4 Februari 2011

Seksi I Ciawi-Sukabumi Masih Terganjal

BANDUNG, TRIBUN - Dalam setiap pengerjaan proyek, tentunya, tidak jarang, terjadi berbagai permasalahan dan kendala. Itu pun terjadi dalam proyek pembangunan ruas tol Ciawi-Sukabumi.
Soko Sandi Buwono, Direktur Utama PT Jasa Sarana, selaku pelaksana pembangunan ruas tol sepanjang 53,4 kilometer itu, mengakui bahwa dalam hal penyelesaian lahan, pihaknya belum mencapai target. "Saat ini, fokus kami adalah pada seksi I, yaitu jalur Ciawi-Cigombong Kidul. Panjangnya, 14,6 kilometer," tandas Soko, di tempat kerjanya, Jalan Tubagus Ismail, belum lama ini.
Pria asal Surabaya ini mengemukakan, keperluan lahan pada seksi I seluas 138 hektare. Akan tetapi, lanjutnya, yang terselesaikan baru sebesar 10 persen atau seluas 13,8 hektare. Menurutnya, itu terjadi karena ada beberapa kendala.
Itu terjadi, kilahnya, tidak hanya di wilayah proyek pembangunan, tetapi juga, karena adanya perubahan rancangan. "Di tempat itu, ada penambahan interchange.Jadi, itu pun berpengaruh," jelasnya. (win)



Tol Ciawi-Sukabumi Serap Investasi Rp 4,9 Triliun
BANDUNG, TRIBUN - Salah satu sarana penunjang pertumbuhan ekonomi yaitu ketersediaan sarana infrastruktur, semisal ruas jalan tol. Karenanya tidak heran apabila lembaga BUMD Jabar yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi, PT Jasa Sarana, memiliki sejumlah rencana pembangunan ruas tol di Jabar.
"Satu di antaranya, adalah pembangunan ruas tol Ciawi-Sukabumi," ujar Direktur Utama PT Jasa Sarana, Soko Sandi Buwono, di tempat kerjanya, PT Jasa Sarana, Jalan Tubagus Ismail Bandung, belum lama ini.

Pria berkaca mata ini mengemukakan, pelaksanaan pembangunan ruas tol sepanjang 54,3 kilometer itu, saat ini, terfokus pada seksi I. "Yaitu, ruas yang menghubungkan Ciawi-Cigombong Kidul. Panjangnya, 14,6 kilometer," sambung Soko.

Dikatakan, pembangunan ruas tol itu menyerap dana investasi yang luar biasa. Secara total, sebut Soko, angka investasinya senilai Rp 4,9 triliun. Untuk melancarkan pendanaan, tutur Soko, pihaknya pun menjalin kemitraan dengan lima perbankahn BUMN dan BUMD.

"Mereka antara lain Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank bjb, Bank Jatim, dan Bank Riau," ungkap pria berdarah Surabaya tersebut. (win)

0 komentar:

Posting Komentar