BANDUNG (bisnis-jabar.com): Laju pertumbuhan ekonomi Jabar sepanjang 2010 mencapai 6,09% sesuai target Pemerintah Provinsi Jabar yang dipatok 6%–6,5%.
Laju pertumbuhan ekonomi Jabar pada 2010 tersebut, naik 1,8 poin dari laju pertumbuhan ekonomi pada 2009 sebesar 4,29%.
Kasie Neraca Konsumsi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar Noneng Komara mengemukakan kinerja perekonomian Jabar 2010, terutama didorong naiknya sektor konsumsi masyarakat sebesar 4,56%.
Selain itu, penaikan kon ffb sumsi pemerintah 0,10%, pembentukan modal tetap bruto 5,81%, inventori 3,45%, serta naiknya ekspor 13,64%.
Dia mencontohkan kinerja ekspor Jabar pada 2010 naik 13,64% menjadi Rp278 triliun, dari 2009 sebesar Rp245 triliun.
Kinerja ekspor tersebut, terdongrak terutama ekspor benang tenun, pakaian, mesin listrik, mesin kantor, alat telekomunikasi, dan mesin pengolah data.
Akan tetapi, sayangnya, pertumbuhan ekspor Jabar pada 2010 tersebut dibarengi pula oleh pertumbuhan impor yang cukup tinggi.
Nilai impor Jabar pada 2010 mencapai Rp219 triliun, naik 9,24% dibandingkan dengan 2009 sebesar Rp197 triliun.
Penaikan nilai impor terutama didorong oleh pakaian, mesin listrik, mesin kantor, dan lain-lain.
“Penaikan ini mungkin berkaitan pula dengan pemberlakuan perdagangan bebas. Kalau impor bisa ditekan, pertumbuhan ekspor Jabar akan jauh lebih tinggi serta mampu pula mendorong kinerja ekonomi Jabar secara keseluruhan,” katanya hari ini.
Kinerja perekonomian di sektor investasi atau penyerapan modal secara umum juga naik signifikan.
Dia mengemukakan realisasi pembentukan modal tetap bruto (PMTB) pada 2010 yang mencapai Rp137 triliun, naik 5,81% dari 2009 sebesar Rp116 triliun.
Sebelumnya, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengemukakan laju pertumbuhan ekonomi Jabar pada 2011 diperkirakan antara 6%–6,5%, dengan laju inflasi 4,9%–6%.
Sementara itu, produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 sebesar Rp335 triliun–Rp339 triliun, dan nilai investasi diproyeksikan Rp131 triliun–Rp136 triliun.
Heryawan menuturkan kinerja ekonomi Jabar tersebut menggambarkan potensi dan kapasitas perekonomian kawasan ini, sekaligus menjadi gambaran kinerja ekonomi nasional.
Kepala BPS Jabar Lukman Ismail menuturkan laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV/2010 mencapai 4,49% naik dibandingkan dengan triwulan III/ 2009.
Akan tetapi, katanya, laju perekonomian pada triwulan IV/2010 turun dibandingkan dengan triwulan III/2010 yang minus 1,2%.
Dia mengemukakan penaikan kinerja secara tahunan (yoy) didorong oleh sektor angkutan dan komunikasi yang tumbuh 23,59%, bangunan/konstruksi 14,42%, dan jasa 16,17%. Sedangkan penurunan kinerja pada triwulan IV/2010 terhadap triwulan III/2010 terutama oleh sektor pertanian.
0 komentar:
Posting Komentar