SUKABUMI - Anda tahu Bank Mandiri
Sudirman di Kota Sukabumi ? Nah, diseberang bank hasil likuidasi itulah terdapat
warung lesehan khas Sunda, Mang Oni.
Tepat dipertigaan Jalan Mukhtar Obing,
setiap sore berubah menjadi ramai. Disana banyak yang menunggu pesanan peda tim (tumis peda) yang menjadi andalan
warung itu. Bukan hanya orang desa dan tua
saja yang menyukai tumis peda itu. Terlihat
sejumlah kaum muda pun menyukai pasakan karya tangan pegawai Oni Sahroni
(47) itu. Tumis peda dicampur pete dengan
bumbu racikan khas Mank Oni itu membuat
keduanya semakin akrab.
Karena racikan yang terlihat secara
kasat mata itu, bawang merah dan
cabe rawit yang digoreng setengah
matang. Disitulah aroma tumis peda
khas Mang Oni itu menggiurkan.
Apalagi, bila makan tim peda itu
dibubuhi dengan nasi timbel plus salad.
Ternyata, bukan hanya tumis peda
yang menjadi buruan pelanggan Mang
Oni. ikan asin sepat pun rupanya menjadi salah satu tujuan pembeli memesan ikan itu. Sebenarnya, warung dipinggir jalan (Pija) itu juga menyediakan ayam
goreng dan ayam bakar.
Riki mengatakan, ia dan pacaran yaitu
selalu menyempatkan untuk makan berdua
disana. Tentu, menu yang ia pilih adalah
tumis peda pete. “Tumis peda ini, rasanya
enak dan gurih. Pokonya pas banget deh
kalau siang-siang gini.
Apa lagi makannya sama pacar, ” ucapnya
seraya diamini Siska. Siska pun mengaku,
kala tiap kali mau makan bareng, ia selalu
mengajak kekasihnya itu memilih menu tumis peda ala Mang Oni. Meski mudah dan
sederhana, makanan itu cukup membuat suasana semakin hangat dan akrab.
“Kadang-kadang saya yang ajak kesini.
Atau pacar saya yang ngajak duluan. Abis
enak sih,” celotehnya.
Sementara itu, pemilik warung Mang Oni,
Oni Sahroni mengatakan, omset warung
yang berdiri 2005 itu terus merangkak
naik. Untuk setiap harinya, ia rata-rata bisa
menghabiskan 5 kilo ikan asin dan 250
potong ayam
bakar dan goreng. Bahkan kalau di bulan
Ramadhan Mang Oni selalu menghabiskan
ikan asinnya saja hingga 8 kilogram/hari. Dengan keberhasilannya itu, kini ia sudah
bisa memperkerjakan enam karyawan bersama isterinya. “Alhamdulillah, hasil usaha
ini saya juga bisa menyekolahkan anak
dan membeli rumah sendiri,” aku bapak
dua anak itu.
Untuk bisa menikmati hidangan itu,
penikmat tidak perlu mengkocek saku
dalam-dalam.
Oni mentarif tumis peda dan tumis sepat
plus pete itu hanya Rp 13 ribu per paket.
Maksudnya, jika anda memesan tumis
peda plus pete, pelayan bakal menyuguhkan tumis peda plus pete, tambah nasi,
tempe tahu, sambal dan salad. Sedangkan
untuk ayam bakar, penikmat hanya mengeluarkan Rp 10 ribu satu paket. Warung itu
kini memang selalu terlihat ramai. Oni
mengaku, kini usahanya itu tengah memasuki masa kejayaan.
“Alhamdulillah Kang, jualan saya selalu rame. Mudah-mudahan saja pelanggan
selalu setia,” harapnya. (Radar Sukabumi)
0 komentar:
Posting Komentar