Sukabumi – Musim kemarau yang melanda Kota Sukabumi saat ini berimbas pada
kenaikan sejumlah harga kebutuhan bahan pokok. Seperti yang terjadi di
sejumlah pasar Kota Sukabumi. Berdasarkan pantauan Radar Sukabumi di
lapangan kemarin, sembako yang mengalami kenaikan yang cukup signifikan
diantaranya jenis komoditi cabe merah semula Rp 10 ribu/Kg naik menjadi
Rp 16 ribu/Kg.
Demikian juga beras mengalamilonjakan harga. Untuk
jenis beras Kelas I dari Rp.6.700/Kg kini menjadi Rp.7 ribu/Kg
sedangkan untuk beras Kelas II semula Rp 6.200/Kg sekarang Rp
6.600/Kg dan daging ayam broiler semula Rp.18 ribu/Kg menjadi Rp 24
ribu/Kg. Sedangkan harga sembako lainnya yang mengalami penurunan harga
terjadi pada gula pasir semula Rp 10ribu/Kg turun menjadi Rp 9.500/Kg,
minyak goreng semula Rp 10 ribu/Kg sekarang Rp 9ribu/Kg dan telur ayam
semula Rp 18ribu/kg menjadi Rp 14 ribu/Kg.
Saat dikonfirmasi mengenai kenaikan harga ini, sejumlah pedagang di pasar Kota Sukabumi mengku bahwa kenaikan sebagian harga sembako ini disebabkan stok barang yang menipis akibat musim kemarau. Seperti cabe dan beras. “Stok bahan pokok semuanya masih cukup. Hanya saja di beberapa jenis komoditi menipis karena kemarau,”kata Ai Nurlela(38 ), seorang pedagang di Pasar Gudang Kota Sukabumi.
Senada juga dikatakan Aning Koswara(27). Pedagang daging ayam ini mengeluhkan akibat naiknya harga ini menjadikan banyak kawan-kawannya sesama pedagang ayam terpaksa libur. “Tidak sedikit teman kami sesama pedagang ayam disini tidak berjualan. Karena barangnya jarang dan cenderung berubah harganya. Kami harap harga kembali stabil lagi,”ujarnya.
Salah seorang konsumen Iar Sumiati (30) saat ditemui Radar Sukabumi di Pasar Gudang juga mengeluh. “Kenaikan sebagian harga ini sangat berimbas pada daya beli kami selaku konsumen. Biasanya dengan Rp10 ribu saya bisa mendapatkan satu kilo cabai, nah sekarang terpaksa saya menguranginya hanya bisa membeli setengah kilo saja untuk mengirit. Saya harap Pemkot Sukabumi melalui dinas terkait segera mengatasi kondisi ini agar segera turun kembali,”tuturnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi yang diwakili Sekretarisnya Achmad Rizali saat dikonfirmasi Radar Sukabumi di ruang kerjanya kemarin, membenarkan adanya kenaikan sejumlah harga sembako di pasar Kota Sukabumi.
“Memang benar di pasaran terjadi kenaikan harga beberapa komoditi. Kami selalu melakukan pengecekan harga sembako di pasaran,”ucapnya.
Menurutnya, Pemkot Sukabumi melalui Diskoperindag tidak bisa menentukan Harga Eceran Tertentu (HET). “Kami tidak bisa menentukan HET untuk sembako ini. Karena wewenang Diskoperindag hanya sebatas memantau harga saja. Hanya jika terjadi kenaikan sembako jenis beras, Diskoperindag secepatnya akan melakukan operasi pasar ke sejumlah kecamatan yang ada di Kota Sukabumi. Dengan senantiasa berkoordiansi dengan semua unsur mulai dari para pelaku usaha termasuk dengan Bulog Sub Drive Cianjur. Agar bisa menekan angka kenaikan harga sehingga bisa meringankan beban masyarakat apalagi di musim kemarau seperti sekarang,”(cr.2)
Saat dikonfirmasi mengenai kenaikan harga ini, sejumlah pedagang di pasar Kota Sukabumi mengku bahwa kenaikan sebagian harga sembako ini disebabkan stok barang yang menipis akibat musim kemarau. Seperti cabe dan beras. “Stok bahan pokok semuanya masih cukup. Hanya saja di beberapa jenis komoditi menipis karena kemarau,”kata Ai Nurlela(38 ), seorang pedagang di Pasar Gudang Kota Sukabumi.
Senada juga dikatakan Aning Koswara(27). Pedagang daging ayam ini mengeluhkan akibat naiknya harga ini menjadikan banyak kawan-kawannya sesama pedagang ayam terpaksa libur. “Tidak sedikit teman kami sesama pedagang ayam disini tidak berjualan. Karena barangnya jarang dan cenderung berubah harganya. Kami harap harga kembali stabil lagi,”ujarnya.
Salah seorang konsumen Iar Sumiati (30) saat ditemui Radar Sukabumi di Pasar Gudang juga mengeluh. “Kenaikan sebagian harga ini sangat berimbas pada daya beli kami selaku konsumen. Biasanya dengan Rp10 ribu saya bisa mendapatkan satu kilo cabai, nah sekarang terpaksa saya menguranginya hanya bisa membeli setengah kilo saja untuk mengirit. Saya harap Pemkot Sukabumi melalui dinas terkait segera mengatasi kondisi ini agar segera turun kembali,”tuturnya.
Sementara itu, di tempat terpisah Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi yang diwakili Sekretarisnya Achmad Rizali saat dikonfirmasi Radar Sukabumi di ruang kerjanya kemarin, membenarkan adanya kenaikan sejumlah harga sembako di pasar Kota Sukabumi.
“Memang benar di pasaran terjadi kenaikan harga beberapa komoditi. Kami selalu melakukan pengecekan harga sembako di pasaran,”ucapnya.
Menurutnya, Pemkot Sukabumi melalui Diskoperindag tidak bisa menentukan Harga Eceran Tertentu (HET). “Kami tidak bisa menentukan HET untuk sembako ini. Karena wewenang Diskoperindag hanya sebatas memantau harga saja. Hanya jika terjadi kenaikan sembako jenis beras, Diskoperindag secepatnya akan melakukan operasi pasar ke sejumlah kecamatan yang ada di Kota Sukabumi. Dengan senantiasa berkoordiansi dengan semua unsur mulai dari para pelaku usaha termasuk dengan Bulog Sub Drive Cianjur. Agar bisa menekan angka kenaikan harga sehingga bisa meringankan beban masyarakat apalagi di musim kemarau seperti sekarang,”(cr.2)
0 komentar:
Posting Komentar