Bali).
Dengan demikian, terjadi pengurangan head of region yang menciut dari delapan orang jadi empat orang. Kantor wilayah Jabar dan Jabodetabek sendiri akan ditarik ke Jakarta.
Perubahan di level atas ini akan segera ‘menjalar’ ke bagian level operasional. Rumornya, akan ada ribuan karyawan (permanen dan outsource) yang akan kehilangan pekerjaan.
Dengan cara ini diproyeksikan laju mereka kembali lincah dan bisa kembali menyalip XL Axiata yang sudah menempati rangking dua dari sisi pendapatan dan laba bersih di akhir 2010 lalu.
Selain transformasi organisasi di Indosat, perubahan juga terjadi di PT Telkom Flexi, PT Smart, dan PT Mobile-8.
Tepat pada Rabu, 26 Januari 2011 ini, dan bertempat di Batam, nakhoda utama Flexi selama ini yakni EGM Telkom ffb Flexi Triana Mulyatsa digantikan EGM UCS Barat Masud Khamid.
Masud Khamid adalah eks Kadivre Telkom Jawa Timur, yang membawa kejayaan Telkom Flexi di wilayah itu, sehingga  Flexi sangat kuat dan mengakar di provinsi tersebut.
Dengan masuknya Masud yang selama ini terkenal memiliki kebijakan agresif di pasar, diproyeksikan laju Flexi di Jabar akan makin kencang guna mengimbangi rival utamanya, Esia.
Selain itu, kongsi Smart dan Fren tampak makin menyatu di awal tahun ini. Secara fisik operasional, saat ini mereka sudah satu kantor setelah sebelumnya terpisah.
Smart yang dulunya berkantor di bilangam Soekarno Hatta, saat ini menyatu dengan kantor eksisting Fren di bilangan Jl Suci. Demikian pula dengan komposisi eksekutifnya yang makin kohesi.
Contohnya Regional Head West Java PT Smart Telecom Antony Pandapotan kini resmi menjadi Regional Head West Java Smartfren, dengan deputinya kini, Budhi Handoyo (sebelumnya Head of Regio PT Mobile-8 Jabar).
Tahun baru, perubahan baru. Semoga semakin memberi layanan baru nan handal kepada rakyat Jabar.

0 komentar:

Posting Komentar