SUKABUMI - Terbatasnya jumlah perjalanan kereta rel diesel (krd) untuk rute Bogor - Sukabumi, membuat sebagian besar warga Bogor memilih dengan menggunakan minibus. Padahal, moda kereta api rute ini sebetulnya banyak peminat. "Lebih cepat, bebas macet," kata Mamat, salah seorang penumpang.
Menurutnya, jadwal kereta tujuan Sukabumi yang hanya ada pada pagi dan sore. Ini sebabnya, mereka yang hendak bepergian di siang hari, lebih memilih menggunakan colt L300 untuk perjalanan ke Sukabumi.
“Kereta hanya ada di waktu pagi dan sore, sehingga warga banyak yang menggunakan ini,” ujar Didin, sopir L 300, sambil menunjuk ke arah mobil yang akan dikemudikannya.
Berbeda dengan kereta api, lama perjalanan menggunakan angkutan umum susah diprediksi. “Biasanya dua jam sudah sampai di Sukabumi. Tapi jika macet, perjalanan menjadi lima sampai dengan enam jam,” lanjut Didin.
Kemacetan umumnya dialami saat waktu makan siang karena banyaknya karyawan pabrik di sepanjang jalan raya Bogor - Sukabumi yang beristirahat siang. “Faktor lainnya adalah mogoknya truk-truk pembawa air mineral isi ulang sehingga perjalanan menjadi lebih lama,” tambah Didin dengan logat Sundanya yang kental.
Pernyataan tersebut diamini seorang penumpang asal Leuwiliang, Bogor yang hendak menuju Sukabumi. Namun, karena tak ada pilihan, ia naik juga. Beruntung, kapai mendapatkan sopir yang 'cerdik'. “Walaupun macet, banyak jalan pintas yang diketahui oleh para sopir ini, sehingga tidak ada masalah,” tuturnya yang biasanya menggunakan colt L300 sepekan tiga kali.
Sumber Republika Online
0 komentar:
Posting Komentar