Radar Sukabumi -- Kejenuhannya berpetualang sebagai buruh di Jakarta, Bastoni (45), Warga Babakanbenteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, akhirnya meniatkan diri beralih profesi sebagai pengrajin bingkai pasir. Aktivitas yang digelutinya sebagai pengrajin pasir rupanya membuat dirinya nyaman. Dengan ketekunan dan kesabarannya, kini usahanya mampu membuahkan hasil. Pada tahun 1993, Bastoni mulai pindah ke Sukabumi, tepatnya di Babakanbenteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Di sana, dirinya mulai menekuni kerajinan bingkai poto. Uniknya, bingkai poto yang dibuatnya dibalut dengan pasir laut. Hingga orang menyebut hasil produksinya dengan nama bingkai pasir. Dengan usahanya ini, dirinya mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Ditemani sang istri, Yani (44), si ahli pembuat bingkai terus menggeluti usahanya. Namanya kian hari semakin dikenal orang. Hingga akhirnya, banyak orang yang memesan hasil kerajinan tangannya itu. Mulai yang memesan eceran sampai kodian. Saking banyaknya yang memesan, sampai kewalahan. "Ya, kami sempat kewalahan ketika itu. Suatu ketika kami sempat kewalahan memenuhi order," kata Bastoni kepada radar Sukabumi, sore kemarin. Bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan bingkai poto tersebut, yaitu: pasir laut, triplek, bambu, lem, plastik mika, cat, dempul. Mengenai pasir, terdiri dari berbagai variasi warna, yaitu putih, hitam, abu-abu, krem. Bahan baku selain pasir laut, mudah diperoleh dari wilayah sekitar Kota Sukabumi. Namun untuk pasir didatangkan dari berbagai pesisir pantai. Pasir hitam didatangkan dari Cianjur Selatan. Pasir putih dari Ujunggenteng. "Mengenai pengadaan bahan baku, pasir saja yang agak sulit, soalnya mesti didatangkan dari pesisir pantai," tutur Bastoni. Dalam satu bulan rata-rata, apabila cuacanya bagus, Bastoni mampu memproduksi bingkai poto 300 buah. Biasanya bingkai dibuat sesuai dengan pesanan. Mengenai ukurannya bervariasi, dari ukuran hanpond sampai ukuran 11 R. Adapun harganya berkisar dari Rp12 ribu lima ratus sampai dengan Rp25 ribu. "Untuk memproduksi bingkai dalam skala banyak, kami membutuhkan modal besar. untuk itu bantuan pinjaman modal dengan bunga kecil, sangat kami harapkan," tuturnya . Omzet dalam setiap bulannya rata-rata Rp1,5 juta. "Kalau penghasilan sich, nggak menentu. Hal ini tergantung pesanan. Biasanya ramai di waktu menjelang lebaran. Tetapi kami tetap bersyukur," pungkas kepada radar Sukabumi, sembari trsenyum, sore kemarin. (*)
0 komentar:
Posting Komentar