SUKABUMI -- PD Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pasar Sukabumi untuk tahun ini nampaknya belum bisa untuk membuka kantor cabang pembantu di beberapa titik di wilayah Sukabumi, diantaranya Kecamatan Cisaat dan Cibadak. Hal tersebut dikarenakan saat ini anggaran untuk membuka Kantor Cabang (Kacab) Pembantu belum ada. Meski demikian, tahun depan pihaknya akan mengupayakan pendirian kacab tersebut.
Hal tersebut diutarakan Direktur Utama (Dirut) BPR Kota Sukabumi, Yudi Permadi seusai dirinya dikukuhkan kembali menjadi Dirut BPR Kota Sukabumi hingga tahun 2015 pada pelantikan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi(15/4).
Dijelaskannya, rencana membuka kacab pembantu tersebut sebagai upaya untuk menarik nasabah luar Kota Sukabumi. Mengingat saat ini persaingan di dunia perbankan sudah sangat kompetitif. "Tahun depan kami optimis dan terus mengupayakan agar pendirian kacab pembantu ini bisa terlaksana,"tuturnya kepada Radar Sukabumi.
Berdasarkan data yang dihimpun Radar Sukabumi dari PD BPR Pasar Sukabumi, untuk meningkatkan modal dasar di tahun 2011 ini, PD BPR Pasar Sukabumi mengajukan modal dasar kepada Pemerintah Kota Sukabumi sebesar Rp 15 miliar. Nantinya dengan dana sebesar itu, selain diperuntukkan bagi modal dasar juga digunakan untuk membiayai pembangunan gedung baru yang lebih representatif dibandingkan bangunan saat ini.
"Nanti pada tahun 2012, kami berencana membuka kantor cabang pembantu di wilayah kecamatan Cisaat dan Cibadak,"tuturnya.
Dijelaskan Yudi, pengajuan modal dasar sebesar Rp 15 miliar di tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 5 miliar. Berdasarkan data di tahun 2010, jumlah total kredit yang disalurkan BPR Kota Sukabumi sebesar Rp 17,5 miliar untuk bidang perdagangan, home industri, jasa dan profesi. Dengan presentase sekitar 40 persen kredit disalurkan kepada PNS dan 60 persen untuk umum.
Adapun jumlah nasabah BPR Sukabumi sebanyak 1.050 nasabah, serta nasabah yang menabung sebanyak 500 orang dan deposan 200 orang. "Kebanyakan nasabah yang meminjam dana, sekitar 10 persen digunakan untuk investasi dan 90 persennya digunakan untuk modal kerja," ujarnya.
Menurut Yudi, saat ini persaingan antara bank untuk menggaet para nasabah begitu gencar dilakukan, baik dengan cara promosi produk maupun langsung jemput bola ke bawah. Sehingga membuat pihaknya juga ikut melakukan berbagai terobosan untuk menarik nasabah baru, salah satunya dengan menurunkan suku bungan setiap peminjaman kredit.
Dimana kredit umum mikro bunganya sebesar 1,8 %, SUP 1,625 % efektif dan KUR 1,833 % efektif. Rata-rata para nasabah mengajukan kredit selama 3-5 tahun, dengan jumlah pinjaman yang diberikan oleh BPR Kota Sukabumi mulai dari Rp. 1-200 juta. Bahkan untuk kredit profesi yang dikucurkan bagi PNS dilingkungan Pemkot Sukabumi pada tahun 2010 sebesar Rp. 6,8 miliar
Saat ditanya berapa laba yang dihasilkan BPR Kota Sukabumi, Yudi menjelaskan untuk tahun 2009 sebesar Rp. 1,5 miliar dan tahun 2010 Rp. 1,7 miliar, sedangkan untuk tahun 2011 ini ditargetkan meraih laba sekitar Rp. 1,9 miliar. (sri)
Hal tersebut diutarakan Direktur Utama (Dirut) BPR Kota Sukabumi, Yudi Permadi seusai dirinya dikukuhkan kembali menjadi Dirut BPR Kota Sukabumi hingga tahun 2015 pada pelantikan di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi(15/4).
Dijelaskannya, rencana membuka kacab pembantu tersebut sebagai upaya untuk menarik nasabah luar Kota Sukabumi. Mengingat saat ini persaingan di dunia perbankan sudah sangat kompetitif. "Tahun depan kami optimis dan terus mengupayakan agar pendirian kacab pembantu ini bisa terlaksana,"tuturnya kepada Radar Sukabumi.
Berdasarkan data yang dihimpun Radar Sukabumi dari PD BPR Pasar Sukabumi, untuk meningkatkan modal dasar di tahun 2011 ini, PD BPR Pasar Sukabumi mengajukan modal dasar kepada Pemerintah Kota Sukabumi sebesar Rp 15 miliar. Nantinya dengan dana sebesar itu, selain diperuntukkan bagi modal dasar juga digunakan untuk membiayai pembangunan gedung baru yang lebih representatif dibandingkan bangunan saat ini.
"Nanti pada tahun 2012, kami berencana membuka kantor cabang pembantu di wilayah kecamatan Cisaat dan Cibadak,"tuturnya.
Dijelaskan Yudi, pengajuan modal dasar sebesar Rp 15 miliar di tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 5 miliar. Berdasarkan data di tahun 2010, jumlah total kredit yang disalurkan BPR Kota Sukabumi sebesar Rp 17,5 miliar untuk bidang perdagangan, home industri, jasa dan profesi. Dengan presentase sekitar 40 persen kredit disalurkan kepada PNS dan 60 persen untuk umum.
Adapun jumlah nasabah BPR Sukabumi sebanyak 1.050 nasabah, serta nasabah yang menabung sebanyak 500 orang dan deposan 200 orang. "Kebanyakan nasabah yang meminjam dana, sekitar 10 persen digunakan untuk investasi dan 90 persennya digunakan untuk modal kerja," ujarnya.
Menurut Yudi, saat ini persaingan antara bank untuk menggaet para nasabah begitu gencar dilakukan, baik dengan cara promosi produk maupun langsung jemput bola ke bawah. Sehingga membuat pihaknya juga ikut melakukan berbagai terobosan untuk menarik nasabah baru, salah satunya dengan menurunkan suku bungan setiap peminjaman kredit.
Dimana kredit umum mikro bunganya sebesar 1,8 %, SUP 1,625 % efektif dan KUR 1,833 % efektif. Rata-rata para nasabah mengajukan kredit selama 3-5 tahun, dengan jumlah pinjaman yang diberikan oleh BPR Kota Sukabumi mulai dari Rp. 1-200 juta. Bahkan untuk kredit profesi yang dikucurkan bagi PNS dilingkungan Pemkot Sukabumi pada tahun 2010 sebesar Rp. 6,8 miliar
Saat ditanya berapa laba yang dihasilkan BPR Kota Sukabumi, Yudi menjelaskan untuk tahun 2009 sebesar Rp. 1,5 miliar dan tahun 2010 Rp. 1,7 miliar, sedangkan untuk tahun 2011 ini ditargetkan meraih laba sekitar Rp. 1,9 miliar. (sri)
0 komentar:
Posting Komentar