Jurnal Bogor - Perekonomian yang terus membaik dan kondisi kemanan yang cukup kondusif, membuat penyedia jasa wisata dan perjalanan (tour and travel) diprediksi tumbuh subur di tahun ini.
Salah satu penyedia jasa dan produk pariwisata ke berbagai belahan dunia dan domestik di Bogor, yakni Panorama Tours bahkan memprediski pertumbuhan luar biasa di 2011 yang mencapai 40 persen.
Kepala Cabang Panorama Tours Bogor Winata Bunjamin mengatakan, masyarakat kini kian konsumtif karena makin berkembang pandangan travelling as a life style. ”Ya, travelling sudah menjadi gaya hidup bagi masyrakat perkotaan. Kami menargetkan akan terjadi growth 40 persen dari tahun sebelumnya,” kata Winata kepada Jurnal Bogor saat ditemui dikantornya di lantai Lower Ground Botani Square, kemarin.
Target tersebut, lanjut Winata, optimis diraihnya karena hal tersebut ditopang dengan ekonomi di Indonesia yang terus membaik dan kondisi kemanan yang kondusif. ”Bisnis tour dan travel tergantung kondisi politik, ekonomi dan keamanan. Jika baik, maka akan ikut baik,” jelasnya.
Selain itu, agar target tercapai, pihaknya juga telah melakukan peningkatan pelayanan dan rutin melakukan program-program menarik kepada konsumen loyalnya. ”Yang sedang berjalan saat ini adalah paket Jalan-jalan Hemat (Jahe). Seperti ke Singapore tiga hari dua malam dengan tarif mulai dari USD143, Amerika USD465 (land only) beli dua grtais 1,” terangnya.
Ia menambahkan, program lainnya adalah Shocking Offers yang bisa menjelajah ke berbagai beklahan dunia dengan harga yang cukup terjangkau di periode Januari hingga Maret 2011. ”Panorama Tours juga menyediakan paket wisata dan ziarah bagi umat dari berbagai agama ke negara-negara tujuan ziarah masing-masing agama,” imbuhnya.
Di awal tahun ini, Winata mengaku trafik perjalanan baik domestik dan mencanegara tegah turun. ”Mungkin akan normal kembali di Februari atau Maret,” kata dia.
Sementara itu, CEO PT Panorama Tours Royanto Handaya mengatakan, arah strategi bisnis yang dipilih Panorama adalah aggressive consolidation. Dipilih agresif lantaran prospek pasarnya menjanjikan. Sedangkan jurus konsolidasi dengan pertimbangan untuk memberikan keseimbangan agar tidak agresif secara membabi buta, tetapi sesuai dengan koridor yang ditentukan.
Terkait rencana melakukan investasi atau ekspansi bisnis pada 201, Royanto menyatakan bahwa market yang cenderung ekspansif memang membutuhkan investasi dan ekspansi bisnis.
”Caranya dengan mengembangkan focus di setiap segmen pasar yang dibidik. Dengan fokus, maka kami segera mampu memahami core competence, dan setelah itu bisa terjadi pertumbuhan yang memadai,” ungkapnya.
Salah satu penyedia jasa dan produk pariwisata ke berbagai belahan dunia dan domestik di Bogor, yakni Panorama Tours bahkan memprediski pertumbuhan luar biasa di 2011 yang mencapai 40 persen.
Kepala Cabang Panorama Tours Bogor Winata Bunjamin mengatakan, masyarakat kini kian konsumtif karena makin berkembang pandangan travelling as a life style. ”Ya, travelling sudah menjadi gaya hidup bagi masyrakat perkotaan. Kami menargetkan akan terjadi growth 40 persen dari tahun sebelumnya,” kata Winata kepada Jurnal Bogor saat ditemui dikantornya di lantai Lower Ground Botani Square, kemarin.
Target tersebut, lanjut Winata, optimis diraihnya karena hal tersebut ditopang dengan ekonomi di Indonesia yang terus membaik dan kondisi kemanan yang kondusif. ”Bisnis tour dan travel tergantung kondisi politik, ekonomi dan keamanan. Jika baik, maka akan ikut baik,” jelasnya.
Selain itu, agar target tercapai, pihaknya juga telah melakukan peningkatan pelayanan dan rutin melakukan program-program menarik kepada konsumen loyalnya. ”Yang sedang berjalan saat ini adalah paket Jalan-jalan Hemat (Jahe). Seperti ke Singapore tiga hari dua malam dengan tarif mulai dari USD143, Amerika USD465 (land only) beli dua grtais 1,” terangnya.
Ia menambahkan, program lainnya adalah Shocking Offers yang bisa menjelajah ke berbagai beklahan dunia dengan harga yang cukup terjangkau di periode Januari hingga Maret 2011. ”Panorama Tours juga menyediakan paket wisata dan ziarah bagi umat dari berbagai agama ke negara-negara tujuan ziarah masing-masing agama,” imbuhnya.
Di awal tahun ini, Winata mengaku trafik perjalanan baik domestik dan mencanegara tegah turun. ”Mungkin akan normal kembali di Februari atau Maret,” kata dia.
Sementara itu, CEO PT Panorama Tours Royanto Handaya mengatakan, arah strategi bisnis yang dipilih Panorama adalah aggressive consolidation. Dipilih agresif lantaran prospek pasarnya menjanjikan. Sedangkan jurus konsolidasi dengan pertimbangan untuk memberikan keseimbangan agar tidak agresif secara membabi buta, tetapi sesuai dengan koridor yang ditentukan.
Terkait rencana melakukan investasi atau ekspansi bisnis pada 201, Royanto menyatakan bahwa market yang cenderung ekspansif memang membutuhkan investasi dan ekspansi bisnis.
”Caranya dengan mengembangkan focus di setiap segmen pasar yang dibidik. Dengan fokus, maka kami segera mampu memahami core competence, dan setelah itu bisa terjadi pertumbuhan yang memadai,” ungkapnya.
= apriyadi hidayat
apriyadih@jurnas.com
apriyadih@jurnas.com
0 komentar:
Posting Komentar