SUKABUMI- Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang Cibadak mulai dibangun, kemarin. Rencananya ada 540 TPS yang akan berdiri sebagai bangunan sementara para pedagang. Penempatanya dilokasi parkir kendaraan. Sebagian lagi mengambil tempat di terminal Cibadak. Lokasi TPS terbagi dua memanfaatkan lahan sekitar yang seadanya, juga permintaan dari warga pasar supaya TPS tidak jauh dari kawasan pasar.
Seperti yang diketahui sebelumya, pasar Cibadak akan menjadi pusat perbelanjaan semi modern. Pembangunannya dilakukan PT Graha Karya Semesta (GKS) selaku pengembang, dengan nilai investasi Rp 54 Miliar. Terkait TPS, sebelumnya PT GKS sudah melakukan sosialisasi dengan warga pasar bahwa pihak pengembang tidak akan memindahkan pedagang ke tempat lain disaat pembangunan mulai berjalan.
“Hasil dari sosialisasi serta disepakati bersama bahwa TPS tidak dibuat jauh dari lokasi pasar, masih tetap di tempat yang sama memanfaatkan lahan parkir dan terminal Cibadak. Sebagian lagi di lantai atas,” ungkap Humas PT GKS Dedi AR kepada Radar kemarin.
Menurutnya, sesuai dengan perencanaan TPS dibangun dengan jangka waktu satu bulan lebih. TPS lebih cepat dibangun lebih baik, pasalnya pada awal tahun 2012 warga pasar mesti sudah menempati TPS, karena pada waktu itu pembangunan masuk tahap awal. Seluruh blok B C1, C2 dan D masuk dalam teknsi pembongkaran.
“TPS di upayakan selesai secepatnya, sebab ketika selesai dibangun mungkin pedagang akan melakukan penataan atau penempatan. Yang menempati TPS seluruh pedagang PKL dan yang eksisting atau memiliki Surat Hak Guna Pakai (SHGP),” paparnya.
Berdasarkan pantauan dilapangan, TPS mulai dibangun di area parkir, sementara parkir kendaraan dan pangkalan ojek dialihkan ke lokasi yang sekiranya lenggang. Ukuran satu kios TPS 180×180, besarnya TPS dirasa cukup untuk warga pasar. Karena sifatnya sementara, bahan material TPS pun terdiri dari kayu dan atap asbes.
Di tempat lain, Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Sukabumi, Asep Japar menghimbau kepada pedagang Pasar Cisaat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menyebut, apabila 1000 lebih kios dan 500 los di tempat relokasi Pasar Cisaat itu dalam penempatannya tidak mendahulukan pedagang lama.
“Kami tegaskan, dalam penempatan kios dan los di lokasi relokasi Pasar Cisaat tetap akan memprioritaskan pedagang lama, jadi jangan mudah terprovokasi alias jangan mudah diadu domba oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,”terang Asep Jafar, kemarin.
Asep mengungkapkan, dari hasil pertemuan beberapa waktu dengan perwakilan pedagang Pasar Cisaat, perwakilan pihak perkantoran yang ada di Komplek GOR Cisaat, unsur Muspika Cisaat, perwakilan dari OPD terkait, disepakati sejumlah point kesepakatan baik itu yang menyangkut aturan teknis maupun aturan prinsip. Point kesepakatan itu kata Asep, tertuang dalam berita acara yang sudah ditanda tangani pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan semi modern Pasar Cisaat. “Mengingat lokasi relokasi pasarnya juga berada di komplek perkantoran, jadi agar tidak menganggu kenyamanan dan keamanan, sudah ada aturan-aturan yang wajib dipatuhi semua pihak yang terlibat,” tegasnya.
Sejumlah point kesepakatan itu antara lain, jalur lalu lintas angkot atau kendaraan umum lain tidak diperkenankan melewati jalan didekat relokasi pasar. Panitia relokasi menyediakan fasilitas WC umum, pos keamanan, jumlah kios dan los harus sama dengan jumlah pedagang Pasar Cisaat dan cara pengangkutan sampah di relokasi paras, itu harus dilakukan secara ketat.(dri/wan)
pasar cibadak bagi saya tempat yang setrategis tuntuk berbisnis
BalasHapusnamun sayangnya kurangpasilitas umum yg memadai jikala saya berkunjung ke sukabumi saya sering kali singah ke pasar cibadak kesan kotor dan becek serta terminal yang kurang elok dilihat pandahal cibadak punya daya tarik tersembunyi ya itu view perbukitan di belakang pasar cibadak adai itu dapat terlihat dari jaln utama wow pasti indah saya berharaf pembanggunan pasar cibadak juga mekedepankan sudut estetike nya trima kasih by soerahman Jakarta