BANDUNG, TRIBUN - Guna mendorong laju pertumbuhan ekonomi, yang tahun ini, seluruh kalangan melakukan berbagai upaya. Satu di antara langkah untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi yaitu laju investasi.
Berbicara tentang Jabar, untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen, tatar Pasundan membutuhkan dana investasi raksasa. Nilainya, mencapai ratusan triliun.
"Benar. Investasi berperan besar menopang pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen. Melihat kondisi itu, Jabar butuh peningkatan investasi 7 persen atau menjadi Rp 131,58 triliun," tandas Kepala Kantor Bank Indonesia Bandung (KBIB), Lucky Fathul Aziz Hadibrata, di KBIB, Jalan Braga Bandung, Rabu (26/1).
Dikatakan, sekitar 30 persen total investasi pada tahun ini bersumber pada Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). "Investasi total yang bersumber pada PMA dan PMDN sekitar Rp 39.5 triliun," sebutnya.
Selain sektor PMA dan PMDN, lanjut Lucky, investasi pada sektor perbankan pun tidak kalah pentingnya. Pihaknya, ujar Lucky, berharap, investasi pada sektor perbankan naik 9,7 persen atau Rp 27,2 triliun.
Menurutnya, sampai saat ini, ada kendala yang sejak lama menjadi permasalahan dunia investasi. Di antaranya, ketersediaan sarana infrastruktur. Jadi, tukasnya, pihaknya mendorong perbankan Jabar supaya mendukung pembangunan infrastruktur yang strategis.
"Misalnya, pembangunan short cut jalur kereta api, proyek pembangunan listrik tenaga panas bumi, ruas tol Bogor Ring Road dan Palimanan-Kanci (Palikanci), termasuk Bandara Internasional Kertajati," paparnya. (win)
Berbicara tentang Jabar, untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen, tatar Pasundan membutuhkan dana investasi raksasa. Nilainya, mencapai ratusan triliun.
"Benar. Investasi berperan besar menopang pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2 persen. Melihat kondisi itu, Jabar butuh peningkatan investasi 7 persen atau menjadi Rp 131,58 triliun," tandas Kepala Kantor Bank Indonesia Bandung (KBIB), Lucky Fathul Aziz Hadibrata, di KBIB, Jalan Braga Bandung, Rabu (26/1).
Dikatakan, sekitar 30 persen total investasi pada tahun ini bersumber pada Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). "Investasi total yang bersumber pada PMA dan PMDN sekitar Rp 39.5 triliun," sebutnya.
Selain sektor PMA dan PMDN, lanjut Lucky, investasi pada sektor perbankan pun tidak kalah pentingnya. Pihaknya, ujar Lucky, berharap, investasi pada sektor perbankan naik 9,7 persen atau Rp 27,2 triliun.
Menurutnya, sampai saat ini, ada kendala yang sejak lama menjadi permasalahan dunia investasi. Di antaranya, ketersediaan sarana infrastruktur. Jadi, tukasnya, pihaknya mendorong perbankan Jabar supaya mendukung pembangunan infrastruktur yang strategis.
"Misalnya, pembangunan short cut jalur kereta api, proyek pembangunan listrik tenaga panas bumi, ruas tol Bogor Ring Road dan Palimanan-Kanci (Palikanci), termasuk Bandara Internasional Kertajati," paparnya. (win)
0 komentar:
Posting Komentar