24 Januari 2011

Herdianto, Pengrajin Jok Motor Berbakat

Radar Sukabumi -- Roda berputar, terkadang posisi ada di atas terkadang di bawah. Ini juga dialami pengrajin jok variasi asal Blitar yang sudah malang melintang berkelana di Sukabumi, Herdianto (48) . Sebelum menggarap sebagai pengrajin selama 12 tahun, sempat menjabat Manajer Mekanik Elektronik di sebuah perusahaan di Jakarta. Namun dengan berbagai hal perusahaan itu harus bangkrut sehingga dirinya di PHK. Untuk memenuhi kebutuhan keluarga ia beralih sebagai pengrajin Jok variasi di Jalan Salabintana Kp Cimangga, Kec Cikole.
Siang yang cerah angin sepoy-sepoy saat wartawan Radar Sukabumi berkunjung ke tempat variasi jok.  Terlihat sosok laki-laki sedang meraut jok pesanan pelangganannya. Kios yang hanya memiliki luas sekitar tiga kali empat meter itu dipenuhi dengan jok, dan kulit variasi.

Ternyata bapak dua anak ini memiliki cita-cita yang luhur. Mantan Manager perusahaan ternama di Jakarta itu berharap suatu saat ia bisa memperkerjakan orang lain di tempat usahannya. "Saya harap bisa membuka usaha dan bisa memperkerjakan orang lain di tempat ini," harapnya optimis.
Selama tiga tahun menggeluti aksesoris jok motor di Jalan Salabintana itu, sebelumnya juga sempat membuka di Palabuhanratu. Namun sayang, usahanya tidak sesuai dengan yang diharapkannya. Meski memiliki latar belakang usaha di bidang pupuk kompos. Namun variasi hasil buah tangannya itu tak kalah dngan karya pengrajin lainnya.

Mulai dari model menekuk hingga lurus bisa menyanggupi sesuai permintaan konsumen. "Saya bisa membuatkan sesuai keinginan pemesan," katanya. Harganya bervariasi, mulai kuit bermerk seharga Rp150 ribu hingga kulit standar, seharga Rp30 ribu. Uniknya Ia bisa membuatkan kulit jok sesuai keinginan pemesan. "Ini saya bikinkan kulit model sepatu, atau tas gendong," tambahnya. Peruntukannya bermacam, mulai kulit untuk motor bebek, vespa, hingga jok variasi untuk Harley Davidson.  "Asal ditunjukan contohnya atau keinginan Insya Allah saya bisa mengabulkan pesanan itu," ulasnya. Dari pengrajinanya itu dalam sehari bisa mengantongi tiga hingga delapan pesanan. Meski sebelumnya pernah mengalami tidak ada yang memesan sama sekali. "Kalau musim hujan hanya mengerjakan rancangan lain, peminatpun berkurang," pungkasnya.(**)

0 komentar:

Posting Komentar