Bandung (Radar Sukabumi) -Perkembangan ekonomi daerah yang digerakkan oleh harmonisasi industri dan pemberdayaan masyarakat menjadi salahsatu topik hangat dalam diskusi Forum Wartawan Kementerian Perdagangan (FORWARD) di Bandung, (12-13/2) lalu. Dalam diskusi yang dilaksanakan selama dua hari tersebut, Menteri Perdagangan RI Marie Elka Pangestu membuka diskusi dengan menyampaikan pandangannya tentang pentingnya daya saing usaha produk nasional menghadapi persaingan global. Disusul pada hari berikut dengan diskusi “Pentingnya Investasi di Daerah dan Dampaknya Terhadap Pengembangan UKM” bersama sejumlah media nasional dan daerah.
Diskusi tentang “Pentingnya Investasi di Daerah dan Dampaknya Terhadap pengembangan UKM” dilaksanakan di Hotel Savoy Homann-Bandung dengan menghadirkan Agus Pambagio (Pemerhati Kebijakan Publik), Gunaryo (Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri), dan salahsatu wakil dari industri Binahidra Logiardi (Senior Manajer CSR Danone Aqua). Agus Pambagio menjabarkan efek investasi di sektor air mineral sebagai salahsatu contoh industri yang berkembang. Disusul dengan paparan Gunaryo mengenai peran Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dapat menjadi penopang ekonomi daerah bila mendapat dukungan kuat dari industri. Sementara itu mewakili industri, Binahidra Logiardi menyampaikan tujuan keberlanjutan dari pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UKM yang dilakukan PT Tirta Investama (Danone Aqua) untuk menjadi nilai tambah ekonomi masyarakat di daerah
Upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Danone Aqua mungkin dapat dijadikan salahsatu inspirasi bagi dunia industri. Sebagai salahsatu pelaku industri, PT Tirta Investama, produsen air minum dalam kemasan Aqua melakukan sejumlah pemberdayaan masyarakat dan dukungan pengembangan UKM sebagai bagian dari kegiatan CSR Danone Aqua. Program CSR telah dilakukan Danone Aqua sebelum melakukan investasi di berbagai daerah melalui pembangunan pabriknya. Hal ini berbanding terbalik dengan kebiasaan investor yang baru mulai melakukan CSR ketika pabriknya sudah berdiri. “Danone Aqua melakukan kegiatan CSR sejak tahap perencanaan investasi. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan keseriusan itikad baik Danone Aqua terhadap masyarakat untuk turut serta mengembangkan ekonomi masyarakat dan daerahnya. Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat tentang komitmen bisnis kami yang tidak semata melakukan usaha bisnis, tapi juga memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan sosial lingkungan”, jelas Troy Pantouw (Direktur Komunikasi PT Tirta Investama).
Tujuan peningkatan ekonomi masyarakat menjadi target dari kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UKM oleh Danone Aqua. Di wilayah Pasuruan tempat 2 lokasi pabrik Aqua berdiri menjadi salahsatu contoh dimana Tim CSR Danone Aqua bekerjasama dengan LSM membentuk kelompok-kelompok kerja. Salahsatunya kelompok kerja Jati Anom di Desa Karangjati yang mengelola sampah plastik menjadi sebuah kerajinan dan sampah organik menjadi kompos. Ada juga kelompok kerja lainnya dari warga desa yang terdiri dari kaum pria yang melakukan budidaya jamur tiram dan keripik. Contoh lain juga dilaksanakan di Desa Dayurejo dimana CSR Danone Aqua membantu pemberdayaan masyarakat sekitar lewat pengolahan sabun sereh, arang, dan budidaya tanaman kopi. Di daerah Kebon Candi, Danone Aqua juga membantu pertanian organik, peternakan sapi perah dan kambing etawa masyarakat sekitar.
