Radar Sukabumi -- Masih banyaknya lahan hijau di Kota Sukabumi yang belum tergarap dengan optimal, membuat salah satu investor dari Seoul, Korea Selatan tertarik untuk mengembangkan kerjasama budidaya tanaman hias Suji dan bunga Kamboja dengan Pemerintah Kota Sukabumi. Sampai saat ini pihak investor sedang melakukan penjajakan dengan Pemerintah Kota Sukabumi.
"Kerjasama ini sebagai bentuk kepedulian mereka bagi warga yang tidak mampu di Kota Sukabumi. Salah satunya dengan melakukan kerjasama di bidang pertanian dan nantinya hasilnya akan di pasarkan di negaranya," kata Walikota Sukabumi Muslikh Abdussyukur kepada Radar Sukabumi.
Dijelaskan Muslikh, selain menggelontorkan dana mereka juga berniat untuk memberikan pelatihan kepada warga. Tentang bagaimana caranya budidaya tanaman hias yang benar. "Kalau di kita tanaman seperti kamboja dan suji tidak terlalu populer, namun di negara mereka mempunyai nilai jual yang tinggi. Nantinya keuntungan hasil penjualan tanaman tersebut sekitar 15 persen untuk warga yang tidak mampu di Kota Sukabumi," ujarnya.
Lebih lanjut Muslikh menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan melihat lokasi yang akan digunakan. Salah satunya adalah di Bumi Perkemahan (Buper) Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi. Bahkan ternyata mereka juga mempunyai lahan khusus, untuk mengembangkan dua jenis tanaman hias tersebut yang nantinya akan diekspor ke negara mereka.
"Meskipun mereka mempunyai lahan dan melakukan pembudidayaan sendiri, mereka juga membeli dari masyarakat. Namun agar produksi bisa berjalan terus sehingga tidak menghambat ekspor ke negara mereka nantinya, perlu ada keterjaminan stok. Salah satu caranya dengan membina warga, sehingga mempunyai keterampilan,"pungkasnya. (sri)
"Kerjasama ini sebagai bentuk kepedulian mereka bagi warga yang tidak mampu di Kota Sukabumi. Salah satunya dengan melakukan kerjasama di bidang pertanian dan nantinya hasilnya akan di pasarkan di negaranya," kata Walikota Sukabumi Muslikh Abdussyukur kepada Radar Sukabumi.
Dijelaskan Muslikh, selain menggelontorkan dana mereka juga berniat untuk memberikan pelatihan kepada warga. Tentang bagaimana caranya budidaya tanaman hias yang benar. "Kalau di kita tanaman seperti kamboja dan suji tidak terlalu populer, namun di negara mereka mempunyai nilai jual yang tinggi. Nantinya keuntungan hasil penjualan tanaman tersebut sekitar 15 persen untuk warga yang tidak mampu di Kota Sukabumi," ujarnya.
Lebih lanjut Muslikh menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan penjajakan dengan melihat lokasi yang akan digunakan. Salah satunya adalah di Bumi Perkemahan (Buper) Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi. Bahkan ternyata mereka juga mempunyai lahan khusus, untuk mengembangkan dua jenis tanaman hias tersebut yang nantinya akan diekspor ke negara mereka.
"Meskipun mereka mempunyai lahan dan melakukan pembudidayaan sendiri, mereka juga membeli dari masyarakat. Namun agar produksi bisa berjalan terus sehingga tidak menghambat ekspor ke negara mereka nantinya, perlu ada keterjaminan stok. Salah satu caranya dengan membina warga, sehingga mempunyai keterampilan,"pungkasnya. (sri)
0 komentar:
Posting Komentar