Sukabumi -- Penemuan kompor dengan bahan bakar spirtus yang diproduksi Sabrina Collection ini sekaligus untuk mengantisipasi krisis energi serta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama setelah dilakukan pencabutan subsidi minyak tanah. Bagaimana ceritanya?
Kenaikan harga minyak tanah dan sulitnya masyarakat mendapatkan bahan bakar itu, mengilhami Deni Solahudin (35) asal Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi, membuat kompor dengan bahan bakar spirtus.
Penemuan kompor dengan bahan bakar spirtus ini ternyata memiliki beberapa kelebihan dibanding kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Selain lebih hemat, tidak berjelaga, kopor ini juga cepat panas.
"Kompor spirtus ini lebih aman dan apinya biru," kata Deni yang juga owner Sabrina Collection Sukabumi kepada Radar Sukabumi saat ditemui disela-sela pameran produk UKM dalam memperingati Hari Jadi Kota Sukabumi ke-97 di Gelanggang Olah Raga (GOR) Merdeka Kota Sukabumi, kemarin.
"Saya merintis pembuatan kompor spirtus ini sejak satu tahun lalu dan mempekerjakan masyarakat sekitar rumah,"ujarnya.
Kelebihan kompor ini, lanjut Deni hanya dengan memakai 1 liter spirtus, bisa dipakai untuk menanak nasi, menggoreng makanan, dan memasak air. Dan spirtus yang digunakan adalah spirtus berwarna putih.
"Pokoknya lebih murah dibanding minyak tanah,"imbuhnya.
Selain itu, harga spirtus lebih terjangkau yang harganya berkisar Rp 5000/liter dibanding minyak tanah non subsidi yang harganya mencapai Rp 9 ribu-10 ribu/liternya. Kompor ciptaannya tersebut dijual ke pasaran dengan harga Rp 50 ribu/unit.
"Dalam satu tahun kemarin saja, kami sudah bisa menjual hingga 500 kompor spirtus. Dan dipasarkan di Kota/Kabupaten Sukabumi, Bandung, Bogor, Jakarta hingga ke Madura,"terangnya.
Ketika ditanya lebih rinci mengenai kompor sprtus ini, Deni belum berani menyampaikan rahasia komponen di dalam kompor yang memiliki keunggulan dibanding kompor minyak tanah.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Kadiskoperindag) Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad, pihaknya siap membantu pengembangan dan pemasaran kompor berbahan bakar spirtus ini. (*)
Penemuan kompor dengan bahan bakar spirtus ini ternyata memiliki beberapa kelebihan dibanding kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Selain lebih hemat, tidak berjelaga, kopor ini juga cepat panas.
"Kompor spirtus ini lebih aman dan apinya biru," kata Deni yang juga owner Sabrina Collection Sukabumi kepada Radar Sukabumi saat ditemui disela-sela pameran produk UKM dalam memperingati Hari Jadi Kota Sukabumi ke-97 di Gelanggang Olah Raga (GOR) Merdeka Kota Sukabumi, kemarin.
"Saya merintis pembuatan kompor spirtus ini sejak satu tahun lalu dan mempekerjakan masyarakat sekitar rumah,"ujarnya.
Kelebihan kompor ini, lanjut Deni hanya dengan memakai 1 liter spirtus, bisa dipakai untuk menanak nasi, menggoreng makanan, dan memasak air. Dan spirtus yang digunakan adalah spirtus berwarna putih.
"Pokoknya lebih murah dibanding minyak tanah,"imbuhnya.
Selain itu, harga spirtus lebih terjangkau yang harganya berkisar Rp 5000/liter dibanding minyak tanah non subsidi yang harganya mencapai Rp 9 ribu-10 ribu/liternya. Kompor ciptaannya tersebut dijual ke pasaran dengan harga Rp 50 ribu/unit.
"Dalam satu tahun kemarin saja, kami sudah bisa menjual hingga 500 kompor spirtus. Dan dipasarkan di Kota/Kabupaten Sukabumi, Bandung, Bogor, Jakarta hingga ke Madura,"terangnya.
Ketika ditanya lebih rinci mengenai kompor sprtus ini, Deni belum berani menyampaikan rahasia komponen di dalam kompor yang memiliki keunggulan dibanding kompor minyak tanah.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Kadiskoperindag) Kota Sukabumi, Dudi Fathul Jawad, pihaknya siap membantu pengembangan dan pemasaran kompor berbahan bakar spirtus ini. (*)
0 komentar:
Posting Komentar