1 Desember 2011

Tangkapan ikan di Sukabumi turun 40%

SUKABUMI : Produksi ikan laut di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menurun hingga 40% bila dibandingkan beberapa pekan lalu akibat hujan yang turun hampir setiap hari. Pelaksana Harian (Plh) Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sukabumi Tendi Sudama, Rabu, mengatakan, dibandingkan dengan pekan lalu produksi ikan menurun dari produksi sebanyak 35 ton/hari saat ini maksimal hanya 25 ton/hari. “Penurunan produksi ikan laut ini disebabkan musim hujan sehingga hasil tangkapan menjadi berkurang,” kata Tendi. 
Menurutnya, penurunan produksi ini bukan dikarenakan musim paceklik tetapi lebih karena faktor cuaca, sehingga dari 15 ribu nelayan di Palabuhanratu yang ada, sekitar 50 persennya tidak melaut. Contohnya nelayan Kapal Rumpon dari enam unit yang ada, kini hanya satu kapal yang beroperasi. Padahal nelayan rumpon setiap satu kali beroperasi bisa menghasilkan ikan 1,5 ton sampai 3,5 ton, jika dirata-ratakan akibat cuaca buruk ini setiap harinya produksi ikan dari Kapal Rumpon berkurang hingga 10 ton. “Cuaca buruk ini menyebabkan nelayan enggan melaut sehingga mempengaruhi hasil tangkapan ikan laut,” tambahnya. 
Namun, jumlah produksi ikan bisa terbantu dengan masih adanya kapal-kapal kecil seperti payang, congkreng dan beleketek yang tetap melaut, walaupun melautnya tidak jauh. Sementara kapal-kapal besar yang mencari ikan sampai keluar Teluk Palabuhanratu, kebanyakan tidak melaut karena khawatir terjadi sesuatu jika cuaca buruk datang, katanya. 
Menurut Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Arief Rahman, cuaca di perairan laut Sukabumi khususnya Palabuhanratu cukup buruk, karena mulai masuknya angin barat yang biasanya kecepatan angin cukup tinggi mencapai 15 knot/detik. Dikatakan Arief, dengan kondisi yang seperti ini gelomban pun cukup tinggi bisa mencapai 3 meter untuk di luar Teluk Palabuhanratu jika cuaca benar-benar buruk. “Dari pantauan kami ketinggian gelombang di dalam teluk mencapai 1,5 meter sementara di luar mencapai 3 meter, maka dari itu kami pun mengimbau kepada nelayan untuk waspada dan tidak memaksakan melaut jika cuaca buruk,” katanya. 
Produksi ikan laut di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menurun hingga 40 persen bila dibandingkan beberapa pekan lalu akibat hujan yang turun hampir setiap hari. Pelaksana Harian (Plh) Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sukabumi Tendi Sudama, Rabu, mengatakan, dibandingkan dengan pekan lalu produksi ikan menurun dari produksi sebanyak 35 ton/hari saat ini maksimal hanya 25 ton/hari. (MSU)

0 komentar:

Posting Komentar