Radar Sukabumi -- Seni merupakan keindahan bagi yang menikmatinya. Curahan ekspresi jiwa adalah kepuasan bathin. Demikian halnya yang dialami para seniman muda metropolis. Mereka menganggap bahwa harga dari hasil karyanya bukan segalanya. Sesuatu yang terpenting bagi mereka adalah kepuasan jiwa dalam berekspresi. Sekelompok pelaku seni yang tergabung dalam Komunitas Perintis Kota Sukabumi, mengaku bahwa aktifitas yang dilakoni pada awalnya semata-mata hanyalah hobi. Sebagian dari mereka adalah aliran realis, dengan lukisan poto sebagai bentuk karyanya. "Aktivitas yang kami lakoni berawal dari hobi. Dengan hasil lukisan yang kami buat, ahli seni menyebut karya kami beraliran realis," tutur salah seorang seniman, Abdi Isme (30), sarjana lulusan Universitas Mercubuana Jakarta ini, kepada Radar Sukabumi kemarin sore.
Abdi yang sekarang masih lajang, mulai menekuni seni lukis poto tersebut semenjak usia tujuh belas tahun. Kepiawaiannya didapatkan secara alamiah. "Secara otodidak, kami bisa melukis poto ini," ujarnya sembari menggoreskan kwasnya di atas kertas. Dirinya mampu membuat sebuah lukisan pada ukuran kertas 30cm x 40cm, dalam waktu sehari. Bahkan dengan durasi 10 menit, dirinya mampu membuat sebuah gambar sketsa atau pun karikatur. Untuk lukisan poto, seharga Rp150 ribu biasa orang membayarnya. Lukisan poto hasil karya mereka mampu terlihat asli bak pemiliknya."Dengan karkul dan konte, dengan goresan hitamnya insya Allah lukisan orang yang kami buat akan sama persis dengan pemilik foto," jelas teman Abdi yang bernama Aris.(rp2)
0 komentar:
Posting Komentar