Sukabumi -- Bank Syariah Mandiri (BSM) Sukabumi membidik peran sebagai pemain utama perbankan di Indonesia khususnya di Sukabumi dalam lima sampai tujuh tahun ke depan.
Marketing Funding Bank Syariah Mandiri (BSM) Sukabumi, Hana Rahayu dan Hani Yulianti
mengatakan saat ini BSM sudah menduduki peringkat ke-21 dari 121 bank umum yang beroperasi di Indonesia. Selain kenaikan peringkat, BSM juga berhasil membuktikan diri sebagai bank syariah dengan prestasi dan kinerja yang sangat baik.
"Dalam lima sampai tujuh tahun mendatang BSM menargetkan menjadi pemain utama di Indonesia dan bisa bersaing dengan pemain asing," katanya.
Saat ini, lanjutnya, regulasi yang telah disediakan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah cukup baik. "Semua regulasi sudah, sekarang tinggal pemainnya yang harus bekerja keras," ujarnya.
Menurut dua retail funding ramah dan enerjik ini, salah satu kunci keberhasilan BSM Sukabumi adalah budaya kerja pegawai yang memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap perusahaan. "Karena itu, kita akan terus meningkatkan engagement dan semangat kerja karyawan lebih baik lagi,"tuturnya.
Dikatakan, pada tahun 2015 mendatang, BSM berharap bisa masuk dalam jajaran bank peringkat 15 besar. Perusahaan siap melakukan perbaikan-perbaikan dan strategi-strategi bisnis demi melonjakkan pertumbuhan aset. "Apa saja strateginya tentu tidak bisa kami utarakan, karena itu sangat internal yang tidak boleh dibuka,"ucapnya.
Lantas bagaimana dengan persaingan perbankan terutama bank asing yang ada saat ini?
Ke duanya mengaku persaingan dengan bank asing akan menambah dinamika di industri perbankan syariah. "Namun, kami BSM Sukabumi tetap percaya diri dapat bersaing dengan memberikan pelayanan yang luas dan produk beragam kepada masyarakat,"optimisnya.
Untuk menunjang pertumbuhan berkelanjutan, ke dua Marketing Funding ini menjelaskan bahwa BSM pun terus memperluas jaringannya dan menggenjot pembiayaan di usaha kecil dan menengah.
Menurutnya, pada 2011 BSM Sukabumi terus menambah jaringan sementara pembiayaan akan tetap difokuskan ke UKM dan sisanya komersial.
"Saat ini ada sekitar 2500 jaringan BSM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan saat ini, BSM menjadi bank syariah dengan pangsa pasar aset terbesar serta kinerja BSM setiap tahunnya meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,"terangnya.
Dengan adanya retail funding tersebut yang dimulai sejak April 2011 tersebut,diharapkan banyak masyarakat Sukabumi terjaring menjadi nasabah BSM Sukabumi.
"Ya minimal 90 persen masyarakat Kota maupun Kabupaten Sukabumi memiliki rekening di BSM Sukabumi. Karena dengan menabung dan melakukan aktifitas perbankan di BSM banyak keberkahannya dan mendapatkan beragam kemudahan one stop service,"paparnya.
Diantaranya fasilitas mobil banking GSM, internet banking dan asuransi.
"Harapan kami ke depan BSM bisa menambah beberapa outlet lagi dan akses masyarakat terhadap perbankan syariah makin luas. BSM juga ingin melakukan sesuatu yang baik untuk Indonesia sehingga BSM menjadi bank syariah kebanggaan Tanah Air,"pungkasnya.(sri)
Marketing Funding Bank Syariah Mandiri (BSM) Sukabumi, Hana Rahayu dan Hani Yulianti
mengatakan saat ini BSM sudah menduduki peringkat ke-21 dari 121 bank umum yang beroperasi di Indonesia. Selain kenaikan peringkat, BSM juga berhasil membuktikan diri sebagai bank syariah dengan prestasi dan kinerja yang sangat baik.
"Dalam lima sampai tujuh tahun mendatang BSM menargetkan menjadi pemain utama di Indonesia dan bisa bersaing dengan pemain asing," katanya.
Saat ini, lanjutnya, regulasi yang telah disediakan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI) telah cukup baik. "Semua regulasi sudah, sekarang tinggal pemainnya yang harus bekerja keras," ujarnya.
Menurut dua retail funding ramah dan enerjik ini, salah satu kunci keberhasilan BSM Sukabumi adalah budaya kerja pegawai yang memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap perusahaan. "Karena itu, kita akan terus meningkatkan engagement dan semangat kerja karyawan lebih baik lagi,"tuturnya.
Dikatakan, pada tahun 2015 mendatang, BSM berharap bisa masuk dalam jajaran bank peringkat 15 besar. Perusahaan siap melakukan perbaikan-perbaikan dan strategi-strategi bisnis demi melonjakkan pertumbuhan aset. "Apa saja strateginya tentu tidak bisa kami utarakan, karena itu sangat internal yang tidak boleh dibuka,"ucapnya.
Lantas bagaimana dengan persaingan perbankan terutama bank asing yang ada saat ini?
Ke duanya mengaku persaingan dengan bank asing akan menambah dinamika di industri perbankan syariah. "Namun, kami BSM Sukabumi tetap percaya diri dapat bersaing dengan memberikan pelayanan yang luas dan produk beragam kepada masyarakat,"optimisnya.
Untuk menunjang pertumbuhan berkelanjutan, ke dua Marketing Funding ini menjelaskan bahwa BSM pun terus memperluas jaringannya dan menggenjot pembiayaan di usaha kecil dan menengah.
Menurutnya, pada 2011 BSM Sukabumi terus menambah jaringan sementara pembiayaan akan tetap difokuskan ke UKM dan sisanya komersial.
"Saat ini ada sekitar 2500 jaringan BSM yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan saat ini, BSM menjadi bank syariah dengan pangsa pasar aset terbesar serta kinerja BSM setiap tahunnya meningkat bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,"terangnya.
Dengan adanya retail funding tersebut yang dimulai sejak April 2011 tersebut,diharapkan banyak masyarakat Sukabumi terjaring menjadi nasabah BSM Sukabumi.
"Ya minimal 90 persen masyarakat Kota maupun Kabupaten Sukabumi memiliki rekening di BSM Sukabumi. Karena dengan menabung dan melakukan aktifitas perbankan di BSM banyak keberkahannya dan mendapatkan beragam kemudahan one stop service,"paparnya.
Diantaranya fasilitas mobil banking GSM, internet banking dan asuransi.
"Harapan kami ke depan BSM bisa menambah beberapa outlet lagi dan akses masyarakat terhadap perbankan syariah makin luas. BSM juga ingin melakukan sesuatu yang baik untuk Indonesia sehingga BSM menjadi bank syariah kebanggaan Tanah Air,"pungkasnya.(sri)
0 komentar:
Posting Komentar