31 Maret 2011

BRI Dongkrak Pasar Lettu Bakri Sukabumi

SUKABUMI -- Para pedagang Kota Sukabumi kini semakin dimanjakan dengan beragam layanan perbankan. Mereka tidak perlu repot-repot lagi datang ke bank untuk menyetor cicilan atau menabung. Karena, dengan telah dibukanya layanan Teras BRI Pasar Pelita II yang berlokasi di Jalan Lettu Bakri Nomor 14 Kota Sukabumi ini, waktu yang semula dihabiskan para pedagang untuk datang ke bank, sekarang bisa dimanfaatkan untuk tetap berjualan dan meraup keuntungan lebih banyak.
Masriah misalnya, pedagang makanan ringan di pasar tersebut mengaku gembira, dengan hadirnya Teras BRI yang merupakan kepanjangan tangan dari jaringan BRI Unit yang didesain unik dan merakyat. "Layanan inilah yang kami tunggu-tunggu sejak lama. Sebab, yang namanya pedagang seperti saya hampir tidak punya waktu untuk berangkat ke kantor BRI karena harus melayani pelanggan, sayangkan jika kita tinggalkan,"ujarnya polos.
Kepada Radar Sukabumi perempuan berkerudung ini juga menuturkan, strategi BRI dengan membuka kantor layanannya di pasar membawa banyak manfaat. "Dengan adanya Teras BRI dagangan kita laris, uangnyapun bisa langsung ditabungkan dengan cepat lagi. Kan kalau seperti ini semua pihak jadi untung,"katanya.
Teras BRI yang menjadi kepanjangan tangan BRI unit yang ada di segala penjuru Indonesia diharapkan menjadi senjata baru BRI untuk mendorong penyaluran kredit UMKM yang selama ini memang menjadi keahlian BRI.
"Dengan bunga kredit yang lebih kompetitif, layanan perbankan lengkap, dan sentuhan personal penuh kekeluargaan. Kami dari Bank BRI optimis sukses memasuki segmen pasar tradisional,"tutur Pemimpin Cabang (Pimca) BRI Sukabumi M Syafri Rozi.
M Syafri Rozi yang saat itu didampingi Bisnis Mikro BRI Cabang Sukabumi Agus Nurjaman dan Surya Priatna serta Supervisor BRI Cabang sukabumi Herry Purwanto menjelaskan Teras BRI merupakan Unit kerja baru BRI yang ada di tengah tengah pasar dibawah kantor BRI unit yang ada di wilayah kecamatan, dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat atau nasabah khususnya yang berada di pasar-pasar tradisional.
Dikatakan pria ramah ini, para pedagang di Pasar Lettu Bakri sangat potensial untuk disentuh oleh produk perbankkan. Terbukti sebanyak 150-250 nasabah menggunakan layanan Teras BRI ini.Kebanyakan dari para pedagang di pasar tersebut, tingkat perekonomiannya sudah sangat baik. Selain itu loyalitas masyarakat terhadap perbankkan khususnya para pedagang di Pasar Lettu Bakri ini terbilang cukup bagus.
"Dari segi jumlah, pedagang di pasar ini jumlahnya cukup banyak,"ujar M Syafri Rozi.
Dengan demikian kata pria berkacamata ini, dibukanya Teras BRI Pasar Pelita II, pelayanan BRI terhadap masyarakat bisa lebih maksimal dan masyarakat yang memerlukan jasa perbankan-pun semakin termudahkan. Selain itu tambah M Syafri Rozi, pelayanan Teras BRI lebih cenderung menggunakan sistem kekeluargaan. "Artinya Teras BRI dibuka dengan sistem kantor yang terbuka serta berada dan menyatu dengan kios-kios yang ada dipasar. Sehingga transaksi antara nasabah dengan petugas BRI juga akan lebih santai dan penuh kekeluargaan,"tuturnya.
Disinggung masalah target M Syafri Rozi mengatakan, target dari Teras BRI adalah melakukan pelayanan terhadap nasabah semaksimal mungkin."Dengan mengupayakan pelayanan yang maksimal tersebut diharapkan masyarakat akan lebih Percaya terhadap BRI, sehingga dari segi jumlah nasabahpun akan terus bertambah,"paparnya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari BRI Cabang Sukabumi, hingga akhir Februari 2011, BRI Cabang Sukabumi telah membuka 3 Teras, yakni di Pasar Pelita I, Pasar Cisaat dan Pasar Lettu Bakri (Teras Pasar Pelita II,red). Dana masyarakat yang masuk ke Teras Pasar Pelita I bisa mencapai Rp 1.176 miliar dengan jumlah nasabah penabung sekitar 364 orang. Dan nasabah peminjam sekitar 290 orang, dengan total pinjaman Rp 2.466 miliar. Sedangkan dana yang mampu diserap Teras BRI Cisaat sebagai dana simpanan mencapai Rp 606 juta dari 224 penabung, serta total pinjaman mencapai Rp 1.745 miliar dari 395 peminjam. (sri)

0 komentar:

Posting Komentar