Radar Sukabumi -- Kekurangan fisik yang dimiliki Pepe Sopian (36), tidak menghalanginya untuk berkarya dan mencari nafkah. Siapa sangka, pemuda yang tak memiliki jari kaki dan tangan ini justru memiliki keahlian memperbaiki peralatan elektronik. Bahkan, Pepe juga bisa menyetir.
Terlihat sebuah mobil Avansa silver di pekarangan rumahnya yang menjadi garasi. Padahal lima bulan belakanan Pepe belum memiliki mobil, saat reporter koran ini mengunjunginya. Reporterpun melemparkan salam. Seperti biasa, Pepe yang tidak jauh dari komputernya itu sebagai pengendali master pulsa dan reporterpun disambutnya. Meski sudah tidak lagi membuka servis, namun konsumen tetap mempercayainya bisa membenahi masalah alat komunikasi itu.
Padahal secara kasat mata, profesi tersebut membutuhkan ketelitian dan peran utama jari tangan. Namun warga asal Kampung Nanggerang, RT 16/01 Kelurahan/Kecamatan Lembursitu ini justru piawai memperbaiki alat elektronik rusak dengan mengandalkan tangan buntungnya itu.
Pepe ahli servis perangkat lunak dan perangkat keras elektronik termasuk handphone. Profesi ini dilakoni selama kurang lebih 15 tahun. Meski usahanya di bidang service elektronik sudah tidak lagi dilakoni. Namun usaha jual beli pulsa terus berkembang. Bukan hanya itu, ia juga bisa mengemudikan mobilmetik meski tanpa dua kaki dan tangan yang lengkap. "Kalau mau rekreasi atau bertamu ke tempat saudara dengan keluarga saya suka membawa mobil itu," akunya seraya dibenarkan ibunya, Uum (61).
Mobil yang dimilikinya itu pun bukan pemberian cuma-cuma. Ia mendapatkannya itu bekerja keras bergerak di bidang master pulsa selama lima tahun. "Alhamdulillah sekarang saya mengatur uang Rp 150 juta per minggunya," aku Pepe panggilan akrabnya.
Sungguh tak disangka dengan keterbatasan di tubuhnya, namun bisa mengelola uang Rp 600 juta per bulannya hingga memiliki sebuah mobil dari hasil jerih payahnya selama berkarya. "Jika kita ada kemauan pasti bakal ada jalan, yakin Allah pasti akan memberikan asal niat kita yang sungguh-sungguh," tandasnya seraya mengucapkan ingin segera memiiliki pasangan hidup.
Putra kedua dari tiga bersaudara itu juga mudah bergaul. Bukan hanya dengan rekan kerjanya namun dalam bergaul dilingkungannya juga sangat mudah diterima, buktinya sempat turut menjadi panitia Agustusan.
Sementara itu, Uum mengatakan , memiliki anak seperti Pepe bagaikan diberikan anugrah yang terbesar. "Saya bersyukur, anak saya ini meski kekurangan fisik tapi tidak terbatas untuk berkarya. Dan tidak pernah meminta-minta," katanya bangga.(*)
Terlihat sebuah mobil Avansa silver di pekarangan rumahnya yang menjadi garasi. Padahal lima bulan belakanan Pepe belum memiliki mobil, saat reporter koran ini mengunjunginya. Reporterpun melemparkan salam. Seperti biasa, Pepe yang tidak jauh dari komputernya itu sebagai pengendali master pulsa dan reporterpun disambutnya. Meski sudah tidak lagi membuka servis, namun konsumen tetap mempercayainya bisa membenahi masalah alat komunikasi itu.
Padahal secara kasat mata, profesi tersebut membutuhkan ketelitian dan peran utama jari tangan. Namun warga asal Kampung Nanggerang, RT 16/01 Kelurahan/Kecamatan Lembursitu ini justru piawai memperbaiki alat elektronik rusak dengan mengandalkan tangan buntungnya itu.
Pepe ahli servis perangkat lunak dan perangkat keras elektronik termasuk handphone. Profesi ini dilakoni selama kurang lebih 15 tahun. Meski usahanya di bidang service elektronik sudah tidak lagi dilakoni. Namun usaha jual beli pulsa terus berkembang. Bukan hanya itu, ia juga bisa mengemudikan mobilmetik meski tanpa dua kaki dan tangan yang lengkap. "Kalau mau rekreasi atau bertamu ke tempat saudara dengan keluarga saya suka membawa mobil itu," akunya seraya dibenarkan ibunya, Uum (61).
Mobil yang dimilikinya itu pun bukan pemberian cuma-cuma. Ia mendapatkannya itu bekerja keras bergerak di bidang master pulsa selama lima tahun. "Alhamdulillah sekarang saya mengatur uang Rp 150 juta per minggunya," aku Pepe panggilan akrabnya.
Sungguh tak disangka dengan keterbatasan di tubuhnya, namun bisa mengelola uang Rp 600 juta per bulannya hingga memiliki sebuah mobil dari hasil jerih payahnya selama berkarya. "Jika kita ada kemauan pasti bakal ada jalan, yakin Allah pasti akan memberikan asal niat kita yang sungguh-sungguh," tandasnya seraya mengucapkan ingin segera memiiliki pasangan hidup.
Putra kedua dari tiga bersaudara itu juga mudah bergaul. Bukan hanya dengan rekan kerjanya namun dalam bergaul dilingkungannya juga sangat mudah diterima, buktinya sempat turut menjadi panitia Agustusan.
Sementara itu, Uum mengatakan , memiliki anak seperti Pepe bagaikan diberikan anugrah yang terbesar. "Saya bersyukur, anak saya ini meski kekurangan fisik tapi tidak terbatas untuk berkarya. Dan tidak pernah meminta-minta," katanya bangga.(*)
0 komentar:
Posting Komentar