Di luar dukungan pemberdayaan masyarakat di lapangan, beberapa pelatihan kerja berupa motivasi kewirausahaan, teknis kewirausahaan, pemberian bantuan modal awal, alat-alat, bahan baku hingga pendampingan juga dilakukan Danone Aqua dan LSM. Bahkan Danone Aqua bekerjasama dengan UKM di Pasuruan mengembangkan Koperasi bernama “Akar Daun” untuk keberlanjutan dan kemandirian kelompok kerja yang ada. Hal ini memudahkan pengembalian modal kerja sehingga dapat bermanfaat untuk pengembangan usaha masyarakat yang lainnya. Danone Aqua juga secara aktif memberikan media promosi bagi produk UKM tersebut dengan mengikutsertakan mereka dalam sejumlah pameran dalam skala regional.(*/veg)
Diskusi tentang “Pentingnya Investasi di Daerah dan Dampaknya Terhadap pengembangan UKM” dilaksanakan di Hotel Savoy Homann-Bandung dengan menghadirkan Agus Pambagio (Pemerhati Kebijakan Publik), Gunaryo (Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri), dan salahsatu wakil dari industri Binahidra Logiardi (Senior Manajer CSR Danone Aqua). Agus Pambagio menjabarkan efek investasi di sektor air mineral sebagai salahsatu contoh industri yang berkembang. Disusul dengan paparan Gunaryo mengenai peran Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dapat menjadi penopang ekonomi daerah bila mendapat dukungan kuat dari industri. Sementara itu mewakili industri, Binahidra Logiardi menyampaikan tujuan keberlanjutan dari pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UKM yang dilakukan PT Tirta Investama (Danone Aqua) untuk menjadi nilai tambah ekonomi masyarakat di daerah
Upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Danone Aqua mungkin dapat dijadikan salahsatu inspirasi bagi dunia industri. Sebagai salahsatu pelaku industri, PT Tirta Investama, produsen air minum dalam kemasan Aqua melakukan sejumlah pemberdayaan masyarakat dan dukungan pengembangan UKM sebagai bagian dari kegiatan CSR Danone Aqua. Program CSR telah dilakukan Danone Aqua sebelum melakukan investasi di berbagai daerah melalui pembangunan pabriknya. Hal ini berbanding terbalik dengan kebiasaan investor yang baru mulai melakukan CSR ketika pabriknya sudah berdiri. “Danone Aqua melakukan kegiatan CSR sejak tahap perencanaan investasi. Hal ini secara tidak langsung menunjukkan keseriusan itikad baik Danone Aqua terhadap masyarakat untuk turut serta mengembangkan ekonomi masyarakat dan daerahnya. Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat tentang komitmen bisnis kami yang tidak semata melakukan usaha bisnis, tapi juga memiliki komitmen kuat terhadap pengembangan sosial lingkungan”, jelas Troy Pantouw (Direktur Komunikasi PT Tirta Investama).
Tujuan peningkatan ekonomi masyarakat menjadi target dari kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan UKM oleh Danone Aqua. Di wilayah Pasuruan tempat 2 lokasi pabrik Aqua berdiri menjadi salahsatu contoh dimana Tim CSR Danone Aqua bekerjasama dengan LSM membentuk kelompok-kelompok kerja. Salahsatunya kelompok kerja Jati Anom di Desa Karangjati yang mengelola sampah plastik menjadi sebuah kerajinan dan sampah organik menjadi kompos. Ada juga kelompok kerja lainnya dari warga desa yang terdiri dari kaum pria yang melakukan budidaya jamur tiram dan keripik. Contoh lain juga dilaksanakan di Desa Dayurejo dimana CSR Danone Aqua membantu pemberdayaan masyarakat sekitar lewat pengolahan sabun sereh, arang, dan budidaya tanaman kopi. Di daerah Kebon Candi, Danone Aqua juga membantu pertanian organik, peternakan sapi perah dan kambing etawa masyarakat sekitar.
Di luar dukungan pemberdayaan masyarakat di lapangan, beberapa pelatihan kerja berupa motivasi kewirausahaan, teknis kewirausahaan, pemberian bantuan modal awal, alat-alat, bahan baku hingga pendampingan juga dilakukan Danone Aqua dan LSM. Bahkan Danone Aqua bekerjasama dengan UKM di Pasuruan mengembangkan Koperasi bernama “Akar Daun” untuk keberlanjutan dan kemandirian kelompok kerja yang ada. Hal ini memudahkan pengembalian modal kerja sehingga dapat bermanfaat untuk pengembangan usaha masyarakat yang lainnya. Danone Aqua juga secara aktif memberikan media promosi bagi produk UKM tersebut dengan mengikutsertakan mereka dalam sejumlah pameran dalam skala regional.(*/veg)
0 komentar:
Posting Komentar